Ketika
kita mendengar keajaiban, kita pasti berpikir sesuatu yang magic, langka, luar
biasa, dan lain sebagainya. Adakah di dunia ini keajaiban? Dunia ini penuh
dengan keajaiban ya keajaiban dari yang Maha Kuasa, jika di hubungkan dengan
pariwisata dan pariwisata tidak lepas dari destinasi wisata. Adakah keajaiban
dunia yang dijadikan destinasi wisata? Wah, pastinya ada, yang kita kenal
sebagian besar keajaiban dunia seperti Menara Eifel di Paris, Tembok Besar di
China, Taj Mahal di India, Candi Borobudur di Yogyakarta, Indonesia.
Indonesia?
Jika berbicara tentang Indonesia, Indonesia sangatlah beragam dari mulai bahasa
daerah, suku, seni, dan budaya tersebar dari Sabang sampai Merauke, begitu juga
dengan destinasi wisatanya, banyak sekali yang terkenal diantaranya Bali,
Lombok, Manado, Papua, Aceh, dan lain sebagainya. Indonesia memiliki keajaiban
dunia yang sudah di kenal di dunia ya namanya juga keajaiban dunia yaitu Candi
Borobudur, tapi sebenarnya banyak sekali kalau mau di Eksplore salah satunya
adalah Api Abadi ? Wah dimana itu ? Neraka ? Seram sekali, amit-amit ya. Api
Abadi yang satu ini beda dari yang lainnya api abadi ini berada di Kayangan
Api. Kayangan api adalah destinasi wisata yang terletak di sendangharjo,
ngasem, dander, bojonegoro, Jawa Timur. Kayangan api adalah salah satu
keajaiban dunia yang belum tereksplore, kayangan api memiliki sumber api abadi yang
tak kunjung padam yang terletak di kawasan hutan lindung. Api ini tidak pernah
padam walaupun turun hujan sekalipun. Biaya untuk memasuki khayangan api hanya
Rp. 7500 dan Rp.1.000 untuk asuransi jiwa. Sungguh terjangkau ya harga tiket
masuknya apalagi juga terdapat asuransi jiwanya.
Kayangan Api adalah tempat
bersemayamnya Mbah Kriyo Kusumo atau Empu Supa atau lebih dikenal dengan
sebutan Mbah Pandhe berasal dari Kerajaan Majapahit. Di sebelah barat sumber
api terdapat kubangan lumpur yang berbau belerang dan menurut kepercayaan saat
itu Mbah Kriyo Kusumo masih beraktivitas sebagai pembuat alat-alat pertanian
dan pusaka seperti keris, tombak, cundrik dan lain-lain. Sumber Api, oleh
masyarakat sekitarnya masih ada yang menganggap keramat dan menurut cerita, api
tersebut hanya boleh diambil jika ada upacara penting seperti yang telah
dilakukan pada masa lalu, seperti upacara Jumenengan Ngarsodalem Hamengkubuwana
X dan untuk mengambil api melalui suatu prasyarat yakni selamatan/wilujengan
dan tayuban dengan menggunakan fending eling-eling, wani-wani dan gunungsari
yang merupakan gending kesukaan Mbah Kriyo Kusumo. Oleh sebab itu ketika
gending tersebut dialunkan dan ditarikan oleh waranggono tidak boleh ditemani
oleh siapapun.
Dan
pada hari-hari tertentu terutama pada hari Jum'at Pahing banyak orang
berdatangan di lokasi tersebut untuk maksud tertentu seperti agar usahanya
lancar, dapat jodoh, mendapat kedudukan dan bahkan ada yang ingin mendapat
pusaka. Acara tradisional masyarakat yang dilaksanakan adalah Nyadranan (bersih
desa) sebagai perwujudan terima kasih kepada Yang Maha Kuasa. Pengembangan
wisata alam Kayangan Api diarahkan pada peningkatan prasarana dan sarana
transportasi, telekomunikasi dan akomodasi yang memadai.
Tidak
hanya itu di kayangan api juga ada “pohon cinta”. Pohon cinta merupakan dua
pohon besar yang bergabung jadi satu membentuk semacam gerbang. Konon ini
adalah gerbang ke kayangan. Wah Ajaib sekali kan? Katanya sih, pasangan yang
melewati "gerbang" Pohon Cinta ini, akan langgeng alias cinta
pasangan akan abadi. Disekitar Pohon Cinta ini, juga disediakan tempat duduk
yang sudah dibangun. Jadi kita bisa berfoto ria disana dengan pemandangan
pohon-pohon yang sangat asri.
Selain
terdapat sumber api abadi dan pohon cinta, disekitar lokasi juga terdapat
semburan air bercampur lumpur yang mengandung belerang. Sumber mata air ini
kelihatan panas jika dilihat tapi dingin jika disentuh, sehingga yang biasa
disebut masyarakat sebagai air blukuthuk, karena menyerupai air mendidih. Dan konon,
“air blukuthuk” di percaya masyarakat sekitar maupun pengunjung dapat
menyembuhkan segala penyakit seperti sakit gigi dan gatal – gatal, dan dianggap
dapat membawa keberuntungan bagi mereka yang datang memintanya.
Anugerah
Dwi Fitriani
Usaha Jasa
Pariwisata 2015
0 komentar:
Posting Komentar