Minggu, 27 Desember 2015
Kelas
Penyiar Indonesia menyelenggarakan BROADCASTING FESTIVAL pada tanggal 19
Desember 2015 di lt. 3 FX Sudirman dengan mengusung tema Believe in process to be a real broadcaster. Acara ini berupa fun talkshow
menarik yang mendatangkan pembicara
yang mumpuni di bidang broadcasting.
Sesi talkshow pertama diisi oleh
Adrian Zakhary sebagai NEWS PRODUCER NET TV dengan tema The power of citizen journalist. Dilanjutkan ke sesi kedua yang
diisi oleh Hilbram Dunar sebagai announcer
INDIKA FM, TV Host, dan penulis buku ‘my public speaking’ dengan tema Improving My Public Speaking. Sesi
ketiga diisi oleh Shahnaz Soehartono sebagai presenter ‘Indonesia Morning Show NET TV’ dengan tema My career journey as TV Journalist. Sesi
terakhir dari fun talkshow bertemakan
My career journey as radio announcing
oleh Arie Dagienkz GLOBAL FM, Mya JAK FM, dan Adit Insomnia HITZ FM.
Setelah fun talkshow selesai, acara dilanjutkan oleh radio announcing competition yang sebelumnya telah diseleksi
melalui sample voice announcing dan
akhirnya terpilihlah sepuluh besar finalis yang akan dilombakan dengan spontan announcing di atas stage. Juri yang menilai lomba ini ada Diaz
Danar GEN FM, Cia Wardhana TRAX FM, Febicil MUSTANG FM, dan Marisha Head of
Dreamers Radio. Acara lomba berlangsung
seru dengan karakter suara dan kepribadian yang unik. Kemudian juri mengumumkan
lima besar finalis yang berhak untuk siaran di radio komersil. Setelah acara
selesai, diumumkan pemenang OOTD hunt
dan live report .
Erna Cahyani
Sabtu, 26 Desember 2015
KATA UNJ SPECIAL EDITION : Definisi Rasa
Manusia diciptakan dengan masalahnya
masing-masing. Soal perasaan memang tak ada yang bisa menduga, karena rasa pun
datang terkadang tanpa kita undang. Jujurlah pada perasaanmu walau sakit yang
kamu rasa, walau lara bahkan luka yang kan kita terima. Jujurlah dan kau akan berdamai
dengan dirimu sendiri. Tapi ini bukan tentang berjuang atau tidak, tapi tentang
pantas atau tidak apa yang ingin kau perjuangkan. Saat dirimu ingin lari
mengejar apa yang kau lihat, coba sejenak kau tenggok ke belakang, adakah ada orang
yang menunggumu disana. Ada yang pernah berpikir
meninggalkan seseorang
untuk orang lain. Cinta memang
tidak pernah salah, namun terkadang keadaan yang membuat semua serba salah.
Bukan bagaimana kamu memaksakan kehendak, tapi bagaimana kamu bersyukur dengan
apa yang kamu punya.
Jangan biarkan dirimu terjebak dalam hitam dan
putihnya kehidupan. Ini bukan mengenai kebebasan dan emansipasi, tapi mengenai mempertahankan diri untuk
menjadi sosok individu yang baik, tak menyakiti siapapun walau kau harus sakit
sendiri. Tuhan tidak
memberikan apa yang kita inginkan, tapi Tuhan memberikan apa yang kita
butuhkan. Tuhan tak pernah bercanda dengan hati, namun Tuhan menguji seberapa
jauh kau menghargai apa yang telah kau miliki. Hubunganmu hambar? Bosan? Wajar!
Tapi pecayalah selingkuh adalah cara yang salah. Kamu
akan lebih menyesal ketika kamu kehilangan apa yang kamu punya saat terlalu
sibuk mengejar apa yang tak pasti. Ketika ego hadir dalam hubunganmu, putuskan
ego itu, bukan hubungannya. Jangan pernah selingkuh, jangan! Akan terasa perih
jika pasanganmu tahu, dan ia tak marah malah memaafkanmu.
