Life,
love merupakan sebuah tema yang di usung oleh Putri Dian Lestari atau yang
biasa disapa Puput dalam pertunjukan karya Tari Kontemporer. Alasan mengapa di
adakan pertunjukan tari ini adalah untuk memenuhi syarat utama lulus sebagai
seniman tari dengan gelar Sarjana Seni. Bertempat di Ruang C Tari, Fakultas
Ilmu Pertunjukan, Institut Kesenian Jakarta, Puput berperan sebagai
koreografer.
Di setiap
adegan tari yang di tampilkan memiliki makna tersendiri, adegan pertama
mengenai perjalanan, dengan menampilkan beberapa pasang sepatu berwarna putih
yang berjalan mondar-mandir dan hanya ada sepasang sepatu berwarna orange, sang
koreografer mengartikan pada adegan ini bahwa dalam menjalani hidup selalu ada
banyak cobaan yang datang menghadang. Pada adegan kedua mengenai cinta yang
bahagia, dengan menampilkan seorang laki-laki dan perempuan yang berperan
sebagai sepasang kekasih, di setiap gerakan yang mereka tampilkan memberi simbol
bahwa romantis tak harus selalu bersentuhan fisik. Sedangkan pada adegan
terakhir, mengenai cinta yang rapuh, pada adegan ini muncul mawar merah yang
tumbuh di dalam sepatu dan muncul pula payung berwarna hitam dan kemudian mawar
merah itu berubah menjadi mawar hitam, lalu pada adegan ini sang penari
menunjukkan ekspresi di setiap gerakannya kepada para penonton akan cintanya
yang rapuh.
“Saya
ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa penari latar itu bukanlah penari
instan, pengiring penyanyi atau apapun pemikiran negatif yang orang-orang katakan
tentang penari latar. Tapi, penari latar layak untuk tampil bukan hanya sekedar
pelengkap namun juga tampil sebagai peranan utama dalam sebuah pertunjukan”. Ucap
Puput dengan penuh semangat.
Mita, Septia&
Ocky
0 komentar:
Posting Komentar