PREDIKTIF 2023
"Pariwisata di Era Digital yang Kreatif, Inovatif, dan Efektif”
Oleh Asyifa Qurratu Aini
Jakarta - Pada Senin, 15 Mei 2023 para mahasiswa semester 4 dari Program Studi Usaha Perjalanan Wisata (UPW) Universitas Negeri Jakarta mengadakan seminar yang dinamakan PREDIKTIF, ialah Pariwisata di Era Digital yang Kreatif, Inovatif, dan Efektif. Seminar ini bersifat umum, dan Nur Kholifah selaku Ketua Pelaksana menyatakan jika tujuan dari pelaksanaan seminar ini ialah sebagai ajang pengenalan program studi UPW sendiri sekaligus memperkenalkan kepada khalayak jika antara pariwisata dan media digital dapat berkolaborasi sesuai dengan tema yang diusungnya.
Setelah pembacaan doa, sambutan disampaikan oleh Ketua Pelaksana, Nur Kholifah; Koordinator Program Studi Usaha Perjalanan Wisata, Bapak Rahmat Darmawan, S.Pd, M.M. Par; dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNJ ialah Prof. Dr. Sarkadi, M.Si. Opening Speech disampaikan oleh Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno , B.B.A., M.B.A. selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Beliau menyinggung bagaimana pandemi membawa perubahan pada sektor pariwisata dan UMKM yang kini turut bertransformasi digital serta campaign ‘Bangga Berwisata di Indonesia’. Turut disisipkan harapan jika generasi muda dapat menjadi agen perubahan bagi perkembangan industri pariwisata ekonomi dan menciptakan Indonesia yang lebih baik.
Acara yang saat itu dipandu Duta FIS UNJ, Dudin Mahfudin dan Olivia Pazrin diarahkan kepada Tarian Pembuka dari Dinas Pariwisata Kota Jakarta Timur dan dilanjutkan dengan pemberian materi yang dimoderatori oleh Rahmawati Nurtriyana.
Materi pertama disampaikan oleh Kak Rahmat Mukhlis, S.Pd yang merupakan CO Founder Professional Mountain Guide. Materinya ialah digital tourism, yaitu pemanfaatan teknologi digital di bidang pariwisata. Berangkat dari transformasi masyarakat offline ke online dan memasuki babak revolusi industri 4.0, dimana teknologi mulai merambah banyak bidang pekerjaan sehingga digital skill menjadi keterampilan yang wajib dimiliki oleh pekerja, termasuk di bidang pariwisata.
Materi cukup mendalam pada digital skill, yaitu kemampuan seseorang memahami dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital. Dalam bidang pariwisata, kemampuan dan pengetahuan mengenai internet dan dunia maya, mesin pencari informasi, aplikasi berkomunikasi, dompet digital dan loka pasar, serta transaksi digital menjadi kompetensi penggunaan media digital terkait. Salah satu penerapan pariwisata dan digital yang ditampilkan ialah program virtual tour, dimana seseorang dapat melihat dan memiliki pengalaman akan suatu tempat dengan menjelajahnya melalui media digital.
Pada sesi berikutnya, Kak Aie Natasha, S.Par yang merupakan Miss Ecotourism Indonesia 2021 memberikan materi masih dengan lingkup yang sama, yaitu pariwisata di era digital. Pariwisata dan digital meskipun merupakan industri yang berbeda, namun dapat berkolaborasi. Teknologi datang dengan membawa kemudahan, termasuk untuk pariwisata. Kak Aie lebih menekankan pada penerapan nyata, seperti di negara Singapura dan China. Dengan kemajuan teknologi, negara Singapura yang tidak memiliki semua jenis lokasi wisata, namun warganya dapat memiliki experience melalui Virtual Reality (VR) & Augmented Reality (AR). Sedangkan di negara China, teknologi mempermudah banyak pekerjaan di sektor pariwisata.
Pemateri kedua selaku Miss Ecotourism Indonesia 2021
Di Indonesia sendiri, penggunaan media digital dalam sektor pariwisata masih gencar diterapkan. Seperti keberadaan aplikasi Banyuwangi In Your Hand atau Banyuwangitourism App yang memberikan kemudahan bagi wisatawan mengakses lokasi atau makanan yang ingin dikunjungi di lingkup wilayah spesifik (Banyuwangi). Di samping itu, warga lokal juga merasakan manfaatnya karena mudah menjajakan barang dagangan mereka.
Seminar ini sukses menambah insight baru bagi para audiens mengenai keterlibatan media digital akan pariwisata, sesuai dengan tema yang diangkat, menjadikan Pariwisata di Era Digital yang Kreatif, Inovatif, dan Efektif. Stevani merupakan salah satu audiens yang berasal dari program studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta yang bersedia untuk diwawancarai. Ia menyatakan jika ia tertarik untuk hadir karena tema pariwisata yang menarik. Terlebih, ketertarikan pribadi akan gunung sesuai dengan pembicara pertama (Kak Rahmat Mukhlis) yang merupakan penjelajah alam dan gunung. Karena berasal dari prodi yang bersebrangan, materi mengenai pariwisata menjadi pengetahuan baru yang menarik untuknya.
Dari pihak penyelenggara seminar sendiri, Nur Kholifah selaku ketua pelaksana menuturkan jika harapan dari penyelenggaraan seminar ini terletak pada logo Prediktif 2023 yang dilambangkan oleh ‘Burung’, diharapkan setelah dilaksanakannya seminar, ilmu yang diberikan dapat terbang bebas seperti burung, melintasi apapun, kapanpun, dan dimanapun.
0 komentar:
Posting Komentar