Selasa, 30 November 2021

REVALITAS PERTUNJUKAN SENI PASCA PANDEMI MELALUI MEDIA DIGITAL

REVALITAS PERTUNJUKAN SENI PASCA PANDEMI MELALUI MEDIA DIGITAL

Oleh : Alifia Maulidia



BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta menggelar puncak acara HYSTERIC (History,Social,Culture, and Art Creativity). HYSTERIC merupakan kegiatan acara rutin yang tiap tahun digelar oleh BEM Pendidikan Sejarah. Tujuan diselenggarakannya program Hysteric sebagai wadah sharing dan belajar mengenai seni mulai dari teater dan musik. Mengingat pandemi Covid-19 yang sudah melanda hampir dua tahun di Indonesia yang membuat banyak sektor khususnya di bidang seni dan musik sempat terhenti seperti acara yang sudah di rencakan, sehingga memaksanya untuk membuat konser dan pertunjukkan seni teater harus dilakukan secara online.

 

Adapun tema yang diusung pada Hysteric 2021 yaitu "Membangun Generasi Muda yang Kreatif dan Berjiwa Seni Melalui Literasi Digital". Seminar ini berlangsung pada tanggal 28 November 2021 dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta diisi oleh pembicara pertama yaitu Panji Gozali dan Jeane Phialsa. Acara dimulai pukul 10 pagi dengan tujuan untuk:


1. Saling sharing apa saja yang kegiatan yang dilakukan seorang seniman teater dan musisi yang terdampak pandemi Covid-19.

2. Kesenian dibutuhkan untuk olah pikir (kesadaran), olah rasa (kepekaan dan kepribadian), olah karsa (nilai).

3.  Inovasi apa saja yang dibuat oleh para seniman teater dan musisi agar mereka bisa menggelar pertunjukkan teater dan konser.

4. Serta sesi tanya jawab pembicara dan peserta webinar.


Acara ini sudah dipersiapkan selama satu bulan yang lalu tepatnya tanggal 24 Oktober 2021, yang meliputi berbagai acara lainnya yaitu lomba debat dan essay dan hari ini merupakan rangkaian terakhir dari acara HYSTERIC sekaligus pengumuman lomba. Acara ini memaparkan bagaimana caranya seniman teater dan musisi yang terdampak pandemi dan kegiatan apa saja yang dilakukan pada saat pandemi, karena konser dan pertunjukkan teater selama masa pandemi dilarang oleh pemerintah, dan itu harus membuatnya melakukan inovasi yang baru agar bisa terus berkarya.

 

“Seniman teater dan musisi harus menyiapkan rekaman dari rumah lalu melakukan prosess tapping, dan proses tapping pun sebenarnya sudah digunakan pada saat sebelum pandemic”, ujar Panji Gozali, seorang musisi dan seniman teater pun harus bisa menyiapkan audio dan visual harus bagus dan berkualitas agar karya yang dihasilkan bagus, serta proses shootingnya harus dilakukan secara mandiri.

 

Tantangan dalam konser online yaitu: izin penggunaan lagu, sarana prasana yang harus memadai, pendapatan yang tidak stabil.

 

Konser virtual juga harus mendapatkan hak penggandaan serta peluangnya musisi menjadi banyak waktu bekerja dirumah untuk berkarya serta musisi harus ‘melek ’ dengan digital, hak cipta dan lainnya.

 

 


0 komentar:

Posting Komentar

Contact

Talk to us

Badan Penyelenggara Radio Siaran Educational Radio

Address:

Universitas Negeri JakartaGedung G Lantai 1 Ruang 101

Work Time:

Monday - Friday from 8am to 8pm

Phone:

0899-2107-7878