Minggu, 26 Juli 2020
CERITA ATALANTA MUSIM 2019 – 2020: “MULAI
DARI MOMOK MENAKUTKAN DI SERIE A SAMPAI MENJADI CLUSTER PENYEBARAN COVID-19 DI
ITALIA”
Atalanta
Bergamasca Calcio atau yang biasa dikenal dengan Atalanta, klub ini didirikan
pada tanggal 8 Oktober 1907 dan sekarang bermarkas di stadion Atleti Azzurri
d’Italia, Beergamo, Italia yang berkapasitas 21.300 orang penonton.
Edufriend,
siapa yang sebelumnya mengenali klub ini? Mungkin tak ada yang mengenalnya,
selain sebagai klub semenjana di Italia. Bahkan, fans klub Serie A (Liga
Italia) sendiri menganggap mereka selama ini hanya menjadi klub medioker di
Italia, namun stigma medioker tersebut perlahan mulai menghilang dari klub yang
berasal dari kota Bergamo, Italia beberapa tahun terakhir ini.
(Sumber:
Getty Images)
Sejak
musim 2016 – 2017, Atalanta acap kali mengakhiri musim mereka di Zona Eropa (7
besar). Pada musim kompetisi 2016 – 2017, Atalanta mengakhiri musim di posisi
ke-4 Serie A dan mengamankan satu tempat di fase grup Liga Europa 2017 – 2018.
Di musim selanjutnya, mereka berhasil finish di posisi ke-7 Serie A dan kembali
berhasil mendapatkan satu spot Liga Europa 2018 – 2019 melalui jalur
kualifikasi, di musim yang sama Atalanta terhenti di babak 16 Besar Liga Europa
setelah kalah agregat 4-3 dari raksasa Jerman, Borussia Dortmund. Di musim 2018
– 2019 Atalanta mulai menunjukkan tajinya, mereka berhasil finish di posisi ke-3
klasemen akhir Serie A 2019 – 2020, serta keluar sebagai runner-up Coppa Italia setelah dikalahkan Lazio di final dengan
skor 0-2.
Puncaknya
terjadi pada musim ini, dimana Atalanta benar-benar menemukan performa
terbaiknya. Menjelang berakhirnya musim kompetisi 2019 – 2020 ini yang sempat
terhenti akibat pandemi COVID-19, Atalanta telah melesatkan 95 gol di Serie A
(ini membuat mereka jadi tim terproduktif dalam satu musim sepanjang sejarah
Serie A melewati rekor gol yang ditorehkan Napoli dengan torehan 94 gol di
musim 2016 – 2017) dan 16 gol di Liga Champions, yang mana bila ditotalkan
jumlahnya berarti mereka telah mencetak 111 GOL selama musim 2019 – 2020,
jumlah yang sangat fantastis untuk ukuran “klub medioker”. Bahkan, di akhir
musim ini pun mereka berhasil menyegel satu tempat di fase grup Liga Champions
musim depan usai memastikan diri berada di posisi 4 besar bersama dengan
Juventus, Internazionale, dan Lazio (zona Liga Champions) yang mana poin mereka
sudah tidak mampu dikejar oleh pesaing mereka di posisi 5, 6, dan 7 secara
berurut, yaitu Roma, Milan, dan Napoli.
(Sumber:
Skysports)
Tak
hanya garang di Italia, Atalanta juga menunjukkan tajinya di Eropa (sejauh
artikel ini ditulis) dengan lolos ke babak Perempat Final Liga Champions Eropa
yang mana mereka akan berhadapan dengan Paris Saint-Germain pada tanggal 13
Agustus nanti.
Namun,
ada cerita unik dibalik kesuksesan klub berjuluk La Dea ini, bukan berasal dari tangan dingin allenatore Gian Piero Gasperini ataupun kisah pemain-pemain hebat nan
heroik Atalanta musim ini, seperti Mario Pašalić, Josip Iličić,
Alejandro Gómez, Marten de Roon, dll. Dibalik kesuksesan mereka musim ini,
Atalanta juga menjadi salah satu penyebab masifnya penyebaran virus COVID-19 di
Italia. Cerita ini datang setelah pertandingan leg pertama babak 16 Besar Liga
Champions yang mempertemukan Atalanta dengan wakil Spanyol, Valencia yang
berakhir dengan skor 4-1 untuk kemenangan Gli
Orobici. Pertandingan yang digelar di stadion San Siro, Milan ini (akibat
dari tidak bisa dipakainya stadion Atleti Azzurri d’Italia, karena tidak
memenuhi standar UEFA untuk menggelar pertandingan Liga Champions) dihadiri
oleh 44.236 penonton yang mayoritas penonton berasal dari kota Bergamo yang
berjarak 52 km dari venue pertandingan. Pada saat itu, penyebaran COVID-19 di
wilayah Italia Utara sudah cukup massif dan berbahaya, kasus positif COVID-19
di Italia sendiri tercatat pertama kali di wilayah Condogno, Lombardy yang
masih satu kawasan dengan Bergamo dan Milan. Keputusan untuk memainkan
pertandingan dengan dihadiri oleh penonton sebanyak itu, pada akhirnya dianggap
sebagai “bom biologis” oleh walikota Bergamo, Giorgio Gori.
