Pementasan PART/U/Y yang merupakan kepanjangan dari Parade Utuy berlangsung pada 18-19 Mei 2017 yang
diselenggarakan oleh Teater Zat bertempat di Aula Gedung S, Kampus A Universitas Negeri Jakarta.
Teater Zat mempersembahkan pementasan PART/U/Y dalam rangka memperingati hari
kelahiran sang sastrawan bernama Utuy Tatang Sontani. Dimana ketiga cerpen karya Utuy Tatang
Sontani yang beraliran realisme diadaptasi ke dalam naskah drama realis oleh
Teater Zat. Ketiga naskah tersebut diantaranya: 1) SUBANG DAN LUKISAN yang
disutradarai oleh Ahmad Muzaki, 2) KELUARGA WANGSA yang disutradarai oleh Ahmad
Zaelani, 3) SAYANG ADA ORANG LAIN yang disutradarai oleh Indun Nur Azizah. Serta pimpinan produksi pada pementasan
PART/U/Y adalah Windy Ekananda Putri.
Pementasan kali ini semakin menunjukkan keseriusan Teater Zat
dalam menggali potensi menjadi teater realis. Setelah sebelumnya berhasil dalam
pertunjukkan Ben Go Tun dengan tema yang sama yaitu realis, kini Teater Zat
hadir dalam konsep kemasan baru yaitu parade tiga pementasan sekaligus.
Pementasan pertama dan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Mei 2017 dengan
pementasan SUBANG DAN LUKISAN pada pukul 15.30 WIB dan KELUARGA WANGSA pada pukul
19.30 WIB. Serta pementasan ketiga pada hari Jumat, 19 Mei 2017 dengan
pementasan SAYANG ADA ORANG LAIN pada pukul 19.00 WIB.
Pemilihan tokoh Utuy Tatang Sontani sebagai sumber utama dari
naskah cerita yang dipentaskan oleh Teater Zat tidak terlepas dari beberapa anggota Teater Zat yang menjadikan karya Utuy Tatang
Sontani sebagai arah kiblat dari Teater Zat yang memang beraliran realis.
Konsep yang berbeda dari sebelumnya, menjadikan hal ini sebuah tantangan
tersendiri bagi Teater Zat. Salah satuya dalam pembuatan properti yang lumayan
memutar otak karena dituntut untuk berpikir bagaimana caranya membuat properti
tiga pementasan sekaligus yang realis atau sama dengan kehidupan nyata
sehari-hari. Seperti setting rumah
dengan properti yang menggambarkan keadaan di dalam rumah yang akan digunakan
oleh pemeran dalam menghidupkan jalannya cerita, contohnya terdapat meja makan
yang digunakan tokoh untuk melakukan adegan makan sehingga adegan tersebut
tidak di buat-buat karena dilakukan saat pementasan berlangsung.
Selain hal tersebut, dalam pementasan ini pun terdapat double job dalam proses produksinya. Seperti terdapat tim
produksi di pementasan pertama lalu di pementasan kedua menjadi tokoh. Ini
merupakan sebuah tantangan lain yang dihadapi oleh Teater Zat dalam pementasan
ini. Karena anak teater memang harus dibiasakan seperti ini, bukan hanya bisa bermain di atas panggung saja namun harus bisa melakukan suatu produksi
sehingga setiap anggota dituntut untuk bisa di semua bidang.
Antusiasme penonton dalam pementasan ini pun terlihat saat banyaknya penonton yang
mengantri untuk menunggu pintu Aula S terbuka serta apresiasi yang diberikan oleh penonton saat pertunjukkan berlansung.
Atmosfer ini terasa dikarenakan pementasan yang dibawakan oleh Teater Zat
terasa begitu nyata dan membaur dengan penonton begitu saja. Dinamika emosi
yang terjalin antar tokoh dengan semua pendukung mulai dari musik, penghayatan
peran, lighting, setting, dan beberapa elemen
lainnya
berkolaborasi menjadi satu keutuhan yang membius penonton sampai akhir
pertunjukkan.
Vidya Siti Wulandari
0 komentar:
Posting Komentar