Minggu, 05 Juli 2015
Remaja
Islam Masjid Cut Meutia (RICMA) bersama wartaJazz sukses menyelenggarakan Ramadhan Jazz Festival yang tahun ini
memasuki tahun kelima pada Jumat-Sabtu, 26-27 Juni 2015 di Halaman Masjid Cut Meutia
Jakarta Pusat. Ramadhan Jazz Festival merupakan acara Jazz pertama di dunia
yang diselenggarakan di dalam masjid. Pada hari pertama Jumat 26 Juni 2015,
acara dibuka secara resmi dengan pemukulan drum oleh Menteri Komunikasi dan
Informatika, Bapak Rudiantara yang didampingi penggagas RJF sekaligus managing director WartaJazz, Agus Setiawan Basuni bersama Project Officer RJF 2015 Raihan, ketua
RICMA, M. Sukarno Hatta, Ketua Panitia Ramadhan Masjid Cut Meutia M. Pradhana
dan Bapak H. Indra Harsono dari Yayasan Masjid Cut Meutia Jakarta.
Setelah pembukaan, RJF dihiasi oleh
penampilan musisi-musisi Tanah Air yaitu Abenk Alter, Abdul & The Coffee
Theory, Raisa, Kunto Aji, Sore, Emerald, dan ditutup oleh White Shoes & The
Couples Company. Penampilan musisi-musisi sangat menghibur para pengunjung yang
datang. Pada hari pertama RJF terkumpul infaq kurang lebih sebesar Rp
65.000.000,- hal ini terlihat dengan membludaknya penonton di hari pertama.
RJF hari kedua dibuka pada pukul sembilan
malam diawali dengan penampilan tari betawi dari Abang None Jakarta Utara dan
lagu ‘Assalamualaikum’ yang dibawakan oleh Sumringah band versi jazz. Acara dilanjutkan dengan penampilan Rio Moreno, Yura
Yunita, Lantun Orchestra, Beben Jazz & Friends,
Inna Kamarie, Rieka Roeslan, dan ditutup oleh Maliq & D’essential’s dengan
membawakan lagu Terlalu, Pilihanku, Dia, Drama Romantika, dan Setapak Sriwedari.
Seperti terbayarkan sudah penantian pengunjung akan RJF 2015 yang sangat
spektakuler. Melalui RJF 2015 kita dapat menyimpulkan bahwa untuk berbagi
kepada sesama manusia dalam bentuk amal tidaklah harus selalu di dalam suasana
formal akan tetapi dalam konser pun bisa.
Erna Cahyani
Jumat, 03 Juli 2015
Black Production
mempersembahkan sebuah acara yang bertajuk Broadway
Market. Acara tersebut berlangsung pada tanggal 24-28 Juni 2015. Broadway market adalah open bazaar yang memanjakan mata
pengunjungnya dengan berbagai macam clothes,
accesories, and culinary. Tidak hanya itu, broadway market juga menghadirkan bintang tamu yang sedang naik
daun seperti Teza Sumendra yang tampil pada tanggal 24 Juni, disusul penampilan
Kunto Aji keesokan harinya, yang tentunya membuat broadway market semakin ramai dikunjungi. Tidak kalah menarik juga,
broadway market menghadirkan Sheeren
Sungkar untuk memberikan tutorial hijab kepada pengunjung. “Tutorial hijab pas
banget jadi rangkaian acara di broadway
market, karena ini kan bulan puasa dan sebentar lagi lebaran, jadi butuh
inspirasi hijab juga.” Tutur Annisa, salah satu pengunjung di broadway market. Di hari minggunya, broadway market juga menghadirkan
bintang tamu lagi yang tidak lain tidak bukan adalah suami Shireen Sungkar,
Teuku Wisnu untuk mengisi talkshow.
