Kamis, 31 Mei 2018
Sabtu,
26 Mei 2018 telah dilaksanakan obrolan santai(obras) tentang penyakit Lupus
yang diselenggarakan oleh mahasiswa dari prodi Psikologi UNJ. Acara ini
merupakan salah satu rangkaian acara dari Ramadhan Charity Festival. Ramadhan
Charity Festival merupakan event pertama kali yang baru diselenggarakan pada
tahun ini. Terdapat 4 rangkaian acara, yaitu Gerakan Seribu Kurma, Roadshow
Education, Obrolan Santai, dan Konser Ramadhan.
Obrolan
Santai yang diselenggarakan di Gedung Sertifikasi Guru lantai 8 kemarin
bekerjasama dengan Yayasan Lupus Indonesia. Pada hari itu, acara dimulai pukul
14.00 kemudian dilanjutkan dengan sharing-sharing dengan Odapus (orang dengan
Lupus). Lupus merupakan penyakit kronik atau menahun dan dikenal sebagai
penyakit autoimun. Banyak sekali orang-orang yang belum mengenal penyakit lupus
ini.
“Tujuan
dari acara ini adalah sebagai sarana pembelajaran dan jiwa sosial khususnya
mahasiswa Psikologi UNJ dan membuat acara yang dapat bermanfaat di bulan
Ramadhan” ujar Sultan Marshel sebagai ketua pelaksana acara Ramadhan Charity
Festival. Tema yang diangkat pada acara ini yaitu OCEAN (Open Charity For
Empathy And Tolerance). Makna dari tema tersebut adalah sesuai dengan
kepanjangannya, yaitu membuka donasi untuk meningkatkan nilai empati dan
toleransi sesama manusia.
Sasaran
dalam acara ini, yaitu mahasiswa Psikologi UNJ, ODAPUS (orang dengan Lupus),
Yayasan Lupus Indonesia, dan masyarakat umum. Proses dalam mempersiapkan
seluruh rangkaian acara ini cukup panjang. Karena banyak sekali dinamika yang
tidak sesuai dengan ekspektasi karena acara ini baru pertama kali
diselenggarakan, jadi belum ada gambaran yang dapat dijadikan acuan.
Hasil
yang ingin dicapai dari acara ini adalah, peserta maupun panitia yang terlibat
dapat memiliki nilai empati dan toleransi yang tinggi, kemudian penyakit Lupus
dapat diketahui oleh masyarakat umum, dan Komunitas Muslim Psikologi UNJ dapat
dikenal oleh banyak orang. Kendala yang dihadapi dalam mempersiapkan acara ini
sangat banyak, yaitu sumber daya manusianya. Terkadang panitia masih sulit
untuk mengatur jadwal kuliahnya, karena banyak sekali yang bentrok dengan
jadwal rapat sehingga dapat menghambat beberapa proses. Kemudian, dana yang
cukup besar, namun masalah itu dapat diselesaikan.
Obrolan
santai dan sharing-sharing dengan Odapus ini berlangsung sampai pukul 19.00.
Kegiatannya selain sharing, yaitu buka bersama, dan sesi foto-foto. Semoga
dengan adanya seminar mengenai Lupus ini, masyarakat umum dapat lebih tahu
tentang penyakit langka ini dan dapat membantu para Odapus.
Nura
Asia Bella
RAMADHAN JAZZ FESTIVAL 2018: Jakarta Milik Kita Bersama
dok: instagram.com/ramadhanjazz
Acara music
tahunan yang berlangsung pada bulan
Ramadhan kembali diadakan oleh Remaja Islam Masjid Cut Meutia (RICMA) yang
bekerja sama dengan WartaJazz yaitu, Ramadhan Jazz Festival 2018. Sudah terhitung
yang kedelapan kali acara ini diadakan sejak tahun 2010. RJF tahun ini bertajuk
Jakarta Is Us dengan tagline
#LoveUnitesAll dengan tujuan membawa pesan cinta dan harmoni kedamaian bagi
seluruh warga Jakarta.
Ramadhan Jazz
Festival 2018 sukses diadakan pada tanggal 25 dan 26 Mei 2018 di pelataran
Masjid Cut Meutia dengan mengundang artist top tanah air. Pada hari pertama
diisi oleh Snada ft. Dwiki Dharmawan dan Budhi Haryono, Dengarkan Dia, Chiki
Fawzi, Afgan-Isyana Sarasvati-Rendy Pandugo, Maliq & D’Essentials, Nonaria,
dan Tosca. Sedangkan pada hari kedua diisi oleh Alpen Music Project, ABNON,
Andien, Lantun Orchestra, Yura Yunita, The Soulful, dan Glenn Fredly.
Gubernur DKI
Jakarta Anies Baswedan yang hadir dalam malam pertama memberikan apresiasi pada
acara besutan RICMA yang bekerja sama dengan Wartajazz. Ia menyampaikan
komitmen dukungan Pemerintah Provinsi DKI ditahun mendatang.
Sebagian dari kegiatan Ramadhan Jazz Festival 2018 adalah Donor Darah
dimana pada hari pertama terkumpul 24 kantung darah hasil kerjasama dengan
Palang Merah Indonesia (PMI).
Kegiatan RJF
selalu mengusung Social Activity yang mana pada tahun ini akan fokus pada
masalah kesehatan dengan membantu mengisi rumah singgah yayasan Cancer
Information and Support Center (CISC).
Animo
masyarakat untuk menyaksikan acara ini sangat luar biasa, setiap tahunnya
selalu bertambah banyak pengunjung yang hadir. “Acaranya seru banget, selain
gue bisa nonton artist yang kece-kece, gue juga bisa beramal. Ya, pokoknya gue
support terus untuk RJF tahun-tahun selanjutnya.” ujar Yasmin salah satu
pengunjung RJF 2018.
