Sabtu, 20 Juni 2015

Literasi Media : Edukasi Tontonan Televisi yang Baik

INews TV bekerja sama dengan UNJ menyelenggarakan seminar bertajuk "Literasi Media - Edukasi Tontonan Televisi yang Baik" di Aula Perpustakaan UNJ pada tanggal 16 Juni 2015, Rawamangun. Seminar yang berlangsung selama kurang lebih 3 jam ini menghadirkan 3 narasumber sekaligus dalam satu panggung. Bapak Wijaya Kusuma selaku direktur legal, corsec & network INews TV diundang sebagai narasumber pertama yang memaparkan sejarah berdirinya INews TV dan pentingnya literasi media untuk mengontrol sajian media baik cetak maupun elektronik. Beliau juga memaparkan 5S yang dianggap sebagai racunnya televisi yakni Sara, Saru/Sex, Sadis, Sihir/Supranatural, dan Sedih/Susah.

Selain racun, beliau juga memberikan penawarnya yakni kiat-kiat dalam menonton televisi antara lain jangan mudah percaya, pandai memilah manfaat dr suatu tayangan, dan kritis thd tanyangan yang dirasa kurang baik. Narasumber kedua adalah Pangeran Ahmad Nurdin yang menjabat sebagai Redaktur Rubrik Opini dan Poros Mahasiswa di Harian Seputar Indonesia. Materi yang beliau sampaikan adalah seputar kerja media massa cetak, hierarki surat kabar salah satunya. Idealnya hierarki sebuah surat kabar terdiri dari pemimpin redaksi (pimred), wakil pimred, redaktur pelaksana, koordinator kompartemen, redaktur rubrik dan reporter.

Alur masuknya berita dimulai dari reporter kemudian terus mengalami penyaringan hingga redaktur pelaksana. Berita yang sudah disetujui redaktur pelaksana kemudian diedit oleh editor bahasa dan diberikan layout, sebelum akhirnya masuk ke pimred dan naik cetak.
Pun sama dengan televisi sebagai media elektronik yang melewati beberapa kali proses sensor sebelum akhirnya ditayangkan. Ditengah padatnya aktivitas penduduk Indonesia dan seiring dengan perubahan rutinitas, koran sindo hadir dengan konsep view paper yang menyajikan informasi dalam bentuk infografis sehingga mudah dipahami tanpa harus membaca banyak narasi. Koran sindo juga dikemas dengan bahasa yang ringan dan topik berita yang dimuat berdasarkan musyawarah panjang tim redaksi berasas kebutuhan masyarakat.
Seperti disampaikan oleh narasumber ketiga yakni Ryan Tama, penyiar dan news anchor bahwa Inews sebagai TV berita berkomitmen untuk terus menginspirasi dan informatif serta kredibel dalam menyajikan berita. Inews juga akan tetap konsisten menayangkan tontonan yang baik. Pesan beliau adalah jangan jadikan televisi sebagai "candu" kehidupan. Jangan sampai waktu tersita hanya untuk menonton televisi. Jadilah penonton yang kritis dan berani melaporkan tanyangan yang tak layak menjadi konsumsi publik ke pihak yang berwenang yakni Komisi Penyiaran Indonesia.


Nurul Liska Rahayu

0 komentar:

Posting Komentar

Contact

Talk to us

Badan Penyelenggara Radio Siaran Educational Radio

Address:

Universitas Negeri JakartaGedung G Lantai 1 Ruang 101

Work Time:

Monday - Friday from 8am to 8pm

Phone:

0899-2107-7878