Kamis, 28 September 2017
Tahun
ini INNOPA (Indonesian Innovation and Invention Promotion Association) bekerja
sama dengan Universitas Mercubuana kembali mengadakan acara tahunannya yaitu
The 4th International Youth Inventors Award (IYIA) 2017 yang dilaksanakan dari
tanggal 22 September – 24 September 2017 di Gedung Rektorat Universitas
Mercubuana.
Berdasarkan
informasi dari Ibu Mega selaku Direktur Internasional Partnership, pada awalnya
INNOPA mengadakan acara IYIA ini pada 2013 ini bertujuan untuk memberikan
kesempatan kepada anak-anak dari berbagai negara dan jenjang Pendidikan untuk
memperkenalkan hasil inovasi mereka ke publik,juga untuk memberikan kesempatan
kepada orang-orang untuk membuka lapangan pekerjaan baru dari inovasi tersebut.
Untuk
tahun ini IYIA 2017 diikuti oleh 800 peserta dari 15 negara diantaranya
Indonesia,Malaysia,Filipina,India,Yordania,dll.Hasil inovasi dari acara ini pun
sudah ada yang benar-benar dikenalkan ke publik salah satunya permen untuk
orang diabetes dari salah satu sma di Indonesia.
Acaranya
ini diselenggarakan dari tanggal 22-24 September, namun untuk peserta sudah
mulai menyiapkan booth dan juga menghias booth yang akan mereka gunakan untuk
memamerkan hasil inovasi mereka disana. Untuk tanggal 22 sendiri itu adalah
opening ceremony dari acara tersebut, tanggal 23 september itu dimulai
exhibition; award juga ada seminarnya. Hari terakhir yaitu tanggal 24 acaranya
adalah pameran hasil inovasi yang menjadi juara di IYIA 2017 dan di akhiri
dengan closing. Untuk sistem kompetisinya sendiri itu ada exhibition atau
pameran, dan juga ada penilaian dari juri. Penilaian dari juri-juri ini
dilakukan terpisah dan peserta akan menjelaskan hasil dari inovasi mereka
didepan juri-juri yang berasal dari Indonesia dan negara lain. Jurinya pun diambil
dari akademisi seperti dosen atau ilmuwan. Acara ini dibuka untuk umum, jadi
untuk semua orang yang ingin datang ke IYIA 2017 bisa langsung datang ke
Universitas Mercubuana.
Arya Firmansyah
Selasa, 26 September 2017
Seminar Psikologi 'Mental Health for Everyone'
Telah
diadakan Seminar Psikologi pada hari Sabtu tanggal 23 September 2017 pukul
09.00-12.30 di Auditorium Gedung H Lantai 4 Fakultas Psikologi, Universitas
Indonesia. Seminar yang mengusung tema besar Mental Health for Everyone ini
berlangsung dengan tertib dan tenang. Untuk pematerinya sendiri BEM Psikologi
UI mengundang empat orang tamu istimewa, diantaranya yaitu, ada Ivan Sujana M.
Psi., Psikologi selaku Dosen Fakultas Psikologi UI Psikologi Klinis, Ir.
Bambang Harymurti MPA selaku Mantan Wakil Ketua Dewan Pers, Fairuziana S.Psi.,
MA selaku Dosen Fakultas Psikologi UI Bidang Psikologi Sosial, dan yang
terakhir ada Benny Prawira Siauw selaku Kepala Koordinator Info The Light
Indonesia.
Seminar ini membicarakan tentang Suicide Portrayal In Our Media
yang apabila diartikan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi Penggambaran Bunuh
Diri di Media Kita. Tujuan diadakannya seminar ini tidak lain adalah untuk
menjadikan sarana agar masyarakat menjadi pembaca yang bertanggung jawab
terhadap berita-berita bunuh diri yang ada di media. Karena, terkadang media
mendramatisasi berita tersebut, sehingga membuat orang lain yang sedang depresi
menjadi ingin untuk melakukan bunuh diri. Panitia dari Seminar Psychology
Summit ini berharap agar teman-teman bisa menyalurkan informasi-informasi
penting terkait bunuh diri setelah menghadirkan seminar ini.
