RADIONYA ANAK UNJ

Keep Inspiring, Keep Struggling, And Keep Being Low Profile.

Listening ERA FM UNJ

ON AIR!

Morning Soul

Senin - Jumat

08.00 - 11.00 wib

Read More

Lunch Break

Senin - Jumat

11.00 - 13.00 wib

Read More

Kampus Kita

Senin - Jumat

13.00 - 15.00 wib

Read More

Before Sunset

Senin - Jumat

15.00 - 18.00 wib

Read More

Love Consultant

Special Show

Senin, 18.00 - 20.00 wib

Read More

Nachos

Special Show

Selasa, 18.00 - 20.00 wib

Read More

LMAO

Special Show

Rabu, 18.00 - 20.00 wib

Read More

Nostalgia

Special Show

Kamis, 18.00 - 20.00 wib

Read More

Goosebumps

Special Show

Kamis, 20.00 - 22.00 wib

Read More

Era Sport

Special Show

Jumat, 18.00 - 20.00 wib

Read More

Top 20 Music Chart

Special Show

Jum at, 20.00 - 22.00 wib

Read More

Update

Kamis, 31 Mei 2018

OBRAS (Obrolan Santai) Tentang Lupus

OBRAS (Obrolan Santai) Tentang Lupus



                Sabtu, 26 Mei 2018 telah dilaksanakan obrolan santai(obras) tentang penyakit Lupus yang diselenggarakan oleh mahasiswa dari prodi Psikologi UNJ. Acara ini merupakan salah satu rangkaian acara dari Ramadhan Charity Festival. Ramadhan Charity Festival merupakan event pertama kali yang baru diselenggarakan pada tahun ini. Terdapat 4 rangkaian acara, yaitu Gerakan Seribu Kurma, Roadshow Education, Obrolan Santai, dan Konser Ramadhan.
                Obrolan Santai yang diselenggarakan di Gedung Sertifikasi Guru lantai 8 kemarin bekerjasama dengan Yayasan Lupus Indonesia. Pada hari itu, acara dimulai pukul 14.00 kemudian dilanjutkan dengan sharing-sharing dengan Odapus (orang dengan Lupus). Lupus merupakan penyakit kronik atau menahun dan dikenal sebagai penyakit autoimun. Banyak sekali orang-orang yang belum mengenal penyakit lupus ini.
                “Tujuan dari acara ini adalah sebagai sarana pembelajaran dan jiwa sosial khususnya mahasiswa Psikologi UNJ dan membuat acara yang dapat bermanfaat di bulan Ramadhan” ujar Sultan Marshel sebagai ketua pelaksana acara Ramadhan Charity Festival. Tema yang diangkat pada acara ini yaitu OCEAN (Open Charity For Empathy And Tolerance). Makna dari tema tersebut adalah sesuai dengan kepanjangannya, yaitu membuka donasi untuk meningkatkan nilai empati dan toleransi sesama manusia.
                Sasaran dalam acara ini, yaitu mahasiswa Psikologi UNJ, ODAPUS (orang dengan Lupus), Yayasan Lupus Indonesia, dan masyarakat umum. Proses dalam mempersiapkan seluruh rangkaian acara ini cukup panjang. Karena banyak sekali dinamika yang tidak sesuai dengan ekspektasi karena acara ini baru pertama kali diselenggarakan, jadi belum ada gambaran yang dapat dijadikan acuan.
                Hasil yang ingin dicapai dari acara ini adalah, peserta maupun panitia yang terlibat dapat memiliki nilai empati dan toleransi yang tinggi, kemudian penyakit Lupus dapat diketahui oleh masyarakat umum, dan Komunitas Muslim Psikologi UNJ dapat dikenal oleh banyak orang. Kendala yang dihadapi dalam mempersiapkan acara ini sangat banyak, yaitu sumber daya manusianya. Terkadang panitia masih sulit untuk mengatur jadwal kuliahnya, karena banyak sekali yang bentrok dengan jadwal rapat sehingga dapat menghambat beberapa proses. Kemudian, dana yang cukup besar, namun masalah itu dapat diselesaikan.
                Obrolan santai dan sharing-sharing dengan Odapus ini berlangsung sampai pukul 19.00. Kegiatannya selain sharing, yaitu buka bersama, dan sesi foto-foto. Semoga dengan adanya seminar mengenai Lupus ini, masyarakat umum dapat lebih tahu tentang penyakit langka ini dan dapat membantu para Odapus.
                               