Septia D. Ariani
Jumat, 26 Juni 2015
LSPR FOMS kembali menggelar acara
tahunan bertajuk “Assalamualaikum Ramadhan – Symphony of Sincerity” dalam format
talkshow sekaligus buka puasa bersama yang diselenggarakan
pada hari Rabu, 24 Juni 2015 di Prof. Dr. Djajusman Auditorium and Performance Hall Kampus B,
London School of Public Relations – Jakarta, Jl. K.H Mas Mansyur Kav. 35,
Jakarta Pusat. Acara ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi antarmahasiswa serta forum
untuk amal dan menyebarkan kebaikan di bulan yang mulia. Para pembicara yang didatangkan dapat
memberikan motivasi dan pembelajaran mengenai arti dari keikhlasan di
bulan Ramadhan,
seperti Ahmad Fuadi penulis buku trilogi “Best Seller” Negeri 5 Menara serta
peraih 10 beasiswa internasional dan
Taufan Teguh Akbari, Penulis Buku
Proud and Rise, Inisiator Hari Komunitas Nasional serta Associate Dean Campus A LSPR Jakarta. Acara talkshow ini merupakan puncak dari
rangkaian acara sebelumnya yaitu “Sahur with Yatim” yang diselenggarakan di
Yayasan Piatu Muslimin Jakarta Pusat pada 20 Juni 2015.
Tema “Symphony of Sincerity” memiliki makna yang unik yaitu nuansa
keindahan Islam yang dibalut dalam modernitas yang dinamis. Acara talkshow sekaligus buka puasa bersama juga memberikan
warna yang berbeda, terdapat penampilan fashion show dari INDIJ by Indira,
Kursien Karzai, Aprilia, dan Ol’rait. Keempat designer tersebut berkolaborasi
dalam satu panggung yang para modelnya berasal dari Modelling Club LSPR. Acara ini juga
dilengkapi dengan tausiyah dari Ustadz Ahmad Ahidin.
Ketua pelaksana LSPR FOMS Teuku Cut Agatra mengatakan, “Dengan adanya acara ini diharapkan dapat
memberikan motivasi lebih untuk memaksimalkan ibadah di bulan suci ramadhan, juga menjalin silaturahmi antarmahasiswa
internal maupun eksternal,”
ungkapnya. Kemudian, Bapak Irfan Dedi, Club Coordinator LSPR FOMS menambahkan, “Dengan
nuansa acara FOMS yang dikemas lebih kreatif tahun ini, sehingga dapat menarik perhatian kaula muda
modern untuk tetap memperhatikan nilai-nilai keagamaan terutama agama Islam.”
LSPR FOMS Club yang berdiri
pada bulan Januari 2011 memiliki jumlah member tiap tahun yang semakin
bertambah, beberapa acara yang telah dilakukan LSPR FOMS Club adalah Buka Puasa
Bersama yang mengundang Muhammad Assad (Penulis Buku Notes from Qatar) pada tahun
2013 dan (Alm.) Yoga Dirga Cahya (Founder Kampanye Putih) pada tahun 2014.
Pengajian, siraman rohani, hijab and make
up class merupakan beberapa kegiatan rutin mingguan dan bulanan yang
dilakukan LSPR FOMS Club dalam rangka menciptakan pribadi Islam yang semakin
dinamis dan modern.
Erna Cahyani
Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga,
Program Studi Tata Busana dengan bangga mempersembahkan fashion show and exhibition yang bertemakan “The Hidden Kingdom”
pada 16 Juni 2015 di Aula Daksinapati FIP Kampus A UNJ. Fashion show ini merupakan ajang pameran karya busana mahasiswa/i D3 Tata Busana selama satu semester yang diadakan oleh angkatan 2013. Tema yang
diusung “The Hidden Kingdom” yang merepresentasikan bahwa banyak potensi bagus
di dalam kampus namun tersembunyi, dengan adanya fashion show ini diharapkan potensi-potensi itu dilihat oleh banyak
mata dan menjadi inspirasi berbusana masa kini.
Tema tersebut juga menjadi
pertimbangan karena sesuai dengan bahan yang digunakan untuk membuat busana
tersebut yaitu bahan lace dan chiffon.
Bahan lace dipilih karena memiliki
kesan mewah dan kontemporer, sesuai dengan tema kerajaan yang membutuhkan kesan
mewah, elegan, dan anggun. Sedangkan bahan chiffon
digunakan karena memberikan kesan feminin kepada pemakainya. Selain kategori elegant dan feminine,
ada pula kategori tekstil monumental. Tekstil monumental merupakan karya yang
memiliki karakteristik yang sangat kuat, artistik, bentuk pengerjaannya yang
unik, dan pengerjaannya manual.