Di dalam seminar ini dijelaskan bahwa bunuh diri berkaitan dengan
kesehatan mental. Mas Ivan mengatakan menurut WHO, tingkat bunuh diri di
Indonesia masih minim. Meskipun demikian, bunuh diri adalah hal yang sangat
disayangkan untuk terjadi. Bahkan sebenarnya, setiap tahunnya itu pasti ada
orang yang bunuh diri. Secara definisi bunuh diri adalah tindakan menyakiti
diri sendiri sampai ke batas fatal. Mas Ivan juga membeberkan beberapa hal yang
dirasakan oleh orang yang ingin bunuh diri. Pertama, adanya rasa lelah pada
diri sendiri. Kedua, adanya rasa malu atau kecewa pada diri sendiri, karena
tidak bisa berbuat apa-apa. Ketiga, adanya rasa ketidakpercayaan diri pada hal
yang dilakukan. Keempat, adanya rasa putus asa pada setiap hal yang telah
dilakukan. Kelima, merasa dirinya tidak mempunyai tujuan hidup atau harapan
atau alasan untuk hidup.
Adapun faktor yang mempengaruhi seseorang untuk bunuh diri adalah
keadaan ekonomi, faktor bawaan dan lingkungan, serta faktor kesempatan untuk
melakukan bunuh diri. Beberapa tanda-tanda orang yang ingin melakukan bunuh
diri, yaitu adanya perubahan atau tingkah laku dalam bicara. Mereka – orang
yang ingin bunuh diri akan lebih sering membicarakan kehidupan selanjutnya atau
dunia setelah kematian. Lalu, mereka akan lebih sering berpikir yang negatif.
Perubahan mood juga merupakan salah satu tanda-tanda orang yang ingin melakukan
bunuh diri.
Hal yang harus dilakukan oleh kita untuk mencegah bunuh diri
adalah melihat sekitar anda apakah ada yang aneh atau berubah sama teman anda
di sekitar anda, jika ada coba lakukan pendekatan yang tidak terlalu mencolok
dan apabila mereka tertangkap ingin melakukan bunuh diri, cobalah sebisa
mungkin untuk mencegahnya dan ikut membantunya keluar dari zona kesendiriannya.
Pak Bambang mengatakan kalau
setiap orang itu mempunyai hak untuk mati dengan cara terhormat. Di beberapa
negara sudah ada yang menterapkan kematian secara hormat itu. Namun, di
Indonesia masih belum jelas keresmiannya.
Menurut Fairuziana atau yang
biasa dipanggil Mba Fei ini, mengatakan bahwa ada beberapa orang yang
terdoktrinisasi untuk melakukan bunuh diri. Ia menjelaskan kalau bunuh diri itu
adalah suatu penyakit yang menular. Siapa saja bisa dan mempunyai peluang untuk
bunuh diri. Di dalam penjelasannya Mba Fei memberikan penggambaran bunuh diri
di media sosial dan cetak. Mba Fei membaginya menjadi dua kategori, yaitu
sensasional dan informatif. Untuk berita sensasional biasanya akan menceritakan
cerita, memasukkan foto atau video, simplistis dan terlihat seperti
tanda-tanda, memasukkan isi pesan terakhir dalam bentuk surat dan lainnya,
serta terdengar seperti laporan kriminal termasuk wawancara polisi. Sedangkan
untuk berita yang informatif lebih menggunakan kata meninggal atau mengakhiri
hidup, memasukkan foto bersama tempat untuk mencari pertolongan, memasukkan
data populasi, melihat sebagai masalah kesehatan masyarakat, serta memasukkan
kutipan wawancara pakar kesehatan jiwa. Sebelum menutup pembicaraanya Mba Fei sempat
berpesan untuk memiliki sikap aktif yang bertanggung jawab dalam membaca berita
di media.
Lain dengan Kak Benny yang
mengatakan kalau bunuh diri itu berasal dari pemikiran-pemikiran kecil untuk
mengakhir hidup. Perkiraan bunuh diri sekitar 800.000 orang per tahunnya.
Rata-rata yang bunuh diri kisaran usia 15-29 tahun.