Rizal Subekti
Sabtu, 26 Mei 2018
Discover Your Potentials with ID Talent
Jumat
(25/05/2018), udara sejuk dan rintik hujan pagi tadi, tidak mengurungkan niat
peserta untuk datang ke seminar “Discover Your Potentials” yang diadakan oleh
ID Talent yang
bekerjasama dengan prodi Sastra Indonesia UNJ. Bertempat di Aula Latief Hendraningrat, kampus
A UNJ, seminar
ini bertujuan untuk menunjukkan pengalaman dari Putra Nababan selaku jurnalis
senior yang kini menjadi Founder dan
CEO ID Talent. Sebab, secara kebetulan berkaitan dengan mata kuliah jurnalistik
yang saat ini sedang ditempuh angkatan 2015.
Seminar
ini mengangkat tema “Jurnalistik Dalam Media Digital”, kini Putra Nababan tidak
hanya di media koran dan majalah, tetapi juga merambah ke ranah digital. Acara
yang dipersiapkan sejak tanggal 11 Mei 2018 ini, mendapat respon yang positif
sejak poster disebar. Peserta yang tadinya ditargetkan 200 orang, bertambah
menjadi 250 orang. Acara ini terbuka untuk umum dan selain dihadiri oleh dosen
juga ada beberapa alumni yang turut hadir.
Acara
dimulai pukul 09.00 WIB dipandu oleh pewara Rizka Yuvista, mahasiswa Sastra
Indonesia angkatan 2014. Sebelum acara inti dimulai, ada penampilan dari
perwakilan prodi. Penampil pertama bapak Gunawan, dosen Sastra Indonesia yang
menarikan tarian Selayang Pandang dan grup musikalisasi puisi, Wekasane. Tidak
lupa juga, bincang-bincang hari itu ditemani oleh moderator Putri Juniawan,
presenter lintas media yang juga alumni Sastra Indonesia UNJ.
ID
Talent (www.idtalent.id) adalah sebuah platform digital untuk mengenali potensi
diri lebih jauh agar nantinya kita dapat mencari pekerjaan sesuai bidang yang
kita minati. Melalui keliling dari kampus satu ke kampus yang lainnya, Putra
Nababan hendak menyampaikan pesan kepada generasi muda Indonesia, “janganlah
jadi beban bangsa yang nantinya kerja datang pagi pulang sore malam ngeluh.
Tetapi jadilah kebanggaan bangsa” ujar pria asal Tapanuli Utara ini.
Bersamaan
dengan penjelasan mengenai ID Talent, Putra Nababan juga menerangkan tentang
pencapaian dalam kehidupan serta perjalanan jurnalistiknya. Hampir semua
presiden di Indonesia berhasil ia wawancara, kecuali presiden pertama,
Soekarno. Selain itu, Putra Nababan juga telah mewawancarai beberapa wakil
negara lain dari Kuba, Portugal, Malaysia, dan Amerika Serikat. Pencapaian
terbesar yang ia sebut sebagai mahakaryanya adalah berhasil melakukan wawancara
dengan presiden Amerika Serikat, Barack Hussein Obama.
Pria
yang telah terjun ke bidang jurnalistik sejak usia 20 tahun ini, juga
mengajarkan kiat-kiat agar menjadi orang yang dapat berkompetisi di dunia
kerja. “Gigih dan doa. Selama ini hanya itu kuncinya” ucap Putra Nababan dengan
khidmat. Semua peserta menganggukkan kepalanya setuju dengan pernyataan
tersebut. Putra Nababan yang pernah kuliah di Midland University, Nebraska,
dulunya adalah seseorang yang aktif di organisasi mahasiswa kampus serta
menjadi wartawan koran kampus.
Ia
menyadari potensi dan melakukan apa yang disukai maka ia terus menekuninya.
Ketika di dunia kerja pun, Putra Nababan mengaku bahwa jika ia memiliki saingan
ia akan terus mengejar orang tersebut. Ia mengatakan, “lebih baik satu tim
dengan saya daripada lawan saya”. Ketekunannya di bidang jurnalistik berhasil
mengantarnya ke prestasi Panasonic Gobel Awards. Putra Nababan telah
mengantongi lima piala berturut-turut dari tahun 2007 hingga 2012. Putra
Nababan memenangkan kategori Presenter Berita Terbaik.
Putra
Nababan meniti kariernya dari bawah hingga puncaknya ia bisa menjadi pemimpin
redaksi. Memang butuh pengorbanan besar dan kegigihan untuk mencapai pencapaian
tertinggi. Namun, Putra Nababan telah membuktikan bahwa setiap orang pasti bisa
melaluinya. Jangan lupa juga untuk menikmati setiap proses yang ada, tidak ada
yang instan.
Nabila Hidayah
Senin, 21 Mei 2018
Hasil Audiensi Mahasiswa-Rektorat terkait #UNJDaruratRektor
BEM UNJ, tepat pada hari Sabtu (12/5)kemarin telah dilaksanakan
audiensi mahasiswa dengan pihak rektorat dan Plt Rektor UNJ, Prof. Intan Ahmad,
Ph.D. Audiensi tersebut dilaksanakan di Gedung Rektorat Lt.1. Adapun audiensi tersebut dihadiri oleh Moh.
Wildan Habibi (Ketua BEM UNJ), M. Yan Handoko (Kadept. Dalam Negeri BEM UNJ),
Ilham Mubarak (Kadept. Sosial Politik BEM UNJ), Imam Bagja (Kadept. Advokasi
BEM UNJ), Rakha Ramadhana (Kadept. Komunikasi dan Informasi BEM UNJ) dan
Roushan (Ketua BEM FIS) dari perwakilan mahasiswa. Sementara dari pihak
rektorat turut hadir Prof. Intan Ahmad, Ph.D (Plt Rektor UNJ), Prof. Dr.
Muchlis Rantoni Luddin, MA (WR 1 UNJ), Prof. Dr. Achmad Sofyan Hanif, M.Pd. (WR
3 UNJ), Dr. Achmad Ridwan, M.Si. (WR 4 UNJ) beserta jajaran rektorat dan
dekanat.
