Kamis, 29 Desember 2016
Don't Give Up & Believe In Yourself #KATAUNJ13
Dalam sisi tertentu, hidup adalah sebuah arena bagi kita untuk "bertarung" agar dapat merebut kebahagiaan dalam berbagai wujud. Ketika kita bisa menjadi pribadi yang tangguh dan tidak mudah menyerah, maka kemenangan itu pasti akan menjadi milik kita.
Tidak ada sesuatu yang tidak membutuhkan perjuangan. Hidup sejatinya mengajarkan manusia untuk bisa menjadi pribadi yang tangguh, karena ketangguhan yang kita miliki akan membuka kesempatan kita untuk dapat meraih sesuatu yang bernilai.
Tidak ada yang instan dalam hidup. Segala sesuatu yang ingin kita dapat harus kita perjuangkan terlebih dahulu. Kita tidak akan mendapatkan apapun tanpa disertai perjuangan yang berarti. Ketika kita terjatuh, maka kita harus bangun dan kembali melangkah serta terus melangkah.
Sebagai manusia, kita tidak selalu bisa memiliki apa yang ingin kita miliki. Namun, kita pasti akan mendapatkan yang lebih baik jika kita mau melakukan yang terbaik. Melakukan yang terbaik bukan diluar kapasitas kita, tapi melakukan yang terbaik sesuai dengan kapasitas kita. Terus berjuang, maka segalanya pasti akan menjadi lebih baik.
Mutiara
Pendidikan Tata Boga
Fakultas Tenik
2015
Selasa, 20 Desember 2016
Lets To Be a Public Speaker
Pagelaran Rias Fantasi 2016
Senin, 19 Desember 2016
Mercusuar 2016
Minggu, 18 Desember 2016
The JAMS 13
Minggu, 11 Desember 2016
Travel Festival 2016
Sabtu, 10 Desember 2016
Academic Seminar 2016
Hallo
Edufriend, pada hari Rabu 7 Desember 2016 telah diadakan acara “Academic
Seminar 2016” jam 08.00 – 13.00. Acara seminar ini adalah agenda yang diadakan
setiap tahun dan diselenggarakan oleh BEMP
Pendidikan Inggris Universitas Negeri Jakarta, pada seminar kali ini
pembahasannya tentang "English Language Assessment for 21st
Century Learning". Acara Academic Seminar ini pun sukses digelar di
Auditorium Sertifikasi Guru Lt.9 yang dimana di hadiri oleh para mahasiswa yang
berasal dari UNJ,ITB dan masih banyak lagi mahasiswa dari luar kota. Tidak hanya
mahasiswa saja, tapi juga ada guru, dosen yang turut hadir pada acara ini.
Academic Seminar tahun ini mendatangkan pembicara yang sudah ahli dibidangnya. Seperti:
1. Sri Sulastini, M.A.
- Chairperson at Alumni Association of RELC SEAMEO Indonesia
- Lecturer at English Education Study Programme, Universitas Negeri Jakarta
2. Taufik Effendi, S.Pd., M.Ed., M.TESOL.
- Master of Education in Assessment and Evaluation from University of New South
Wales, 2015
- Lecturer of English Language Assessment at Gunadarma University
Academic Seminar 2016 mendapat dukungan banyak pihak, baik para dosen dan juga para mahasiswa program studi bahasa inggris yang turut membantu terlaksananya acara dengan baik pada tiap tahunnya. Sampai jumpa di Academic Seminar 2017 mendatang Edufriend.
Abi Rizki
Rabu, 07 Desember 2016
GEN NGAMPUS Bareng Ernest Prakasa
Selasa, 06 Desember 2016
Jurassic
Selasa, 29 November 2016
Yang Asli Butuh Eksistensi #KATAUNJ12
Makanan merupakan sarana penunjang dalam kehidupan manusia, sebab makanan berguna untuk memberikan energi dan asupan gizi. Masyarakat Indonesia dikenal dengan makanan pokoknya nasi. Sedangkan beberapa negara bagian di Eropa lebih sering memakan roti untuk makanan pokoknya, seperti negara Italia yang dikenal dengan spaghetti.
Di Indonesia kehadiran jenis makanan baru nampaknya diterima dengan tangan terbuka. Terlihat dengan ramainya pengunjung beberapa tempat yang menyediakan makanan luar negeri sebagai menu utamanya, seperti KFC, burger, dan spaghetti, pizza. Rasa makanan tersebut yang berbeda dengan makanan yang ada di Indonesia membuat konsumen selalu ingin menikmatinya. Walaupun harus mengeluarkan uang dalam jumlah yang tidak sedikit. Beberapa orang beranggapan mengeluarkan uang dalam jumlah banyak tersebut tak masalah, asalkan mendapatkan apa yang diinginkan. Karena kita sebagai manusia pada kodratnya selalu ingin tahu.
Satu hal yang menjadi kerugian kita sebagai masyarakat Indonesia dengan hadirnya makanan dari luar negeri yang lebih membuat generasi muda tertarik menikmatinya dibandingkan dengan menikmati masakan tradisional adalah beberapa generasi muda tak mengenal ragam makanan tradisional daerah asalnya atau daerah yang ia tempati. Sangat disayangkan memang. Namun, begitulah kenyataannya saat ini. Kita tidak perlu menyalahkan negara luar yang ingin memperkenalkan ragam makanan mereka, tetapi disisi lain kita sebagai bangsa yang mempunyai banyak tradisi juga sangat perlu memperkenalkan dan melestarikan ragam makanan tradisional yang kita miliki. Kalau toh generasi muda selera maknanya lebih tertarik pada jenis makanan luar negeri, ya sah-sah saja. Sebab selera seseorang tak bisa dipaksakan.
Keberadaan generasi muda saat ini menjadi penentu masa yang akan datang. Jika generasi muda saat ini tak mencintai makanan tradisionalnya bagaimana mereka akan menyampaikan tentang makanan tradisional tersebut kepada generasi berikutnya. Dan jika hal demikian terjadi, maka sebuah kerugian besar akan menimpa generasi berikut tersebut, karena mereka hanya mengetahui sedikit saja tentang ragam makanan tradisional yang diwariskan nenek moyang mereka.
Pada dasarnya banyak hal yang dapat dilakukan pihak-pihak terkait dalam memperkenalkan dan melestarikan ragam makanan tradisional masyarakat Indonesia, seperti mengadakan pertunjukan atau pameran makanan tradisional di provinsi masing-masing daerah. Mengadakan sebuah pameran makanan tradisional merupakan bentuk usaha dalam melestarikan makanan tradisional yang dimiliki, disisi lain berusaha menarik minat pengunjung. Sebab, selain berkunjung mereka juga dapat mencicipi makanan tradisional daerah tersebut saat dipamerankan. Tak rugikan? Oleh sebab itu, kita perlu memikirkan bagaimana agar makanan tradisional masyarakat kita tetap terjaga kelestariannya sampai kapan pun tanpa batasan waktu.