Senin, 29 Desember 2014
Di
awal tahun 2015 nanti, BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
TARUMANAGARA (BEM FE UNTAR) akan mengadakan kegiatan Bakti Sosial. Berbeda dengan tahun-tahun sebelum nya, tema BAKSOS
tahun ini adalah “ANGEL”, An act of kiNdness by Giving and hELping the society. Bakti sosial ini
memang menjadi salah satu acara tahunan BEM FE UNTAR. Kegiatan ini juga merupakan
salah satu aksi nyata sebagai lembaga mahasiswa tertinggi di FE UNTAR untuk menunjukan
kepedulian dan pengabdian terhadap masyarakat . Bakti sosial ini akan diadakan
pada tanggal 7 -9 Januari 2015 yang akan diselanggarakan di kelurahan Pedes,
Cikampek, kabupaten Karawang (tempat dalam konfirmasi), karena taraf hidup masyarakat
di desa tersebut tergolong masih sangat rendah
dan karena itu, mereka sangat membutuhkan uluran tangan dari kita semua.
Kegiatan yang akan dilakukan dalam
acara BAKSOS tahun 2015 ini, antara lain:
1.
Pembangunan
Infratruktur,
2.
Penyuluhan
Kesehatan,
3.
Pengobatan
Gratis,
4.
Dan Pembagian
Sembako
dan lain-Lain.
Bagi
kamu yang ingin berpartisipasi dengan mengulurkan bantuan bagi
saudara-saudara kita, kamu dapat memberikan sumbangan dalam
bentuk pakaian,mainan dan juga sembako yang dapat dikumpulkan ke Sekretariat BEM FE UNTAR lantai 8 Hall A
Kampus 2 UNTAR.
Selain
itu sumbangan juga dapat berupa dana
yang dapat di transfer ke no rekening BCA 4830350603 atas nama
Michelle Kurniawan.
Jangan
lupa follow instagram @baksosbemfeuntar, karena 100%
keuntungan akan disumbangkan ke acara baksos ini, ayo belanja sambil berdana
Mari
kita bersama-sama mengulurkan tangan bagi warga desa yang membutuhkan melalui
acara BAKSOS ini, dan bersama-sama kita bangun masyarakat lebih sejahtera, baik
dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan taraf hidup. Karena, sedikit dari kita
akan sangat berarti bagi warga desa yang membutuhkan.
More info:
Devina 085711236068
Patrick 087876897719
Minggu, 21 Desember 2014
DESKUSTIK! ERAKUSTIK part 2
Deskustik,
desember akustik yang diselenggarakan hari kamis 18 Desember lalu pastinya
berlangsung asik, edufriend. Erakustik kali ini diadakan sedikit berbeda dengan
Erakustik sebelumnya mulai dari waktu pelaksanaan hingga tema yang diangkat.
ini dia penampilan salah satu pengisi DESKUSTIK dari anak-anak UNJ |
Biasanya, Erakustik berlangsung siang hingga sore hari. Namun kali ini,
acara yang memiliki konsep afternoon tea berlangsung
mulai pukul 4 sore hingga 8 malam. Yang unik adalah dekorasi yang disesuaikan
konsep, membuat panggung Fakultas Ekonomi disulap mirip cafe bergaya classic.
penampilan beatbox dari East Beatbox |
Pengisi acara yang berasal dari dalam maupun luar UNJ menampilkan kebolehan
mereka mulai dari beatbox hingga membawakan lagu ciptaan sendiri. Meskipun
dimulai sore hari, lapangan parkir sekitar panggung FE sudah ramai sejak pukul
8 pagi, karena acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai macam booth mulai dari makanan, minuman,
aksesoris, sepatu dan pakaian. Dan yang tidak pernah sepi, photo booth pastinya.
Penampilan dari IDEAZ sebagai penutup dari acara DESKUSTIK |
Uti Nantika
Sabtu, 20 Desember 2014
KANDIDAT GM BPRS ERAFM-UNJ PERIODE 2015/2016
|
VISI
dan Misi : bergerak melangkah bersama
dengan satu tujuan.
