Tahun
2015 bisa disebut sebagai tahun pertarungan. Bagaimana tidak, tinggal
menghitung hari Indonesia akan menghadapi program Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) atau ASEAN Economic Community.
MEA merupakan suatu program negara
membuka sistem pasar bebas. Adapun pembukaan pasar bebas dilakukan di
negara-negara Asia dengan tujuan membuka secara luas lapangan pekerjaan dan
memperbaiki sektor ekonomi Asia. Pemerintah dalam hal ini membuka sistem investasi
secara terbuka di seluruh Indonesia.
Salah satu faktor terpenting
dibentuknya suatu sistem ekonomi tunggal yang kerap disebut sebagai MEA adalah
untuk mempermudah satu negara menjual barang dan jasa ke negara-negara lain di
seluruh Asia Tenggara. Hal itu dengan semangat pembangunan ekonomi yang lebih
baik, khususnya kemajuan ekonomi di negara-negara Asia.
Berdasarkan hasil riset terbaru dari
Organisasi Buruh Dunia (ILO), pembukaan pasar tenaga kerja mendatangkan manfaat
yang besar. Pembentukan sistem ekonomi yaitu MEA selain dapat menciptakan
jutaan lapangan kerja baru, skema ini juga dapat meningkatkan kesejahteraan 600
juta orang yang hidup di Asia Tenggara.
Pada 2015, ILO memerinci bahwa
permintaan tenaga kerja profesional akan naik 41 persen atau sekira 14 juta.
Sementara permintaan tenaga kerja kelas menengah akan naik 22 persen atau 38
juta, sementara tenaga kerja level rendah meningkat 24 persen atau 12 juta
(BBC: 27/08/14).
Hal-Hal yang Harus Dipersiapkan
Kehadiran MEA di Indonesia merupakan
suatu keniscayaan. Bagaimanapun, mau tidak mau, siap tidak siap, masyarakat
Tanah Air harus siap menghadapi MEA.
Dalam hal ini peran pemerintah
sangatlah penting untuk menciptakan kader-kader muda yang siap bertarung dan
bersaing dengan negara lain di Asia, baik dalam sektor kemandirian ekonomi,
pendidikan, kemampuan menguasai bahasa internasional (English language), dan
penguasaan teknologi secara optimal, baik otomotif maupun informasi.
Salah satu hal yang terpenting dalam
menghadapi MEA di Indonesia yaitu sumber daya manusia (SDM) di negeri ini harus
mampu menguasai teknologi otomotif maupun teknologi informasi. Kemajuan
teknologi, khususnya teknologi informasi, sudah dirasakan manfaatnya. Dalam hal
ini Jepang dan China menguasai dan mampu menciptakan alat-alat elektronik
seperti handphone(Android), dan mesin-mesin lainnya.
China dan Jepang telah berhasil
menciptakan alat-alat elektronik yang dijadikan sebagai komoditas oleh
negara-negara lain, khususnya Indonesia. Dalam hal ini bangsa Indonesia
hanyalah menjadi konsumen yang mengikuti pasar, bukan menciptakan pasar, ini
bisa kita lihat dari masa ke masa.
Meskipun pada dasarnya Indonesia
bukanlah negara maju melainkan hanya negara berkembang, seharusnya di saat
Indonesia masuk satu komunitas, yaitu MEA. Indonesia semestinya harus menjadi
negara maju, sama halnya seperti China, Jepang, dan negara-negara Eropa.
Pemerintah dalam hal ini harus menyiapkan SDM yang mampu bersaing dengan
negara-negara lain di Asia.
Pertama, dengan cara memperbaiki mutu
dan kualitas pendidikan di negeri ini, baik di tingkat dasar, menengah, atas,
maupun perguruan tinggi. Kedua, harus diperbanyak lembaga-lembaga pelatihan seperti
komputer dan teknologi lain.
Ketiga, perbanyak lembaga-lembaga
kursus bahasa asing, khususnya bahasa internasional, agar bangsa kita memiliki
kualitas untuk menempuh pendidikan di luar negeri.
Keempat, pemerintah harus menanamkan
semangat nasionalisme kepada masyarakat Indonesia agar bangsa ini
memiliki sense off belonging pada produk-produk Indonesia dan
menjadikan tradisi dan budaya Indonesia sebagai kebanggaan yang diwariskan oleh
para pahlawan bangsa.
Kelima, masyarakat Indonesia harus
memiliki skill dan kreativitas dalam merespon MEA yang
sebentar lagi akan diterapkan di negeri ini.
Kelima, faktor inilah yang harus
dimiliki oleh bangsa Indonesia. Diakui atau tidak, Indonesia merupakan negara
yang sangat kaya, baik dalam bidang budaya, agama, bahasa, sumber daya alam
(SDA) maupun lain sebagainya.
Rakyat Indonesia harus bisa
memanfaatkan keberagaman dan kekayaan di negeri ini menjadi suatu kebanggaan
tersendiri, terutama dalam bidang budaya. Lalu hal yang harus dilakukan oleh
rakyat Indonesia adalah menuntut ilmu setinggi mungkin untuk membangun negeri
dan bersaing dengan negara lain.
LINDA ASTUTI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
PENDIDIKAN KIMIA
2015
0 komentar:
Posting Komentar