Film Horor di Indonesia Jadi Genre Paling Banyak Peminat. Namun Bagaimana dengan Perkembangan Film Horor Indonesia dari masa ke masa?
oleh Muhamad Andhika Prima N.
Edufriend mungkin lo tau dan menyadari bahwa perkembangan industri film di Indonesia saat ini terus mengalami peningkatan dari masa ke masa. Peningkatan ini dilihat dari banyaknya akting yang berkualitas dari para pemain hingga jalan cerita yang menarik serta visual gambar yang diambil dalam pembuatan film. Tentu gak sih ini menjadi satu hal yang patut dibanggakan oleh kita selaku penikmat film Indonesia.
Nah, salah satu genre yang paling sangat diminati saat ini dan popular banget bahkan banyak rumah produksi film Indonesia ini memproduksi genre ini. Yap apalagi kalau bukan genre horor. Biasanya genre ini suka disangkut pautkan dengan adat budaya, mitos, hingga sejumlah stereotip yang bermunculan. Setiap tahun dan masanya, genre film ini memiliki karakteristik dan jalan cerita yang unik serta berbeda-beda. Nah perkembangan ini lah yang membuat genre ini menjadi sangat diminati oleh penonton film Indonesia. Bisa lo lihat dan rasakan bahwa saat ini film-film horor Indonesia banyak juga diambil dari kisah nyata ataupun thread di twitter yang banyak pembacanya.
Makanya, lo penasaran gak sih gimana perkembangan industri film horor Indonesia dari masa ke masa? Yuk simak bareng-bareng!
1. Era 1980-an
Poster Film Pengabdi Setan (1980)
Sumber: Google
Perkembangan industri film horor Indonesia pada era 1980-an banyak diwarnai dengan dendam perempuan. Ada berbagai macam alasan mengapa hantu perempuan dalam cerita tersebut memiliki dendam, mulai dari pemerkosaan, orang ketiga, kehamilan, dan lainnya. Salah satu cara untuk menyelesaikan atau mengusir para hantu dalam film tersebut selalu menggunakan ajaran agama.
Misalnya saja dalam film Pengabdi Setan yang rilis di tahun 1980. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan setelah seluruh keluarga bertobat.Selain itu, ada juga film Sundel Bolong (1981) yang diperankan oleh (almarhumah) Suzanna. Dalam cerita tersebut, Suzanna menjadi hantu dan membalas kepada orang-orang yang telah menculik dan memerkosanya.
Pada tahun 1980-an, industri film horor banyak diwarnai dengan pembalasan dendam oleh perempuan karena perlakuan yang tidak adil ia dapatkan saat masih hidup. Di tahun ini, masih ada stereotip bahwa perempuan adalah makhluk yang lemah, selalu menjadi korban atas ketidak adilan, dan korban dari tidak adanya kesetaraan gender. Namun, setidaknya perempuan di film horor mampu untuk membalaskan dendamnya.
2. Era 2000-an
Poster Film Kuntilanak (2000)
Sumber: Google
Pada tahun 1990-an industri film horor Indonesia sempat meredup. Hal ini disebabkan oleh karena bermunculannya televisi swasta dan VCD yang menjadi sarana hiburan bagi masyarakat. Selain itu, pendataan film di tahun tersebut juga masih kurang baik.
Kemudian, di tahun 2000-an genre ini kembali bangkit dan banyak disukai oleh masyarakat. Jika, di tahun 1980-an mengangkat isu dendam perempuan, lain halnya dengan era 2000-an. Di tahun ini, horor menjadi hal yang sangat dekat dengan anak muda, seperti isu tempat angker atau permainan horor.
Sebut saja film Jelangkung tahun 2001. Film ini menceritakan sekumpulan anak muda yang sedang bermain Jelangkung, yakni sebuah kepercayaan untuk memanggil arwah dengan membuat boneka dari batok kelapa. Di era ini, film atau serial horor yang lekat dengan anak muda begitu menarik. Selain menggunakan tokoh anak muda, dialog dan gaya bicaranya juga menggunakan bahasa gaul atau anak muda.
3. Era 2010-an
Poster Film Air Terjun Pengantin (2009)
Sumber: Google
Perkembangan industri film horor Indonesia di tahun 2010-an banyak menggunakan unsur-unsur erotis atau menampilkan wanita seksi dalam film tersebut. Mulai dari pakaian pemainnya, tokoh, hingga posternya. Sejumlah film horor di tahun ini, yakni Pocong Mandi Goyang Pinggul (2011), Rintihan Kuntilanak Perawan (2011), dan lainnya. Berkembangnya genre film horor erotis membawa dampak yang cukup merugikan bagi industri film horor Indonesia.
Pada kala itu, banyak masyarakat yang menganggap bahwa film horor Indonesia akan selalu identik dengan hal-hal erotis alih-alih berfokus pada cerita mencekam dan sinematik yang ciamik. Oleh karena itu, film horor Indonesia kurang begitu laris dan menimbulkan reaksi negatif. Padahal, di era ini memiliki beberapa film horor yang bagus, seperti Modus Anomali (2012) dan Rumah Dara (2010).
4. Era 2017-an
Poster Film Gerbang Neraka (2017)
Sumber: Google
Era film dimulai tahun 2017 memiliki cerita yang lebih bervariatif dan complicated. Selain itu, penonton film ini memiliki pengambilan gambar yang lebih sinematik sehingga enak untuk ditonton. Contohnya adalah film Danur (2017), Sebelum Iblis Menjemput (2018), dan lainnya. Ada pula yang mengangkat adat budaya serta kepercayaan seperti film Inang (2022) menggunakan Rebo Wekasan sebagai landasan ceritanya.
So, Edufriend lo mungkin menjadi salah satu orang yang ngerasain banget gimana perkembangan film Indonesia dari masa ke masa khususnya genre horor. Semoga industri perfilman indonesia di genre horor ini semakin membaik yaa Edufriend, pastikan kalian nonton di bioskop dan platform streaming legal demi mendukung karya anak bangsa yaa!!
0 komentar:
Posting Komentar