                                                                                                                                                                Nura Asia Bella


RAMADHAN JAZZ FESTIVAL 2018: Jakarta Milik Kita Bersama

RAMADHAN JAZZ FESTIVAL 2018: Jakarta Milik Kita Bersama




dok: instagram.com/ramadhanjazz

Acara music tahunan yang berlangsung pada bulan Ramadhan kembali diadakan oleh Remaja Islam Masjid Cut Meutia (RICMA) yang bekerja sama dengan WartaJazz yaitu, Ramadhan Jazz Festival 2018. Sudah terhitung yang kedelapan kali acara ini diadakan sejak tahun 2010. RJF tahun ini bertajuk Jakarta Is Us dengan tagline #LoveUnitesAll dengan tujuan membawa pesan cinta dan harmoni kedamaian bagi seluruh warga Jakarta.

Ramadhan Jazz Festival 2018 sukses diadakan pada tanggal 25 dan 26 Mei 2018 di pelataran Masjid Cut Meutia dengan mengundang artist top tanah air. Pada hari pertama diisi oleh Snada ft. Dwiki Dharmawan dan Budhi Haryono, Dengarkan Dia, Chiki Fawzi, Afgan-Isyana Sarasvati-Rendy Pandugo, Maliq & D’Essentials, Nonaria, dan Tosca. Sedangkan pada hari kedua diisi oleh Alpen Music Project, ABNON, Andien, Lantun Orchestra, Yura Yunita, The Soulful, dan Glenn Fredly.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang hadir dalam malam pertama memberikan apresiasi pada acara besutan RICMA yang bekerja sama dengan Wartajazz. Ia menyampaikan komitmen dukungan Pemerintah Provinsi DKI ditahun mendatang.




Sebagian dari kegiatan Ramadhan Jazz Festival 2018 adalah Donor Darah dimana pada hari pertama terkumpul 24 kantung darah hasil kerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI).
Kegiatan RJF selalu mengusung Social Activity yang mana pada tahun ini akan fokus pada masalah kesehatan dengan membantu mengisi rumah singgah yayasan Cancer Information and Support Center (CISC).

Animo masyarakat untuk menyaksikan acara ini sangat luar biasa, setiap tahunnya selalu bertambah banyak pengunjung yang hadir. “Acaranya seru banget, selain gue bisa nonton artist yang kece-kece, gue juga bisa beramal. Ya, pokoknya gue support terus untuk RJF tahun-tahun selanjutnya.” ujar Yasmin salah satu pengunjung RJF 2018.
Rizal Subekti