(Sumber:
Armando Mercuri/IPTC)
Namun
nasi sudah menjadi bubur, banyak yang terdampak pasca pertandingan tersebut.
Bahkan, dikabarkan kasus penyebaran COVID-19 di kota Bergamo langsung naik
tajam setelah pertandingan ini, dan juga fans serta beberapa pemain Valencia
terdiagnosa positif COVID-19 sepulang dari pertandingan di Italia. Ya, fakta
yang cukup mengerikan.
Terlepas
dari itu, Atalanta tetap menunjukkan keseriusan mereka musim ini. Mereka masih
bisa menunda pesta juara Juventus, karena mereka masih memiliki kans untuk
merengkuh Scudetto (gelar juara Serie
A Italia), meskipun tidak terlalu besar. Namun seperti yang kita ketahui,
apapun bisa terjadi dalam sepakbola, tak ada yang tidak mungkin.
Bahkan,
bukan tidak mungkin mereka akan menjadi kandidat pesaing serius Juventus di
Serie A musim depan serta menjadi kekuatan yang diperhitungkan di Liga
Champions Eropa musim depan.
FORZA
ATALANTA!
Muhammad
Rafif
Jumat, 24 Juli 2020
Bengkel Sastra
Bengkel
Sastra
Hallo Edufriend!! Kenalin yuk sama komunitas
satu ini, Bengkel Sastra atau Bengsas. Mulanya Bengkel Sastra merupakan
laboratorium mata kuliah Apresiasi Drama yang didirikan oleh sekumpulan
mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia di bawah bimbingan Helvy Tiana
Rosa dan Edi Sutarto selaku dosen di jurusan tersebut. Hingga kemudian, ditetapkannya
tanggal 3 Juli 2008 sebagai hari lahir Bengkel Sastra dan keberadaan Bengkel
Sastra diresmikan pada tanggal 4 September 2008. Adapun arti kata
"bengkel" sebagai tempat untuk melakukan suatu kegiatan dengan arah
dan tujuan yang pasti dan komunitas ini memiliki arah untuk mengolah dan
mempelajari tentang sastra sehingga komunitas ini disebut Bengkel Sastra. Tujuan
dari komunitas Bengkel Sastra, yakni sebagai wadah kreativitas berkesenian dan
penggalian potensi mahasiswa di bidang kesusastraan.
Bengkel Sastra telah melakukan
pementasan teater tahunan, pementasan musikalisasi puisi, menciptakan
musikalisasi puisi, pelatihan menulis, pelatihan membaca puisi, dan menjadi
pengisi acara di dalam dan di luar kampus loh, Edufriend! Terdapat juga agenda
rutin latihan sebanyak 2 kali dalam seminggu di hari senin dan rabu pada pukul
16.30 - 20.00 WIB. Komunitas Bengkel Sastra telah berjalan selama 12 tahun dengan
menghadirkan warna baru di setiap pementasan dan penampilannya. Komunitas ini
merupakan wadah bagi mahasiswa yang ingin belajar tentang sastra, membuat kita
mencintai sastra, dan hidup bersama sastra. Menarik banget kan Edufriend! Untuk
kamu yang tertarik menjadi bagian dari Bengkel Sastra, caranya sangatlah mudah,
loh. Datang dan ikut gabung saja saat Bengkel Sastra sedang latihan di sekitar
UNJ, lebih tepatnya di Teater Terbuka, karena Komunitas Bengkel Sastra bersifat
terbuka bagi siapa pun yang ingin belajar sastra. Calon anggota juga dapat
menghubungi media sosial Bengkel Sastra di Instagram @bengsas.
Natalia Anwar selaku Ketua
Bengkel Sastra, mengungkapkan bahwa terdapat
segala harapan yang baik untuk kemajuan Bengkel Sastra dan tentunya harapan
agar Bengsas terus bisa berproses ke depannya. “Semoga lebih banyak mahasiswa
yang tertarik dengan sastra dan gabung bersama Bengsas, sehingga kita dapat
belajar bersama. Adapun harapan khusus di masa pandemi ini, kami berharap
pandemi Covid-19 segera berakhir dan kami dapat melakukan kegiatan seperti
biasa serta dapat melaksanakan pementasan tahunan” ungkapnya. Wah, komunitas
satu ini menarik sekali ya, Edufriend! Buat kamu yang penasaran, bisa langsung
cek media sosial mereka ya.