2
Grace Patricia
VISI:
BPRS ERA FM UNJ
sebagai wadah sebagai civitas akademika UNJ dalam edukasi dan entertainment di
bidang radio. Dan BPRS ERA FM UNJ tetap eksis, antipasif, dan inovatif di
bidang keradioan dan organisasi.
MISI:
1. Mengadakan
pelatihan di bidang keradioan
2. Mengadakan
lomba/event di bidang keradioan
3. Membudayakan
senyum, sapa, salam, dan hidup bersih
4. Menciptakan
rasa perduli terhadap tanggung jawab dan lingkungan sekitar
5. Memfasilitasi
anggota dengan kantor yang nyaman.
3
Bisri Al Wasil
VISI:
Mewujudkan BPRS
Erafm-UNJ sebagai wadah informasi, komunikasi, kreatifitas yang berasaskan
pendidikan dan media untuk civitas akademika, Institusi Perguruan Tinggi dan
atau luar kampus.
Misi:
1.
Mempublikasikan secara massif mata acara dan penyiarnya yang ada di ErafmUNJ ke
seluruh civitas akademika UNJ.
2. Memudahkan
akses pendengar (Edufriend) untu mendengarkan ErafmUNJ.
3. Memelihara
dan menjaga semua perangkat siar agar terselenggara baiknya siaran.
4.
Menyelenggarakan event dalam kampus yang melibatkan civitas akademika.
4
Rizka Annisa Fitri
VISI:
Meningkatkan kualitas kepenyiaran dan
eksistensi (internal maupun
eksternal)
radio ERAFM UNJ.
MISI:
1. Menguatkan
internal ERAFM dengan memberikan pelatihan- pelatihan khususnya
mengenai radio dan kepenyiaran.
2. Melanjutkan
dan meningkatkan pelaksanaan siaran yang bersifat edutainment.
3. Memberikan
apresiasi dan evaluasi kepada pengurus dan penyiar radio ERAFM secara berkala
dan kontinu.
4. Merawat dan
menjaga perangkatn alat siar yang sudah diperbaiki di kepengurusan saat ini.
5. Memaksimalkan
program / kegiatan / tupoksi yang melibatkan massa. (Anjangsana, wall boomber,
aksi sounding berupa pawai atau hal lan).
Jumat, 19 Desember 2014
Belajar Untuk Bertanya (Kata UNJ edsi VI)
“Orang
yang bertanya adalah orang yang bodoh selama 5 menit, sedangkan orang yang
tidak mau bertanya adalah orang yang akan bodoh selamanya.” (Pribahasa Cina)
S
|
emua
orang memiliki hasrat dasar untuk ingin tahu dan ingin memahami, tetapi tidak
semua orang memasukan budaya bertanya ke dalam daftar prioritasnya.
Sesungguhnya semua manusia memiliki perasaan heran, dan Aristoteles-lah yang
mengatakan bahwa dari perasaan heran, maka orang ingin tahu, lalu mereka
bertanya. Tidak sedikit ruang-ruang kelas terlihat begitu pasif dan
membosankan. Pelajar diam melihat apa yang diajarkan oleh pengajar, yang
mengajarkan berbicara dan melihat anggukan tanda mengerti dari yang diajar.
Ketika itu pula ruang akademik terlihat statis dan hanya berjalan di tempat.
Seorang
dosen bukan melemparkan ban pengaman untuk menyelamatkan mahasiswanya yang
sedang tenggelam. Melainkan mencegah mereka agar tidak tenggelam dengan cara
mengajarkan bagaimana mereka dapat berenang sendiri. Artinya, diperlukan
suasana kelas yang aktif dan mendukung munculnya sebuah pertanyaan dari seorang
mahasiswa. Karena keberhasilan universitas bukanlah mengisi mahasiswanya dengan
segala macam pengetahuan, melainkan membuat mereka untuk berpikir sendiri.
