RADIONYA ANAK UNJ

Keep Inspiring, Keep Struggling, And Keep Being Low Profile.

Listening ERA FM UNJ

ON AIR!

Morning Soul

Senin - Jumat

08.00 - 11.00 wib

Read More

Lunch Break

Senin - Jumat

11.00 - 13.00 wib

Read More

Kampus Kita

Senin - Jumat

13.00 - 15.00 wib

Read More

Before Sunset

Senin - Jumat

15.00 - 18.00 wib

Read More

Love Consultant

Special Show

Senin, 18.00 - 20.00 wib

Read More

Nachos

Special Show

Selasa, 18.00 - 20.00 wib

Read More

LMAO

Special Show

Rabu, 18.00 - 20.00 wib

Read More

Nostalgia

Special Show

Kamis, 18.00 - 20.00 wib

Read More

Goosebumps

Special Show

Kamis, 20.00 - 22.00 wib

Read More

Era Sport

Special Show

Jumat, 18.00 - 20.00 wib

Read More

Top 20 Music Chart

Special Show

Jum at, 20.00 - 22.00 wib

Read More

Update

Sabtu, 07 Desember 2013

Narsis Dan Kumpul Bareng Di Erakustik

Narsis Dan Kumpul Bareng Di Erakustik


Erakustik di Taman FBS
Erakustik kembali hadir! Kali ini erakustik diadakan di Taman FBS pada 27 November 2013. Tidak hanya menampilkan akustikan, erakustik juga mengajak kita untuk narsis dan kumpul bareng. Pengunjung yang datang dan menonton erakustik bisa foto bersama di depan logo era beserta tanda tangan di tempat yang sudah disediakan.

Kemeriahan erakustik juga didukung oleh Total Care dan MD Radio. Salah satu penyiar MD Radio, Rusfian Karim menjadi MC bersama Avi (angkatan 10). Keduanya sanggup memeriahkan panggung FBS dengan mengajak beberapa mahasiswa jurusan Perancis dan Jerman untuk ikut kuis.
Selain kuis, tentunya ada penampilan band-band dari mahasiswa UNJ, diantaranya Mesrakustik, Rochelle, Vanilla Twilight, Untitled, dan band yang sedang promosi Galileo.

Oktiani Endarwati



"Yuk, Kita Siaran!" bersama Arief Bahenol

"Yuk, Kita Siaran!" bersama Arief Bahenol


 
Pemateri oleh Arief dalam workshop "Yuk, Kita Siaran!"


“Mengapa dunia radio itu menarik? Karena di dunia radio kita bisa menjadi diri sendiri.” Kata Arief Bahenol dalam workshop jurnalistik 19 November 2013. Dengan tema “Yuk, Kita Siaran”, Arief berbagi pengalamannya sebagai penyiar di radio Pass FM. Arief mengatakan bahwa menjadi penyiar memerlukan suatu passion untuk membuktikan bahwa dirinya memang cocok dibidang itu. Untuk menjadi broadcaster handal syarat utamanya mudah. Belajar, belajar, dan belajar. Harus ada kemauan belajar yang tinggi jika mau sukses. Belajar tidak harus dari buku. Bisa dari pengalaman diri sendiri atau orang lain. Selain itu perlu ditanamkan rasa ingin tahu yang tinggi dan tidak mudah puas dengan apa yang didapat.

Foto bersama pemateri dan crew BPRS ERAFM-UNJ

Workshop “Yuk, Kita Siaran” merupakan salah satu rangkaian acara dalam Pekan Jurnalistik dan Fotografi 2013. Pekan Jurnalistik dan Fotografi diselenggarakan oleh 4 Unit Kegiatan Mahasiswa, yaitu BPRS ERAFM-UNJ, KMPF, SIGMA TV, dan Didaktika. Setelah pembukaan pada 19 November 2013, ERAFM menjadi unit pertama yang menyelenggarakan workshop setelah pembukaan Pekan Jurnalistik dan Fotografi.
Workshop dimulai jam 13.00 WIB di Aula Sertifikasi Guru. Setelah diberi materi oleh Arief Bahenol, peserta melakukan simulasi siaran oleh panitia. Peserta dibagi menjadi lima kelpok. Sebelumnya mereka diberi arahan oleh panitian. Setelah itu mereka melakukan simulasi siaran saling bersaing antara kelpok satu dengan lainnya. Kelpok terbaik mendapatkan hadiah dari panitia.
Oktiani Endarwati