Febrizka
Nabilla
Jurnalisme Data dalam Digitalisasi
Jurnalisme
Data dalam Digitalisasi
Jurnalisme
Data dalam Digitalisasi merupakan suatu acara yang diadakan dari kolaborasi
antara Sindonews, salah satu situs berita resmi di bawah naungan manajemen
Sindo Media, dengan Unit Kegiatan Mahasiswa SIGMA TV Universitas Negeri
Jakarta. Acara ini diselenggarakan pada 21 Juli 2020, melalui media online,
yaitu Youtube dan Zoom. Tujuan dari acara ini, yaitu untuk meningkatkan
pengetahuan akan ilmu junalistik khususnya jurnalistik dalam digitalisasi
sehingga dapat mengembangkan kemampuan dalam membuat informasi yang tepat dan
akurat di era digitalisasi seperti saat ini.
Penyelenggaraan acara ini sebelumnya
sudah direncanakan sebelum pandemi, sehingga pesiapannya berjalan dengan cukup
baik, hanya medianya saja yang diganti dari offline menjadi online. Panitia
penyelenggara memanfaatkan media online untuk berkomunikasi, komunikasi
tersebut dapat berjalan dengan lancar, hal tesebut terlihat dari
keberlangsungan acara yang berjalan dengan sangat baik dan kondusif.
|
|
Poetra Achock Haekal selaku
moderator, dengan lugas dapat memimpin jalannya acara, sehingga acara tersebut
terlaksana dengan waktu yang tepat. Sesi pertama dilakukan pemberian materi
oleh Dr.Hj.Dini Saftri, S.Sos, M.Si, CPR dengan mengangkat judul “Jurnalisme Data
dalam Digitalisasi”, pada penjelasannya dikatakan bahwa sangat penting ilmu
dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang kemudian diolah menjadi suatu
informasi dengan tampilan yang baik sehingga informasi yang diberikan dapat
dimengerti dengan mudah oleh orang-orang yang membacanya. Sesi kedua dibawakan
oleh Wiendy Hapsari dengan mengangkat judul “Jurnalisme Data di Era
Digitalisasi”. Beliau menegaskan bahwa pentingnya pengetahuan akan kebenaran
data, sehingga dapat mempertanggungjawabkan informasi yang diberikan, serta
beliau juga menambahkan pentingnya visualisasi dari informasi yang diberikan. Oleh
karena itu, perlunya pengetahuan akan dunia design grafis untuk memberikan
kesan keindahan dalam menyampaikan informasi. Acara ini menarik dan bermanfaat sekali
ya, Edufriend!
Anjuita
Rabu, 22 Juli 2020
ELEFAITH
ELEFAITH
Elefaith merupakan singkatan dari "Elevating
Faith". Acara ini merupakan acara ucapan syukur dari Student Life
Department Universitas Pelita Harapan atas satu tahun kepengurusan. Acara ini
dilaksanakan bersama BEM UPH Medan dan BEM UPH Surabaya
Tujuan Elefaith, yaitu untuk
meningkatkan kesadaran dan kepedulian mahasiswa terhadap isu-isu sosial yang
terjadi, sebagai bentuk ucapan syukur dan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Tema yang diangkat pada acara Elefaith tahun ini adalah “Pendidikan adalah Hak Semua Orang”. Tema tersebut
memiliki makna, yaitu mengajak kita menyadari betapa penting dan fundamental
pendidikan, sehingga harus dimiliki oleh setiap orang. Oleh karena itu, melalui
Elefaith orang-orang diajak untuk membantu anak-anak yang masih kurang akses
dalam pendidikan, terutama dalam masa pandemi COVID-19 seperti ini.
Sasaran dari Elefaith adalah
masyarakat, terutama mahasiswa dan warga UPH. Elefaith telah dipersiapkan sejak
November tahun lalu. Seharusnya eksekusi terakhir di bulan April, namun karena
terhalang pandemi, maka diundur hingga bulan Juli. Proses penyiapan acara
Elefaith ini, menurut pendapat salah satu panitia, “cukup menyenangkan, mulai
dari meriset materi, melakukan survey, planning dan menantang karena dalam
keadaan pandemi, kita tetap harus bisa menyampaikan inti dari pesan Elefaith
kepada masyarakat”. Lalu, menurut panitia mereka jadi harus cerdik dan kreatif
dalam memilih strategi campaign, terlebih saat ini semua perhatian beralih pada
media sosial.
