PUASA SYAWAL SETARA DENGAN PUASA SETAHUN PENUH
Halo Edufriend!. Puasa
Syawal adalah puasa sunnah yang dapat ditunaikan selama 6 hari
di bulan Syawal setelah Hari Raya Idul Fitri. Orang
yang berpuasa selama 6 hari di bulan Syawal setara
dengan berpuasa selama setahun penuh. Puasa syawal diibaratkan
sebagai penyempurna puasa kamu selama bulan Ramadhan.
Puasa syawal merupakan
puasa sunnah yang sangat dianjurkan karena berbagai keutamaannya, pelaksanannya
pun dapat berturut-turut atau tidak berurut selama masih memasuki bulan syawal.
Karena keutamannya ini, rasanya sangat disayangkan jika kita lewatkan. Yuk
simak beberapa keutamaan Puasa Syawal.
1. Setara dengan Ibadah Puasa Setahun Penuh.
Keutamaan puasa Syawal
terdapat dalam hadits yang diriwayatkan Muslim. Hadits itu berasal dari Abu
Ayyub Al Anshori yang pernah mendengar sabda Nabi Muhammad SAW.
"Barangsiapa yang
berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia
berpuasa seperti setahun penuh." (HR Muslim).
Imam Nawawi memberikan
penjelasan bahwa para ulama mazhab Syafi'i bersepakat, paling afdhol melakukan
puasa Syawal secara berturut-turut sehari setelah sholat Idul Fitri. Ibnu Rajab
Al Hambali dalam Lathoiful Ma'arif berpendapat,
"Kebanyakan ulama
tidak memakruhkan puasa pada tanggal 2 Syawal yaitu sehari setelah Idul
Fitri."
Sementara Syeikh
Muhammad bin Rosyid Al Ghofiliy berpendapat,
"Yang lebih utama
adalah memulai puasa Syawal sehari setelah Idul Fitri. Ini demi kesempurnaan
dan menggapai keutamaan. Hal ini supaya mendapatkan keutamaan puasa segera
mungkin sebagaimana disebutkan dalam dalil sebelumnya. Namun, sah-sah saja
puasa Syawal tidak dilakukan di awal-awal bulan Syawal karena menimbang
mashalat yang lebih besar."
2. Menandakan diterimanya Puasa Ramadhan
Hal ini berkaitan
dengan balasan dari Allah SWT atas amalan baik yang telah kita lakukan,maka
kita akan dituntun kepada amalan baik selanjutnya yaitu Puasa Syawal. Ibnu
Rajab menjelaskan keutamaan puasa syawal yang telah dijelaskan di atas sebagai
berikut:
”Balasan dari amalan
kebaikan adalah amalan kebaikan selanjutnya. Barangsiapa melaksanakan kebaikan
lalu dia melanjutkan dengan kebaikan lainnya, maka itu adalah tanda diterimanya
amalan yang pertama. Begitu pula barangsiapa yang melaksanakan kebaikan lalu
malah dilanjutkan dengan amalan kejelekan, maka ini adalah tanda tertolaknya
atau tidak diterimanya amalan kebaikan yang telah dilakukan.” (Latho-if Al
Ma’arif, hal. 394.)
Akan sangat baik jika
semua hal baik/amal baik yang telah kita lakukan dibulan Ramadhan juga berlaku
pada bulan-bulan selanjutnya.
Lalu untuk cara
menunaikan ibadah Puasa Syawal ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Jika seorang umat muslim memiliki hutang puasa Ramadhan,maka seseorang tersebut
harus menggantinya terlebih dahulu. Hal ini agar waktu puasa Syawal
dilaksanakan, maka keutamaannya akan ikut didapatkan karena telah
menyempurnakan puasa ramadan.
Bahkan mengganti puasa
ramadan lebih utama hukumnya dari puasa 6 hari di bulan Syawal, karena puasa
ramadan adalah puasa wajib. Bila seorang muslim tidak mengganti puasa
Ramadhan-nya terlebih dahulu,maka keutamaan puasa Syawal tidak bisa didapatkan.
Alviana Sachri Fauzie
0 komentar:
Posting Komentar