Jumat
(25/05/2018), udara sejuk dan rintik hujan pagi tadi, tidak mengurungkan niat
peserta untuk datang ke seminar “Discover Your Potentials” yang diadakan oleh
ID Talent yang
bekerjasama dengan prodi Sastra Indonesia UNJ. Bertempat di Aula Latief Hendraningrat, kampus
A UNJ, seminar
ini bertujuan untuk menunjukkan pengalaman dari Putra Nababan selaku jurnalis
senior yang kini menjadi Founder dan
CEO ID Talent. Sebab, secara kebetulan berkaitan dengan mata kuliah jurnalistik
yang saat ini sedang ditempuh angkatan 2015.
Seminar
ini mengangkat tema “Jurnalistik Dalam Media Digital”, kini Putra Nababan tidak
hanya di media koran dan majalah, tetapi juga merambah ke ranah digital. Acara
yang dipersiapkan sejak tanggal 11 Mei 2018 ini, mendapat respon yang positif
sejak poster disebar. Peserta yang tadinya ditargetkan 200 orang, bertambah
menjadi 250 orang. Acara ini terbuka untuk umum dan selain dihadiri oleh dosen
juga ada beberapa alumni yang turut hadir.
Acara
dimulai pukul 09.00 WIB dipandu oleh pewara Rizka Yuvista, mahasiswa Sastra
Indonesia angkatan 2014. Sebelum acara inti dimulai, ada penampilan dari
perwakilan prodi. Penampil pertama bapak Gunawan, dosen Sastra Indonesia yang
menarikan tarian Selayang Pandang dan grup musikalisasi puisi, Wekasane. Tidak
lupa juga, bincang-bincang hari itu ditemani oleh moderator Putri Juniawan,
presenter lintas media yang juga alumni Sastra Indonesia UNJ.
ID
Talent (www.idtalent.id) adalah sebuah platform digital untuk mengenali potensi
diri lebih jauh agar nantinya kita dapat mencari pekerjaan sesuai bidang yang
kita minati. Melalui keliling dari kampus satu ke kampus yang lainnya, Putra
Nababan hendak menyampaikan pesan kepada generasi muda Indonesia, “janganlah
jadi beban bangsa yang nantinya kerja datang pagi pulang sore malam ngeluh.
Tetapi jadilah kebanggaan bangsa” ujar pria asal Tapanuli Utara ini.
Bersamaan
dengan penjelasan mengenai ID Talent, Putra Nababan juga menerangkan tentang
pencapaian dalam kehidupan serta perjalanan jurnalistiknya. Hampir semua
presiden di Indonesia berhasil ia wawancara, kecuali presiden pertama,
Soekarno. Selain itu, Putra Nababan juga telah mewawancarai beberapa wakil
negara lain dari Kuba, Portugal, Malaysia, dan Amerika Serikat. Pencapaian
terbesar yang ia sebut sebagai mahakaryanya adalah berhasil melakukan wawancara
dengan presiden Amerika Serikat, Barack Hussein Obama.
Pria
yang telah terjun ke bidang jurnalistik sejak usia 20 tahun ini, juga
mengajarkan kiat-kiat agar menjadi orang yang dapat berkompetisi di dunia
kerja. “Gigih dan doa. Selama ini hanya itu kuncinya” ucap Putra Nababan dengan
khidmat. Semua peserta menganggukkan kepalanya setuju dengan pernyataan
tersebut. Putra Nababan yang pernah kuliah di Midland University, Nebraska,
dulunya adalah seseorang yang aktif di organisasi mahasiswa kampus serta
menjadi wartawan koran kampus.
Ia
menyadari potensi dan melakukan apa yang disukai maka ia terus menekuninya.
Ketika di dunia kerja pun, Putra Nababan mengaku bahwa jika ia memiliki saingan
ia akan terus mengejar orang tersebut. Ia mengatakan, “lebih baik satu tim
dengan saya daripada lawan saya”. Ketekunannya di bidang jurnalistik berhasil
mengantarnya ke prestasi Panasonic Gobel Awards. Putra Nababan telah
mengantongi lima piala berturut-turut dari tahun 2007 hingga 2012. Putra
Nababan memenangkan kategori Presenter Berita Terbaik.
Putra
Nababan meniti kariernya dari bawah hingga puncaknya ia bisa menjadi pemimpin
redaksi. Memang butuh pengorbanan besar dan kegigihan untuk mencapai pencapaian
tertinggi. Namun, Putra Nababan telah membuktikan bahwa setiap orang pasti bisa
melaluinya. Jangan lupa juga untuk menikmati setiap proses yang ada, tidak ada
yang instan.
Nabila Hidayah
0 komentar:
Posting Komentar