Dengan diadakannya Elefaith,
diharapkan akan membuat orang-orang sadar akan pentingnya pendidikan, serta semakin
menyadari bagaimana pendidikan mengubah hidup seseorang dan bersyukur, karena
telah mendapatkan sebuah privilege untuk
dapat mengenyam pendidikan dimana tidak semua orang bisa merasakannya. Elefaith
ini juga mengharapkan agar para peserta memiliki kerinduan untuk membantu
sesama meraih pendidikan, sebagai sesama penerus bangsa. Seperti tagline
Elefaith, yaitu “It Starts with You” yang bermakna setiap perubahan dimulai
dari kita sendiri.
Kendala yang harus dialami dalam
pelaksanaan Elefaith, yaitu acara harus diubah total menjadi online karena
pandemi COVID-19 dan kegiatan visitasi tidak dapat dilanjutkan. Seharusnya juga
akan ada Charity Concert, yang akan diisi oleh penampilan dari Unit Kegiatan
Mahasiswa di bawah naungan Student Life UPH, namun kembali lagi karena pandemi,
hal ini belum dapat terealisasi. Seperti yang diucapkan panitia sebelumnya,
bahwa mereka harus cerdik dan kreatif dalam memilih strategi campaign, sehingga
terciptalah beberapa rangkaian acara seperti, Social Study yang diadakan
Februari yang ingin melihat pandangan mahasiswa terkait isu pendidikan yang
masih kurang saat ini. Adapun Social Campaign offline yang sudah dilakukan pada
tanggal 10 Maret 2020, yang diisi dengan pemaparan isu pendidikan yang ingin
dibawa, penampilan dari Unit Kegiatan Mahasiswa dan membagi-bagikan burung
sebagai simbol dukungan dan harapan bagi pendidikan Indonesia.
Elefaith juga melakukan visitasi ke Yayasan Rama-Rama,
sebuah PAUD untuk anak-anak di sekitar Kampung Dadap dan Yayasan Tri Kusuma
Bangsa, yayasan tempat anak-anak jalanan dan di sekitar Jakarta dapat belajar
bersama volunteer pada bulan Maret 2020. Seharusnya pihak Elefaith juga
melakukan visitasi ke Sekolah Lentera Harapan Curug yang berada di naungan
Yayasan Lentera Membangun Bangsa, namun karena pandemi COVID-19 kegiatan ini belum
dapat terealisasi. Akhirnya, setelah semua rangakaian kegiatan Elefaith harus beralih
menjadi online, pada bulan Mei, Elefaith memulai campaign kembali dan
menggalang donasi sampai tanggal 9 Agustus 2020. Donasi ini akan disalurkan ke
Yayasan Lentera Membangun Bangsa, Yayasan Rama-Rama, Yayasan Tri Kusuma Bangsa,
untuk membantu mendukung anak dalam meraih pendidikan, fasilitas pembelajaran
anak baik offline maupun online selama pandemi. Donasi dapat dilakukan melalui http://kitabisa.com/campaign/elefaithforedu
dan CIMB Niaga UPH 800116868000 dengan akhiran .001 dibelakang contoh Rp
100.001. Tanggal 13 Juli 2020 kemarin, Elefaith juga membuka Mini Exhibition Online
sampai tanggal 23 juli 2020 bertepatan dengan hari anak nasional, menggunakan
media CoSpace Edu yang ingin menggambarkan bagaimana Indonesia sejak dahulu
sampai sekarang memperjuangkan pendidikan dan ada Wall of Hope yang berisikan
harapan untuk pendidikan Indonesia kedepannya. Exhibition ini dapat dilihat
pada http://bit.ly/miniexhibitionelefaithuph
dan http://bit.ly/wallofhopeelefaithuph.
Ada juga Talk Show "Soaring through
Education" pada 15 Juli 2020 oleh Choky Sitohang dan Mikha Tambayong yang
menyampaikan apa sebenarnya makna pendidikan dan bagaimana kita dapat
berkontribusi kepada dunia pendidikan. Menarik sekali ya, Edufriend!
Michelle
Marcellina
Kamis, 16 Juli 2020
KPB Nycticorax
KPB
Nycticorax
Hai Edufriend! Kali
ini kita akan bahas salah satu komunitas yang ada di FMIPA, yaitu KPB
Nycticorax. KPB Nycticorax adalah singkatan dari Kelompok Pengamat Burung, dan
nama Nycticorax diambil dari nama burung yang pertama kali diamati oleh pendiri
komunitas ini, yaitu Bapak Paskal Sukandar. Komunitas ini didirikan pada
tanggal 25 Maret 1994 melalui inisiatif dari Bapak Paskal Sukandar.
