20 Mei 1908
merupakan hari berdirinya organisasi Boedi Oetomo. Namun tanggal tersebut baru
ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional pada tahun 1948. Berdirinya
organisasi Boedi Oetomo dianggap sebagai awal mula bersatunya pemuda Indonesia
dalam semangat memerdekakan Indonesia.
Jika
dilihat dari sejarah, pemuda Indonesia di era sebelum kemerdekaan Indonesia
memiliki semangat juang yang sangat tinggi. Mari kita bercermin pada pemuda di
era tersebut, apakah saat ini kita memiliki semangat juang yang tinggi? Saya
pribadi merasa belum memiliki semangat setinggi itu.
Boleh kah saya memberi makna lain di Hari
Kebangkitan Nasional?
Bangkit
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti bangun dari duduk/tidur, lalu
berdiri. Mengapa hari berdirinya organisasi Boedi Oetomo ditetapkan sebagai
Hari Kebangkitan Nasional? Menurut saya, ketika itu pemuda Indonesia sadar
bahwa bangsa Indonesia sudah terlalu lama dijajah oleh bangsa lain. Mereka
berani mengambil segala risiko demi memerdekakan Indonesia. Mereka semangat
untuk mengambil bagian dari perjuangan.
Sudah kah pemuda masa kini sadar dan bangkit dari
keterpurukannya?
Mari kita
ambil contoh sederhana. Seringkali rasa malas menghantui diri kita. Malas akan
menggerogoti diri kita jika ia terus dibiarkan. Malas akan membawa kita pada
kebodohan. Saya memang tidak memiliki data statistik mengenai rasa malas pada
pemuda masa kini. Namun, saya mengamati bahwa kini tidak sedikit pemuda yang
mengikuti rasa malasnya. Malas kuliah, malas mengerjakan tugas, malas
berinovasi, dan lainnya. Padahal apa yang mereka lakukan adalah untuk dirinya
sendiri, bukan orang lain. Benar atau salah? Sadar atau tidak? Sila dijawab
masing-masing.
Untuk
itu, saya berharap sekali pemuda di era kini mampu bangkit dari rasa malas yang
ada pada setiap diri. Bagaimana mau membangkitkan negara ini dari keterpurukan
bila diri ini masih belum mau membangkitkan dirinya sendiri?
Danies Almas Thifal
0 komentar:
Posting Komentar