Sabtu, 03 Juli 2021

Vaksin? Savior Atau Destructor?

 Vaksin? Savior Atau Destructor?

Oleh : Muhammad Daffa Dwiriyanto


Saat ini kita semua sudah tidak asing lagi dengan virus Corona atau Covid–19. Seperti yang kita tahu virus ini dapat menyerang siapa saja, baik balita, anak-anak, remaja, dewasa maupun lansia. Dikarenakan obat pamungkas untuk penyembuh virus ini masih belum ditemukan hingga sekarang, selain melaksanakan protokol kesehatan ketat, maka langkah terbaik yang disediakan pemerintah yaitu dengan vaksin. Seperti dilansir dari kesmas.kemkes.go.id, berdasarkan keterangan dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Vaksinasi adalah proses di dalam tubuh, dimana seseorang menjadi kebal atau terlindungi dari suatu penyakit sehingga apabila suatu saat terinfeksi kembali dengan penyakit tersebut maka tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.


Namun dibalik proses pendistribusian yang targetnya dapat merangkul seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang dimana saat ini hampir menyentuh 30 juta jiwa, terdapat beberapa kontradiksi atau pertentangan baik dan buruknya vaksin Covid–19 di Indonesia. Perlu diketahui pula bahwasannya saat ini di Indonesia terdapat 2 vaksin yang dominannya digunakan untuk proses vaksinasi di Indonesia, yaitu Vaksin Sinovac serta Vaksin AstraZeneca.


Dari segi savior sendiri merujuk pada kodrat dibuatnya Vaksin Covid–19 ini, yaitu untuk memperkuat imun tubuh terhadap Virus Covid – 19, mencegah penyebaran terhadap orang lain atau orang di sekitar kita, serta untuk melindungi generasi penerus kita agar memiliki imun atau kekebalan yang lebih terhadap virus ini apabila masih belum ditemukan untuk virus covid–19 ini nantinya.


Namun dibalik sisi baik atau savior yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat Destructor yang menurut Sebagian Masyarakat Indonesia terkandung di dalam vaksin ini. Faktanya pada lapangan terdapat beberapa efek samping yang ditimbulkan usai menerima Vaksin Covid–19 ini, baik Sinovac maupun AstraZeneca, seperti kondisi badan yang melemah/drop, pusing, suhu badan tinggi, mual disertai dengan muntah, kejang–kejang hingga tak sadarkan diri.


Namun Menurut penulis, efek samping yang ditimbulkan tersebut dapat diatasi dengan pola hidup sehat, makan teratur, serta menerapkan protokol kesehatan dan 5M yang baik dan benar. Karena selain Covid–19 di Indonesia, saat ini sedang terjadi musim pancaroba yang kerap terjadi perubahan iklim, maka daripada itu tetaplah menjaga kesehatan ya Edufriend, Stay safe!!!

0 komentar:

Posting Komentar

Contact

Talk to us

Badan Penyelenggara Radio Siaran Educational Radio

Address:

Universitas Negeri JakartaGedung G Lantai 1 Ruang 101

Work Time:

Monday - Friday from 8am to 8pm

Phone:

0899-2107-7878