Jatuh cintalah pada siapa pun yang kau anggap
pantas kau cinta, cinta tak pernah salah, walau terkadang ia menyakitkan. Namun
belajar untuk setia, jika kau ingin mendapatkan yang setia. Itu jawaban yang ku
dapat.
Devi Ghesiyah Dako
Jumat, 25 Desember 2015
KOREAN ZONE 2015 “MAGNETISM OF KOREA”
Jakarta,
19 Desember 2015 Radio Budi Luhur sukses mengadakan Korean Zone 2015 yang
bertajuk “Magentism of Korea” di Auditorium Universitas Budi Luhur pada pukul
10.00 – 17.00 WIB. Acara ini dihadiri oleh bintang tamu, seperti Anna Barbie
dan Oktavia Haniyarti serta dimeriahkan oleh EXOlite dan [X]-Vangerz.
Korean
Zone (K-Zone) 2015 yang diadakan oleh Radio Budi Luhur (RBL) merupakan acara
kedua di kampus Universitas Budi Luhur (UBL) yang mengambil topik tentang negara
Korea, setelah sebelumnya acara dengan topik yang sama diadakan oleh Fakultas
Ekonomi sekitar pada tahun 2011. K-Zone ini bertujuan untuk menjalin
silaturahmi dan sebagai ajang untuk saling tukar informasi antara K-Popers yang
ada di kampus Universitas Budi Luhur dengan K-Popers yang berada di luar kampus
Universitas Budi Luhur.
Dalam
acara ini kita belajar dari Anna Barbie tentang make up yang digunakan oleh orang-orang Korea. Selain itu kita
diajak untuk melihat beberapa tempat di Korea melalui talk show bersama Oktavia
Haniyarti. Selain belajar tentang make up dan talkshow, acara ini makin sangat
menarik karena adanya dance & sing cover serta MV screening juga. Kemudian di akhir acara ada penampilan dari EXOlite
dan juga [X]-Vangerz.
Menurut
Riska Syaira Kinsi (20) sebagai
mahasiswa UBL sekaligus peserta dalam acara ini, kesan bagi acara ini “seru sih
tapi kurang rame aja”. Ada juga pesan dari Mia Aulia selaku Ketua pelaksana
acara ini “semoga ilmunya bisa diterima oleh K-Popers dan positif juga untuk
yang lainnya”. Acara ini sangat menginspirasi bagi beberapa orang yang tertarik
dengan negara Korea.
Heri Kusrino
Saya Perempuan, tapi Saya Tidak Lebih Lemah dari Laki-Laki
Terlahir
sebagai seorang perempuan merupakan sebuah anugerah, walaunpun pada hakikatnya
laki-laki ataupun perempuan sama-sama mahluk yang diciptakan oleh tuhan. Ada
satu hal yang dipercaya oleh sebagian orang, yakni tuhan menciptakan perempuan
dengan wajah tersenyum. Karena dari rahim seorang perempuan lah manusia
“mengada”. “Saya
perempuan, tapi saya tidak lebih lemah dari laki-laki” kutipan dari cerpen
Menyusu Ayah karya Djenar Maesa Ayu tersebut sangat menginspirasi para penikmat
sastra, terutama kaum perempuan, dari
kutipan tersebut terdapat sebuah makna yang sangat dalam, bahwa sesungguhnya
perempuan dan laki laki memiliki kedudukan serta kekuatan yang sama. Perempuan
dapat mengubah dunia, jika mereka menyadari seberapa kuat diri mereka sendiri. Bila
banyak yang mengidentikan perempuan sebagai mahluk yang lemah dan rapuh,
berarti mereka telah menutup mata dari kenyataan yang ada. Tengoklah sosok Cut
Nya Dien yang ikut berperang di garda depan, juga sosok Margaret Thatcher
seorang Perdana Menteri Britania Raya dengan masa jabatan terlama sepanjang
abad ke dua puluh, beliau terkenal dengan kebijakan-kebijakannya yang bersifat
konservatif, selain itu ia mendapatkan julukan The Iron Lady, dan masih
banyak tokoh-tokoh perempuan lainnya yang jauh dari kata lemah dan rapuh. Atau
bagaimana dengan sosok ibu? Perempuan yang mempertaruhkan nyawa untuk
anak-anaknya, serta mengutamakan kebahagian anak serta suaminya. Apakah masih
pantas menyebut perempuan sebagai mahluk yang lemah?
Namun
tidak semua perempuan menyadari kekuatan
besar yang tertanam di dalam tubuh mereka, sehingga banyak perempuan yang tidak
mampu melepaskan diri dari belenggu kaum patriaki. Budaya ataupun pemikiran
yang ada di sekitar kita terkadang menjadikan perempuan sebagai kaum yang
dimarjinalkan, atau makhluk nomor dua setalah laki-laki. Seorang perempuan
seharusnya dapat membebaskan serta menyetarakan kedudukannya di dalam kehidupan
sosial, jika ia mampu membuka pikirannya dan menyatukan kekuatan dengan seluruh
perempuan yang ada di dunia, bila hal itu terjadi, niscaya jeratan kaum
patriaki akan musnah dari peradaban untuk selamanya.
Paham
feminisme yang dianut oleh sebagian perempuan, memandang bahwa perempuan adalah mahluk ciptaan tuhan
yang berhak untuk menentukan apapun yang bersangkutan dengan kesejahteraan hidupnya,
serta melalukan sesuatu sesuai dengan kehendak dirinya sendiri tanpa ada unsur
paksaan, karena memang begitulah seharusnya perempuan bisa menentukan apa yang
dimauinya dan tidak mudah terkooptasi oleh kondisi, perempuan adalah mahluk
yang merdeka. Namun sebelumnya, perempuan harus menyadari betapa kuat dan
berharganya diri mereka.
Terkadang musuh dari kesetaraan gender ataupun
feminisme adalah perempuan itu sendiri, sebagian perempuan memandang sebelah
mata terhadap seseorang yang berpegang teguh pada paham feminis, mereka
mengangap feminisme melanggar takdir
ataupun kodrat yang telah dituliskan oleh tuhan. Namun tanpa mereka sadari,
takdir ataupun kodrat yang mereka percaya adalah suatu kebohongan yang
diciptakan oleh kaum patriaki yang mendoktrin para perempuan untuk menerima
semuanya sebagai suatu takdir yang tidak dapat diubah, misalnya, seorang
perempuan sebaiknya tidak bergerak disektor publik, juga seorang perempuan
harus menikah sebelum usia 25 tahun atau akan dianggap sebagai perawan tua, dan
masih banyak lagi kebohongan-kebohongan lainnya yang sampai sekarang masih saja
dipercaya oleh sebagian perempuan. Sebagai seorang perempuan yang hidup di era
modern, harus menanamkan sebuah kepercayaan di dalam hatinya, yaitu “Saya
Perempuan, tapi Saya Tidak Lebih Lemah dari Laki-Laki” dengan begitu
keseimbangan serta kesetaraan yang telah diperjuangkan oleh kaum feminis selama
berabab-abab akan terwujud.
Oleh:
Rr Dewi Kartika H
Kamis, 24 Desember 2015
Malam Penganugerahan Duta UNJ 2015 : Humanity in Diversity
Setiap
Universitas memiliki icon yang
mampu menggambarkan karakter universitasnya itu sendiri. Universitas Negeri
Jakarta yang memiliki motto “Building
Future Leader” yang berarti membangun pemimpin masa depan juga memiliki icon kebanggan sebagai kampus pendidikan yaitu Duta
UNJ. Sebagai Duta UNJ wajib hukumnya untuk membawa nama baik kampus, menjadi icon yang mampu dibanggakan, dan mampu
menggambarkan karakter UNJ. Pada Jumat, 18 Desember 2015 lalu, telah diselenggarakan malam penganugerahan
Duta UNJ. Tahun ini merupakan tahun kempat penyelenggaraaan dan pencarian Duta
UNJ. Seleksi ketat mulai dari berkas, talent show, hingga tahap terakhir yaitu
malam penganugerahan yang juga mengukur pengetahuan mahasiswa/i dua belas besar
finalis Duta UNJ.