Tujuan dari KPB
Nycticorax ini adalah sebagai wadah mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan
dalam bidang ornithologi,
serta mencetak pengamat-pengamat burung yang inspiratif dan profesional dengan
berlandaskan kekeluargaan. Selain itu, komunitas ini dibentuk untuk menghadapi
permasalahan terkait konservasi burung di Indonesia, karena kondisi perburungan
di Indonesia sedang dalam masa kritis dan masih belum maksimalnya peranan
kelompok-kelompok yang bergerak untuk melakukan konservasi di bidang
ornitologi.
Di komunitas ini
terdapat dua jenis kegiatan,
yaitu internal dan eksternal. Kegiatan internal merupakan kegiatan yang
dikhususkan bagi anggota saja. Sedangkan kegiatan eksternal merupakan kegiatan
yang dapat diikuti,
baik anggota KPB Nycticorax UNJ,
maupun di luar
keanggotaan. Beberapa kegiatan yang ada di KPB Nycticorax, yaitu Famday, MABI Biologi UNJ,
Pelantikan, Pengamatan Kampus, Pengamatan Burung ruang terbuka Hijau, Seminar
National, Ekspedisi KPB Nycticorax UNJ, Guiding birdwatching, Birdwatching
Competition.
Setiap tahun KPB
Nycticorax mengadakan satu hingga dua event tingkat nasional. Temanya beraneka
ragam dengan fokus tetap ke konservasi dalam dunia ornitologi, mulai dari
kebakaran hutan yg mengancam eksistensi burung-burung langka di Indonesia,
status konservasi burung Indonesia
selama pandemi, etnoornitologi dan masih banyak tema yang diangkat setiap
tahunnya. Event tersebut dapat diselenggarakan dengan bantuan dana sponsor yang
diberikan oleh lembaga terkait konservasi,
serta dukungan dan dorongan yang diberikan oleh dosen dan para expert dibidang
konservasi.
Untuk agenda rutin,
seminggu sekali komunitas ini mengadakan KKN (Kicau Keluarga Nycti) dan
pengamatan rutin untuk mengasah skill dan mempererat kekeluargaan. Ada juga
agenda rutin 2 minggu sekali, yaitu Kubur (Kuliah Burung) dan setahun sekali
seminar nasional. Selain itu,
masih banyak agenda yang diadakan secara rutin.
Komunitas ini memiliki
prestasi yang berlimpah loh,
Edufriend! Selain itu, kekeluargaannya cukup kental dan mereka juga mempunyai
ciri khas yang cukup langka,
yaitu kemampuan komunitas ini untuk menciptakan karakter konservasionis. Wah, keren yaa!
KPB Nycticorax
terbuka untuk mahasiswa FMIPA UNJ yang berminat bergabung menjadi anggota.
Karena KSP masih berada di tingkat fakultas, jadi pendaftarannya terbatas untuk
mahasiswa FMIPA. Krisna Arya Pambudi selaku ketua KPB Nycticorax, mengungkapkan
harapannya untuk KPB Nycticorax. “Komunitas ini diharapkan mampu menjadi agen
perubahan untuk kondisi konservasi di Indonesia yang semakin buruk dengan
mengedukasi masyarakat-masyarakat sekitar, terkait pentingnya konservasi”
ungkapnya. Untuk kamu yang mau tau lebih lanjut tentang KPB Nycticorax, kamu
bisa cek akun instagramnya di @kpbnycticoraxunj loh, Edufriend!
Karinka Sutendi Putri
Rabu, 15 Juli 2020
WEBINAR INVESTASI SAHAM 2020
WEBINAR
INVESTASI SAHAM 2020
Karya Salemba Empat (KSE) Universitas Negeri
Jakarta menyelenggarakan kegiatan daring, yakni “WEBINAR INVESTASI SAHAM 2020”
pada Sabtu, 12 Juli 2020 melalui platform online Zoom. Acara tersebut dilaksanakan
sebanyak 2 sesi dan dimulai pada pukul 10.00 WIB. Tema yang diangkat pada acara
ini, yaitu “Cerdas Dalam Menentukan Strategi Berinvestasi”. Makna dari tema tersebut,
yakni mengajak orang-orang agar lebih cerdas atau dengan kata lain lebih bijak dalam
berinvestasi. Tema ini diangkat karena saat ini bermunculan investasi bodong.
Jadi jika peserta sudah cerdas dalam berinvestasi, maka dapat mengerti
bagaimana berinvestasi terkait langkah awal dalam menentukan strategi
berinvestasi.