Sabtu, 26 Mei 2018

Discover Your Potentials with ID Talent

Discover Your Potentials with ID Talent




            Jumat (25/05/2018), udara sejuk dan rintik hujan pagi tadi, tidak mengurungkan niat peserta untuk datang ke seminar “Discover Your Potentials” yang diadakan oleh ID Talent yang bekerjasama dengan prodi Sastra Indonesia UNJ. Bertempat di Aula Latief Hendraningrat, kampus A UNJ, seminar ini bertujuan untuk menunjukkan pengalaman dari Putra Nababan selaku jurnalis senior yang kini menjadi Founder dan CEO ID Talent. Sebab, secara kebetulan berkaitan dengan mata kuliah jurnalistik yang saat ini sedang ditempuh angkatan 2015.
            Seminar ini mengangkat tema “Jurnalistik Dalam Media Digital”, kini Putra Nababan tidak hanya di media koran dan majalah, tetapi juga merambah ke ranah digital. Acara yang dipersiapkan sejak tanggal 11 Mei 2018 ini, mendapat respon yang positif sejak poster disebar. Peserta yang tadinya ditargetkan 200 orang, bertambah menjadi 250 orang. Acara ini terbuka untuk umum dan selain dihadiri oleh dosen juga ada beberapa alumni yang turut hadir.
            Acara dimulai pukul 09.00 WIB dipandu oleh pewara Rizka Yuvista, mahasiswa Sastra Indonesia angkatan 2014. Sebelum acara inti dimulai, ada penampilan dari perwakilan prodi. Penampil pertama bapak Gunawan, dosen Sastra Indonesia yang menarikan tarian Selayang Pandang dan grup musikalisasi puisi, Wekasane. Tidak lupa juga, bincang-bincang hari itu ditemani oleh moderator Putri Juniawan, presenter lintas media yang juga alumni Sastra Indonesia UNJ.
            ID Talent (www.idtalent.id) adalah sebuah platform digital untuk mengenali potensi diri lebih jauh agar nantinya kita dapat mencari pekerjaan sesuai bidang yang kita minati. Melalui keliling dari kampus satu ke kampus yang lainnya, Putra Nababan hendak menyampaikan pesan kepada generasi muda Indonesia, “janganlah jadi beban bangsa yang nantinya kerja datang pagi pulang sore malam ngeluh. Tetapi jadilah kebanggaan bangsa” ujar pria asal Tapanuli Utara ini.
            Bersamaan dengan penjelasan mengenai ID Talent, Putra Nababan juga menerangkan tentang pencapaian dalam kehidupan serta perjalanan jurnalistiknya. Hampir semua presiden di Indonesia berhasil ia wawancara, kecuali presiden pertama, Soekarno. Selain itu, Putra Nababan juga telah mewawancarai beberapa wakil negara lain dari Kuba, Portugal, Malaysia, dan Amerika Serikat. Pencapaian terbesar yang ia sebut sebagai mahakaryanya adalah berhasil melakukan wawancara dengan presiden Amerika Serikat, Barack Hussein Obama.
            Pria yang telah terjun ke bidang jurnalistik sejak usia 20 tahun ini, juga mengajarkan kiat-kiat agar menjadi orang yang dapat berkompetisi di dunia kerja. “Gigih dan doa. Selama ini hanya itu kuncinya” ucap Putra Nababan dengan khidmat. Semua peserta menganggukkan kepalanya setuju dengan pernyataan tersebut. Putra Nababan yang pernah kuliah di Midland University, Nebraska, dulunya adalah seseorang yang aktif di organisasi mahasiswa kampus serta menjadi wartawan koran kampus.
            Ia menyadari potensi dan melakukan apa yang disukai maka ia terus menekuninya. Ketika di dunia kerja pun, Putra Nababan mengaku bahwa jika ia memiliki saingan ia akan terus mengejar orang tersebut. Ia mengatakan, “lebih baik satu tim dengan saya daripada lawan saya”. Ketekunannya di bidang jurnalistik berhasil mengantarnya ke prestasi Panasonic Gobel Awards. Putra Nababan telah mengantongi lima piala berturut-turut dari tahun 2007 hingga 2012. Putra Nababan memenangkan kategori Presenter Berita Terbaik.
            Putra Nababan meniti kariernya dari bawah hingga puncaknya ia bisa menjadi pemimpin redaksi. Memang butuh pengorbanan besar dan kegigihan untuk mencapai pencapaian tertinggi. Namun, Putra Nababan telah membuktikan bahwa setiap orang pasti bisa melaluinya. Jangan lupa juga untuk menikmati setiap proses yang ada, tidak ada yang instan.