Pada malam penganugerahan tahun
ini mengangkat tema Humanity in Diversity.
Seluruh dekorasi dari awal masuk gedung sertifikasi guru hingga tempat acara di
lantai 9 dipenuhi dengan foto – foto yang bertema kemanusiaan. Acara resmi
dibuka pada pukul delapan malam oleh Pembantu Rektor IV UNJ, dua belas finalis
Duta UNJ menampilkan kemampuan mereka dalam menari. Selain itu ada pula hiburan
tarian ‘kembang boker’ dari Prodi Sendratasik
UNJ. Acara yang ditunggu – tunggu untuk mengukur kemampuan dan wawasan para
finalis pun tiba. Pada tahap ini satu per satu finalis menjawab pertanyaan yang
mereka ambil dari fish bowl dan hanya
diberi waktu selama tiga puluh detik.
Sesuai dengan tema kali ini, pertanyaan
tentang kemanusiaan dan bagaimana cara menghadapi isu kemanusiaan yang sangat
mencuat saat ini. Jawaban-jawaban para finalis sangat beragam dan cerdas
walaupun diselimuti rasa gugup karena dinilai oleh Juri yang salah satunya
adalah Miss Indonesia dari Kalimantan Timur. Sambil menunggu juri memberikan
keputusan mengenai Duta UNJ 2015, penonton disuguhkan penampilan menarik dari
penyanyi yang sudah tidak asing lagi yaitu Sandy Canester yang membawakan lima
lagu. Tiba saatnya diumumkan hasil keputusan juri dimulai dari Duta
Persahabatan UNJ 2015 diberikan kepada Miftah Putri (FMIPA) & Muhamad
Saprudin (FIS), Duta Pendidikan UNJ 2015 diberikan kepada Riska Yuvista (FBS)
& Ramdani Murdiana (FE), Duta UNJ Terfavorit diberikan kepada Arini Sabila
(FIP) & Mika Markus (FIS), Wakil II Duta UNJ diberikan kepada Diana Rosca
(FBS) & Michael Cornelis (FE), Wakil I Duta UNJ diberikan kepada Sabrina
Geavani (FBS) & Mirdas Al-Asyary (FIP) dan Duta UNJ 2015 diberikan kepada
Riska Soraya Diva (FBS) dan Marwan Fitranansyah (FBS).
Kemudian
acara ditutup oleh MC dan pengunjung dipersilahkan untuk berfoto kepada Duta
UNJ 2015 terpilih pada photobooth di
lantai dasar. Satu pesan untuk mahasiswa/i UNJ dari Duta UNJ terpilih yaitu
Marwan Fitranansyah “Jangan pernah menyerah dan selalu berusaha menjadi yang
terbaik, mari berproses untuk mewujudkan cita-cita yang diharapkan.”.
Erna Cahyani
Seminar BEMPER KLASIK : Belajar Menjadi Penyiar Radio Bersama Kelas Linguistik
Untuk
memenuhi mata kuliah keterampilan berbahasa dan berbicara, angkatan 2012
jurusan bahasa indonesia fakultas bahasa dan seni universitas negeri jakarta,
mengadakan seminar dengan tema ‘SEMINAR
BEMPER KLASIK (Belajar Menjadi Penyiar Radio Bersama Kelas Linguistik)’. Pada
tanggal 15 Desember 2015 yang bertempat di lt 9 sertifikasi guru. Seminar yang
mengundang Kemal Mochtar (Penyiar Gen FM) dan Diaz Danar (Penyiar Gen FM)
sebagai pemateri. Seminar ini menghadirkan peserta pecinta radio dan dunia
kepenyiaran dari berbagai kalangan. Dari kalangan pelajar hingga kalangan
mahasiswa dibeberapa kampus yang ada di Jakarta.