Melalui fashion show and exhibition ini, terlihat banyak designer-designer muda yang karyanya mampu bersaing dengan designer lain. Karya yang ditampilkan
merupakan karya murni yang pengerjannya dilakukan selama kurang lebih satu
semester penuh. Potensi haruslah digali dengan maksimal, dengan begitu akan
terlihat kesungguhan dan kemampuan yang terpancar dari pribadi yang selalu
positif.
Erna Cahyani
Sabtu, 20 Juni 2015
INews TV bekerja sama
dengan UNJ menyelenggarakan seminar bertajuk "Literasi Media - Edukasi
Tontonan Televisi yang Baik" di Aula Perpustakaan UNJ pada tanggal 16 Juni
2015, Rawamangun. Seminar yang berlangsung selama kurang lebih 3 jam ini
menghadirkan 3 narasumber sekaligus dalam satu panggung. Bapak Wijaya
Kusuma selaku direktur legal, corsec & network INews TV diundang sebagai
narasumber pertama yang memaparkan sejarah berdirinya INews TV dan pentingnya
literasi media untuk mengontrol sajian media baik cetak maupun elektronik.
Beliau juga memaparkan 5S yang dianggap sebagai racunnya televisi yakni Sara,
Saru/Sex, Sadis, Sihir/Supranatural, dan Sedih/Susah.
Selain racun, beliau
juga memberikan penawarnya yakni kiat-kiat dalam menonton televisi antara lain
jangan mudah percaya, pandai memilah manfaat dr suatu tayangan, dan kritis thd
tanyangan yang dirasa kurang baik. Narasumber kedua adalah Pangeran Ahmad
Nurdin yang menjabat sebagai Redaktur Rubrik Opini dan Poros Mahasiswa di
Harian Seputar Indonesia. Materi yang beliau sampaikan adalah seputar kerja
media massa cetak, hierarki surat kabar salah satunya. Idealnya hierarki sebuah
surat kabar terdiri dari pemimpin redaksi (pimred), wakil pimred, redaktur
pelaksana, koordinator kompartemen, redaktur rubrik dan reporter.
Alur masuknya berita
dimulai dari reporter kemudian terus mengalami penyaringan hingga redaktur
pelaksana. Berita yang sudah disetujui redaktur pelaksana kemudian diedit oleh
editor bahasa dan diberikan layout, sebelum akhirnya masuk ke pimred dan naik
cetak.
Pun sama dengan televisi sebagai media elektronik yang melewati beberapa kali proses sensor sebelum akhirnya ditayangkan. Ditengah padatnya aktivitas penduduk Indonesia dan seiring dengan perubahan rutinitas, koran sindo hadir dengan konsep view paper yang menyajikan informasi dalam bentuk infografis sehingga mudah dipahami tanpa harus membaca banyak narasi. Koran sindo juga dikemas dengan bahasa yang ringan dan topik berita yang dimuat berdasarkan musyawarah panjang tim redaksi berasas kebutuhan masyarakat.
Pun sama dengan televisi sebagai media elektronik yang melewati beberapa kali proses sensor sebelum akhirnya ditayangkan. Ditengah padatnya aktivitas penduduk Indonesia dan seiring dengan perubahan rutinitas, koran sindo hadir dengan konsep view paper yang menyajikan informasi dalam bentuk infografis sehingga mudah dipahami tanpa harus membaca banyak narasi. Koran sindo juga dikemas dengan bahasa yang ringan dan topik berita yang dimuat berdasarkan musyawarah panjang tim redaksi berasas kebutuhan masyarakat.
Seperti disampaikan oleh
narasumber ketiga yakni Ryan Tama, penyiar dan news anchor bahwa Inews sebagai TV berita berkomitmen untuk terus
menginspirasi dan informatif serta kredibel dalam menyajikan berita. Inews juga
akan tetap konsisten menayangkan tontonan yang baik. Pesan beliau adalah jangan
jadikan televisi sebagai "candu" kehidupan. Jangan sampai waktu tersita
hanya untuk menonton televisi. Jadilah penonton yang kritis dan berani melaporkan tanyangan yang tak layak
menjadi konsumsi publik ke pihak yang berwenang yakni Komisi Penyiaran
Indonesia.
Nurul Liska Rahayu