Kecintaan
akan batik dan keinginan untuk melestarikan warisan budaya Indonesia tersebut mendasari
Departemen Luar Negeri Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
(Deplu HIMA P.IPS) UNJ mengadakan Seminar & Workshop Indonesia Membatik
Vol. 1 pada Jumat minggu lalu (21/11). Acara yang diadakan di Arena Prestasi
Fakultas Ilmu Sosial UNJ ini turut mengundang founder Komunitas Remaja Batik Indonesia, Bachtiar Effendi, sebagai
pembicara sekaligus instruktur dalam mempraktikkan cara membatik yang baik dan
benar.
Tak
hanya sekedar mengajarkan cara membatik yang baik dan benar, acara ini juga
membuat para pesertanya mengerti bagaimana sejarah batik di tanah air dan aneka
macam jenis batik yang ada, seperti batik tulis, batik cap, dan batik lukis.
Akan tetapi, jenis batik yang saat ini lebih sering dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia adalah batik dalam bentuk printing;
padahal kata “Batik” sendiri berasal dari dua kata, yakni “amba” artinya menulis, dan “tik” artinya titik/tetes.
Menurut
Bachtiar Effendi, atau yang disapa Kak Thiar, sudah seharusnya masyarakat lebih
memilih mengonsumsi batik tulis atau cap. “Kasihan pengrajinnya (batik tulis)
kalo kita pake batik printing semua,
nanti mereka tersisih, kan UNESCO mengakui Batik sebagai warisan budaya
Indonesia karena prosesnya, bukan simple
digital-nya,” jelasnya.
Para
peserta Seminar & Workshop Indonesia Membatik Vol. 1 merasa sangat antusias
dengan diadakannya acara ini, karena selain menambah pengetahuan mereka tentang
batik, mereka juga bisa melatih kesabaran saat proses membatik. “Seru banget,
nambah pengalaman, kita jadi tahu caranya ngebatik tuh gimana, butuh kesabaran
banget. Acaranya nagih, pengen ikutan lagi deh kalo acaranya ada lagi,” ujar
para mahasiswi Pendidikan IPS 2015.
Keinginan
para peserta seminar tersebut akan terwujud, karena menurut Vivi, sang Ketua
Pelaksana, acara yang sama akan diadakan kembali di kesempatan berikutnya. “Seminar
Vol. 1 ini bakal kita jadiin bahan evaluasi untuk ngadain Vol. 2, Vol. 3, dan
seterusnya. Paling konsep acaranya aja sih yang bakal kita bedain,” jelas Vivi.
Wina Clarissa
0 komentar:
Posting Komentar