Nadia
Minggu, 24 September 2017
Wisuda Akbar Universitas Negeri Jakarta
Wisuda adalah momen yang paling
ditunggu-tunggu oleh setiap mahasiswa yang akan menyelesaikan perkuliahan dan
diawali dengan penyusunan skripsi tersebut. Universitas Negeri Jakarta tahun
ini meluluskan 3.488 mahasiswa. Total jumlah alumni Universitas Negeri Jakarta
saat ini telah mencapai 110.745 orang yang tersebar di tanah air. Wisuda yang
dilaksanakan pada tanggal 20 September 2017 di Jiexpo Kemayoran Hall D ini
dibagi menjadi dua sesi yaitu sesi pertama dimulai dari pukul 08.00-11.00 WIB.
Sedangkan sesi kedua dimulai dari pukul 13.00-16.00 WIB.
Pada pidato Rektor Universitas
Negeri Jakarta, Prof. Dr. Djaali berkata bahwa kampus hijau ini telah meraih
berbagai capaian di bidang akademik, bidang sarana dan prasarana, tata kelola
keuangan, bidang kemahasiswaa dan bidang kerjasama serta telah menunjukkan
capaian yang cukup menggembirakan.
Selain itu beberapa capaian prestasi yang telah di raih
oleh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta dalam kurun waktu Maret sampai dengan
September 2017 yaitu dari delapan Fakultas yang nantinya agar dapat memberikan
motivasi kepada mahasiswa yang sedang berkuliah untuk terus melanjutkan
prestasi Nasional maupun Internasional.
Acara wisuda ini dihadiri oleh
tamu undangan seperti: Gubernur DKI Jakarta selaku Ketua Dewan Penyantun
Universitas Negeri Jakarta, Para Anggota Dewan Penyantun, para petinggi lainnya
dan pimpinan BEM, MTM dan UKM UNJ serta para orangtua dan wali wisudawan dari
berbagai daerah.
Niamul Maftuhah
Selasa, 12 September 2017
Architecture Fair UI 2018
Universitas
Indonesia-Depok, 9 September 2017 - Telah di mulai salah satu rangkaian acara
Architecture Fair UI 2018 atau yang lebih dikenal dengan AFAIR UI. Acara yang
diselenggarakan oleh Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas
Indonesia ini merupakan acara yang hampir diselanggarakan setiap tahun sejak
tahun 2010. Rangkaian acara tahun ini dimulai dengan Pre-Event yang diisi
dengan Talkshow dan Technical Meeting (9 September 2017), sementara Main Event
yang berupa Exhibition, Architecture Talk, Top 5 Finalis Presentation, serta
Workshop akan dilakasanakan pada 27 Januari - 4 Februari 2018.
Mengusung
tema Architecture as Catalyst yang berarti adalah sebuah terjemahan dari
konsep arsitektur dimana kita memadukan kenyamanan, kepraktisan, dan kegunaan
yang diharapkan dapat meningkatkan awareness kita mengenai residual spaces,
serta bagaimana peran arsitektur dalam sebuah kota seperti yang dibahas melalui
Talkshow kemarin, khususnya kepada milineal seperti kita mahasiswa yang mana di
masa depan akan membangun negeri dan apapun, karena sudah waktunya kita
melihat arsitektur tidak sebagai membuat bangunan saja akan tetapi bisa
membangun kehidupan kita semua.
Talkshow
yang dihadiri oleh para mahasiswa jurusan arsitektur UI dan beberapa kampus
lainnya ini mengahdirkan pembicara-pembicara yang sangat kompeten pada
bidangnya, seperti Ibu Sarah Ginting selaku Founder dari SAGIarchitects,
Bapak Joko Adianto selaku Architect dari Matapena Studio serta akademisi UI,
dan Bapak Adi Panuntun selaku CEO & Creative Head dari Sembilan
Matahari. Sebagai pembicara, Bapak Joko sebagai Architect dari Matapena Studio
berpesan selalu untuk “gali-gagas-garap”, sedangkan Ibu Sarah Ginting berpesan
“Cintai apa yang kamu lakukan maka kamu akan terima resiko nya”,”Arsitektur
yang keren bukan arsitektur yang wah tapi yang kontekstual”, serta “Bangsa
tidak akan maju kalau tidak ada estetika”-Sembilan Matahari.
“Dengan adanya acara
ini diharapkan kita dapat mengumpulkan prespektif yang berbeda-beda dari
berbagai sudut pandang serta membuat khalayak umum mulai menegenal tentang
dunia arsitektur dengan cara yang friendly”(Alisha, Arsitektur 2014-Ketua
Pelaksana).
