Senin, 21 Desember 2020

7 Permainan Tradisional yang Dapat Mengingatkan Kita pada Masa Kecil


7 Permainan Tradisional yang Dapat Mengingatkan Kita pada Masa Kecil

Edufriend, mungkin zaman telah berubah menjadi lebih canggih dari sebelumnya. Teknologi diciptakan, untuk membantu memudahkan pekerjaan manusia, dan sering dengan perkembangan teknologi yang maju juga membawa banyak perubahan, salah satunya adalah permainan anak-anak.

Keadaan ini tentu saja berlawanan dengan situasi anak-anak jaman dulu. Berbagai permainan tradisional menjadi satu-satunya tempat hiburan dimana anak-anak bisa bermain. Dari bermain kelereng, petak umpet, layang-layang hingga gobak sodor. Tidak hanya menyenangkan, berbagai permainan tradisional juga dapat melatih ketangkasan untuk mencapai kebugaran jasmani yang baik.

Untuk mengulang kenangan kita tentang serunya permainan kita pada masa kecil. Yuk kita simak, beberapa permainan tradisional yang mungkin pernah kita mainkan. Inilah 7 permainan tradisional yang dapat mengingatkan kita pada masa kecil.


1.    Petak umpet


Kita biasanya bermain petak umpet setelah sekolah. Kamu dan temanmu berjanji akan berkumpul di lokasi yang sudah ditentukan. Biasanya permainan ini dilakukan oleh 5 sampai 10 orang, karena semakin banyak orang, semakin menyenangkan. Jika kamu orang pertama yang ditemukan, maka kamu dianggap kalah dan harus menjaga di permainan selanjutnya. Karenanya, kamu pasti akan bersembunyi di tempat yang sulit ditemukan, misalnya di rumah kamu sendiri.


2.     Bentengan


Permainan ini mungkin adalah salah satu permainan favorit kamu saat kamu masih kecil. Selain harus menjaga benteng, lawan juga harus dikalahkan dengan mengejar lawan secepat mungkin. Untuk menang, kamu harus menyusun strategi dengan bijak. Karena permainan ini sangat menyenangkan, orang tuamu akan mencarimu dan menyuruhmu pulang. Karena sudah larut malam, badan kalian yang sudah bau keringat.

 

3.    Ular Naga Panjang



Permainan tradisional ini biasanya dimainkan dengan banyak orang. Dua dari mereka akan mengangkat tangan membentuk sebuah koridor, sedangkan anak-anak lainnya akan berdiri dan membungkuk untuk berjalan melewati koridor sambil menyanyikan lagu naga panjang. Selesai bernyanyi, dua orang yang membentuk koridor akan meletakkan tangan mereka dan mengunci satu orang untuk ditangkap.

 

4.    Kelereng


Kelereng, permainan tradisional ini dimainkan lebih sering dimainkan oleh laki-laki daripada perempuan, meskipun begitu permainan ini bisa juga dimainkan oleh laki -laki maupun perempuan dengan bebas. Permainan ini dimainkan dengan menembakkan sejenis kelereng yang merupakan tiang dari kelereng lain yang melapisi tanah. Siapapun yang bisa menembakkan banyak kelereng ke sasaran adalah pemenangnya.

 

5.    Layang – Layang


Selanjutnya, ada layang–layang permainan tradisional yang tidak kalah serunya dengan permainan lainnya. Permainan layang-layang ini dimainkan dengan layang-layang terbang yang terbuat dari bambu dan dibungkus dengan kertas. Kemudian, pasang layang-layang tersebut ke tali panjang, dan kemudian layang-layang tersebut bisa terbang jarak jauh. Meski begitu, jika kondisi angin stabil, permainan ini bisa dilakukan dengan baik.

 

6.    Engklek


Permainan ini dimainkan dengan cara melompat dengan satu kaki di setiap kotak yang digambar di tanah. Untuk bisa bermain, setiap anak harus dibekali dengan pecahan genteng atau keramik yang. Dalam permainan tersebut, pecahan genteng atau keramik ditempatkan pada suatu petak yang digambar dengan cara dilempar ke tanah yang terdapat retakan. Tidak boleh diinjak/ditempati. Setiap pemain, oleh karena itu, pemain harus melompati blok yang ada dengan satu kaki ke blok berikutnya. Pemain yang menyelesaikan satu babak lebih dulu berhak memilih ubin sebagai "lapangan" nya, yang berarti bahwa pemain yang bersangkutan dapat menginjak ubin dengan kakinya, sementara pemain lain tidak boleh menginjaknya selama permainan. Peserta dengan kotak terbanyak akan memenangkan permainan.

 

7.    Gobak Sodor


Tujuan permainan ini adalah untuk mencegah lawan melewati garis terakhir bolak-balik, dan untuk memenangkan permainan, semua anggota tim harus menyelesaikan permainan bolak-balik dalam area yang telah ditentukan. Permainan ini biasanya didasarkan pada garis-garis yang ada untuk dimainkan di lapangan bulu tangkis, atau bisa juga menggunakan lapangan segi empat berukuran 9 x 4 m (dibagi menjadi 6 bagian). Garis besar setiap bagian biasanya ditandai dengan kapur. Anggota tim yang mendapat giliran menjaga lapangan dibagi menjadi dua bagian, yaitu anggota tim yang mempertahankan garis batas horizontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota tim yang memiliki tugas menjaga garis batas horizontal akan berusaha menghadang lawannya yang juga berusaha melintasi batas yang telah ditentukan sebagai garis batas bebas. Untuk anggota tim yang berjaga (biasanya hanya satu orang) bertanggung jawab untuk menjaga garis batas vertikal, orang tersebut memiliki akses ke seluruh batas vertikal di tengah lapangan.

Permainan tradisional ini biasanya dimainkan dengan banyak orang. Dua dari mereka akan mengangkat tangan membentuk sebuah koridor, sedangkan anak-anak lainnya akan berdiri dan membungkuk untuk berjalan melewati koridor sambil menyanyikan lagu naga panjang. Selesai bernyanyi, dua orang yang membentuk koridor akan meletakkan tangan mereka dan mengunci satu orang untuk ditangkap.

 

Yanuar Fitra Alfarisi

0 komentar:

Posting Komentar

Contact

Talk to us

Badan Penyelenggara Radio Siaran Educational Radio

Address:

Universitas Negeri JakartaGedung G Lantai 1 Ruang 101

Work Time:

Monday - Friday from 8am to 8pm

Phone:

0899-2107-7878