Nabila Hidayah






Senin, 21 Mei 2018

Hasil Audiensi Mahasiswa-Rektorat terkait #UNJDaruratRektor

Hasil Audiensi Mahasiswa-Rektorat terkait #UNJDaruratRektor



BEM UNJ, tepat pada hari Sabtu (12/5)kemarin telah dilaksanakan audiensi mahasiswa dengan pihak rektorat dan Plt Rektor UNJ, Prof. Intan Ahmad, Ph.D. Audiensi tersebut dilaksanakan di Gedung Rektorat Lt.1.  Adapun audiensi tersebut dihadiri oleh Moh. Wildan Habibi (Ketua BEM UNJ), M. Yan Handoko (Kadept. Dalam Negeri BEM UNJ), Ilham Mubarak (Kadept. Sosial Politik BEM UNJ), Imam Bagja (Kadept. Advokasi BEM UNJ), Rakha Ramadhana (Kadept. Komunikasi dan Informasi BEM UNJ) dan Roushan (Ketua BEM FIS) dari perwakilan mahasiswa. Sementara dari pihak rektorat turut hadir Prof. Intan Ahmad, Ph.D (Plt Rektor UNJ), Prof. Dr. Muchlis Rantoni Luddin, MA (WR 1 UNJ), Prof. Dr. Achmad Sofyan Hanif, M.Pd. (WR 3 UNJ), Dr. Achmad Ridwan, M.Si. (WR 4 UNJ) beserta jajaran rektorat dan dekanat.
Adapun tuntutan dari mahasiswa yakni:
 1) Menuntut adanya publikasi rancangan statuta UNJ kepada mahasiswa pada hari Rabu, 9 Mei 2018, 
2) Mendesak pengesahan statuta dengan mempertimbangkan masukan mahasiswa, 
3) Mendesak terbentuknya Senat UNJ dan Panitia Pemilihan Rektor UNJ, 
4) Menuntut peran strategis mahasiswa dalam kepanitiaan Pemilihan Rektor UNJ demi terwujudnya pemilihan rektor UNJ yang bersih, 
5) Menuntut terpilihnya Rektor baru UNJ selambat-lambatnya 31 Mei 2018, 
6) Menuntut pertanggungjawaban Plt. Rektor UNJ untuk mencabut ijazah plagiator dan membatalkan kerja sama kredit pendidikan antara Bank BTN dan UNJ. Aksi yang dilakukan mahasiswa ini ternyata dianggap mengganggu karena bersamaan dengan pelaksanaan ujian SBMPTN di UNJ.
Dari hasil audiensi tersebut tuntutan poin 1 dan 4 berhasil disepakati. Sementara untuk pengesahan statuta dilakukan di akhir Mei. Statuta UNJ merupakan rancangan masa depan yang tidak akan berubah untuk 20-30 tahun ke depan, sehingga dalam prosesnya membutuhkan waktu dan harus hati-hati. Statuta mestinya bisa cepat namun ternyata ada perbedaan pemahaman pada beberapa pihak sehinga perlu didiskusikan kembali.
Adapun mekanismenya setelah diproses di UNJ dari Senat yang targetnya selesai di akhir Mei, draft statuta akan diteruskan ke Kemenristekdikti pada tanggal 31 Mei 2018, dilanjutkan ke Biro Hukum, setelah itu akan dirumuskan ke dalam Peraturan Menteri. Dari Peraturan Menteri tersebut terbentuklah  Senat Fakultas. Setelah Senat fakultas rapat terkait Senat universitas, barulah dibentuk Senat universitas. Selanjutnya Senat universitas membuat panitia pemilihan Rektor. Sebelum diteruskan ke Kemenristekdikti, mahasiswa akan disertakan dalam diskusi dengan stakeholder tanggal 16 Mei, dan rapat pleno Senat di tanggal 21 Mei 2018. “Saya bisa meyakinkan senat bahwa mengundang mahasiswa akan rapat senat bersama stakeholder yang lain”, ungkap Prof. Intan.
Terkait tuntutan pemilihan rektor selambat-lambatnya di akhir Mei belum bisa terwujud. Sebagian besar pihak rektorat menyatakan tidak bisa karena tahapan yang panjang dan tidak memungkinkan. Ke depannya Rektor dan Senat akan dipegang oleh orang yang berbeda. Senat memegang kendali atas permasalahan dan peraturan yang sifatnya akademik seperti kurikulum dan sebagainya.
Lalu untuk tuntutan poin terakhir terkait pencabutan ijazah plagiator, Prof. Intan menyebutkan bahwa Rektor tidak mengambil keputusan sendiri. Rektor juga mengambil perspektif dari jajarannya untuk plagiator. Lalu terkait student loan, “Kerja sama student loan tidak mengikat karena hanya menjadi sebuah fasilitas”, ungkapnya. Sistemnya mahasiswa hanya bisa mengambil kredit jika mereka punya income(pendapatan). Jadi dengan kata lain kredit ini tidak ditagihkan untuk mahasiswa Sarjana melainkan ditagihkan ke orang tuanya. Terkait pengambilan kebijakan strategis, Plt Rektor bisa menandatangani seluruh kebijakan strategis atas nama Kemenristekdikti.
Di akhir audiensi pihak rektorat memberikan draft Statuta kepada mahasiswa yang selanjutnya akan dipublikasikan ke umum. Pada tanggal 16 Mei mendatang. Mahasiswa akan rapat dengan Senat dalam rangka memberikan masukkan untuk statuta UNJ.