“WEBINAR INVESTASI SAHAM 2020” juga memiliki
tujuan, yaitu untuk mengajak masyarakat dari berbagai kalangan, khususnya
milenial, serta memberikan arahan dan mengajak peserta yang mengikuti acara
tersebut untuk melek akan investasi sejak dini, juga tidak takut atau cemas
untuk memulai berinvestasi. Webminar ini terbuka untuk umum, sasaran pesertanya
meliputi anak sekolah pada jenjang menengah atas sederajat, mahasiswa/i, dan individu
baik sedang bekerja maupun belum bekerja. Jika diukur dengan rentang usia,
yakni sekitar usia (17 – 40 tahun).
Pada kegiatan wawancara
yang dilakukan dengan Frisca selaku ketua pelaksana acara “WEBINAR
INVESTASI SAHAM 2020”,
terdapat kendala yang dihadapi pada pelaksaan acara ini, seperti jaringan
internet yang kurang baik pada bagian awal login peserta, sehingga agak
terhambat. Namun, hal ini tidak mengurangi waktu dan juga tidak menggangu jadwal
pembukaan yang dilakukan oleh MC dalam acara tersebut, Panitia penyelenggara
juga telah melakukan gladi seminggu sebelum acara untuk meminimalisir
kendala-kendala yang muncul selama proses acara berlangsung. Teknis dalam pelaksanaan webinar ini sama seperti acara
daring lainnya, yakni sebelum mengikuti acara peserta diwajibkan mendaftar
sesuai prosedur yang telah ditetapkan oleh panitia penyelenggara. Kemudian acara
dimulai dengan pembicara menyampaikan materi, lalu pada setiap akhir sesi juga
terdapat sesi tanya jawab oleh peserta.
Fadli selaku peserta mengungkapkan
tujuannya mengikuti acara ini, yaitu ingin mengenal saham dan ingin mengetahui
bagaimana cara mengelola saham. Ia juga mengungkapkan, bahwa acara ini seru dan
sangat berkesan, pemateri yang ada menyampaikan materi dengan baik. “Menjadi
lebih mengetahui terkait saham, jenis-jenis saham, dan bagaimana cara
menentukan kemana kita harus menanam saham, ya webinar ini sudah cukup baik sih
menurutku sebagai orang yg masih awam tentang saham, sedikit tercerahkan” tutur
Fadli, selaku peserta acara.
Frisca selaku ketua pelaksana berharap, semoga
acara “WEBINAR INVESTASI SAHAM 2020” dapat bermanfaat dan memiliki nilai,
khususnya dalam hal menentukan strategi, mengelola saham dan agar peserta dapat
lebih bijak dan cerdas dalam melakukan investasi.
Rindu Fitri Erista Dinanti
Editor: Riska Damayanti
Senin, 13 Juli 2020
Workshop I-Create 2020
Workshop I-Create 2020
Workshop I-Create
2020 ini diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi
Universitas Negeri Jakarta. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 11-12 Juli 2020
yang diselenggarakan dalam dua sesi,
yaitu sesi pertama “food photography”
dan sesi kedua “design graphic”
melalui platform online GoogleMeet. Workshop I-Create 2020 mengusung tema “Go Beyond Our Self Creativity” yang bermaksud melampaui batas
kreatifitas kita sebagai anak muda melalui fotografi dan juga desain grafis.
Dalam acara ini, fotografi berfokus pada food photography, sedangkan desain grafisnya berfokus pada desain kemasan.
Tujuan dari workshop ini, yaitu pertama memberikan wadah
untuk menambah ilmu dan mengembangkan kreativitas mahasiswa/i UNJ dan juga
masyarakat umum, dan yang kedua meningkatkan skill atau kemampuan khususnya di bidang fotografi dan desain
grafis. Acara workshop ini terbuka untuk umum,
jadi semua kalangan dapat mengikuti workshop ini tanpa kecuali. Sasaran utama
dari diselenggarakannya workshop I-Create 2020 adalah mahasiswa/i UNJ dan mahasiswa/i secara
umum dan khalayak luas.
Dalam wawancara yang dilakukan dengan Kurnia Agung, selaku
ketua pelaksana I-Create
2020, ia mengatakan bahwa ada banyak kendala yang dihadapi dalam proses
pelaksanaan acara ini, terutama disaat pandemi yang mengharuskan semua orang
bekerja dari rumah. Kendala yang dihadapi adalah terkait masalah keuangan
acara, seperti sulit mendapatkan sponsor karena tentu
perusahaan akan berpikir dua kali dalam keadaan seperti ini. Kemudian, pembicara yang beberapa kali batal karena ketidaksesuaian
dengan budget ataupun konsep acara yang diusung. Lalu untuk persiapan
acara sudah dimulai sejak bulan April, namun untuk konsep acara sudah terbentuk sejak bulan Maret.