Membiasakan
untuk bertanya adalah kuncinya, kunci untuk mendobrak pelbagai kemacetan dan
perkembangan intelektual. Mengajukan pertanyaan dan mempertanyakan yang ada
akan mendobrak wawasan yang telah kaku dan sempit, membuka cakrawala, dan mencerdaskan.
Kritislah terhadap segala macam hal yang berbau dogmatis dan ideologis. Jangan
tunduk terhadap segala sesuatu yang diajukan terhadap kita.
Salah
satu kendala untuk memulai bertanya adalah ‘malu’ tetapi tetaplah untuk
bertanya. Jangan dengarkan komentar atau cemoohan orang yang ditujukan terhadap
kita. Ketika kita bertanya, lalu ditertawakan, anggaplah itu sebagai sesuatu
hal yang biasa. Jangan sampai muncul pemikiran bahwa pertanyaan yang diajukan
tidak bermutu. Bukankah belajar bertanya merupakan proses? Apakah ada orang
yang baru bangun tidur langsung berlari? Pasti harus bangun terlebih dahulu,
berjalan untuk mencuci muka, baru setelah itu memulai untuk berlari. Begitupun
dengan bertanya, kita harus berani untuk memulai dan mau untuk mengikuti
prosesnya.
Saya
bicara tentang mahasiswa. Tetapi mahasiswa hanya mencerminkan dosen mereka.
Kalau mahasiswa tidak kreatif, berarti dosen tidak kreatif. Kalau mahasiswa
tidak bisa bertanya, dosen tidak mampu merangsang berfikir. Barangkali ia sendiri
tidak berani berfikir.
Andika
Ramadhan Febriansah
Mahasiswa
Sejarah 2012
Selasa, 16 Desember 2014
Jakarta Dikhianati (Kata UNJ edisi V)
politik.kompasiana.com |
Seperti
yang kita tahu, banjir adalah suatu keadaan yang terjadi ketika luapan air
telah melebihi kapasitas normal yang kemudian air tersebut mengalir dengan
deras ke daratan. Banjir juga dapat
terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di
kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang
dibangun di dataran banjir sungai alami.
Faktor yang menyebabkan banjir terjadi diantaranya adalah sungai, endapan dari hujan melebihi kapasitas saluran sungai. Diakibatkan hujan deras, badai dan depresi tropis, angin luar dan hujan panas yang mempengaruhi salju. Rintangan drainase tidak terduga seperti tanah longsor, es, atau puing-puing dapat mengakibatkan banjir perlahan di sebelah hulu rintangan. Lalu faktor selanjutnya adalah Malapetaka yang diakibatkan oleh peristiwa mendadak seperti jebolnya bendungan yang sempat terjadi di bendungan Situ Gintung yang jebol pada tahun 2009 lalu menyebabkan air bah yang cukup besar dan menyapu bersih seluruh rumah penduduk disekitarnya.
jakartabagus.rmol.co |
Apakah
mata kita sanggup melihat Jakarta, kota kelahiran kita sedikit demi sedikit tenggelam?.
Apakah hati kita cukup kuat untuk melihat rumah-rumah dan bangunan ibadah yang
sedikit demi sedikit hancur akibat kikisan air?. Dan, apakah telinga kita cukup
tangguh untuk selalu mendengar tangisan bayi yang kedinginan dan menahan gigitan
nyamuk-nyamuk yang mulai bersarang di dekat tempat tidurnya ?.Cobalah berpikir sejenak,
tentang sampah yang mulai meninggi akibat keegoisan kita sebagai warga yang
kurang memerhatikan lingkungan sehingga keseimbangannya pun mulai terganggu .
Akhirnya
dapat saya simpulkan bahwa pengkhianatan warga Jakarta terhadap Jakarta yaitu dengan
membuang sampah di sungai. Hal itu dapat membahayakan ketika sampah lama
kelamaan menumpuk dan kemudian pada puncaknya ketika musim hujan, gunungan sampah
itu akan menahan aktivitas jalannya air dan memenuhi debit air sungai, akhirnya
air meluap ke permukaan tanpa mampu dibendung dan terjadilah banjir yang
akhirnya sangat merugikan semua orang .
