MAHARDDIKHA KARYA VOL. 3 :
Installation Art Exhibition With The Theme Of Nuraga
Oleh : Fransisca Sophia
(Suasana Pameran Maharddikha Vol. 3)
Bogor - Hi, Edufriend! Pada tanggal 15 sampai dengan 19 Juni 2023 kemarin, Mahasiswa Pendidikan Seni Rupa Angkatan 2021 melaksanakan pameran dalam rangka memperkenalkan karya-karya mereka di bidang seni multimedia kepada komunitas seni, penikmat seni serta khalayak umum. Acara ini diselenggarakan di Bogor Creative Center dan terbuka untuk umum, lho, Edufriend!
Pameran Maharddikha Vol. 3 kali ini mengangkat tema “Nuraga” yang memiliki arti simpati dan berbagi rasa, yaitu cara agar kita belajar menempatkan diri untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain dan dari sana kita bisa mendapat dan merasakan poin yang melekat pada perupa dengan lebih dalam. Cerita dan rasa apa yang sudah perupa ulik menjadi suatu karya instalasi memiliki tujuan agar para audiens bisa mengetahui bentuk rasa itu sendiri melalui interaksi langsung dengan karya-karya instalasi tersebut.
Selain tema, konsep pameran kali ini menggunakan seni multimedia berbasis interactive art, yaitu sebuah seni inovatif yang menyatukan berbagai macam bentuk media sehingga pameran ini menjadi salah satu wajah baru dalam dunia seni.
Selain berisikan pameran karya-karya Mahasiswa Pendidikan Seni Rupa, acara yang berlangsung selama lima hari ini juga menyelenggarakan 3 sesi, yaitu sesi workshop, artist talk dan juga talkshow. Untuk sesi artist talk dan talkshow tidak dikenakan biaya, jadi audiens bisa mengikuti sesi-sesi tersebut sekaligus menyimak materi dari pembicara.
(Sesi Talkshow bersama Jeong Ok Jeon B.F.A, M.F.A)
Pada 17 Juni 2023, tepatnya pukul 14.00 WIB diadakan sesi talkshow bersama seorang kurator, yaitu Jeong Ok Jeon. Materi yang dipaparkan adalah seputar gambaran umum, potensi dan kendala dalam seni multimedia. Dalam sesi tersebut, beberapa mahasiswa Pendidikan Seni Rupa juga menjelaskan kesulitan dan tantangan yang mereka hadapi selama proses merancang karya-karya mereka.
Kak Merry, selaku ketua pelaksana acara pun menyatakan bahwa sebelum acara ini dimulai, beberapa waktu sebelumnya panitia sudah melaksanakan sosialisasi di sekitar tiga sampai lima sekolah di Bogor dan satu sekolah di Jakarta. Adapun beberapa kendala yang dihadapi panitia selama mempersiapkan acara. Kendala tersebut terdiri dari kendala biaya, kesulitan mencari tempat untuk pameran, loading barang yang sangat banyak dan berat, dan masih banyak lagi.
Terlepas dari kendala-kendala yang dirasakan, Kak Merry juga menyebutkan bahwa panitia merasa senang karena ramai audiens yang hadir untuk melihat pameran sehingga rasa lelah cukup terbayarkan. Kak Merry juga berharap agar pameran instalasi interaktif tersebut mampu membuka pikiran dan menginspirasi banyak pelajar di Indonesia untuk mulai berkarya tanpa melihat usia. Baik mahasiswa, remaja bahkan anak kecil pun bisa berkreasi jika sudah ada niat untuk memulainya.
“Keren banget! Soalnya baru pertama kali lihat karya seni mahasiswa yang ada sensor-sensornya, biasanya kan hanya gambar-gambar gitu,” ucap Kak Salwa, salah satu audiens dari Sekolah Vokasi Jurusan Supervisor Jaminan Mutu Pangan Institut Pertanian Bogor.
.png)
