IMPACT CIRCLE : QUARTER LIFE CRISIS 101
Oleh: Faisal Rahmat Gymnastiar
Saat
kita menginjakkan kaki di bangku perkuliahan banyak sekali hal yang berubah,
entah itu kebiasaan kita yang berubah, pola pikir dan sebagainya. Tetapi banyak
juga para remaja yang seiring dengan berubahnya hidup mereka, mereka malah
semakin bingung dalam menata masa depannya, hal itu semua dapat terjawab di
salah satu webinar kali ini yang berjudul Impact Circle : Quarter Life
Crisis 101. Sebelum membahas lebih jauh, saya akan menjelaskan apa itu
Quarter Life Crisis. Quarter Life Crisis atau krisis seperempat abad adalah
periode saat seseorang berusia 18–30 tahun merasa tidak memiliki arah,
khawatir, bingung, dan galau akan ketidakpastian kehidupannya di masa
mendatang. Umumnya, kekhawatiran ini meliputi masalah relasi, percintaan,
karier, dan kehidupan sosial.
Jadi
di acara webinar ini kita diajak untuk tidak takut pada Quarter Life Crisis,
malah kita diajak untuk melewatinya dengan sukses dan tentunya dengan cara kita
masing-masing. Di acara ini AIESEC mengundang beberapa narasumber dari berbagai
background profesi dan keahlian masing masing yang berbeda. Pertama
AIESEC mengundang kak Anggi Mayangsari
selaku CEO & Founder Tanya Psikologi. Di acara kali ini, kak Anggi membahas
Quarter Life Crisis dari segi psikologi, kehidupan, dan mental, karena tidak
sedikit orang yang kesehatan mentalnya terganggu karena hal ini yang selalu
menggeluti pikiran mereka dan mereka diajarkan oleh kak Anggi agar selalu
menjadi orang yang bisa berdiri sendiri. Kedua AIESEC juga turut mengundang kak
Monica Tanata selaku CEO & Founder I AM Community. Disini, kak Monica
membahas Quarter Life Crisis dari segi finance. Kak Monica berpendapat
bahwa di masa yang membingungkan ini para remaja sering menghabiskan uang
mereka entah kemana saja dan kebanyakan tidak penting serta tidak mempunyai
nilai finansial atau bahasa lainnya pemborosan. Nah disini peran kak Monica
adalah mengedukasi anak muda dalam mengelola keuangan mereka dan menggunakannya
ke hal-hal yang berguna serta bernilai investasi. Ketiga AIESEC juga turut
mengundang kak Shafinaz Nachiar yang berprofesi sebagai News Anchor RCTI.
Disini kak Shafinaz menjelaskan Quarter Life Crisis dari segi relationship.
Bagi orang yang menjalin relationship dengan pasangannya, kemungkinan besar
perilaku mereka ikut terpengaruh oleh suasana hubungan mereka, contohnya karena
mood remaja yang suka berubah ubah dapat menyebabkan hal seperti cekcok dalam
hubungan dan hal seperti itu akan mempengaruhi output mereka ke orang lain juga
karena jika suasana hati sedang buruk maka kita akan terbawa suasana juga. Dan yang terakhir AIESEC juga turut mengundang
Putu Rarasati selaku Head Of Medical & Research Social Connect. Di sesi ini
kak Putu merangkum penjelasan di atas menjadi satu dan mendeliver lagi ke
audience dengan caranya sendiri.
So,
buat kalian yang sudah mengikuti webinar ini pasti akan sangat teredukasi
karena narasumber yang dihadirkan pun sudah berkompeten di bidangnya masing-masing
dan pastinya dapat membantu kalian melewati masa Quarter Life Crisis kalian
dengan bijak. Menurut Lintang Riris sebagai ketua pelaksana acara ini, acara
ini harus terus diadakan lagi karena kita tidak pernah tau kapan seseorang
butuh bantuan ataupun sekedar berbagi cerita megenai Quarter Life Crisis mereka
masing-masing.
0 komentar:
Posting Komentar