Adapun tuntutan dari mahasiswa yakni:
1) Menuntut adanya publikasi
rancangan statuta UNJ kepada mahasiswa pada hari Rabu, 9 Mei 2018,
2) Mendesak
pengesahan statuta dengan mempertimbangkan masukan mahasiswa,
3) Mendesak
terbentuknya Senat UNJ dan Panitia Pemilihan Rektor UNJ,
4) Menuntut peran
strategis mahasiswa dalam kepanitiaan Pemilihan Rektor UNJ demi terwujudnya
pemilihan rektor UNJ yang bersih,
5) Menuntut terpilihnya Rektor baru UNJ
selambat-lambatnya 31 Mei 2018,
6) Menuntut pertanggungjawaban Plt. Rektor UNJ
untuk mencabut ijazah plagiator dan membatalkan kerja sama kredit pendidikan
antara Bank BTN dan UNJ. Aksi yang dilakukan mahasiswa ini ternyata dianggap mengganggu
karena bersamaan dengan pelaksanaan ujian SBMPTN di UNJ.
Dari hasil audiensi tersebut tuntutan poin 1 dan 4 berhasil
disepakati. Sementara untuk pengesahan statuta dilakukan di akhir Mei. Statuta
UNJ merupakan rancangan masa depan yang tidak akan berubah untuk 20-30 tahun ke
depan, sehingga dalam prosesnya membutuhkan waktu dan harus hati-hati. Statuta
mestinya bisa cepat namun ternyata ada perbedaan pemahaman pada beberapa pihak
sehinga perlu didiskusikan kembali.
Adapun mekanismenya setelah diproses di UNJ dari Senat yang
targetnya selesai di akhir Mei, draft statuta akan diteruskan ke
Kemenristekdikti pada tanggal 31 Mei 2018, dilanjutkan ke Biro Hukum, setelah
itu akan dirumuskan ke dalam Peraturan Menteri. Dari Peraturan Menteri tersebut
terbentuklah Senat Fakultas. Setelah
Senat fakultas rapat terkait Senat universitas, barulah dibentuk Senat
universitas. Selanjutnya Senat universitas membuat panitia pemilihan Rektor. Sebelum
diteruskan ke Kemenristekdikti, mahasiswa akan disertakan dalam diskusi dengan stakeholder
tanggal 16 Mei, dan rapat pleno Senat di tanggal 21 Mei 2018. “Saya bisa
meyakinkan senat bahwa mengundang mahasiswa akan rapat senat bersama stakeholder
yang lain”, ungkap Prof. Intan.
Terkait tuntutan pemilihan rektor selambat-lambatnya di akhir Mei
belum bisa terwujud. Sebagian besar pihak rektorat menyatakan tidak bisa karena
tahapan yang panjang dan tidak memungkinkan. Ke depannya Rektor dan Senat akan
dipegang oleh orang yang berbeda. Senat memegang kendali atas permasalahan dan
peraturan yang sifatnya akademik seperti kurikulum dan sebagainya.
Lalu untuk tuntutan poin terakhir terkait pencabutan ijazah
plagiator, Prof. Intan menyebutkan bahwa Rektor tidak mengambil keputusan
sendiri. Rektor juga mengambil perspektif dari jajarannya untuk plagiator. Lalu
terkait student loan, “Kerja sama student loan tidak mengikat
karena hanya menjadi sebuah fasilitas”, ungkapnya. Sistemnya mahasiswa hanya
bisa mengambil kredit jika mereka punya income(pendapatan). Jadi dengan
kata lain kredit ini tidak ditagihkan untuk mahasiswa Sarjana melainkan ditagihkan
ke orang tuanya. Terkait pengambilan kebijakan strategis, Plt Rektor bisa
menandatangani seluruh kebijakan strategis atas nama Kemenristekdikti.
Di akhir audiensi pihak rektorat memberikan draft Statuta
kepada mahasiswa yang selanjutnya akan dipublikasikan ke umum. Pada tanggal 16
Mei mendatang. Mahasiswa akan rapat dengan Senat dalam rangka memberikan
masukkan untuk statuta UNJ.
BEM UNJ
Jumat, 18 Mei 2018
UNJ FASHION EVENT
Senin,
14 Mei 2018 telah diadakan sebuah acara yang bertajuk UNJ Fashion Event. Acara
ini merupakan acara tahunan yang diadakan
oleh Mahasiswa S1 tingkat akhir Tata
Busana Universitas Negeri Jakarta. Event ini
biasa diadakan di Mall-mall besar di
daerah Jakarta setiap tahunnya. Namun, pada tahun ini UNJ Fashion Event untuk pertama kalinya diadakan di Universitas Negeri
Jakarta tepatnya di Gedung Pasca Sarjana, Aula Bung Hatta (lantai dua).
Acara
ini dibuka oleh sambutan dari Dekan Fakultas Teknik, kemudian sambutan-sambutan
dari dosen-dosen lainnya, acara dilanjutkan oleh beberapa hiburan seperti band
dan tari-tarian daerah. UNJ Fashion Event kali ini mengangkat tema X-OTICS of Indonesia menggambarkan Animal Endemic of Indonesia yaitu hewan-hewan
yang sudah mulai punah di Indonesia diangkat lagi dari kelima pulau, mulai dari
Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan Papua. Hewan-hewan yang hampir punah
tersebut dijadikan sumber inspirasi dan inspirasi tesrsebut dijadikan sebuah karya
dalam membuat desain untuk pagelaran Fashion Event kali ini.
Adapun
tujuan dari UNJ Fashion Event ini yaitu,
untuk memperkenalkan Jurusan Tata Busana di Universitas Negeri Jakarta, bahwa tata
busana disini tidak hanya dalam hal menjahit baju maupun menggambar desain saja
melainkan dapat merepresentasikan karya-karya mahasiswa tata busana yang
dipelajari mulai dari semester satu hingga semester delapan. Acara ini mulai dipersiapakan
dari lima bulan yang lalu. Selain itu, sasaran dalam kegiatan ini adalah untuk mahasiswa-mahasiswa
tata busana dan pencinta fashion. So, buat Edufriend pecinta fashion tunggu yaa UNJ Fashion Event
tahun-tahun berikutnya.
