Edufriend, mengenang masa sekolah
dulu pastinya Edufriend pernah dong memiliki masalah. Tetapi Edufriend bingung
mencari solusi dimana. Cerita ke teman, tidak memecahkan masalah, ke pacar? Wah
belum tentu ada juga hehehe, ke orang tua? Hmmm malu, ke wali kelas? malu
jugaa. Dahulu guru - guru kita pasti pernah bilang "pergilah ke Bimbingan
Konseling kalau kalian ada masalah." Selain itu, jika ada suatu masalah di
sekolah seperti membolos pasti siswa tersebut juga dibawa ke Bimbingan
Konseling atau yang lebih sering disebut sebagai guru BK.
Kampus tercinta kita UNJ, juga punya
program studi Bimbingan dan Konseling, Edufriend. Prodi Bimbingan dan Konseling
ini berada di bawah naungan Fakultas Ilmu Pendidikan dan sudah ada sejak tahun
1963. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling dapat Edufriend temukan di gedung
Daksinapati lantai 3 dan Gedung R.A. Kartini lantai 7. Karena memang kelas
mereka ada di sana. Atau Edufriend juga bisa menemui mereka di KAJUR Bimbingan
dan Konseling. Di sana ada sebuah meja yang biasanya digunakan mahasiswa
Bimbingan dan Konseling untuk berdiskusi.
Apa saja sih yang dipelajari di
prodi Bimbingan dan Konseling? Pada dasarnya, psikologi dan bimbingan konseling
memiliki tujuan yang sama yaitu membantu menyelesaikan masalah. Tetapi ini dia
yang membedakan, Edufriend. Seorang psikolog membantu orang lebih sehat dalam
bentuk mentalnya. Dengan kata lain orang tersebut memang sudah bermasalah
dengan mental dan syarafnya. Sedangkan, seorang guru BK atau konselor yang dipulihkan
adalah orang – orang sehat yang mempunyai masalah. Nah, terlihat kan, Edufriend
perbedaannya?.
Di Prodi Bimbingan dan Konseling
Edufriend juga akan mempelajari teknik bagaimana menyelesaikan masalah dari
klien. Ketika ada seorang anak bercerita, yang harus diketahui oleh guru BK
atau konselor tersebut adalah mengetahui titik permasalahan dari si anak. Barulah
dari situ mereka menentukan teknik seperti apa yang akan digunakan dalam
menyelesaikan masalah.
Di
prodi ini mahasiswa mengidolakan dosen yang bernama kak Hilma. Beliau masih
muda namun sudah berkeluarga. Maka dari itu lebih akrab dipanggil ‘kak’. Beliau
terkenal dengan sifatnya yang ramah dan ketika mendengar suaranya, orang –
orang akan terbawa untuk terbuka dengannya.
Prodi
Bimbingan Konseling yang ada di UNJ ini berlandaskan pendidikan, maka sasaran
yang dipulihkan ialah peserta didik di sekolah. Oleh karena itu, lulusan dari
Prodi Bimbingan dan Konseling UNJ bergelar S. Pd. (Sarjana Pendidikan) yang
nantinya akan menjadi guru BK di sekolah. Prospek kerja sempet jadi masalah di
prodi ini. Sebenarnya banyak sekolah yang membutuhkan, tetapi informasi tidak
sampai ke jurusan. Maka dari itu mahasiwa dituntut untuk pro aktif dalam
mencari – cari info lowongan kerja.
ERAFM sempat mewawancarai salah satu mahasiswa
Bimbingan dan Konseling. Aziizah, mahasiswa BK angkatan 2015 menceritakan bahwa
minatnya masuk ke jurusan ini sudah terlihat sejak ia duduk di bangku SMP.
“Sejak SMP – SMA, gue selalu jadi orang yang dicurhatin sama temen – temen. Nah
karena dari dulu udah belajar teknik dasar, di BK jadi belajar banyak. Gue
ngerasa di jurusan ini gue bisa merapihkan diri sendiri. Karena nantinya di
dunia kerja bener-bener udah siap menghadapi klien, yang memang mempunyai
banyak karakter yang berbeda.”
Nabila
Hidayah
0 komentar:
Posting Komentar