Teknis dalam pelaksanaan acara workshop online ini adalah panitia
yang bertugas sudah lebih dulu berada di forum atau room untuk memastikan
semuanya lancar, mempersiapkan seperti powerpoint yang akan ditampilkan, iklan
sponsor,dan lain sebagainya. Kemudian peserta dipersilakan untuk masuk ke room
google meet yang sudah disiapkan oleh panitia sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya dan nantinya pembicara juga akan
masuk dan memberikan materi serta mempraktekkannya, lalu peserta diberi waktu untuk mempraktekkan juga dan
nanti hasilnya akan dibahas dan dikoreksi oleh pembicara, dan yang menarik
adalah akan ada peserta dengan karya terbaik yang terpilih dan mendapatkan hadiah
dari tim panitia.
Harapan
Kurnia Agung dalam terlaksananya workshop I-Create 2020, yaitu wawasan
pengetahuan dalam bidang fotografi dan desain grafis bertambah setelah peserta mengikuti
workshop I-Create dan ia juga berharap
agar peserta dapat memanfaatkan segala peluang positif dalam industri kreatif.
Niken Ayuningtyas
Editor: Riska Damayanti
PESTA DARING UNJ – LOMBA PODCAST
PESTA
DARING UNJ – LOMBA PODCAST
Halo edufriend? Sudah dengar tentang
pesta daring UNJ? jika belum, acara ini adalah salah satu acara terbesar yang
diselenggarakan oleh Universitas Negeri Jakarta. Acara ini tentunya mau
memberitahu kepada mahasiswa di seluruh Indonesia bahwa, Edufriend tetap aktif
dan bisa berkarya walaupun disituasi pandemi saat ini.
Pesta Daring ini mempunyai kegiatan
seperti lomba dan seminar. Lomba-lomba yang diselenggarakan ada Music Collaboration Challeng, Essay Competition,
Photo Competition, dll. BPRS ERAFM-UNJ sendiri menjadi salah satu Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang bekerja sama untuk memeriahkan Pesta Daring
dengan mengadakan Podcast Competition.
Podcast Competition sendiri mempunyai tema “Pasca
Pandemi” yang dimana latar belakang diadakan lomba ini, karena awalnya Wakil
Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan ingin bekerja sama dengan seluruh UKM dan BEM
dalam membuat lomba dan workshop untuk memeriahkan acara tersebut. Selain itu, BPRS
ERAFM-UNJ sendiri bekerjasama untuk memeriahkan pesta daring dan membuat lomba
podcast karena BPRS ERAFM-UNJ bergerak di bidang audio. Dengan banyaknya anak
muda dan masyarakat yang berminat untuk membuat podcast saat ini, sehingga BPRS
ERAFM-UNJ mau mewadahi hal tersebut dengan sharing
session atau workshop yang telah diadakan pada Sabtu, 4 Juli 2020 dan
mengadakan lomba podcast untuk mengasah kemampuan peserta, karena lomba siaran
tidak memungkinkan dilakukan pada saat ini.
Lomba podcast ini, juga sudah
mempunyai ketentuannya sendiri. Pastinya dilaksanakannya di rumah ya, Edufriend.
Karena yang diangkat adalah tema “Pasca Pandemi”, isi podcast yang dilombakan
bercerita tentang bagaimana keadaan kita menghadapi pandemi yang sedang kita
alami, serta lebih menghargai waktu yang telah diberikan supaya Edufriend lebih
produktif lagi setelah pandemi. Selain memberikan cerita yang membuat Edufriend
menghargai waktu, tentunya juga membuat peserta dapat mengasah skill mereka
dalam berimajinasi dan skill mengedit audionya.
Edufriend, lomba podcast yang diadakan
ini bukan sekedar dilakukan tanpa persiapan. Intan Maulida selaku panitia dari
acara ini mengungkapkan, bahwa lomba ini telah dipersiapkan dari bulan Mei,
karena kegiatan yang diadakan tidak hanya lomba melainkan juga terdapat workshop.
Lomba Podcast yang telah dipersiapkan dari bulan Mei ini memiliki kendala,
seperti konsep yang harus diubah supaya acara tersebut dapat berjalan dengan
baik. Kendala lainnya adalah sulit untuk mencari juri dan pembicara yang paham
tentang podcast karena yang mengerti podcast itu sendiri, sangat jarang. Selain
itu juga terdapat kendala berupa masalah yang umum, seperti peserta yang kurang
membaca ketentuan yang telah disediakan panitia.
