Evaluasi
PJJ oleh Prodi Ilmu Komunikasi UNJ dengan Dosen
JAKARTA
– 3/5/2020. Badan Eksekutif
Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Jakarta (BEMP IKOM
UNJ) telah melaksanakan evaluasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bersama Dosen
IKOM UNJ. Evaluasi PJJ merupakan salah satu dari kegiatan dari non-proker dari
departemen Advokasi Sosial (AdSo) BEMP IKOM UNJ yang dilaksanakan pada tanggal
2 Mei 2020 secara daring melalui aplikasi Google Meet pada pukul 10.00 – 11.30
WIB. Evaluasi PJJ ini diadakan untuk menjawab keresahan mahasiswa megenai
bagaimana sistem nilai dan pemberian materi serta penugasan yang diberikan
selama PJJ berlangsung yang dihadiri oleh enam Dosen Ilmu Komunikasi UNJ dan dimoderatori
oleh salah satu anggota BEMP IKOM UNJ,
yaitu Dinda Nabilla.
Sebelum melaksanakan evaluasi tersebut, Badan
Legislatif Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNJ (BLMP IKOM UNJ) telah menyebarkan
angket yang telah diisi oleh 58 mahasiswa IKOM UNJ angkatan 2018 dan 2019. Angket
tersebut berisikan keluhan mahasiswa mengenai PJJ yang berlangsung. Keluhan yang paling menonjol dan banyak diutarakan, yaitu mengenai PJJ yang seakan-akan bukan pembelajaran
jarak jauh, melainkan penugasan jarak jauh yang menjadi
beban bagi mahasiswa. Mahasiswa IKOM UNJ
juga banyak menyampaikan pedapatnya tentang perlunya penggunaan media audio
visual untuk menunjang PJJ, seperti penggunakan aplikasi Zoom atau Google
Meet, agar mahasiswa dapat mendapatkan penjelasan
materi dengan jelas.
“Untuk menggunakan media syncronize seperti Zoom dan Google Meet sangat memerlukan kuota
yang banyak, saya khawatir banyak mahasiswa yang akan mengeluh harus
mengeluarkan banyak kuota. Untuk 30 menit seperti ini saja, kita membutuhkan lebih dari 1 GB. Jangan memikirkan diri
sendiri, pikirkan juga temanmu yang tidak mampu. Untuk hal seperti ini, harus didiskusikan dengan seluruh mahasiswa. Jangan sampai ada mahasiswa yang tidak mampu tapi terpaksa
mengikuti sistem pembelajaran yang seperti itu.” Jawab Dr. Kinkin Yuliaty SP,
M.Si., salah satu dosen IKOM UNJ.
“Menurut saya penggunaan aplikasi seperti
Google Classroom sudah cukup untuk melakukan PJJ dalam mata kuliah saya. Karena
mata kuliah saya adalah mata kuliah yang dimana mahasiswa dituntut untuk aktif
praktek, dan Google Classroom sudah cukup memfasilitasi
untuk pemberian materi dan pengumpulan tugas praktek.” Tanggapan dari Dr.
Anindhita Wirarti, S.I.P., M.Sc., selaku dosen IKOM UNJ.
Dalam evaluasi online pada Sabtu kemarin ada
dua mahasiswa IKOM UNJ juga mengajukan pertanyaannya seperti:
“Mengenai surat edaran dari rektor yang telah
beredar di kalangan mahasiswa, terdapat pernyataan bahwa
mahasiswa berhak mendapatkan nilai minimal B, apakah itu akan benar-benar
dilaksanakan?” tanya Devina.
“Perihal pemberian kuota internet untuk pengguna
Telkomsel kapan diberikan sementara pengguna Indosat telah diberikan” ucap Panca.
Dua pertanyaan tersebut langsung dijawab oleh
Dr. Kinkin Yuliaty SP, M.Si. yang kini juga menjabat sebagai Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial.
“Pemberian nilai minimal B hanya merupakan suggest dari surat edaran tersebut,
namun disesuaikan juga dengan usaha dari mahasiswa tersebut selama PJJ
berlangsung. Dan mengenai pemberian kartu, untuk pengguna telkomsel harap
bersabar karena berdasarkan hasil diskusi bersama wakil dekan yang lain, untuk
kartu telkomsel pemberian kuota akan dilakukan di pertengahan bulan Mei”
Dr. Dini Safitri, M.Si. yang merupakan Koordinator Program Studi Ilmu
Komunikasi UNJ juga menyatakan, “Ya, itu harus disesuaikan juga dengan usaha
mahasiswanya. Kalau bisa mendapatkan nilai A ya kenapa harus B?”.
Selain mahasiswa, dosen juga menyuarakan
pendapatnya tentang bagaimana mahasiswa selama mengikuti PJJ, yaitu:
“Banyak mahasiswa yang tidak merespon saat
kelas di Google Classroom berlangsung. Padahal
kelas belum selesai, tetapi sudah banyak yang meninggalkan kelas.
Untuk seterusnya, mohon tunggu aba-aba dari dosen terlebih
dahulu, bahwa kelas sudah selesai jika ingin
meninggalkan kelas” ucap Marissa Puspita Sary, M.Si. selaku dosen IKOM UNJ.
“Menurut saya, di kelas saya mahasiswanya aktif-aktif.
Selalu ada saja yang mau memberikan tanggapan
pada saat kelas berlangsung. Dan saya mohon maaf apabila hanya beberapa
mahasiswa saja yang dapat memberikan tanggapan atau pertanyaan karena mengingat
waktu yang terbatas”
ucap Vera Wijayanto Sutjipto,
S.Sos.,M.Si. selaku dosen IKOM UNJ.
Melalui kegiatan PJJ ini, mahasiswa dan dosen
menjadi saling mengerti bagaimana PJJ yang selama ini dirasakan mahasiswa. Permasalahan dari mahasiswa yang
sering kehabisan sinyal karena sedang tinggal di daerah, sampai mengenai kuota internet, dan juga bagaimana dosen
menilai mahasiswa berdasarkan sistem penugasan dan pemberian materi yang
diberikan, yaitu harus sesuai dengan usaha dari mahasiswa itu sendiri seperti kehadiran dan keaktifannya di
dalam kelas.
Nabila
Sahma Libriyanti
Editor:
Riska Damayanti
0 komentar:
Posting Komentar