Dengan materi bagaimana menjadi
seorang penyiar yang baik, Kemal dan Diaz berhasil membuat suasana yang tidak
monoton, tidak membosankan, kondusif dan para peserta seminar dapat menerima
materi dengan baik. “Sangat menggembirakan, materi yang disampaikan dapat
diterima dengan baik” Ujar Ihwan Septadi, Ketua Pelaksana Seminar Bemper
Klasik. Ihwan juga mengharapkan kepada seluruh mahasiswa UNJ agar tidak
berhenti belajar mengenai apa yang dicita – citakan, karena mimpi bukan hanya
untuk disimpan tetapi diwujudkan.
Amiruddin Muthi
Minggu, 06 Desember 2015
International new single
JOHN LEGEND – “UNDER THE STARS”
John Roger
Stephens, atau yang lebih dikenal dengan nama John Legend adalah salah satu
musisi dan pencipta lagu tersukses yang saat ini masih aktif di industri musik.
Sepanjang karirnya, pria yang dikenal dengan permainan pianonya yang memukau
ini telah memenangkan berbagai penghargaan di ajang penghargaan musik dunia, di
antaranya adalah 9 Grammy Awards, 1 Golden Globe, dan 1 Academy Award. Di tahun
2007, ia juga menerima penghargaan Hal David Starlight Award dari Songwriters
Hall of Fame.
Sebagai
seorang musisi dan pencipta lagu, John Legend telah banyak bekerjasama dengan
musisi-musisi papan atas dunia, seperti Kanye West, Jay Z, Alicia Keys, Britney
Spears, Kelly Clarkson, David Guetta, dan juga Lauryn Hill.
Tahun 2015 ini, John Legend merilis single terbarunya yang
berjudul “Under The Stars”.
EMPIRE CAST FEAT. JUSSIE
SMOLLETT & ALICIA KEYS – “POWERFUL”
“Powerful” adalah single yang diambil dari serial tv Empire musim kedua,
yang perdana tayang pada 23 September 2015.
Di single ini, Jussie Smollett bekerjasama dengan Alicia Keys, yang
juga hadir di serial ini sebagai bintang tamu.
Selain Alicia Keys, bintang tamu yang dihadirkan di musim kedua ini
adalah Pitbull, Timbaland, Ne-Yo, Lenny Kravitz, dan Mariah Carey.
Sampai dengan saat ini, serial tv Empire masih berada di urutan
teratas serial TV dengan rating tertinggi di dunia.
Serial tv Empire musim kedua ini menghadirkan 11 episode baru, atau
total 23 episode jika digabungkan dengan penayangan musim pertamanya.
TINASHE FEAT.
CHRIS BROWN – “PLAYER”
Tinashe
adalah seorang musisi dan aktris asal Amerika Serikat yang mulai berkecimpung
di industri hiburan saat ia masih berusia 3 tahun.
Sepanjang
karirnya, musisi yang terinspirasi oleh Michael Jackson, Janet Jackson, Britney
Spears, dan Sade sampai dengan saat ini telah mendapat 2 penghargaan di YouTube
Music Awards, dan BMI R&B Hip-Hop Awards.
Tahun
2015 ini, bekerjasama dengan Chris Brown, Tinashe merilis single “Player”. Single
pertama dari album keduanya yang berjudul “Joyride”, album yang rencananya akan
ia rilis di tahun 2016.
MAN WITH A
MISSION – “RAISE YOUR FLAG”
Man
with a Mission adalah band rock asal Jepang yang terdiri dari 5 personil; Tokyo
Tanaka (vocal), Kamikaze Boy (bass), Jean-Ken Jonny (guitar), Spear Rib (drum),
dan DJ Santa Monica (DJ / sample).