Kamis, 17 Mei 2018
Pelatihan Announcer Pengurus BPRS ERAFM-UNJ 2018-2019
Hallo
edufriend! Gedung Dewi Sartika, lantai 7, Universitas Negeri Jakarta. Sabtu, 11 mei 2018 lalu, pengurus BPRS ERAFM-UNJ
periode 2018-2019 mengadakan pelatihan announcer
yang dimana pembicaranya adalah Diaz Danar (Penyiar Semangat Pagi Pol 98,7
GENFM). Acara pelatihan ini
diselenggarakan pada pukul 10.15 - 16.00. Terdapat 2 sesi pada pelatihan
tesebut, untuk sesi pertama membahas mengenai dasar-dasar dunia radio juga announcer lalu pada sesi kedua terdapat
pelatihan untuk skill yang sudah
diajarkan melalui pelatihan dasar. Pelatihan ini memiliki tujuan yaitu untuk
meng-upgrade pengetahuan pengurus BPRS
ERAFM-UNJ dan memperdalam ilmu mengenai dunia radio terutama sebagai announcer.
Sebagai
seorang announcer kita harus berusaha
menjadi seseorang yang pintar, antusias, mudah berkomunikasi, responsif dan
memiliki performa diri yang baik. Menurut Diaz Danar hal yang paling penting
dan harus dimiliki oleh penyiar yaitu 90% attitude
dan 10% skill, hal itu karena pribadi
seseorang menentukan apakah dirinya dapat bertahan didalam industri radio dan
dapat mempertahankan eksistensi dirinya dengan lebih dekat dengan orang lain
karena memiliki attitude yang baik.
Akan lebih baik untuk penyiar apabila membaca script terlebih dahulu sebelum siaran, hal tersebut dapat membantu
penyiar untuk lebih siap dalam mengolah kata yang akan disampaikan untuk
pendengar.
Yang utama
ketika menjadi seorang announcer
adalah "memiliki karakter" yang kepada pendengar supaya mudah dikenali
dan menjadi suatu ciri khas yang ada pada diri kita. Setelah itu saat siaran
berlangsung, penyiar harus ingat bahwa pendengar adalah teman maka posisikan
diri sedang berbicara dengan orang yang berada dihadapan kita sehingga akan
lebih menyenangkan apabila penyiar dapat bersikap apaadanya walaupun berada
dibelakang layar akan tetapi pendengar akan tahu apakah penyiar berbicara
dengan tersenyum atau tidak,sedang merasa baik-baik saja atau sebaliknya.
Yang terakhir
menurut Diaz Danar, semua berawal dari mimpi maka tulislah mimpi mu untuk
mencapai satu persatu sebagai target kedepannya. Anggap diri kita sebagai
barang dagangan, beritahukan kepada orang diluar sana bahwa kamu memiliki bakat
untuk menjadi penyiar atau mimpi lainnya. Untuk mencapai hal tersebut tinggalah
kebiasaan buruk dan lakukan hal-hal yang baik, akan lebih baik apabila
meningkatkan kelebihan karena semakin lama diasah dan dipertajam maka kemampuan
seseorang akan semakin baik dan yakinlah akan kemampuan diri sendiri.
Aziizah
Mu'minah
Seminar Refleksi Merah Putih
Telah berlangsung acara seminar
Refleksi Merah Putih yang dilaksanakan terkait program dari WR 3 yang berkaitan
dengan bela negara. Acara ini bertemakan Memperkokoh Persatuan untuk
Berkontribusi Bagi Indonesia.
Dilaksanakan pada tanggal 27 April 2018
lalu di Aula Latief, Gedung Dewi Sartika, Kampus A, Universitas Negeri Jakarta ini dimulai
pukul 14.00-20.00 WIB. Acara ini mengadakan tiga sesi pembahasan. Pembahasan
pertama dibuka oleh Dr. Imam B. Prasodjo yang merupakan Sosiolog Universitas
Indonesia pada pukul 14.00-15.30 WIB. Sesi pertama ini membahas tentang
“Mengokohkan Rasa Nasionalisme NKRI”. Peserta seminar diajak bagaimana dapat
mengokohkan rasa nasionalisme dengan menghargai perbedaan, mengulas tahapan
perkembangan nasionalisme,dan lain-lain. Pembahasan kedua dilanjutkan oleh AKBP
Imam Subandi, SS, SH, MH yang merupakan Densus 88 AT POLRI pada pukul
16.00-17.45 WIB. Sesi kedua ini membahas tentang “Pemuda Pelopor Anti
Radikalisme dalam Perspektif Kehidupan Kontemporer”. Peserta seminar pada sesi
ini diajak untuk mengerti pembahasan tersebut menurut ontologi, epistomologi
dan aksiologi. Sedangkan sesi ketiga pada pukul 18.30-20.00 WIB membahas
tentang “I Love To Contribute: Conecting Agent of Change” oleh Mohammad
Kamiludin, S.T. M.Sc. yang merupakan Ketua PPMI Riyadh Arab Saudi 2010.
Acara seminar ini mengundang OPMAWA dan
ORMAWA yang ada di UNJ dan diikuti oleh sekitar 130 peserta dengan harapan
supaya sesudah mengikuti acara ini, mereka dapat memperkokoh kesatuan NKRI.
“Jadilah Pemuda/di sebagai pelurus
bangsa, bukan penerus bangsa.” Itulah salah satu kutipan yang dapat diambil
dari acara ini. Kita harus meluruskan bangsa ini, membawa perubahan yang baik,
bukan meneruskan apa yang sudah terjadi yang tidak membawa perubahan apapun.
Dewi Fatimah Hardiyanti
Senin, 14 Mei 2018
Memaknai Hari Kebangkitan Nasional
20 Mei 1908
merupakan hari berdirinya organisasi Boedi Oetomo. Namun tanggal tersebut baru
ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional pada tahun 1948. Berdirinya
organisasi Boedi Oetomo dianggap sebagai awal mula bersatunya pemuda Indonesia
dalam semangat memerdekakan Indonesia.
Jika
dilihat dari sejarah, pemuda Indonesia di era sebelum kemerdekaan Indonesia
memiliki semangat juang yang sangat tinggi. Mari kita bercermin pada pemuda di
era tersebut, apakah saat ini kita memiliki semangat juang yang tinggi? Saya
pribadi merasa belum memiliki semangat setinggi itu.