FIS UNJ JAZZ 2013: Lani And the Bess #3

FIS UNJ JAZZ 2013: Lani And the Bess #3



Aksi panggung Lani and the Bess
Lani and The Bees adalah salah satu grup band beraliran musik Jazz yang juga tergabung dalam Komunitas Jazz Kemayoran. Grup band yang diawaki Lani Eleonora (vokal), Hendrik (keyboard), Adit (gitar), Paulus (bass), dan Wisnu (cajoon), sempat menjadi bintang tamu dalam acara yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Sosial di Universitas Negeri Jakarta yang bertajuk FIS UNJ JAZZ 2013. Lani and The Bees baru terbentuk sekitar setahun yang lalu. Sebelumnya Lani, sang vokalis sekaligus leader, pernah membentuk duo bersama temannya yang bernama Rangga, namun akhirnya bubar dan jadilah Lani membentuk sebuah grup band yang sekarang dikenal dengan nama Lani and The Bees. Walaupun bisa dikatakan grup band ini masih seumur jagung, mereka sudah bisa tampil dibeberapa acara musik bergengsi seperti, penyanyi pembuka mini konser Tpi 2010 serta partisipasi dalam Java Jazz 2011 dan 2013. Terbentuknya Lani and The Bees diharapkan dapat menambah daftar musisi jazz di indonesia yang mampu membuat musik jazz disukai oleh segala kalangan.
Foto bersama Lani and the Bess
Septia Dwi Ariani

FIS UNJ JAZZ 2013, Beben Jazz: Saya adalah Jazz #2

FIS UNJ JAZZ 2013, Beben Jazz: Saya adalah Jazz #2

Foto bersama Beben jazz
Pembawaannya yang santai, ramah, dan asik mengingatkan kita dengan musik jazz yang bernada swing. Ya, itulah Beben Jazz. Dia sudah menyukai jazz sejak lama dan merasa dirinya adalah jazz.
Beben Jazz and Friends adalah sebuah grup jazz yang mempunyai formasi dasar 5 orang  yang diketuai oleh  Beben sendiri.  Beben memang suka bersilahturahmi makanya nama grupnya itu Beben and friends. Nama Bebennya diambil dari nama dia  sendiri sedangkan and friends-nya itu dari itu berasal dari teman-temannya  yang tergabung dalam Kunitas Jazz Kemayoran. Kunitas tersebut dibangun sendiri olehnya dan sudah banyak yang tergabung dalam KJK.
Menurut  Beben, musik jazz adalah musik demokrasi tetapi juga personal artinya musik yang benar-benar bisa menunjukkan karakter orang itu seperti apa. Walaupun grup  Beben and Friends ini sudah berganti-ganti personal namun warna musik Beben Jazz tetap mengandung unsur swing dan sedikit unsur latinnya.
Seperti yang dikatakan  Beben dalam wawancaranya, jazz adalah dirinya sendiri, dia hidup dengan cara jazz, dia berpikir secara jazz, bertindak secara jazz maka dari itu dia memilih jazz sebagai aliaran musik yang dia pilih. Baginya jazz itu manifestasi sebuah kebebasan yang dituangkan dalam bentuk improvisasi yang dilakukan secara spontan.  Beben juga menyukai freed dalam arti positif. Freed untuk jadi dirinya sendiri karena jazz itu harus mempunyai sikap.

Jumat, 06 Desember 2013

FIS UNJ JAZZ 2013: Jazz Pertama di UNJ #1

FIS UNJ JAZZ 2013: Jazz Pertama di UNJ #1

Jazz UNJ di Arena Prestasi

Fenena Jazz Goes to Campus memang sedang marak. Virus itupun menyebar ke kampus UNJ. Untuk pertama kalinya BEM FIS mengadakan konser musik Jazz pada 22 November 2013. Konser musik Jazz yang telah dimatangkan selama 4 bulan oleh BEM FIS ini sangat meriah. Terlihat dari ramainya peserta yang datang tidak hanya dari FIS saja tetapi mahasiswa dari fakultas lain juga ikut bergabung. Mereka sangat menikmati konser jazz yang diadakan dengan tenang tanpa ada kerusuhan sedikitpun karena musik jazz memang sangat enak untuk dinikmati.
Tema yang diangkat pada FIS UNJ JAZZ yang pertama itu-pun adalah Friendship In Our Jazz, sesuai dengan tujuan dibuatnya acara tersebut. Konser ini pun dibuat sebagai penyemangat fakultas lain agar membuat acara acara lain di fakultasnya masing masing.

