oleh Septia Dwi Ariani, Fakultas Bahasa dan Seni, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Jakarta
Sudah
bukan hal yang mengejutkan lagi kalau setiap harinya Jakarta dilanda kemacetan.
Meningkatnya volume kendaraan pribadi di Jakarta menjadi penyebab utamanya.
Jumlah volume kendaraan pribadi sangat sulit dikendalikan karena tersedianya
fasilitas kredit motor maupun mobil. Jadi, bukan hanya kalangan atas saja yang
memiliki kendaraan pribadi, kalangan menengah dan bawah pun bisa memilikinya
secara kredit. Disediakannya transportasi umum di Jakarta seperti, Trans
Jakarta, Angkot, Taksi, dan yang baru-baru ini hangat diperbincangkan yaitu
Gojek, masih belum mampu mengatasi kemacetan di Jakarta, di samping karena
armadanya yang kurang memadai, warga Jakarta juga lebih memilih menaiki
kendaraan pribadi mereka masing-masing dibanding harus berdesak-desakan naik transportasi
umum. Tentu hal ini menjadi masalah besar bukan hanya bagi pemerintah, namun bagi
warga Jakarta itu sendiri, mereka harus berjam-jam membuang waktu hanya untuk
kemacetan. Tentunya hal tersebut dapat diminimalisir apabila warga Jakarta
bersama-sama beralih ke transportasi umum. Saat ini banyak tersedia berbagai
jenis transportasi umum yang bisa dipesan secara online contohnya, Gojek, Grab Bike, dan Grab Taxi ID, yang semakin memudahkan warga Jakarta untuk pergi ke
sana, kemari dengan lebih cepat. Bila warga Jakarta berbondong-bondong beralih
ke transportasi umum, tentu akan memberikan dampak yang cukup besar bagi
Jakarta. Salah satunya adalah mengatasi kemacetan. Namun hal ini harus
diimbangi dengan memadainya transportasi umum yang disediakan oleh pemerintah.
Apabila transportasi umum telah memadai, sudah sepatutnya sebagai penikmat
transportasi umum nantinya harus menjaga fasilitas yang telah diberikan oleh
pemerintah dengan baik. Kalian ingin melihat Jakarta bebas dari kemacetan? Yuk
mulai sekarang coba beralih ke transportasi umum!
find me on twitter and instagram: @septiadarians
0 komentar:
Posting Komentar