Boleh kah saya memberi makna lain di Hari
Kebangkitan Nasional?
Bangkit
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti bangun dari duduk/tidur, lalu
berdiri. Mengapa hari berdirinya organisasi Boedi Oetomo ditetapkan sebagai
Hari Kebangkitan Nasional? Menurut saya, ketika itu pemuda Indonesia sadar
bahwa bangsa Indonesia sudah terlalu lama dijajah oleh bangsa lain. Mereka
berani mengambil segala risiko demi memerdekakan Indonesia. Mereka semangat
untuk mengambil bagian dari perjuangan.
Sudah kah pemuda masa kini sadar dan bangkit dari
keterpurukannya?
Mari kita
ambil contoh sederhana. Seringkali rasa malas menghantui diri kita. Malas akan
menggerogoti diri kita jika ia terus dibiarkan. Malas akan membawa kita pada
kebodohan. Saya memang tidak memiliki data statistik mengenai rasa malas pada
pemuda masa kini. Namun, saya mengamati bahwa kini tidak sedikit pemuda yang
mengikuti rasa malasnya. Malas kuliah, malas mengerjakan tugas, malas
berinovasi, dan lainnya. Padahal apa yang mereka lakukan adalah untuk dirinya
sendiri, bukan orang lain. Benar atau salah? Sadar atau tidak? Sila dijawab
masing-masing.
Untuk
itu, saya berharap sekali pemuda di era kini mampu bangkit dari rasa malas yang
ada pada setiap diri. Bagaimana mau membangkitkan negara ini dari keterpurukan
bila diri ini masih belum mau membangkitkan dirinya sendiri?
Danies Almas Thifal
Semangatku dan Bangkitku Untukmu Indonesiaku
Tahukah Edufriend salah satu hari
paling penting di negara kita Indonesia ? Kenangannya pun ada
museumnya di Jakarta, dimana hari
paling penting ini mengenang saat – saat rasa bangkit dan semangat persatuan, kesatuan,
dan nasionalisme perjuangan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan Indonesia. Itulah
dia hari Kebangkitan Nasional yang sering kita sebut Harkitnas dan jatuh pada
tanggal 20 Mei.
Kebangkitan
nasional dimulai dengan berdirinya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei
1908 dimana ditandai dengan bangkitnya rasa dan semangat persatuan,
kesatuan, dan nasionalisme, serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan
Republik Indonesia, yang tidak pernah muncul selama penjajahan berkuasa dan
bumi pertiwi ini dikuasai oleh Belanda dan Jepang. Organisasi Boedi Oetomo
didirikan oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van
Indische Artsen), yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji, serta digagas
oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo.
Hari Kebangkitan Nasional tersebut
selalu kita peringati untuk mengenang perjuangan bangsa kita dahulu menuju
bangsa yang merdeka, pertumpahan darah kerap terjadi, banyak nyawa berguguran
untuk mengibarkan sang Merah Putih. Untuk itu, sebagai pemuda dan pemudi bangsa
Indonesia kita harus bisa melanjutkan perjuangan para pahlawan kita yang telah
gugur melanjutkan hidup dengan penuh semangat dan rasa nasionalisme tinggi
terhadap bangsa Indonesia. Kita harus bangkit dari tidur kita, bangkit dari
rasa ketidakadilan, bangkit dari kemiskinan, bangkit dari keterpurukan, bangkit
dari kebodohan, dan menjunjung tinggi rasa persatuan, kesatuan, dan
nasionalisme untuk terus mengibarkan sang Merah Putih juga mengharumkan nama
bangsa besar kita INDONESIA.
Anugerah Dwi Fitriani
UI Fashion Week 2018: Beyond Stereotypes
Jakarta, 10-13 Mei 2018, telah di gelar sebuah acara fashion show dan talkshow yang bertajuk UI
Fashion Week 2018. UIFW tahun ini mengangkat tema “beyond stereotypes” - “yang diangkat dari keseharian seperti
yang kita rasakan, banyak banget dari kalangan muda-mudi yang merasa terbatasi ketika memakai baju,
contohnya ketika kita memakai baju batik sering merasa terlalu formal, merasa
cocoknya untuk pergi ke acara-acara formal saja, padahal kan tidak juga, dan juga banyak stereotypes
dunia fashion dalam segi berpakaian
dan beauty standard yang sebenernya tidak benar, seperti cantik
harus putih, tinggi, rambut lurus padahal kan tidak, maka dari itu kita
mengangkat tema “beyond stereotypes”
untuk menyadarkan bahwa fashion is worth
exlploring and fashion is wide yang
mana dari situ kita bisa berekspresi seperti apapun melalui fashion.” Ungkap Nidyanthy Adillia selaku project
officer.
UI Fashion Week tahun ini merupakan acara yang ke-5.
Edufriend penasara ngga sih kenapa UI bisa mengadakan acara fashion week
padahal tidak ada jurusan fashion design
di UI??? Begini sejarah singkatnya. Klub
Mode UI adalah sebuah organisasi yang dibentuk karena melihat banyaknya
mahasiswa UI yang memiliki minat di
bidang fashion tetapi tidak ada wadahnya, banyak organisasi yang ada di UI kecuali fashion, dan Klub Mode UI ini memiliki proker yaitu UI Fashion Week.
Walaupun di UI tidak ada jurusan fashion
design, Klub Mode UI ingin memiliki acara yang tetap terjaga mutunya
meskipun mereka tidak mempelajari fashion
secara dalam maka dari itu mereka mencari partner yang memang bergerak di bidang
fashion, seperti ESMOD, agensi model,
dan perancang busana dari luar. Model-model, perancang busana, serta tenant-tenant yang ikut berpartisipasi di UIFW ini 90% dari
eksternal, karena walaupun ini acara UI tapi panitia selalu terbuka buat
siapapun untuk berpartisipasi.
Nidy mengungkapkan bahwa targetnya selaku PO adalah
memperbesar publikasi, bukan publikasi acaranya tapi publikasi seluruh model
dan perancang busanany. Mengapa demikian?
