Jangankan Membudayakan, Menumbuhkan Saja Susah #KATAUNJ8
Membaca sejatinya adalah jendela akan pengetahuan, sesuatu yang tidak terbatas luasnya. Baik fiksi maupun nonfiksi, budaya membaca harus senantiasa tertanam dalam diri.
Bagi pelajar, selain guru yang hampir setiap hari memberi arahan, terdapat buku yang harus setiap siswa baca. Jika semangat membaca belum tertanam, dapat dipastikan akan sulit menumbuhkan motivasi buku pelajaran.
Saat ini media membaca sudah sangat beragam, informasi sudah tersebar luas melalui internet. Pembaca dapat memilih bacaan apapun yang mereka inginkan. Tapi kembali lagi, apa keinginan, keingintahuan akan ilmu-ilmu di luar sana, yang bisa didapat melalui membaca sudah dimiliki?
Membiasakan diri untuk membaca adalah solusinya. Diri akan terbiasa melihat berbagai macam jenis tulisan apabila sering membaca. Pun sebaliknya, jika diri tidak terbiasa membaca, akan sulit membaca bahkan satu buku pun.
“Jangankan membudayakan, menumbuhkan minatnya saja susah”.
“Selalu saja malas ketika ingin membuka buku, baik fiksi maupun nonfiksi. Perlu usaha lebih untuk membaca buku,” itulah kenyataannya budaya membaca di Indonesia
Hal seperti ini tentu parlu disesali, membayangkan semakin sedikit orang yang memiliki keinginan membaca yang tinggi. Ke mana ilmu pengetahuan akan bersirkulasi jika tidak ada generasi muda yabg membaca ilmu-ilmu tersebut.
Sedih jika membayangkan tak ada lagi generasi muda yang mau menyisihkan uang demi buku. Lalu mau dibawa ke mana arah bangsa ini jika generasi mudanya memiliki minat baca yang rendah. Bahkan tak bisa dibayangkan jika tak ada lagi generasi muda yang berpikir bahwa membaca adalah jendela dunia. Jendela yang dapat menghubungkan kita dengan banyak hal di luar sana.
Dian Cahyani
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Fakultas Teknik
2015