Timeline dari Lomba Podcast ini, yaitu
6-12 Juli 2020 untuk pengiriman karya oleh peserta. Tanggal 13-14 Juli 2020,
untuk upload hasil karya ke media streaming online. Lalu, penjurian akan
diadakan pada 15-19 Juli 2020. Dan, lomba podcast akan diumumkan pada tanggal
20 Juli 2020.
Untuk Edufriend yang ingin
mendengarkan bagaimana para peserta memberikan opini dan imajinasinya dalam
podcast, kamu bisa mendengarkannya di Spotify BPRS ERAFM-UNJ yaa Edufriend.
Jangan sampai terlewat untuk mendengarkan podcast dari peserta favoritmu,
karena selain, juara 1, 2, dan 3 akan ada juara favorit, loh! Jadi, stay tune
on Spotify BPRS ERAFM-UNJ.
Intan Maulida berharap semoga dengan
diadakannya workshop dan lomba podcast ini, para peserta dapat menghasilkan hal
yang baik, karena sudah dibekali ilmu tentang podcast dan bisa terus mengasah kemampuan dalam
podcast supaya bisa menyalurkan karyanya dan terus produktif. Serta, acara ini
bisa terus terlaksana karena sangat memberikan dampak yang positif bagi universitas
dan BPRS ERAFM-UNJ sendiri.
Natalia
Kristiani M.
Editor: Riska Damayanti
Sabtu, 11 Juli 2020
PELAKSANAAN UTBK DI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA TAHUN 2020
PELAKSANAAN UTBK DI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA TAHUN 2020
Sumber: https://news.detik.com/
Halo
Edufriend! Pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia, membuat pemerintah
akhirnya menetapkan kebijakan “New Normal”. New Normal merupakan pola hidup
baru dimana masyarakat beradaptasi terhadap lingkungan dalam bentuk penyesuaian
perilaku masyarakat untuk kembali beraktivitas normal, namun tetap mengedepankan
protokol kesehatan agar dapat mencegah penularan Covid-19. Dengan adanya
tatanan pola hidup baru ini, Ujian Tulis Berbasis Komputer atau UTBK yang
merupakan seleksi masuk perguruan tinggi negeri pun harus dilakukan dengan menggunakan
prosedur baru yang mengedepankan protokol kesehatan.
Sumber: https://wartakota.tribunnews.com/
Dalam pelaksanaannya,
UTBK 2020 dibagi menjadi dua tahap. Tahap I diadakan pada tanggal 5-12 Juli
2020, sementara itu Tahap II diadakan pada tanggal 20-27 Juli 2020. Sebagai salah
satu pusat pelaksanaan UTBK di tengah pandemi Covid-19, Universitas Negeri
Jakarta juga telah menyiapkan protokol kesehatan bagi peserta ujian sesuai
dengan surat edaran yang dikeluarkan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi
atau LTMPT.
Sumber: Youtube Universitas Negeri Jakarta
Dilansir dari
akun Instagram @unj_official, UNJ membagi ujian menjadi dua sesi. Ujian sesi I
dimulai pukul 09:00 WIB dan sesi II dimulai pukul 13:00 WIB. Peserta ujian yang
akan melaksanakan UTBK harus melewati pemeriksaan suhu tubuh dengan thermogun
sebelum memasuki area kampus. Setelah itu, peserta diminta untuk mencuci tangan
di wastafel yang ada di sekitar lokasi UTBK. UNJ juga menempatkan dokter dan
tenaga medis di lokasi UTBK yang bertugas untuk memastikan panitia dan peserta
UTBK memenuhi syarat pelaksanaan UTBK sesuai dengan protokol Covid-19. Selain itu,
guna mengantisipasi kejadian luar biasa dalam hal protokol Covid-19, UNJ
menyiagakan ambulans yang dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD)
penanganan pasien Covid-19 dan telah berkoordinasi dengan dua rumah sakit
rujukan, yaitu RS Persahabatan dan RSAL Mintoharjo. UTBK dilaksanakan di lantai
3 dan 4 gedung Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Teknologi Informasi dan Komputer
(TIK) dengan kapasitas setiap ruangan diisi oleh 20 peserta, 1 pengawas, dan 1
teknisi. Semua pengawas menggunakan masker dan face shield. Peserta juga diwajibkan memakai sarung tangan dan
masker.
Wah menarik
bukan? Suasana UTBK 2020 di UNJ ini kamu bisa lihat juga di youtube Universitas
Negeri Jakarta atau di link berikut ini https://youtu.be/a_5ScT7lYp4
ya, Edufriend. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Riska Damayanti