Senin, 30 November 2015
Jakarta, 21 November 2015, LSPR Teatro sukses menampilkan
teater musikal ala Broadway yang berjudul “JERSEY BOYS” di atas panggung Prof.
Dr. Djajusman Auditorium & Performance Hall, Lonson Scholl of Public
Realtions. Produksi tahunan yang ke-15 dari LSPR Teartro ini berhasil membawa
penonton ke era 60-an dengan tata panggung dan lagu-lagu hits dari JERSEY BOYS
seperti I Can’t Give You Anityhing But
Love, Sherry, Beggin’, Can’t Take My Eyes Off You, dan lain sebagainya.
JERSEY BOYS menceritakan tentang perjuangan dan pengorbanan keempat personil
dari The four Season untuk membangun serta mepertahankan grup vokal mereka.
Pershabatan keempatnya juga tak terlewatkan dari berbagai ujian yang terjadi
sempat membuat keempat personil The Four Season berpisah.
“Pelajaran yang dapat diambil dari kisah ini adalah jangan
pernah melupakan teman. Karena pada akhirnya, kita akan selau mebutuhkan
seorang teman di hidup kita”, kata Arsy yang berperan sebagai Nick Massy. Lalu,
Rizky yang memainkan peran Tommy DeVitto menambahkan dengan kutipan favoritnya
di dalam cerita ini, ”This is the
process, you refine, you experiment. Ketika kamu melakukan atau ingin
mencapai sesuatu, jangan pernah meyerah jika ada rintangan, tetap terus
berusaha karena hidup adalah sebuah proses.”
Pertunjukan yang telah disiapkan sejak 6 bulan lalu ini
memberi kesan yang manis bagi para pemeran dan kru karena antusiasme yang besar
dan tanggapan penonton yang puas menyaksikan JERSEY BOYS. JERSEY BOYS
berlansung selama kurang lebih selama 4 jam ini ditutup dengan memperkenalkan
para pemain dan kru serta menyanyikan bersama lagu hits dari JERSEY BOYS, Who Loves You.
Nuril Imtihanah
Jumat, 27 November 2015
Seminar & Workshop Indonesia Membatik Vol. 1
Kecintaan
akan batik dan keinginan untuk melestarikan warisan budaya Indonesia tersebut mendasari
Departemen Luar Negeri Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
(Deplu HIMA P.IPS) UNJ mengadakan Seminar & Workshop Indonesia Membatik
Vol. 1 pada Jumat minggu lalu (21/11). Acara yang diadakan di Arena Prestasi
Fakultas Ilmu Sosial UNJ ini turut mengundang founder Komunitas Remaja Batik Indonesia, Bachtiar Effendi, sebagai
pembicara sekaligus instruktur dalam mempraktikkan cara membatik yang baik dan
benar.
Tak
hanya sekedar mengajarkan cara membatik yang baik dan benar, acara ini juga
membuat para pesertanya mengerti bagaimana sejarah batik di tanah air dan aneka
macam jenis batik yang ada, seperti batik tulis, batik cap, dan batik lukis.
Akan tetapi, jenis batik yang saat ini lebih sering dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia adalah batik dalam bentuk printing;
padahal kata “Batik” sendiri berasal dari dua kata, yakni “amba” artinya menulis, dan “tik” artinya titik/tetes.
Menurut
Bachtiar Effendi, atau yang disapa Kak Thiar, sudah seharusnya masyarakat lebih
memilih mengonsumsi batik tulis atau cap. “Kasihan pengrajinnya (batik tulis)
kalo kita pake batik printing semua,
nanti mereka tersisih, kan UNESCO mengakui Batik sebagai warisan budaya
Indonesia karena prosesnya, bukan simple
digital-nya,” jelasnya.
Para
peserta Seminar & Workshop Indonesia Membatik Vol. 1 merasa sangat antusias
dengan diadakannya acara ini, karena selain menambah pengetahuan mereka tentang
batik, mereka juga bisa melatih kesabaran saat proses membatik. “Seru banget,
nambah pengalaman, kita jadi tahu caranya ngebatik tuh gimana, butuh kesabaran
banget. Acaranya nagih, pengen ikutan lagi deh kalo acaranya ada lagi,” ujar
para mahasiswi Pendidikan IPS 2015.
Keinginan
para peserta seminar tersebut akan terwujud, karena menurut Vivi, sang Ketua
Pelaksana, acara yang sama akan diadakan kembali di kesempatan berikutnya. “Seminar
Vol. 1 ini bakal kita jadiin bahan evaluasi untuk ngadain Vol. 2, Vol. 3, dan
seterusnya. Paling konsep acaranya aja sih yang bakal kita bedain,” jelas Vivi.
