REVALITAS PERTUNJUKAN SENI PASCA PANDEMI MELALUI
MEDIA DIGITAL
Oleh : Alifia Maulidia
BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Program Studi Pendidikan
Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta menggelar puncak acara HYSTERIC
(History,Social,Culture, and Art Creativity). HYSTERIC merupakan kegiatan acara
rutin yang tiap tahun digelar oleh BEM Pendidikan Sejarah. Tujuan
diselenggarakannya program Hysteric sebagai wadah sharing dan belajar mengenai seni mulai dari teater dan musik. Mengingat pandemi Covid-19 yang sudah melanda hampir dua tahun di Indonesia yang membuat banyak
sektor khususnya di bidang seni dan musik sempat terhenti seperti acara yang sudah di
rencakan, sehingga memaksanya untuk membuat konser dan pertunjukkan seni teater
harus dilakukan secara online.
Adapun tema yang diusung pada Hysteric 2021 yaitu "Membangun Generasi Muda yang Kreatif dan Berjiwa Seni Melalui Literasi Digital". Seminar ini berlangsung pada tanggal 28 November 2021 dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta diisi oleh pembicara pertama yaitu Panji Gozali dan Jeane Phialsa. Acara dimulai pukul 10 pagi dengan tujuan untuk:
1.
2. Kesenian dibutuhkan untuk olah pikir (kesadaran), olah rasa (kepekaan dan kepribadian), olah karsa (nilai).
3. Inovasi apa saja yang dibuat oleh para seniman teater dan musisi agar mereka bisa menggelar pertunjukkan teater dan konser.
4. Serta sesi tanya jawab pembicara dan peserta webinar.
Acara ini sudah dipersiapkan selama satu bulan yang
lalu tepatnya tanggal 24 Oktober 2021, yang meliputi berbagai acara lainnya
yaitu lomba debat dan essay dan hari ini merupakan rangkaian terakhir dari
acara HYSTERIC sekaligus pengumuman lomba. Acara ini memaparkan bagaimana
caranya seniman teater dan musisi yang terdampak pandemi dan kegiatan apa saja
yang dilakukan pada saat pandemi, karena konser dan pertunjukkan teater selama
masa pandemi dilarang oleh pemerintah, dan itu harus membuatnya melakukan
inovasi yang baru agar bisa terus berkarya.
“Seniman teater dan musisi harus menyiapkan rekaman
dari rumah lalu melakukan prosess tapping, dan proses tapping pun sebenarnya
sudah digunakan pada saat sebelum pandemic”, ujar Panji Gozali, seorang musisi
dan seniman teater pun harus bisa menyiapkan audio dan visual harus bagus dan
berkualitas agar karya yang dihasilkan bagus, serta proses shootingnya harus dilakukan secara mandiri.
Tantangan dalam konser online yaitu: izin penggunaan
lagu, sarana prasana yang harus memadai, pendapatan yang tidak stabil.
Konser virtual juga harus mendapatkan hak penggandaan
serta peluangnya musisi menjadi banyak waktu bekerja dirumah untuk berkarya
serta musisi harus ‘melek ’ dengan digital, hak cipta dan lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar