Sejumlah seniman tradisi
dari Wayang Wong (wayang orang) Sriwedari mementaskan lakon Mahabandhana dalam
pergelaran wayang orang di Gedung Kesenian Jakarta, pada kamis malam lalu.
Mahabandhana adalah sebuah judul lakon, ‘maha’ itu berarti besar dan ‘bandana’
itu merupakan tali. Pementasan wayang orang dengan mempertahankan pertunjukan
wayang orang Mangkunegaran tersebut menceritakan gambaran kehidupan manusia
hidup di dunia dengan segala permasalahan hidup yang digambarkan sosok Sengkuni
sebagai simbol kejahatan dengan pola meruntuhkan kekuasaan dari dalam.
Wayang Orang Sriwedari
adalah grup wayang yang sudah ada sejak tahun 1910, meskipun sudah berusia 104
tahun, namun Wayang Orang Sriwedari ini masih eksis di Solo. Agus Prasetyo
selaku sutradara mengaku sangat senang karena pagelaran ini di apresiasi oleh
para penonton.
“Pemeran tidak sekedar
seperti aktor biasa, banyak hal-hal yang sulit yang dilakukan oleh wayang wong,
di antaranya harus handal dalam menari, dialog, harus bisa nembang/menyanyi,
harus bisa make up / memakai kostum
sendiri dan harus mendalami karakter”. Ujar Wahyu Santoso Prabowo, sang maestro
tari.
Mita Utami
0 komentar:
Posting Komentar