Wina Clarissa
ADM FAIR 2015 : Pestanya Anak ADM
Pada hari
Sabtu, tanggal 21 November 2015 di Universitas Indonesia diadakan acara ADMFair 2015, ini adalah acara tahunan
yang diadakan program vokasi UI jurusan administrasi. Acara yang digelar di
lapangan parkir vokasi Universitas Indonesia ini memilki tema “The Fantasy
of Youth”. Menurut
Dito selaku ketua pelaksana ADMFair, tema ini
diambil karena melihat semangat anak muda saat ini yang harus dijaga. Sebelumnya
acara ini ada beberapa kegiatan yang sudah terlaksana, salah satunya yaitu donor darah dan ada banyak kegiatan
lagi yang akhirnya ditutup dengan music
performance di closing ADMFair 2015. Di closing ADMFair 2015 ini
dimeriahkan banyak band keren, stand yang menarik dan juga
guest star yang tak kalah keren yaitu
SOULVIBE. Acara ini dimulai pukul 4 sore
hingga 12 malam, dengan penonton yang cukup banyak, acara ini cukup meriah
walaupun sempat diguyur hujan. Penonton tidak ragu-ragu untuk maju ke depan panggung
walaupun hujan masih rintik rintik. Acara ini semakin malam semakin ramai
dibanding saat sore karena saat malam banyak band yang keren bagi penonton.
Rialdi & Avin
5th Bogor Art Festival : Serunya Eksplorasi Seni dalam Kemegahan Budaya Bogor
Bogor Art
Festival kembali digelar untuk tahun kelimanya. Acara yang dibuat oleh
para mahasiswa Institut Pertanian Bogor
itu kembali menarik perhatian masyarakat khususnya bagi para pecinta seni. Tema
dari Bogor Art Festival kali ini adalah “Eksplorasi Seni dalam Kemegahan Budaya
Bogor” dalam wawancara terhadap Rendra, selaku ketua pelaksana ia mengungkapkan
alasan kenapa mengambil tema acara tersebut. Menurutnya, kesenian Bogor perlu
di eksplor dan bagaimana caranya para anak muda sekarang tidak hanya menggilai
seni dan meninggalkan budaya yang ada begitu saja karena menurutnya budaya dan
kesenian adalah sesuatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Seperti temanya, tujuan acara ini
adalah untuk lebih mengenal budaya khususnya budaya Bogor yang sangat kaya dan
megah dansuatu bentuk pengabdian mahasiswa Institut Pertanian Bogor terhadap
lingkungan sekitarnya. Acara ini telah berlangsung selama dua minggu dimana
rangkaian acara tersebut terdapat berbagai macam lomba seni yang
diselenggarakan dan berhasil memikat para peserta dari berbagai kalangan baik
muda maupun dewasa. Lomba yang diadakanpun merupakan lomba tingkat nasional
untuk lomba seperti paduan suara, fotografi dan mural.
Dengan rangkaian acara yang telah
berlangsung dengan sukses maka acara Bogor Art Festival atau yang biasa dikenal
dengan BAFEST ini, pada 22 November kemarin menjadi closing ceremony dari acara
BAFEST tersebut. Antusisas pengunjung sangat terlihat dan memang berhasil
membuat terhibur dan puas akan closing yang diadakan dengan hiburan dari
bintang tamu yang sangat menarik. Pesan yang disampaikan lewat acara ini adalah
boleh berkarya sehebat apapun dengan tetap menyelaraskan dengan budaya dan
tetaplah berkarya tanpa melupakan budaya.
Aina Zulfa Karimah
Kamis, 26 November 2015
IWAN FALS - Satu
Single: “Abadi”
Iwan Fals, Noah, Nidji, Geisha, d’Masiv
Apa
lagi yang harus dibuat seorang Iwan Fals untuk album barunya? Rasanya album
berjudul Satu (2015)
ini menjadi jawaban akan pertanyaan tersebut. Album yang kembali menandai
kerjasama Iwan Fals dengan label lama yang melahirkan dan membesarkan namanya,
Musica Studio’s.
“Awalnya
sekitar dua tahun lalu, saat saya dan sekeluarga makan dengan keluarga besar
Musica Studio’s. Disana tiba-tiba tercetus ide untuk membuat album lagi dengan
Musica Studio’s, sahabat lama kami. Maka terjadilah proses panjang mengerjakan
album ini,” kata Iwan Fals. Pertemuan berikutnya di rumah Ibu Indrawati Widjaya pada syukuran album
ini semakin membuat lagu ini matang, Samapai pagi dini hari Iwan Fals, Ariel,
Giring, Momo, Rian dan Steve Lillywhite
bersama-sama berkumpul untuk
mencari lirik dan pembagian vocal yang pas di lagu “Abadi” ini.
Lagu
baru yang dibawakan secara bersama-sama di album Satu ini berjudul “Abadi”, lagu yang langsung dibuat oleh Iwan Fals
saat proyek ini mulai digulirkan tahun lalu dalam sebuah pertemuan di Bali.
Berisi kolaborasi vokal dari Giring, Momo, Ariel dan Rian dengan Iwan Fals.
Lagu
anthem yang asik dan menjadi signature kuat dari album ini. Nuansa lagu yang elegan dengan pengaruh
karakter sound produksi Steve Lillywhite yang kuat. Bunyi gitar yang meruang di
bagian akhir menjadi klimak yang menarik. Ini akan menjadi single perdana album
ini juga dengan 4 lagu lain. Vokal Iwan Fals beradu dengan Ariel, Giring, Momo
dan Rian. Menjadi satu melodi indah dari album kolosal ini.
