Acara LGV berlangsung
dengan open registration jam 7 sampai 9 pagi dan dilanjutkan membuka acara oleh dua MC yang
menyapa hangat peserta kursus. Selanjutnya diberikan kesempatan kepada ketua
pelaksana untuk memberikan sambutan dan dilanjutkan dengan
penampilan-penampilan yang melibatkan mahasiswa dan mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa Prancis. Mulai dari panitia angkatan 2016 sampai senior
angkatan 2013 yang ikut tampil menunjukkan bakatnya dalam menguasai budaya dan
bahasa Prancis.
Ada sebuah
penampilan yang menyanyikan salah satu lagu berbahasa Perancis dengan judul Le Sens de la Vie dan satu lagu lainnya. Dilanjutkan oleh penampilan Standup Comedy oleh mahasiswa prodi lain
yang diundang khusus di LGV ini.
Kelangsungan
acara cukup ramai karena seperti yang sudah dikatakan bahwa jumlah peserta memenuhi
kuota. Menariknya akan dipilih salah satu peserta terbaik yang mengikuti kursus
dengan keseriusan dan keaktifannya dalam mempelajari bahasa Prancis saat
kursus berlangsung.
Setelah
menyaksikan bermacam-macam penampilan, tibalah saatnya para peserta dibagi
berdasarkan kelas kursus. Pada tahun ini, nama-nama kelas kursus diambil dari
nama-nama keju yang ada di Prancis. Terdapat 5 kelas yaitu Brie, Faiselle, Delice, Vachrins, Camemberf.
Peserta
mengikuti fasil masing-masing menuju ruang kelas yang dimana adalah kelas-kelas
di salah satu gedung IDB yang juga berada di kampus A, Universitas Negeri
Jakarta.
Manfaat yang di
dapat dengan mengikuti kursus ini adalah sertifikat, modul pembelajaran,
merchandise, cemilan khas Prancis sampai menonton film Prancis.
Motivasi diadakannya
acara ini untuk melatih mahasiwa maupun mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa
Prancis agar terlatih memberikan ilmu, mengajar sesama mengenai budaya dan
bahasa Prancis. Sehingga keuntungan tidak hanya dirasakan oleh peserta kursus
namun juga untuk panitia.
Suatu acara pasti
tidak hanya memiliki hal-hal yang baik saja, adapun faktor penghambat seperti
yang terjadi dalam LGV. Menurut sang ketua, Muhammad Irfan, ada beberapa
kendala seperti kurang menguatkan dalam hal publikasi, mengajak mahasiswa baru
(maba) untuk memenuhi target sosialisasi
budaya dan bahasa Prancis kepada mereka, sampai hal administrasi. Namun,
beruntungnya semua itu bisa dihadapi karena acara LGV ini bisa terlaksanakan.
Dengan
berlangsungnya acara ini dan beberapa kendala yang sempat ada, Irfan mengharapkan
LGV pada tahun berikutnya akan lebih baik lagi dengan persiapan yang lebih
matang agar acara nya tetap menjadi acara unggulan yang ada di dalam Prodi
Pendidikan Bahasa Prancis.
Ravica
0 komentar:
Posting Komentar