Penampilan panggung oleh musisi jazz baik komunitas maupun band disambut meriah oleh mahasiswa
“Acara ini sangatlah positif sebagai motivasi fakultas lain agar membuat acara cara lain di fakultasnya masing masing dan juga sebagai penyalur hobi bagi yang suka musik jazz. Semua pengisi acara pun memiliki suara yang bagus. Saya sebagai mahasiswi seni musik tidak merasa tersaingi dengan adanya acara musik yang dibuat oleh fakultas lain, malahan saya seneng karena kita satu keluarga UNJ dan acara ini benilai positif, saran dari acara ini adalah tempat yang kurang besar, dan motivasi dari acara ini adalah “TERUS BERKARYA.” Kata Nurul dari FBS. Dia sangat menikmati konser Jazz itu.

Jiyuu Matsuri: Seminar “Langkah Menuju Kota Yang Bersih Seperti Jepang” #5

Jiyuu Matsuri: Seminar “Langkah Menuju Kota Yang Bersih Seperti Jepang” #5


Tsuyoshi Ashida menceritakan gambar wayang dalam seminar di acara Jiyuu Matsuri
Masih dalam rangkaian acara Jiyuu Matsuri 2013, HIMA Jepang mengadakan seminar “Langkah Menuju Kota yang Bersih Seperti Jepang”. Pembicara dalam seminar tersebut adalah Tsuyoshi Ashida, beliau merupakan warga asli Jepang yang dipindahtugaskan ke Jakarta sekitar 4 tahun yang lalu, dan sekarang menetap di Jakarta.
Sejak awal kedatangannya di Jakarta, ia sangat prihatin dengan keadaaan lingkungan di Jakarta yang menurutnya begitu kotor. Sampah-sampah yang banyak berserakan di pusat kota Jakarta, seperti Gelora Bung Karno dan Monas membuat hatinya tergerak untuk membuat sebuah kunitas peduli lingkungan Jakarta yang bernama ‘Jakarta Osouji Club’.
Foto bersama Tsuyoshi Ashida dan komunitas Jakarta Osouji Club
Jakarta Osouji Club ini merupakan suatu kunitas yang tidak terikat. Awalnya, anggota dalam kunitas ini hanya orang-orang Jepang yang tinggal di Jakarta, khususnya keluarga ataupun kerabat dekat Mr. Ashida. Motto dari kunitas ini adalah ‘Malu Buang Sampah Sembarangan’. Sesuai dengan mottonya itu, peran mereka dalam kunitas ini adalah mengambil sampah-sampah yang berserakan di sekitar GBK ataupun Monas. Karena aksi mereka ini, banyak masyarakat Jakarta yang hatinya ikut tergerak juga dalam memelihara Jakarta. Awalnya kegiatan ini diadakan seminggu sekali, namun dengan pertimbangan tertentu Mr.Ashida merubah jadwal sangat ni menjadi dua minggu sekali setiap hari  minggu di GBK atau Monas. Anggota dalam kunitas ini tidak memandang usia maupun kewarganegaraan.

Selasa, 03 Desember 2013

Jiyuu Matsuri: Antusiasme Pengunjung Jiyuu Matsuri 2013 #4

Jiyuu Matsuri: Antusiasme Pengunjung Jiyuu Matsuri 2013 #4

Reporter foto bersama
Banyaknya pengunjung yang datang ke Jiyuu Matsuri tahun ini membuktikan bahwa banyak yang menyukai festival kebudayaan Jepang semacam ini. Acara ini sudah 5 kali berturut-turut diadakan pada setiap bulan November dan berhasil menarik antusiasme para pengunjung, baik dari anak-anak SMA maupun mahasiswa  di berbagai perguruan tinggi. Jiyuu Matsuri tahun ini mengangkat tema tentang “Rekreasi-Recycle, Kreatif, sebagai Budaya dan Tradisi” yang bermaksud ingin mengolah sampah-sampah di sekitar dengan lebih kreatif menjadi sesuatu yang lebih berguna.
Jiyuu Matsuri diadakan setiap tahun di bulan November dan berlangsung selama 2 hari khususnya sabtu dan minggu. Jimat juga mendapatkan banyak sponsor seperti dari Dinas Pariwisatan dan Kebudayaan, Dinas Pendidikan, Japane Foundation, Sakura Sokudo, Jayaraya, Pocari Sweat, Good Tea, Telekomsel, Ichiban Dorayaki, dan Sumo Express.