Single: “Tak Seimbang”
Geisha & Iwan Fals
“Tak Seimbang” menjadi kolaborasi apik nan teduh
dari Geisha dan Iwan Fals. Lagu ciptaan
Roby yang dia tulis saat adiknya meninggal bulan puasa lalu. Lagu balada khas
Geisha dengan intro piano yang mengalun sendu menjadi atmosfir pembuka di awal
lagu. Iwan Fals berhasil menemani vokal Momo dengan baik di lagu ini.
“Aku harus bagaiamana. Berjalan tanpa kamu.
Apa dayaku.
Kini aku tak seimbang , tak sanggup
menggantikanmu dengan yang lain “
“Menurut saya ini kesempatan luar
biasa bagi kami generasi baru bisa
berkolaborasi dengan
musisi senior dan legendaris, Iwan Fals. Kami berharap album ini bisa
membawa Iwan Fals bisa masuk
ke dalam nuansa musik zaman sekarang. Album ini juga bikin
Iwan Fals lebih kelihatan muda. Ini project akhir tahunan kami.
Seluruh orang Indonesia harus dengar karya luar
biasa ini. Karena karya ini akan menjadi kami
rindukan suatu saat nanti. Kami bangga
lagu kami, (‘Tak
Seimbang’) dinyanyikan sang legenda. Semoga juga album ini menjadi doa seperti judul lagu yang kami ciptakan bersama,"Abadi.” Terimakasih kami untuk Steve Lillywhite yang sudah menjadi salah satu orang terpenting di album ini. Idenya
membuat kami bisa banyak belajar,” papar gitaris Roby dari
Geisha.
Single: “Satu-Satunya”
d’Masiv Feat. Iwan Fals
Giliran d’Masiv tampil teduh dan hangat di lagu
“Satu-Satunya”, lagu yang akan menjadi single awal ini karya Rian. Bertutur
soal rasa cinta kepada Tuhan Yang Maha Esa. Vokal Iwan Fals yang kuat mendapat
tandem vokal Rian yang lembut, menjadi perpaduan yang apik.
“ Cintaku tak terukur dalamnya ..
pengorbananku tak ada habisnya..
apalagi yang harus kulakukan , untuk yakinkan kaulah
Satu-satunya…”
“Album
ini menurut saya salah
satu kolaborasi paling bahaya dalam
sejarah musik pop indonesia di era sekarang.Khusunya
buat saya dan d'Masiv.Jauh sebelum project ini adasaya sudah membuat lagu "Satu-Satunya"
dan sudah membayangkan lagu ini pas nya di nyanyikan Iwan Fals. Apa yang kita bayangkan kejadian d'Masiv bisa berkolaborasi dengan Iwan Fals. Bahkan kita juga membawakan lagu lamanya om Iwan Fals dengan karakter d'Masiv tanpa ada
complain dari om Iwan Fals sedikit pun. Satu lagi istimewanya album ini adalah saya, Ariel ,Riring, Roby, Iwan Fals dan Steve Lillywhite bersama sama menciptakan lagu yang berjudul "Abadi.” Satu kata untuk album ini, Legend!kata Rian, vokalis d’Masiv.
Single: “Hidup Yang Hebat”
Nidji Feat. Iwan Fals
Kolaborasi yang intim dan melebur hadir di lagu
Nidji dan Iwan Fals, “Hidup Yang Hebat.” Lagu ini ditulis secara bersama-sama
di studio oleh Randy, Giring dan Iwan
Fals. Gaya liar dan penuh canda dari Iwan Fals mendapat chemistry yang pas dari Nidji. Mereka saling merespon dengan
natural. Mengingatkan akan karya Iwan Fals semasa di Dalbo. Nidji seperti
mengembalikan sisi nakal Iwan Fals dengan lirik yang tajam.
“Saya penggemar album om Iwan Fals " in collaboration with" dan menganggap
album tersebutlah yang memperkenalkan saya dengan karya karya beliau yang lainnya. Dan siapa yang pernah sangka bahwa
sekarang saya bikin album bareng beliau.
Kolaborasi yang sekarang ialah kolaborasi impian jadi kenyataan. Kami diberikan kesempatan untuk
membuat lagu Nidji yang Iwan Fals banget. Lagu tentang kegelisahan kita tentang
beberapa orang di social media yang bukannya bekerja dan
berkarya untuk bangsa malah sukanya mengeluh dan mengkritik keadaan sekeliling
mereka. Kita merasa dari pada update hal-hal negatif
kenapa nggak diam aja tetapi bekerja dan berkarya untuk bangsa. Dan Om Iwan Fals setuju banget dengan tema
tersebut bahkan ikut memberi masukan masukan keren untuk liriknya.” Kata Giring tentang single
“Hidup Yang Hebat” dengan Iwan Fals di album Satu ini.