Sepanjang
karirnya, band ini telah merilis 3 buah EP dan juga 3 buah studio album, dengan
peringkat teratas menduduk posisi keempat di tangga lagu musik Jepang. Dan
merekapun juga pernah merilis 2 buah kompilasi dengan peringkat teratas
menduduki posisi kedua di tangga lagu musik Jepang.
Di
tahun 2015 ini, Man with a Mission merilis single “Raise Your Flag”, single
yang jadi lagu pembuka film animasi Mobile Suit Gundam: Iron-Blooded Oprhans.
DENGANKU LEBIH INDAH”, HASIL CURAHAN HATI 5 ROMEO BERSAMA YOVIE WIDIANTO
Masih mengusung tema cinta pada lagu-lagunya,
5Romeo kembali mengeluarkan single terbaru mereka “Denganku Lebih Indah”.
Tidak hanya mengeluarkan single terbaru, namun 5Romeo juga akan segera
mengeluarkan album pertama mereka setelah hampir 4 tahun berkarya. Bahkan,
5Romeo akan tampil dengan konsep baru yang merupakan refreshment dari 5Romeo
sebelumnya, dimana dengan dirilisnya single serta album baru, pencitraan mereka
sebagai vocal group akan mengusung elemen-elemen young, fun, energetic, dan
fashionable. Tidak tanggung-tanggung, single ini dibantu penuh oleh sang
pencipta 5 Romeo, Yovie Widianto.
Berawal dari curhatan Patudu, salah satu
personil 5Romeo, bersama Yovie tentang seorang Wanita yang kemudian berujung
pada sebuah lirik lagu. Kemudian Yovie menantang untuk membuat melodi lagunya
dan akhirnya jadilah lagu ini. “Lagu ini
berarti banget sih untuk aku, karena dibuat dari cerita yang bahkan sekarangpun
masih dijalani. Ini pertama kali bikin lagu tandem dengan Mas Yovie. Pertama
bikin lagu yang liriknya gak bikin sendiri. Jadi seru banget!”, ungkap
Patudu.
Sering aku kecewa
Kau selalu sebut nama dirinya
Denganku lebih baik
Denganku lebih indah
Terlihat jelas curahan hati yang terungkap dalam lirik di atas. Single
yang maknanya cukup menyayat hati ini diproduseri oleh Jan Djuhana dibawah
naungan label musik Universal Music Indonesia. Pertama kali mendengarnya, satu
hal yang terpikir, yaitu soundtrack drama romantis Korea. Menyampaikan pesan
untuk selalu memberikan yang terbaik dan tetap tegar mengejar pujaan hati. Paduan
karakter vokal masing-masing personil menjadikan lagu ini sangat mudah
dinikmati dan diharapkan disukai kalangan anak muda Indonesia.
Untuk mengenal 5 ROMEO lebih dekat :
Twitter : @5RomeoID
Sabtu, 05 Desember 2015
The 38th Jazz Goes To Campus
Jazz Goes To Campus
atau yang biasa disingkat JGTC kembali hadir dengan tema The Thrill Is Back! Tahun ini, Jazz
Goes To Campus untuk ke-38 kalinya digelar oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, Universitas Indonesia. Acara yang dijuluki The Oldest Jazz Event in Indonesia ini sukses diselenggarakan pada
tanggal 29 November 2015 dengan menghadirkan Lenka, Maliq n D’essential, Indra
Lesmana dan Eva Celia, Raisa, Isyana Sarasvati, dan sederet musisi jazz
Indonesia lainnya. Sebelumnya, Jazz Goes
To Campus memiliki beberapa rangkaian acara yang di antaranya, JGTC Gathering and Charity Night, JGTC
Roadshow, JGTC Band Competition, dan puncaknya adalah JGTC Festival. Antusiasme para penikmat musik jazz tidak pernah
padam, hal tersebut terbukti dari euforia pengunjung yang datang langsung ke Jazz Goes To Campus Festival. Tentunya
acara yang bertujuan untuk mengenalkan musik jazz ke seluruh lapisan masyarakat
baik atas maupun menengah ini terus dinanti di tahun-tahun berikutnya.
Septia
D. Ariani