Vaksin? Savior Atau Destructor?
Oleh : Muhammad Daffa
Dwiriyanto
Saat ini kita semua
sudah tidak asing lagi dengan virus Corona atau Covid–19. Seperti yang kita
tahu virus ini dapat menyerang siapa saja, baik balita, anak-anak, remaja,
dewasa maupun lansia. Dikarenakan obat pamungkas untuk penyembuh virus ini
masih belum ditemukan hingga sekarang, selain melaksanakan protokol
kesehatan ketat, maka langkah terbaik yang disediakan pemerintah yaitu dengan
vaksin. Seperti dilansir dari kesmas.kemkes.go.id, berdasarkan keterangan dari
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Vaksinasi adalah proses di dalam tubuh,
dimana seseorang menjadi kebal atau terlindungi dari suatu penyakit sehingga
apabila suatu saat terinfeksi kembali dengan penyakit tersebut maka tidak akan
sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Namun dibalik proses
pendistribusian yang targetnya dapat merangkul seluruh lapisan masyarakat
Indonesia yang dimana saat ini hampir menyentuh 30 juta jiwa, terdapat beberapa
kontradiksi atau pertentangan baik dan buruknya vaksin Covid–19 di Indonesia.
Perlu diketahui pula bahwasannya saat ini di Indonesia terdapat 2 vaksin yang
dominannya digunakan untuk proses vaksinasi di Indonesia, yaitu Vaksin Sinovac
serta Vaksin AstraZeneca.
Dari segi savior
sendiri merujuk pada kodrat dibuatnya Vaksin Covid–19 ini, yaitu untuk
memperkuat imun tubuh terhadap Virus Covid – 19, mencegah penyebaran terhadap
orang lain atau orang di sekitar kita, serta untuk melindungi generasi penerus
kita agar memiliki imun atau kekebalan yang lebih terhadap virus ini apabila
masih belum ditemukan untuk virus covid–19 ini nantinya.
Namun dibalik sisi baik
atau savior yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat Destructor
yang menurut Sebagian Masyarakat Indonesia terkandung di dalam vaksin ini. Faktanya
pada lapangan terdapat beberapa efek samping yang ditimbulkan usai menerima
Vaksin Covid–19 ini, baik Sinovac maupun AstraZeneca, seperti kondisi badan
yang melemah/drop, pusing, suhu badan tinggi, mual disertai dengan muntah,
kejang–kejang hingga tak sadarkan diri.
Namun Menurut penulis, efek samping yang ditimbulkan tersebut dapat diatasi dengan pola hidup sehat,
makan teratur, serta menerapkan protokol kesehatan dan 5M yang baik dan
benar. Karena selain Covid–19 di Indonesia, saat ini sedang terjadi musim
pancaroba yang kerap terjadi perubahan iklim, maka daripada itu
tetaplah menjaga kesehatan ya Edufriend, Stay safe!!!
0 komentar:
Posting Komentar