BEM UNJ

Jumat, 18 Mei 2018

UNJ FASHION EVENT

UNJ FASHION EVENT



Senin, 14 Mei 2018 telah diadakan sebuah acara yang bertajuk UNJ Fashion Event. Acara ini  merupakan acara tahunan yang diadakan oleh Mahasiswa S1 tingkat akhir  Tata Busana Universitas Negeri Jakarta. Event ini biasa diadakan di Mall-mall besar di daerah Jakarta setiap tahunnya. Namun, pada tahun ini UNJ Fashion Event untuk pertama kalinya diadakan di Universitas Negeri Jakarta tepatnya di Gedung Pasca Sarjana, Aula Bung Hatta (lantai dua).

Acara ini dibuka oleh sambutan dari Dekan Fakultas Teknik, kemudian sambutan-sambutan dari dosen-dosen lainnya, acara dilanjutkan oleh beberapa hiburan seperti band dan tari-tarian daerah. UNJ Fashion Event kali ini mengangkat tema X-OTICS of Indonesia menggambarkan Animal Endemic of Indonesia yaitu hewan-hewan yang sudah mulai punah di Indonesia diangkat lagi dari kelima pulau, mulai dari Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan Papua. Hewan-hewan yang hampir punah tersebut dijadikan sumber inspirasi dan inspirasi tesrsebut dijadikan sebuah karya dalam membuat desain untuk pagelaran Fashion Event kali ini.
Adapun tujuan dari UNJ Fashion Event ini yaitu, untuk memperkenalkan Jurusan Tata Busana di Universitas Negeri Jakarta, bahwa tata busana disini tidak hanya dalam hal menjahit baju maupun menggambar desain saja melainkan dapat merepresentasikan karya-karya mahasiswa tata busana yang dipelajari mulai dari semester satu hingga semester delapan. Acara ini mulai dipersiapakan dari lima bulan yang lalu. Selain itu, sasaran dalam kegiatan ini adalah untuk mahasiswa-mahasiswa tata busana dan pencinta fashion. So, buat Edufriend pecinta fashion tunggu yaa UNJ Fashion Event tahun-tahun berikutnya.
Ratna Sari

E-BULETIN ERAFM-UNJ MEI 2018

E-BULETIN ERAFM-UNJ MEI 2018












Kamis, 17 Mei 2018

Pelatihan Announcer Pengurus BPRS ERAFM-UNJ 2018-2019

Pelatihan Announcer Pengurus BPRS ERAFM-UNJ 2018-2019



Hallo edufriend! Gedung Dewi Sartika, lantai 7, Universitas Negeri Jakarta.  Sabtu, 11 mei 2018 lalu, pengurus BPRS ERAFM-UNJ periode 2018-2019 mengadakan pelatihan announcer yang dimana pembicaranya adalah Diaz Danar (Penyiar Semangat Pagi Pol 98,7 GENFM).  Acara pelatihan ini diselenggarakan pada pukul 10.15 - 16.00. Terdapat 2 sesi pada pelatihan tesebut, untuk sesi pertama membahas mengenai dasar-dasar dunia radio juga announcer lalu pada sesi kedua terdapat pelatihan untuk skill yang sudah diajarkan melalui pelatihan dasar. Pelatihan ini memiliki tujuan yaitu untuk meng-upgrade pengetahuan pengurus BPRS ERAFM-UNJ dan memperdalam ilmu mengenai dunia radio terutama sebagai announcer.

Sebagai seorang announcer kita harus berusaha menjadi seseorang yang pintar, antusias, mudah berkomunikasi, responsif dan memiliki performa diri yang baik. Menurut Diaz Danar hal yang paling penting dan harus dimiliki oleh penyiar yaitu 90% attitude dan 10% skill, hal itu karena pribadi seseorang menentukan apakah dirinya dapat bertahan didalam industri radio dan dapat mempertahankan eksistensi dirinya dengan lebih dekat dengan orang lain karena memiliki attitude yang baik. Akan lebih baik untuk penyiar apabila membaca script terlebih dahulu sebelum siaran, hal tersebut dapat membantu penyiar untuk lebih siap dalam mengolah kata yang akan disampaikan untuk pendengar.