Tindakan
yang harus dilakukan untuk meminimalisir tindak pembuangan sampah ke sungai yaitu
dengan menumbuhkan kesadaran kepada warga Jakarta yang sepertinya telah mendapat
teguran berupa banjir dari apa yang dilakukannya selama ini , dan juga yang
paling penting adalah kerja sama dari Pemda DKI Jakarta yang harus secara berkala
mengeruk sampah di sungai, agar jalannya air sungai tidak terganggu. Jangan khianati
Jakarta kita dengan sampah, karena sampah bisa saja mengkhianati kita dengan banjir.
Erna Cahyani
Warisan Budaya Indonesiaku (Kata UNJ edisi IV)
Indonesia
adalah negeri yang kaya akan budaya, budaya Indonesia sudah lahir secara turun
temurun dari masa sebelum penjajahan sampai saat ini. Wujud budaya Indonesia
diantaranya yaitu ; rumah adat, tarian, lagu, musik, seni gambar, seni patung,
seni lukis, pakaian adat, seni sastra, makanan, film, dan lain sebagainya. Kebudayaan
nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah
“puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada
paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan
daripada kebhinekaan.
Wujudnya
berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional.
Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat
dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana
pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga,
itulah kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak
kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga
bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama. Nunus
Supriadi, “Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional”
Kemudian,
pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut
merupakan penjabaran dari UUD 1945 Pasal
32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi
kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat
penjelasan pada pasal 32 dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan
adanya kemungkinan perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai
kebudayaan nasional tidak dijelaskan secara gamblang.
Sebelum
di amandemen, UUD 1945 menggunakan
dua istilah untuk mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan bangsa,
ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-puncak di
daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri
dipahami sebagai kebudayaan bangsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki
makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur
pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan mengalami persebaran secara
nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan
asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional.
Sebagai penerus bangsa, tugas kita untuk bangsa ini hanya
satu, yaitu mencintai kebudayaan Indonesia. Warisan budaya ini jika tidak bisa
dijaga dan dilestarikan dengan baik, akan berakibat fatal. Tentu kalian masih
ingat bukan dengan kasus negara tetangga, Malaysia, yang mengakui kalau Batik,
Tarian Reog Ponorogo, Angklung, Tari Pendet, Lagu Rasa Sayange, dan Tari
Tor-Tor adalah warisan budayanya. Mendengar pernyataan tersebut, warga
Indonesia kalap akan kemarahan dan mengukuhkan kalau itu adalah kebudayaan
Indonesia.
Memang benar, semua itu adalah kebudayaan Indonesia,
kebudayaan yang sejak dulu sudah ada. Batik merupakan kerajinan tangan yang
berasal dari berbagai daerah di Indonesia, salah satunya adalah Pekalongan.
Reog Ponorogo adalah kesenian yang berasal dari Jawa Timur. Angklung adalah alat musik dari Jawa Barat.
Tari Pendet adalah tarian dari Bali. Lagu Rasa Sayange adalah sebuah lagu dari
Maluku, dan Tari Tor-Tor adalah tarian yang berasal dari daerah Sumatera Utara.
Sudah terbukti semua itu adalah milik Indonesia, namun
mengapa Malaysia sampai berani mengakui semua kebudayaan itu menjadi miliknya?
. Hal ini dimungkinkan karena Malaysia melihat warga Indonesia kurang
membudayakan warisan budayanya, sehingga mereka berusaha mempelajari budaya
Indonesia, mengajarkan kepada anak cucunya, mengembangkannya, dan mengakuinya.
Apa semua itu murni kesalahan Malaysia?.