Enggal Fauzia L.S.
Minggu, 10 September 2017
Radio Komersil vs Radio Komunitas
BPRS ERAFM-UNJ hadir kembali dengan seminar keradioan. Sukses dengan Seminar Vol. 1 bertemakan “Music on Radio” yang dihadiri oleh Diaz Danar (penyiar GENFM) dan Dyar Danar (Music Director MustangFM). BPRS ERAFM-UNJ kembali mengadakan seminar Vol 2 pada tanggal 7 September 2017 yang bertemakan “RADIO KOMERSIL VS RADIO KOMUNITAS”. Seminar ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada Edufriend tentang perbedaan radio komersil dan radio komunitas. Seminar ini dihadiri oleh pembicara yang keren loh Edufriend, dan pastinya yang paham dan sudah berkecimpung di dunia keradioan yaitu Sahil Mulachela (Ex Station Manager Bvoice dan penyiar IndikaFM), Dixon Saragi (Ex penyiar IndikaFM) dan Astryovie (Yuhuu! Radio) yang berlangsung di Gedung serbaguna Ki Hajar Dewantara Lantai 9, UNJ. Dapat disimpulkan nih Edufriend bahwa radio komunitas dan radio komersil memiliki perbedaan dari segi tata pengelolaan dan tata cara pendirian. Adapun singkatnya:
Radio Komunitas
- Memperhatikan aspek keterlibatan warga atau komunitas
- Tujuannya melayani kebutuhan informasi warganya sehingga keterlibatan mereka dalam merumuskan program sangat penting
Radio Komersil
- Meraih pendengar sebanyak-banyaknya, rating sebagai ukuran gengsi radio
- Hidup dan matinya radio swasta terletak pada pemasukan iklan sehingga seluruh kreativitas diukur dari segmen pasar yang disasar pada pelaksanakan prinsip ekonomi dan tidak melanggar etika penyiaran
Jumat, 08 September 2017
Campus Special Hunt Miss Indonesia 2018
Hallo edufriend! Kalian pasti udah tahu dong kalau hari Rabu, 6 September 2017
kemarin baru aja ada acara Campus Special
Hunt Miss Indonesia 2018 loh!
Campus Special Hunt
Miss Indonesia 2018 ini hadir di kampus
tercinta kita Universitas Negeri Jakarta loh edufriend, nah acara ini merupakan
ajang untuk perempuan - perempuan berumur 17-23 tahun yang memiliki bakat,
kecerdasan, wawasan yang luas dan juga pastinya cantik dong ya untuk memberikan
penampilan terbaiknya. Kegiatan Campus
Special Hunt Miss Indonesia ini dilaksanakan di Aula Gedung Daksinapati,
jam 10.00 - 16.00 sore hari Rabu kemarin, para peserta ini menunjukkan talentnya untuk di seleksi dan
terdapat 38 peserta loh edufriend dari beberapa fakultas yang ada di
Universitas Negeri Jakarta.
Team dari ERAFM UNJ mencari beberapa talent
untuk mengikuti Campus Special Hunt Miss
Indonesia 2018 dan begini loh kata salah satu talent yang kita temui "Wah seneng banget pas tau ada acara
ini, sumpah ini tuh impian aku dari kecil banget! Keren keren ada Campus Special Hunt Miss Indonesia 2018
di UNJ" Rika - Fakultas Ilmu Pendidikan
Wah kita doakan ya untuk teman-teman semua yang mengikuti seleksi Campus Special Hunt Miss Indonesia 2018
semoga bisa menjadi pengalaman untuk mereka dan bisa lolos membawa nama
Universitas Negeri Jakarta ke tingkat yang lebih tinggi!
Aziizah Mu'minah
Jadi Mahasiswa Baru? #KATAUNJ9
17 Agustus 2017, telah genap 72 tahun
usia negeri ini. Selain itu, tepat di tanggal 17 Agustus 2017, Universitas
Negeri Jakarta telah menyambut 6 ribu mahasiswa baru dari berbagai macam
fakultas dan prodi yang berbaur menjadi satu dalam Rangkaian Briefing Masa
Pengenalan Akademik (MPA) yang dilaksanakan pada hari Kamis tersebut.
