Festival
memiliki arti sebagai suatu perayaan khusus menggambarkan saat-saat bergembira
yang diselenggarakan secara periodik, yaitu setahun sekali. Begitu pula yang
terjadi di Festival dan Bazar pada hari
Sabtu tanggal 17 September 2016 di lapangan dekat gedung Unit Kegiatan
Mahasiswa UIN Syarief Hidayatullah Jakarta. Dengan tagline “Experiencing the
culture, coloring our world”, penonton digugah kekagumannya terhadap budaya-budaya
dunia yang memiliki keunikan dan ciri khasnya tersendiri.
Acara yang
diselenggarakan oleh UKM Bahasa FLAT UIN Jakarta ini merupakan penutupan dari 3
rangkaian acara tahunan UKM tersebut, IC Fest 2016, dimana 2 sub-acara yaitu
Cross Cultural Understanding Talkshow dan Essay for International Scholarship
Workshop telah diadakan pada tanggal 8 dan 15 September 2016 dengan tema
besarnya yaitu pengenalan budaya negara-negara di 5 benua (Asia, Amerika,
Afrika, Eropa, dan Australia). Dengan diselenggarakannya acara besar IC Fest
2016 ini, UKM Bahasa FLAT yang merupakan UKM yang bergerak di bidang bahasa
asing (Bahasa Inggris dan Arab sebagai bahasa wajib, lalu Bahasa Prancis,
Mandarin, Korea, Jepang, dan Itali sebagai bahasa pilihan) memiliki tujuan untuk
memperkenalkan UKM nya agar dapat menarik minat para mahasiswa baru UIN Jakarta
untuk bergabung dengan UKM Bahasa FLAT.
Kalau kamu
sebelumnya membayangkan festival disini berupa parade keliling dari peserta
dengan mengenakan kostum-kostum unik khas berbagai negara dan diiringi
musik-musik ceria, di festival ini cukup berbeda. Acara Festival
dan Bazar ini sendiri berupa festival show juga bazar makanan dan pernak-pernik
representasi negara-negara di 5 benua tersebut. Dan uniknya lagi, tak hanya
show dan bazar yang tersedia disini, tapi juga ada Obake Yashiki, yaitu rumah
hantu ala Jepang yang “penghuni-penghuninya” bikin susah tidur di malam hari setelah kurang lebih 2 menit
disana.
Acara Festival
dan Bazar IC Fest 2016 sendiri dimulai pada pukul 13.00 WIB ditandai dengan
pembukaan resmi oleh pimpinan universitas dan sambutan dari ketua UKM Bahasa
FLAT dan project officer acara
tersebut. Setelah itu barulah ditampilkan tari-tarian budaya representasi dari
negara-negara di 5 benua yang melibatkan grup tari dari UKM UIN Jakarta, grup
tari topeng Cirebon dari Himacita (Himpunan Mahasiswa Cirebon Jakarta Raya),
Embassy, grup tari spanyol Casadelava, sampai grup tari saman SMP Al-Azhar sebagai
peserta festival yang memanjakan penontonnya. Tak hanya itu, penonton pun bisa
berkeliling di barisan stand bazar yang berisi segala makanan khas dan
pernak-pernik berbagai negara. Memang, festival dan bazar di IC Fest sengaja
dipadukan dalam satu ruang dan waktu, dengan tujuan jika penonton tidak dapat
melihat show tarian budaya representasi negara 5 benua tersebut, mereka dapat
mencicipi makanan khas dan hiasan khas negara tersebut. Sore hari, antusiasme
penonton yang ramai semakin pecah dengan disuguhkan penampilan dance cover dari
beberapa boyband dan girlband Korea. Para penonton diajak bernyanyi, menari,
dan foto bersama para dance cover tersebut. Seluruh penampilan dari peserta
festival berlangsung hingga malam hari yang merupakan puncak acara dimana acara
tersebut ditutup dengan diumumkannya peraih best essay hasil penilaian juri
Essay International Scholarship Workshop pada pukul 22.00 WIB. Seluruh panitia,
peserta, dan penonton larut dalam kegembiraan malam itu.
Namun, satu hal yang dapat disimpulkan dari acara Festival dan Bazar IC Fest
2016 ini, “Jika kamu merupakan warga dunia, kenalilah budaya-budaya yang ada di
dunia ini, maka hidupmu akan jauh lebih berwarna dan full of taste”.
Ritsnaini Zulfaisya
0 komentar:
Posting Komentar