Yang utama ketika menjadi seorang announcer adalah "memiliki karakter" yang kepada pendengar supaya mudah dikenali dan menjadi suatu ciri khas yang ada pada diri kita. Setelah itu saat siaran berlangsung, penyiar harus ingat bahwa pendengar adalah teman maka posisikan diri sedang berbicara dengan orang yang berada dihadapan kita sehingga akan lebih menyenangkan apabila penyiar dapat bersikap apaadanya walaupun berada dibelakang layar akan tetapi pendengar akan tahu apakah penyiar berbicara dengan tersenyum atau tidak,sedang merasa baik-baik saja atau sebaliknya.
Yang terakhir menurut Diaz Danar, semua berawal dari mimpi maka tulislah mimpi mu untuk mencapai satu persatu sebagai target kedepannya. Anggap diri kita sebagai barang dagangan, beritahukan kepada orang diluar sana bahwa kamu memiliki bakat untuk menjadi penyiar atau mimpi lainnya. Untuk mencapai hal tersebut tinggalah kebiasaan buruk dan lakukan hal-hal yang baik, akan lebih baik apabila meningkatkan kelebihan karena semakin lama diasah dan dipertajam maka kemampuan seseorang akan semakin baik dan yakinlah akan kemampuan diri sendiri.

  
Aziizah Mu'minah

Seminar Refleksi Merah Putih

Seminar Refleksi Merah Putih



Telah berlangsung acara seminar Refleksi Merah Putih yang dilaksanakan terkait program dari WR 3 yang berkaitan dengan bela negara. Acara ini bertemakan Memperkokoh Persatuan untuk Berkontribusi Bagi Indonesia.

Dilaksanakan pada tanggal 27 April 2018 lalu di Aula Latief, Gedung Dewi Sartika, Kampus A, Universitas Negeri Jakarta ini dimulai pukul 14.00-20.00 WIB. Acara ini mengadakan tiga sesi pembahasan. Pembahasan pertama dibuka oleh Dr. Imam B. Prasodjo yang merupakan Sosiolog Universitas Indonesia pada pukul 14.00-15.30 WIB. Sesi pertama ini membahas tentang “Mengokohkan Rasa Nasionalisme NKRI”. Peserta seminar diajak bagaimana dapat mengokohkan rasa nasionalisme dengan menghargai perbedaan, mengulas tahapan perkembangan nasionalisme,dan lain-lain. Pembahasan kedua dilanjutkan oleh AKBP Imam Subandi, SS, SH, MH yang merupakan Densus 88 AT POLRI pada pukul 16.00-17.45 WIB. Sesi kedua ini membahas tentang “Pemuda Pelopor Anti Radikalisme dalam Perspektif Kehidupan Kontemporer”. Peserta seminar pada sesi ini diajak untuk mengerti pembahasan tersebut menurut ontologi, epistomologi dan aksiologi. Sedangkan sesi ketiga pada pukul 18.30-20.00 WIB membahas tentang “I Love To Contribute: Conecting Agent of Change” oleh Mohammad Kamiludin, S.T. M.Sc. yang merupakan Ketua PPMI Riyadh Arab Saudi 2010.

Acara seminar ini mengundang OPMAWA dan ORMAWA yang ada di UNJ dan diikuti oleh sekitar 130 peserta dengan harapan supaya sesudah mengikuti acara ini, mereka dapat memperkokoh kesatuan NKRI.

“Jadilah Pemuda/di sebagai pelurus bangsa, bukan penerus bangsa.” Itulah salah satu kutipan yang dapat diambil dari acara ini. Kita harus meluruskan bangsa ini, membawa perubahan yang baik, bukan meneruskan apa yang sudah terjadi yang tidak membawa perubahan apapun.


Dewi Fatimah Hardiyanti

Senin, 14 Mei 2018

Memaknai Hari Kebangkitan Nasional

Memaknai Hari Kebangkitan Nasional



20 Mei 1908 merupakan hari berdirinya organisasi Boedi Oetomo. Namun tanggal tersebut baru ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional pada tahun 1948. Berdirinya organisasi Boedi Oetomo dianggap sebagai awal mula bersatunya pemuda Indonesia dalam semangat memerdekakan Indonesia.

Jika dilihat dari sejarah, pemuda Indonesia di era sebelum kemerdekaan Indonesia memiliki semangat juang yang sangat tinggi. Mari kita bercermin pada pemuda di era tersebut, apakah saat ini kita memiliki semangat juang yang tinggi? Saya pribadi merasa belum memiliki semangat setinggi itu.

Boleh kah saya memberi makna lain di Hari Kebangkitan Nasional?