Mahasiswa – mahasiswi yang membawa
‘semangat baru’ karena berhasil melewati persaingan ketat bersama ratusan ribu
pendaftar PTN dan berhasil lolos menjadi salah satu mahasiswa resmi perguruan
tinggi negeri yaitu Universitas Negeri Jakarta. Tentunya para mahasiswa baru
ini menyebarkan aura positif dari kebahagiannya yang telah menjadi bagian dari
Civitas Akademika UNJ.
Jadi mahasiswa baru atau lebih seringnya
disebut ‘maba’ ini memang kerap menimbulkan rasa penasaran bagi diri mereka
sendiri. Penasaran bagaimana sih dunia perkuliahan itu. Belum lagi para maba
yang memang mengidam-idamkan menjadi seorang ‘mahasiswa’. Padahal kata
‘mahasiswa’ tentunya berbeda dengan siswa. kata ‘maha’ di depannya membuat
makna dari mahasiswa itu sendiri bukanlah hal yang biasa.
Namun
perkaranya kini, memasuki dunia perkuliahan bukanlah hal yang sulit maupun
mudah. Mahasiswa baru perlu menyesuaikan diri dengan time management yang pastinya berbeda dengan di SMA. Perlu juga
memahami perbedaan sistem perkuliahan dengan sekolah. Memilah
organisasi-organisasi kampus, entah itu opmawa maupun ormawa. Banyak pula
perubahan – perubahan yang harus disesuaikan dengan pribadi masing-masing.
Pada akhirnya, semua kembali ke diri
masing-masing. Bagaimana self –
management dan buatlah target yang ingin dicapai sebagai acuan menghadapi
dunia kampus ini.
Fikri Khoerani
Selasa, 05 September 2017
Pelaporan Rektor UNJ ke Ombudsman RI
JAKARTA – Pihak Aliansi Dosen Universitas
Negeri Jakarta melaporkan Rektor UNJ ke Ombudsman Republik Indonesia (ORI) pada
4 September lalu. Laporan tersebut berisi dugaan praktik KKN yang dilakukan
oleh Rektor UNJ.
Sebelumnya, Rektor UNJ melaporkan beberapa
dosen atas dugaan penyebaran fitnah atas informasi grafis anonim dari media
sosial fan fage facebook bernama ‘SAVE UNJ’. Info grafis tersebut berisi adanya
dugaan praktik KKN yang dilakukan oleh Rektor UNJ. Maka dari itu, Aliansi Dosen
UNJ meminta Rektor UNJ melakukan pencabutan laporan tersebut, namun tidak
mendapat respon.
Aliansi Dosen UNJ akhirnya mengumpulkan
bukti-bukti atas dugaan praktik KKN . Adapun bukti-bukti yang telah dikumpulkan
oleh Aliansi Dosen UNJ. Pertama, berdasarkan SK nomor 1197/SP/2016 yang ditanda
tangani oleh Rektor UNJ mengangkat Nurjannah (anak kandung) sebagai Kepala
Pusat Studi Wanita dan Perlindungan Anak. Kedua, berdasarkan SK nomor
20/SP/2017 yang ditanda tangani oleh Rektor UNJ mengangkat Baso Maruddani (anak
kandung) sebagai staf Pengelola Keuangan UNJ. Ketiga, berdasarkan SK nomor
1102/SP/2016 yang ditanda tangani oleh Rektor UNJ mengangkat Bazzar Ari Mighra
(menantu) sebagai dosen Fakultas Ilmu Olahraga. Keempat, berdasarkan lembar
disposisi yang diterima tanggal 12 Februari 2016 atas rekomendasi Rektor UNJ
mengangkat Wahyuningsih (anak kandung) sebagai dosen Fakultas Ilmu Olahraga.
Komisioner Ombudsman Republik Indonesia
(ORI), Laode Ida menggungkapkan tindakan pengangkatan anggota keluarga untuk
masuk ke jajaran Civitas Akademika UNJ merupakan praktik maladministrasi.
Kasus ini masih dalam tahap laporan dan
pengumpulan bukti. Bukti-bukti yang telah diberikan oleh Aliansi Dosen UNJ akan
diteliti dan dilakukan tahap investigasi lebih lanjut oleh pihak Ombudsman RI.
Neneng Halimatusadiah