Coba kita lihat salah satu contoh kasus, seorang ibu
dalam kelompok sosialitanya bercerita kepada teman-temannya bahwa anak
perempuannya baru saja didaftarkan les menari balet, dengan bangganya ia
menyuruh si anak menari balet di depan teman-teman ibunya. Suatu ketika, sang
ibu datang ke pentas seni anaknya, melihat teman-teman anaknya menari jaipong,
sang ibu berbisik ke anaknya “Andai kamu menari balet, pasti tidak membosankan
seperti ini” . Dari contoh kasus tersebut, sudah bisa dilihat bahwa orang tua
zaman sekarang mencekoki anaknya dengan kebudayaan barat, mendaftarkan anaknya
untuk menari balet daripada mendaftarkan anaknya ke sanggar tari nusantara.
Warisan budaya Indonesia sangat berharga dan beragam,
suatu bangsa dapat dikenali dengan cepat karena budayanya, akan menjadi seperti
apa jika semua budaya Indonesia diakui oleh negara lain? Akankah Indonesia akan
diberi label “negeri antah-berantah”
lagi ?. Salahnya, warga Indonesia sangat marah ketika budayanya diambil negara
lain, tetapi sang pemilik budaya tersebut tidak melestarikan budayanya.
Disinilah peran kita sebai anak muda, generasi bangsa
Indonesia, lestarikanlah budaya Indonesia dengan terus menjaganya tetap eksis
dan tidak tergusur oleh perkembangan zaman dan budaya barat yang masuk ke
Indonesia. Buktikanlah ke seluruh dunia kalau Indonesia memang negara yang
berbudaya dan mampu menjaga budayanya dengan baik sehingga tidak ada lagi kata
“kecolongan” yang keluar dari Pemerintah Indonesia. Hidup budaya Indonesia
!
Erna Cahyani
Senin, 15 Desember 2014
BROADCASTING FESTIVAL 2014
Sabtu, 13 Desember 2014 Kelas Penyiar Indonesia menyelenggarakan final Broadcasting Festival 2014 yang diadakan di FX Sudirman, Jakarta. Broadcasting Festival 2014 sendiri merupakan rangkaian lomba siaran & fun talkshow, sekaligus menjadi acara perayaan ulang tahun Kelas Penyiar Indonesia yang kedua. Acara ini terbuka untuk umum (open for public), yang terdiri atas fun talkshow murid berprestasi dan praktisi Radio (penyiar) dan TV, sebagai bentuk persembahan dan apresiasi terhadap murid berpotensi serta anak muda yang ingin merasakan pengalaman bersama Kelas Penyiar Indonesia.
Fun talkshow dalam gelaran
Broadcasting Festival 2014 ini dimeriahkan oleh Steny Agustav dan Agnes Marlita
dari DINERGY yang akan mengisi sesi talkshow dengan topik: Public Speaking for
Better You & Social Media is You. Selain itu juga ada Shafira Umm &
Temmy Rahadi dari Entertainment News NET yang bakal mengusung topik: Presenter
Masa Kini & Citizen Journalist. Tak ketinggalan, penyiar kondang seperti Bayu Oktara
dari Hard Rock FM dan Vecky dari Jak FM juga akan menjadi bintang tamu dengan
topik: Radio is My Heart.
Kelas Penyiar Indonesia sendiri
sudah berdiri pada 12 Desember 2012 adalah komunitas yang memberikan fasilitas
untuk anak muda berpotensi, yang memiliki passion di bidang Broadcasting, untuk
ikut dalam programprogram reguler salah satunya Free Broadcasting Class dengan
konsep 'Free Class but FUN'.
Sudah lebih dari 5.000
anak-anak muda (students & viewers) yang berpotensi bergabung dalam sesi
pengajaran yang fokus pada Public Speaking & Broadcasting (TV & Radio).
Saat ini sudah 35 orang murid yang telah mewujudkan mimpi dalam bidang
Broadcasting (TV maupun Radio).
Sari Kumala Siregar
Minggu, 14 Desember 2014
Crowning Night Duta UNJ 2014
Jumat, 12 Desember 2014 UPT Humas UNJ kembali menyelenggarakan acara Crowning Night Duta UNJ untuk ketiga kalinya di Gedung Sertifikasi Guru Lantai 9 Universitas Negeri Jakarta. Dari total kurang lebih 100 peserta mahasiswa UNJ yang mengikuti serangkaian tahap seleksi, terpilihlah 12 peserta finalis yang akan memperebutkan gelar Duta UNJ 2014.