Karena menururtnya tujuann
diadakannya fashion show adalah agar
para perancang busana pendatang baru memiliki exposure, karena para perancang busan ini memiliki
potensi yang layak di expose
oleh media agar target market mereka itu tercapai dari yang tidak tahu
menjadi tau karya-karya mereka.
Acara UIFW ini selain ajang sebagai ajang pagelaran
busana juga sebagai ajang pencarian bakat-bakat muda yang memiliki minat
dibidang fashion karena UIFW ini juga
memiliki rangkaian seperti design competition dan perekrutan para model untuk
tampil di acara UIFW ini, so buat Edufriend yang tertarik di bidang fashion tahun depan bisa banget buat
ikutan UIFW.
Enggal Fauzia Listiara Sani
Minggu, 13 Mei 2018
Prodi Pendidikan Bisnis
Pendidikan Bisnis adalah prodi (program studi) yang
sudah di upgrade dari Pendidikan Tata
Niaga. Membahas tentang prodi yang satu ini, banyak plus dan minus
nya yang tersurat maupun tersirat dari berbagai perspektif orang.
Dimulai dari poin plus nya prodi ini adalah prodi pemasaran/wirausaha yang cocok bagi
kalian yang memiliki cita-cita menjadi wirausaha atau guru pemasaran. Mata
kuliah yang akan kalian dapat dari prodi ini diantaranya seperti manajemen
bisnis, landasan pendidikan, akuntansi, bank syariah, hukum perdata dagang dan
sebagainya. Di prodi ini kalian juga tidak perlu takut dengan dosen-dosen killer yang menyusahkan kalian atau
membuat kalian takut akan sistem penilaiannya, karena dosen-dosen Pendidikan
Bisnis sangat welcome dan tidak pelit
untuk memberi kalian nilai, kecuali dosen MKU (Mata Kuliah Umum) nih Edufriend. Perihal ditanya mengenai mahasiswanya,
mahasiswa Pendidikan Bisnis sangat kompak dan mendukung satu sama lain, baik
kaka tingkat maupun mahasiswa baru, jadi cocok banget bagi Edufrined yang
memiliki jiwa solidaritas yang tinggi. Contohnya, setiap ada pertandingan yang
membawa nama Pendidikan Bisnis, seluruh mahasiswa Pendidikan Bisnis, turut ikut serta, hadir dan mendukung perwakilan prodinya.
Sekarang kita membahas tentang poin minus dari prodi Pendidikan Bisnis.
Banyak orang yang menganggap negatif prodi Pendidikan Bisnis karena mahasiswa
yang laki-lakinya suka nongkrong(berkumpul di suatu tempat) seusai kelas untuk
menbicarakan hal-hal yang tidak penting. Ada yang memiliki fikiran juga bahwa
prodi ini adalah prodi yang gabut atau tidak memiliki tugas yang banyak
sehingga kegiatan sehari-harinya akan disibukkan oleh tugas-tugas yang
diberikan oleh dosen-dosen killer
yang menakutkan. Banyak juga yang memiliki fikiran bahwa prodi Pendidikan
Bisnis yang sebelumnya disebut Pendidikan Tata Niaga yang ketika sudah lulus kuliah
ujung-ujungnya dagang saja, yang mempengaruhi fikiran calon mahasiswa baru
sedikit peminat untuk prodi ini.
Ketika prodi ini sudah mengganti nama menjadi Prodi
Pendidikan Bisnis ini merupakan angin segar, karena pembaharuan nama prodi
membuat banyak calon mahasiswa baru memilih Prodi Pendidikan Bisnis. FYI (For
Your Information) Prodi Pendidikan Bisnis tidak seperti fikiran negatif orang-orang
kok Edufriend, Prodi Pendidikan Bisnis bukan prodi yang gabut dan juga tidak
memiliki mahasiswa yang buruk melainkan mahasiswa yang unggul dan tinggi
solidaritas.
Zahra Verona Putri
UNJ Darurat Rektor
Rabu, 9 Mei 2018, dilaksanakan
Aksi Dalam Kampus yang ramai bertagar #UNJDaruratRektor. Aksi ini
dilatarbelakangi atas ketidakadaannya rektor definitif Universitas Negeri
Jakarta, padahal dalam sebuah Perguruan Tinggi Negeri sangat dibutuhkan rektor
agar dapat mengambil keputusan dan mengambil kebijakan. Perlu diketahui bahwa
pasca diberhentikannya Rektor Universitas Negeri Jakarta oleh Menristekdikti
pada 2017 lalu, UNJ kini dipimpin oleh seorang Plt. Rektor. Maka
terhitung sudah kurang lebih 7 bulan UNJ belum memiliki Rektor definitif.
Berikut adalah tuntutan dari
Mahasiswa UNJ:
1. Menuntut adanya publikasi
rancangan statuta UNJ kepada mahasiswa pada hari Rabu, 9 Mei 2018.
2. Mendesak pengesahan statuta
dengan mempertimbangkan masukan mahasiswa selambat-lambatnya pekan ini.
3. Mendesak terbentuknya senat
UNJ dan panitia pemilihan rektor UNJ pekan ini
4. Menuntut peran strategis
mahasiswa dalam kepanitiaan pemilihan rektor UNJ demi terwujudnya pemilihan
rektor UNJ yang bersih.
5. Menuntut terpilihnya Rektor
Baru UNJ selambat-lambatnya 31 Mei 2018.
6. Menuntut pertanggungjawaban
PLt rektor UNJ untuk:
a. Mencabut
ijazah plagiator
b. Membatalkan
kerjasama kredit pendidikan antara Bank BTN dan UNJ.
"Aksi itu, menurut saya,
sebagai jati dirinya mahasiswa karena mahasiswa yang ikut beraksi tandanya
hatinya bergerak untuk menyuarakan suara rakyat atau suara mahasiswa tersebut.