Bangkit menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti bangun dari duduk/tidur, lalu berdiri. Mengapa hari berdirinya organisasi Boedi Oetomo ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional? Menurut saya, ketika itu pemuda Indonesia sadar bahwa bangsa Indonesia sudah terlalu lama dijajah oleh bangsa lain. Mereka berani mengambil segala risiko demi memerdekakan Indonesia. Mereka semangat untuk mengambil bagian dari perjuangan.

Sudah kah pemuda masa kini sadar dan bangkit dari keterpurukannya?

Mari kita ambil contoh sederhana. Seringkali rasa malas menghantui diri kita. Malas akan menggerogoti diri kita jika ia terus dibiarkan. Malas akan membawa kita pada kebodohan. Saya memang tidak memiliki data statistik mengenai rasa malas pada pemuda masa kini. Namun, saya mengamati bahwa kini tidak sedikit pemuda yang mengikuti rasa malasnya. Malas kuliah, malas mengerjakan tugas, malas berinovasi, dan lainnya. Padahal apa yang mereka lakukan adalah untuk dirinya sendiri, bukan orang lain. Benar atau salah? Sadar atau tidak? Sila dijawab masing-masing.

Untuk itu, saya berharap sekali pemuda di era kini mampu bangkit dari rasa malas yang ada pada setiap diri. Bagaimana mau membangkitkan negara ini dari keterpurukan bila diri ini masih belum mau membangkitkan dirinya sendiri?


Danies Almas Thifal

Semangatku dan Bangkitku Untukmu Indonesiaku

Semangatku dan Bangkitku Untukmu Indonesiaku



Tahukah Edufriend salah satu hari paling penting di negara kita Indonesia ? Kenangannya pun ada  museumnya di Jakarta,  dimana hari paling penting ini mengenang saat – saat rasa bangkit dan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme perjuangan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan Indonesia. Itulah dia hari Kebangkitan Nasional yang sering kita sebut Harkitnas dan jatuh pada tanggal 20 Mei.  

Kebangkitan nasional dimulai dengan berdirinya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 dimana ditandai dengan bangkitnya rasa dan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme, serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, yang tidak pernah muncul selama penjajahan berkuasa dan bumi pertiwi ini dikuasai oleh Belanda dan Jepang. Organisasi Boedi Oetomo didirikan oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen), yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji, serta digagas oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo.

Hari Kebangkitan Nasional tersebut selalu kita peringati untuk mengenang perjuangan bangsa kita dahulu menuju bangsa yang merdeka, pertumpahan darah kerap terjadi, banyak nyawa berguguran untuk mengibarkan sang Merah Putih. Untuk itu, sebagai pemuda dan pemudi bangsa Indonesia kita harus bisa melanjutkan perjuangan para pahlawan kita yang telah gugur melanjutkan hidup dengan penuh semangat dan rasa nasionalisme tinggi terhadap bangsa Indonesia. Kita harus bangkit dari tidur kita, bangkit dari rasa ketidakadilan, bangkit dari kemiskinan, bangkit dari keterpurukan, bangkit dari kebodohan, dan menjunjung tinggi rasa persatuan, kesatuan, dan nasionalisme untuk terus mengibarkan sang Merah Putih juga mengharumkan nama bangsa besar kita INDONESIA.

Anugerah Dwi Fitriani



UI Fashion Week 2018: Beyond Stereotypes

UI Fashion Week 2018: Beyond Stereotypes



Jakarta, 10-13 Mei 2018, telah di gelar sebuah acara  fashion show dan talkshow  yang bertajuk UI Fashion Week 2018. UIFW tahun ini mengangkat tema “beyond stereotypes”  ­­- “yang diangkat dari keseharian seperti yang kita rasakan, banyak banget dari kalangan muda-mudi  yang merasa terbatasi ketika memakai baju, contohnya ketika kita memakai baju batik sering merasa terlalu formal, merasa cocoknya untuk pergi ke acara-acara formal  saja, padahal kan tidak juga, dan juga banyak  stereotypes dunia fashion dalam segi berpakaian dan beauty standard  yang sebenernya tidak benar, seperti cantik harus putih, tinggi, rambut lurus padahal kan tidak, maka dari itu kita mengangkat  tema “beyond stereotypes” untuk menyadarkan bahwa fashion is worth exlploring and  fashion is wide yang mana dari situ kita bisa berekspresi seperti apapun melalui fashion.” Ungkap Nidyanthy Adillia selaku project officer.