1. Garry Indra R.P - Fakultas Ilmu Pendidikan
2. Monica Dewi - Fakultas Ekonomi
3. Hervin Hidayat - Fakultas Teknik
4. Tri Mia A - Fakultas Ekonomi
5. Maria Aprilian - Fakultas Bahasa & Seni
6. Dimas Teguh - Fakultas Teknik
7. Kevin Matheus - Fakultas Ekonomi
8. Geraldora Chyntia. B - Fakultas Ilmu Sosial
9. Rofiq Hambali - Fakultas Matematika & IPA
10. Pishella Suryaputri - Fakultas Ilmu Pendidikan
11. Nana Rukmana - Fakultas Teknik
12. Ukhti Nantika - Fakultas Bahasa & Seni
Acara Crowning Night Duta UNJ 2014 tahun ini mengusung tema “Ecopsychology”, yaitu kesehatan jiwa yang yang berkaitan dengan kesehatan alam disekitar kita. Acara ini dibuka oleh Pembantu Rektor IV, Drs. Achmad Ridwan, M.Si yang dalam sambutannya beliau menyampaikan harapannya agar para finalis Duta UNJ 2014 dapat menjadi representatif Universitas Negeri Jakarta yang baru, setelah adanya beberapa sambutan acara ini di lanjutkan dengan penampilan dari ke 12 finalis Duta UNJ 2014.
Dari serangkaian acara pada malam itu yang paling menjadi sorotan para penonton adalah sesi Tanya jawab yang merupakan proses pengambilan nilai terakhir dari para juri terhadap ke 12 finalis. Pada sesi ini ke 12 finalis diberikan waktu 1 menit Untuk menjawab pertanyaan yang telah disediakan.
acara Crowning Night Duta UNJ ini ditutup dengan pengumuman para pemenang Duta UNJ 2014, untuk juara 1 diraih oleh Hervin Hidayat Putra Alkaff (Fakultas Teknik) dan Ukhti Nantika (Fakultas Bahasa dan Seni) . Juara 2 diraih oleh Dimas Teguh (Fakultas Teknik) dan Tri Mia A (Fakultas Ekonomi). Juara 3 oleh Garry Indra R.P (Fakultas Ilmu Pendidikan) dan Pishella Suryaputri (Fakultas Ilmu Pendidikan). Dan juara terfavorite jatuh kepada Rofiq Hambali (Fakultas Matematika & IPA) dan Maria Aprilian (Fakultas Bahasa & Seni).
acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan dari Kunto Aji yang membawakan 3 buah lagu yang salah satu diantaranya adalah single terbarunya “sudah terlalu lama sendiri” .
Sari Kumala Siregar
Selasa, 09 Desember 2014
Talent Show Duta UNJ 2014
Mumpung masih muda, berkreasi
sebanyak-banyaknya! Yup, setuju ya
edufriend kalo kita harus terus mengembangkan kemampuan kita, apapun passion-nya. Misalnya, dua belas finalis
Duta UNJ 2014 yang hari kamis lalu menunjukkan bakat-bakat mereka di acara
Talent Show Duta UNJ 2014.
Sabtu, 06 Desember 2014
Jakarta Urban Market
Fashion and Food bazaar,
yup! Itulah Jakarta Urban Market.
Siapa yang tidak suka fashion? terlebih
lagi jika dikombinasi dengan bazar makanan, itulah yang coba dihadirkan oleh Jakarta Urban Market. Acara yang
diselenggarakan di Exhibition Hall 5th
floor Mall Grand Indonesia dari tanggal 28-30 November 2014 ini merupakan
tempat bagi para pengusaha muda yang bergelut dalam bidang fashion dan juga makanan. Tidak hanya itu, di Jakarta Urban Market kita juga bisa ikut eating competition dan photo
competition.