Apalagi dalam rangka #UNJDaruratRektor, mahasiswa itu harus sadar bahwa sebuah
kampus atau universitas membutuhkan seorang rektor yang dapat memimpin adanya
perkuliahan. Maka dari itu kita harus menyuarakan suara kita di depan Gedung
Rektorat," kata Hanan Amirah Alamudy, salah satu massa Aksi Dalam Kampus
ini.
Aksi ini dimulai pada pukul 11.15
waktu setempat yang beberapa waktu sebelumnya telah dilakukan persiapan seperti
Konsolidasi Akbar pada hari Senin di Tugu UNJ. Agitasi massa dari fakultas ke
fakultas menandai dimulainya aksi ini
Aksi ini diwarnai oleh yel-yel
buatan mahasiswa serta berbagai orasi yang berhubungan dengan tuntutan
mahasiswa. Dilakukan juga gimmick yaitu aksi media dengan cara mem-posting aksi
tersebut di media sosial Instagram dan WhatsApp setelah dibunyikannya sirine
oleh Komandan Green Force 2018, Syahputra Pratama. Anas Abi Anzah selaku
Komandan Red Soldier FIS UNJ 2018 juga turut serta memandu massa bersama
Komandan GF 2018 nih Edufriend. Spanduk, poster dan selembaran juga dipajang di
sekitaran lokasi aksi. Terdapat juga selembaran yang dibagikan kepada mahasiswa
UNJ.
Walaupun matahari semakin terik
namun tidak menyurutkan semangat mahasiswa yang ada. Semakin sore pun massa
aksi semakin bertambah mengingat waktu perkuliahan sudah berakhir. Aksi kali
ini belum menemui titik terang dikarenakan Plt. Rektor UNJ yang awalnya bisa
ditemui oleh massa nyatanya mempunyai agenda lain di luar kampus yang
mengakibatkan ia tidak dapat menemui massa. Massa pun mengirimkan pesan singkat
kepada Prof. Intan Ahmad, Ph.D selaku Plt. Rektor UNJ secara serentak yang
isinya menunggu itikad baik dari beliau. Akhirnya pada pukul 18.00, aksi disudahi dikarenakan
Plt. Rektor tak kunjung bertemu oleh massa dan juga beliau berjanji akan
menemui massa pada hari Sabtu tanggal 11 Mei 2018. Aksi juga ditutup dengan
penyegelan Gedung Rektorat sebagai bentuk keseriusan massa.
Widya Arumdwita
Rabu, 09 Mei 2018
Delightful Week in Tropical Summer 2018
Telah berlangsung dengan meriah
acara SPORA(Sport and Art) pada 2-7 Mei 2018 yang bertempat di Gedung O dan
Lapangan HI, Kampus A, Universitas Negeri Jakarta. Acara yang di gelar oleh
BEMP Pendidikan Bahasa Inggris ini merupakan proker tahunan departemen Mikat(minat
dan bakat) yang dulunya merupakan join
commitee dengan Mikat BEMP Sastra Inggris.
Acara yang mengusung tema “Delightful Week in Tropical Summer” ini
bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi sekaligus mewadahhi minat dan bakat
mahasiswa-mahasiwi English Department. Seperti
yang kita rasakan Jakarta bulan ini sedang panas-panas nya maka dari itu
panitia mengambil tema tersebut dan memaknainya agar kita tetap semangat dan
berbahagia serta tidak stress karena
acara ini merupakan acara seru-seruan di tengah “summer”-nya Jakarta.
Lomba-lomba yang ditawarkan pun
lebih variatif dari tahun sebelumnya yaitu futsal, galasin, estafet, lomba
makan, tarik tambang, bakiak, dan PES, rangkaian perlombaan tersebut dilaksanakan
dari tanggal 2-7 Mei 2018, dan ditutup pada pukul 17.00 dengan Art performance dari mahasiswa/i English Department. Art performance-nya sendiri berupa menyanyi,
pertunjukan teater sampai stand up
comedy.” Spora-nya seru banget nga nyesel ikutan, walaupun gue ga menang
yang penting gue somobong hehehe, pokoknya tahun depan gue mau ikut lagi sih”
ungkap Dhea dari Pend. Bahasa Inggris 2016.
Enggal Fauzia L.S
Press Release The 8th Ramadhan Jazz Festival 2018 “Jakarta Is Us"
Remaja Islam Masjid Cut Meutia
(RICMA) bekerja sama dengan WartaJazz kembali menggelar kegiatan tahunan
bernama “Ramadhan Jazz Festival 2018”. Acara bertajuk Jakarta Is Us dengan
Tagline #LoveunitesAll ini kembali digelar untuk memeriahkan Bulan Ramadhan
1439 H dengan membawa pesan cinta dan harmoni kedamaian bagi seluruh warga
Jakarta.
Kegiatan ini merupakan salah satu
bentuk dakwah syiar masa kini sekaligus meningkatkan tali silaturahim dan
menambah pengetahuan ke-Islam-an kita bersama. Islam juga mengajarkan hamba-Nya
untuk saling mengingatkan, tolong menolong, serta saling berbuat baik yang
dilandasi rasa cinta kasih.
Mengutip firman Allah SWT dalam
Al-Qur’an Surah Ibrahim ayat 04, yakni “Kami tidak mengutus seorang rasul pun,
melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan
terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan
memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia- lah Rabb Yang Maha
Kuasa lagi Maha Bijaksana”. Dengan bahasa yang baik serta dilandasi ketulusan
cinta kepada Allah SWT dan sesama, maka diharapkan pesan damai dan harmoni
Ramadhan Jazz Festival dapat diterima tidak hanya oleh warga Jakarta, namun
seluruh elemen masyarakat Indonesia dan dunia.
Beberapa rangkaian kegiatan dari
Ramadhan Jazz Festival 2018 yakni program Pre Event bertajuk ”Ramadhan Jazz Festival
Goes To School” yang telah digelar pada 20 April 2018 di SMAN 3 Jakarta. Dalam Acara
Pre Event RJF diselenggarakan audisi band dari grup-grup band SMA/sederajat. Pemenang
dalam audisi band tersebut kemudian akan ditampilkan di acara Main Event
Ramadhan Jazz Festival.