Jiyuu Matsuri: Obakeyashiki ala Jiyuu Matsuri #3

Jiyuu Matsuri: Obakeyashiki ala Jiyuu Matsuri #3

Siapa yang berani masuk rumah hantu? Ya, inilah obakeyashiki atau rumah hantu di Jimat UNJ 2013. Ternyata banyak yang ingin mencoba masuk rumah hantu ini. Terbukti ketika pembelian tiket untuk masuk telah dibuka seketika itu juga antrian langsung membanjiri tempat pembelian tiket yang memang lokasinya tepat di depan pintu masuk ke Rumah Hantu.
Pada tahun ke-5 ini acara Jimat menyiapkan dua tema Rumah Hantu yang berbeda, yaitu Pemakaman dan Rumah Sakit. Alasannya untuk mengantisipasi antrian yang membludak seperti kejadian di acara Jimat di tahun-tahun sebelumnya dan memang tema yang dibuat berbeda-beda setiap tahunnya. Seperti tahun lalu bertemakan pencampuran antara hantu barat dan Jepang, untuk tahun ini lebih ke hantu yang umum. Harga tiket yang dikenakan Rp 15.000 bisa untuk 1 atau 2 orang, dan memang maksimal orang yang dapat masuk hanya 2 orang.

Jiyuu Matsuri: Lomba Makan Takoyaki dan Dorayaki #2

Jiyuu Matsuri: Lomba Makan Takoyaki dan Dorayaki #2

Lomba makan takoyaki
Inilah lomba makan yang selalu diadakan dan dinanti-nanti setiap tahunnya di acara Jimat, yaitu lomba makan Takoyaki dan Dorayaki. Perbedaan antara lomba tahun lalu dan tahun ke-5 ini adalah cara pendaftarannya, yaitu pada tahun lalu melalui e-mail sedangkan tahun ini dengan cara on the spot. Untuk mengikuti lomba makan ini pengunjung diwajibkan membayar Rp15.000 untuk setiap lombanya.
Lomba tahun ini mendapatkan sponsor dari Marumaruichi Takoyaki. Antusias para peserta sangat besar terlihat dari kuota yang hanya 30 orang tetapi yang mendaftar lebih dari 30 orang. Tidak hanya untuk mahasiswa tapi terbuka untuk umum bagi yang ingin mengikuti lomba makan ini.

Jiyuu Matsuri: Workshop Kotak Susu Bekas dan Cosplay #1

Jiyuu Matsuri: Workshop Kotak Susu Bekas dan Cosplay #1

Panggung utama Jiyuu Matsuri 2013
Jiyuu Matsuri kembali digelar pada 16-17 November 2013. Bertepatan di Kampus A Universitas Negeri Jakarta, Rawamangun. Dengan tema recycle, kreatif, dan tradisi, mengajak semua kalangan masyarakat, tidak hanya mahasiswa untuk ikut bergabung dalam acara akbar dari HIMA Jepang UNJ ini. Jiyuu Matsuri berasal dari kata “Jiyuu” yang artinya bebas dan “Matsuri” artinya festival. Jadi, Jiyuu Matsuri adalah festival kebudayaan Jepang. Tahun ini merupakan Jiyuu Matsuri ke-5.
Salah satu rangkaian acara jimat adalah workshop kotak susu bekas dan cosplay. Dalam workshop kotak susu bekas, peserta diajak untuk mendaur ulang kotak susu bekas yang sudah tidak terpakai menjadi barang yang berguna. Mba Pimpi sebagai fasilitator dala workshop ini dari komunitas daur ulang kotak susu mengajarkan peserta untuk menyulap kotak susu bekas menjadi barang berguna.

Our Blog

Our Team

GENERAL MANAGER
MAINBOARD
VICE GM
MAINBOARD
SECRETARY
MAINBOARD
TREASURER
MAINBOARD
CREATIVE
DEPARTMENT
PUBLIC RELATIONS
DEPARTMENT
LOGITECH
DEPARTMENT
HUMAN RESOUCES
DEPARTMENT
ON AIR
DEPARTMENT
PRODUCER
DIVISION
MUSIC DIRECTOR
DIVISION
NEWS DIRECTOR
DIVISION
OPERATOR
DIVISION
AUDIO PRODUCTION
DIVISION

Contact

Talk to us

Badan Penyelenggara Radio Siaran Educational Radio

Address:

Universitas Negeri JakartaGedung G Lantai 1 Ruang 101

Work Time:

Monday - Friday from 8am to 8pm

Phone:

0899-2107-7878