Hola Edufriend! Kali ini kita
bakal ngebahas salah satu prodi yang lokasi perkuliahannya bukan di kampus
pusat alias Kampus A. Prodi apatuh? Petunjuknya nih yaa, prodi ini salah satu
bagian dari Fakultas Ilmu Pendidikan dan ada hubungannya dengan anak-anak. Sooo, udah pada tau pasti ya kalo
jawabannya yaitu Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar atau yang lebih dikenal
PGSD. Buat yang belum tau, perkuliahan mahasiswa PGSD hampir semuanya dilakukan
di Kampus E yang berlokasi di Setiabudi, Jakarta Selatan. Letaknya persis di
samping SMA Negeri 3 Teladan Setiabudi.
Apa aja sih yang dipelajari di
prodi ini? Yuk kita bahas!
Mata kuliah yang dipelajari
mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar ada banyak dan gak
monoton loh. Gak cuma belajar mata pelajaran anak sekolah dasar doang, tapi tuh
hampir semua mata kuliah se-univ alias se-UNJ. Kok bisa sih? Jadi, anak PGSD
juga mempelajari sastra, psikologi anak, seni tari, seni rupa, seni musik,
komunikasi beserta kawan-kawannya.
“Rasanya seneng, rasanya kayak lo
belajar materi prodi lain” kata salah satu mahasiswi PGSD angkatan 2016 saat
ditanya perasaannya jadi bagian dari prodi PGSD.
Di tingkat atas, bakal ada
peminatan buat mahasiswa PGSD nih. Ini tujuannya untuk memfokuskan mahasiswa ke
mata kuliah yang diminati ataupun dianjurkan. Jadi kayak spesialis gitu kurang
lebihnya.
Hal-hal seru juga sering dilakuin
anak PGSD , misalnya mereka diajak menari kayak anak kecil biar gak kaku terus
pernah juga nyanyi lagu yang belum familiar di telinga mereka. Ohiya, ada hal
seru lainnya nih. Pas semester lalu, angkatan 2016 menari di peresmian panggung
PGSD menggunakan tarian yang dibuat sendiri dan hal ini juga sekaligus untuk
memenuhi nilai UAS mata kuliah Seni Musik.
Sayangnya, kalau ada event
non-akademik dari PGSD tuh yang datang biasanya anak PGSD juga. Jadi yaa Cuma
dikit tamu yang datang. Info yang ada di Kampus A juga juga suka terlambat
diketahui oleh penghuni Kampus E.
Dosen-dosen di prodi ini mostly pada asik-asik kok, masalah nilai
juga gausah ditanya lagi. Salah satu dosen favorit anak PGSD tuh Pak Waluyo.
Beliau dosen seni musik yang asik dan lucu banget, pokoknya kalau sama beliau
jadi gak kerasa belajarnya. Kemudian juga ada dosen Psikologi Pendidikan yang
favorit juga nih, namanya Ibu Evita Adnan. Gak cuma presentasi doang, tapi
bener-bener dijelasin sampe paham.
Kegiatan perkuliahan di Kampus E
ini hampir mirip sama Kampus A. Sering juga ada rebutan kelas karena
keterbatasan ruangan. Sistem tag kelas
ini menganut yang-duluan-dateng-yang-dapet dan biasanya minta kuncinya ke Office Boy atau OB karena beliau yang
memegang kuncinya. Tapi kalo udah ada yang udah biasa jadwal disitu mah gak
bisa diganggu gugat ya nanti dosennya marah.
Buat Mata Kuliah Umum atau MKU,
anak PGSD tetep ngelakuin kegiatan perkuliahan di Kampus A. tapi Mata Kuliah
Dasar Kependidikan atau MKDK tuh di kampus sendiri. Tetapi untuk perkuliahan di
Kampus A, terkadang mahasiswa bikin kesepakatan kepada dosen juga sih
semisalnya ada dosen yang lebih banyak kegiatan di Kampus A maka akan
disesuaikan.
Untuk fasilitas penunjang
perkuliahan di Kampus E,bisa dibilang cukup lengkap. Ada dua air conditioner setiap kelas yang
berfungsi dengan baik dan komputer yang bisa dibilang jarang dipakai. Bisa juga
memakai proyektor portable dari TU. Dikarenakan gedung Kampus E ini sudah
dibangun sejak 1950-an dan menjadi cagar budaya, banyak fasilitas yang masih
asli. Tangganya masih terbuat dari kayu dan mengeluarkan bunyi saat diinjak.
Lapangan parkirnya cukup luas, terdapat dua lapangan untuk parkir motor dan
satu untuk parkir mobil. Untuk beribadah juga tedapat MAF alias Musholla
Al-Fatah yang selalu digunakan mahasiswa dan dosen.
Problematika anak PGSD tuh,
karena dikelilingi sama banyak kantor, harga jajanan beserta fotokopi dan
kawan-kawannya ngikutin harga kantoran. Kebayang dong harga kantoran seberapa,
cukup mahal pokoknya. Jajanan anak PGSD di Kampus E tuh gak bisa sevariatif
kalo lagi di Kampus A karena mahal nih Edufriend. Kemudian, PGSD juga mempunyai
aturan seragamnya sendiri nih. Ini juga bisa dibilang salah satu problematika
juga sih ya abisnya hal ini menimbulkan pro dan kontra tersendiri. Pro karena
gak usah mikirin besok harinya pakai baju apaan dan kontra karena ngebuat
kurang bebas kalo mau main yaa jadi gak bisa eksis intinya kalo mau langsung main. Gini nih aturan seragamnya:
Senin pakai baju hijau telur asin, Selasa pakai batik PGSD, Rabu pakai seragam
pramuka, Kamis pakai batik bebas, dan di hari Jumat baru boleh pakaian bebas.
Eitsss tapi juga harus diinget ya kalo di prodi PGSD gak boleh pake celana
berbahan jeans ya jadi wajib bahan.
Gelar yang didapat lulusan dari
Pendidikan Guru Sekolah Dasar sudah pasti S.Pd. Walaupun begitu, lulusannya
bisa dapat perkerjaan yang bergengsi loh. Misatnya tenaga pendidik, peneliti
pemula, atau praktisi pendidikan. Kalo punya skill tambahan juga bisa loh
misalnya kerja di kantor seperti bank dan sejenisnya. Prestasi mahasiswa/I PGSD
banyak juga loh, gak kalah saing pokoknya sama prodi lain.
Widya Arumdwita Rahayu
0 komentar:
Posting Komentar