Selain itu terdapat Social
Activity yang menjadi inti dari semua kegiatan Ramadhan Jazz Festival. Untuk
diketahui, biaya masuk acara Ramadhan Jazz Festival akan dialokasikan sebagai
donasi Social Activity. Insha Allah, kegiatan Social Activity kali ini akan fokus
pada masalah kesehatan dengan membantu mengisi rumah singgah yayasan Cancer
information and Support Center (CISC). Kami sebagai remaja masjid yang peduli
terhadap pendidikan, kesehatan, dan isu sosial lainnya merasa perlu menciptakan
suatu wadah untuk membantu menunjang sarana dan prasarana demi terciptanya kehidupan
yang baik. Oleh sebab itu, kami memanfaatkan momen Ramadhan ini sebagai bentuk
upaya untuk mendapatkan pahala dan keberkahan sebanyak-banyaknya dengan cara
mewujudkan kegiatan sosial ini. Dimana pada acara Ramadhan Jazz Festival ini,
dana yang kami dapatkan dari para pengunjung akan didonasikan dalam bentuk
paket donasi (sandang, pangan, dan alat- alat kesehatan).
So, buat Edufriend yang ingin
seru-seruan sekaligus beramal di bulan suci randhan nanti bisa banget dateng ke
Ramadhan Jazz Festival tanggal 25-26 Mei 2018 di Pelataran Masjid Cut Meutia,
Menteng, Jakarta Pusat, dengan rangkaian acara dimulai sejak Ba’da Ashar. Tiket
RJF 2018 adalah rezeki yang Edufriend sisihkan alias seikhlasnya karena itu
adalah amal dari Edufriend. See you on
RJF 2018.
Untuk
informasi lebih lanjut:
Instagram : @ramadhanjazz
Twitter : @ramadhanjazz
Ask.fm : @ramadhanjazz
Snapchat : @ramadhanjazz
Official Account LINE : @ramadhanjazz
Web: : www.ramadhanjazz.com
Twitter : @ramadhanjazz
Ask.fm : @ramadhanjazz
Snapchat : @ramadhanjazz
Official Account LINE : @ramadhanjazz
Web: : www.ramadhanjazz.com
Youtube :
Ramadhan Jazz Festival
Panitia RJF 2018 X Enggal Fauzia L.S.
Sabtu, 05 Mei 2018
Wajah Teknik Elektro UNJ
Halooo Edufriend,
kemarin kan udah beberapa prodi dan jurusan yang dibahas di tiap minggunya.
Pada kesempatan kali ini DJ kece bakalan ngebahas salah satu jurusan yang ga
kalah menarik dari yang sebelumnya, yaitu jurusan teknik elektro. Di jurusan
ini terdapat 4 program studi diantaranya ada pendidikan vokasional teknik
elektro, pendidikan teknik elektronika, pendidikan teknologi informasi dan
komunikasi, serta ada D3 Teknik elektronika.
Untuk
perkuliahannya sendiri jurusan teknik elektro ini punya gedung khusus yang
bernama gedung L1, dimana semua programstudi melaksanakan kegiatan belajar
mengajar, mulai dari perkuliahan teori hingga praktek. Di dalam gedung L1 ini
masing masing program studi memiliki lab sendiri, mulai dari lab praktek fisika
dasar, lab gambar teknik, lab pengukuran listrik, sampai dengan lab instalasi
listrik.
Perkenalan
jurusan dan prodi udah, pengenalan gedung perkuliahan dan seisinya juga udah,
nah sekarang DJ kece bakalan bahas tentang mahasiswanya nih. Mahasiswa jurusan
teknik elektro ini terbilan cukup kompak. Hampir setiap angkatan pasti punya
tongkrongan sendiri dan komunitas yang dibentuk oleh tongkrongan tersebut. Dan
yang pasti mereka tongkrongan yang kegiatannya positif. Salah satu mahasiswa
teknik elektro yang DJ kece wawancarai adalah Abdillah Zul Karnain. Menurutnya,
tongkrongan di elektro asik asik di tiap angkatannya, mereka saling bahu
membahu, tolong menolong saat ada yang ngalamin kesulitan, baik di bidang
akademik maupun non akademik, dan ga ada jarak yang misahin antara angkatan
atas dan angkatan bawah, meskipun beda tongkrongan.
Nah
terkait tongkrongan, DJ kece bakalan kasih tau nih tempat nongkrong yang
biasanya berisi mahasiswa teknik elektro. Yang pertama ada pendopo depan gedung
elektro, yang kedua ada Flash Lounge UNJ, yang ke 3 ada warung nana. Nah masing
masing tempat nongkrong itu di isi oleh beda beda angkatan, ya meskipun beda
angkatan mereka tetep saling kenal dan saling tegur sapa kalau ketemu.
Selain
tongkrongan DJ kece juga bakal kasih tau ke edufriend tentang kegiatan yang
dilakukan oleh himpunan mahasiswa teknik elektro ini yang sekarang bisa disebut
BEMP atau Badan Executive Mahasiswa Prodi. Elektro Festival adalah salah satu
kegiatan wajib yang setiap tahunnya diselenggarakan oleh aliansi BEM Prodi.
Dari tahun ke tahun mereka menyelenggarakan kegiatan tersebut hanya saja nama
kegiatannya yang berubah ubah. Pada tahun 2015 namanya HMJ cup, karena dulu
jurusan teknik elektro masih di pegang oleh satu BEM, yaitu BEM jurusan. Pada
kepengurusan BEM 2016, mereka di pecah jadi masing masing rumpun. Setiap rumpun
memiliki satu BEM. Tapi untuk program kerjanya, mereka tetap melakukan kerja
sama.
Oh
iya DJ juga mau ngingetin nih, hari kamis 3 mei 2018 sedang berlangsung Elektro
Festival, tepatnya Pertandingan Mobile Legend nih. Buat para edufriend yang
penasaran bagaimana keseruan elektro Festival ini, coba aja main main ke gedung
jurusan teknik elektro, gedungnya sebelah Fakultas teknik ya. DJ tunggu
kehadirannya disana.
Muhammad Eko Aji