UI Fashion Week tahun ini merupakan acara yang ke-5. Edufriend penasara ngga sih kenapa UI bisa mengadakan acara fashion week padahal tidak ada jurusan fashion design di UI??? Begini sejarah singkatnya.  Klub Mode UI adalah sebuah organisasi yang  dibentuk karena melihat banyaknya mahasiswa  UI yang memiliki minat di bidang fashion tetapi tidak ada wadahnya, banyak organisasi yang  ada di UI kecuali fashion, dan Klub Mode UI ini memiliki proker yaitu UI Fashion Week. Walaupun di UI tidak ada jurusan fashion design, Klub Mode UI ingin memiliki acara yang tetap terjaga mutunya meskipun mereka tidak mempelajari fashion secara dalam maka dari itu mereka mencari partner yang memang bergerak di bidang fashion, seperti ESMOD, agensi model, dan perancang busana dari luar. Model-model, perancang busana, serta tenant-tenant  yang ikut berpartisipasi di UIFW ini 90% dari eksternal, karena walaupun ini acara UI tapi panitia selalu terbuka buat siapapun untuk berpartisipasi.

Nidy mengungkapkan bahwa targetnya selaku PO adalah memperbesar publikasi, bukan publikasi acaranya tapi publikasi seluruh model dan perancang busanany. Mengapa demikian?  Karena menururtnya  tujuann diadakannya fashion show adalah agar para perancang busana pendatang baru memiliki exposure, karena para perancang busan ini memiliki potensi  yang layak di expose oleh media agar target market mereka itu tercapai dari yang tidak tahu menjadi  tau karya-karya mereka.

Acara UIFW ini selain ajang sebagai ajang pagelaran busana juga sebagai ajang pencarian bakat-bakat muda yang memiliki minat dibidang fashion karena UIFW ini juga memiliki rangkaian seperti design competition dan perekrutan para model untuk tampil di acara UIFW ini, so buat Edufriend yang tertarik di bidang fashion tahun depan bisa banget buat ikutan UIFW.


Enggal Fauzia Listiara Sani

Minggu, 13 Mei 2018

Prodi Pendidikan Bisnis

Prodi Pendidikan Bisnis



Pendidikan Bisnis adalah prodi (program studi) yang sudah di upgrade dari Pendidikan Tata Niaga. Membahas tentang prodi yang satu ini, banyak plus  dan  minus nya yang tersurat maupun tersirat dari berbagai perspektif orang.

Dimulai dari poin plus nya prodi ini adalah prodi pemasaran/wirausaha yang cocok bagi kalian yang memiliki cita-cita menjadi wirausaha atau guru pemasaran. Mata kuliah yang akan kalian dapat dari prodi ini diantaranya seperti manajemen bisnis, landasan pendidikan, akuntansi, bank syariah, hukum perdata dagang dan sebagainya. Di prodi ini kalian juga tidak perlu takut dengan dosen-dosen killer yang menyusahkan kalian atau membuat kalian takut akan sistem penilaiannya, karena dosen-dosen Pendidikan Bisnis sangat welcome dan tidak pelit untuk memberi kalian nilai, kecuali dosen MKU (Mata Kuliah Umum) nih Edufriend. Perihal ditanya mengenai mahasiswanya, mahasiswa Pendidikan Bisnis sangat kompak dan mendukung satu sama lain, baik kaka tingkat maupun mahasiswa baru, jadi cocok banget bagi Edufrined yang memiliki jiwa solidaritas yang tinggi. Contohnya, setiap ada pertandingan yang membawa nama Pendidikan Bisnis, seluruh mahasiswa Pendidikan Bisnis, turut ikut serta, hadir dan mendukung perwakilan prodinya.

Sekarang kita membahas tentang poin minus dari prodi Pendidikan Bisnis. Banyak orang yang menganggap negatif prodi Pendidikan Bisnis karena mahasiswa yang laki-lakinya suka nongkrong(berkumpul di suatu tempat) seusai kelas untuk menbicarakan hal-hal yang tidak penting. Ada yang memiliki fikiran juga bahwa prodi ini adalah prodi yang gabut atau tidak memiliki tugas yang banyak sehingga kegiatan sehari-harinya akan disibukkan oleh tugas-tugas yang diberikan oleh dosen-dosen killer yang menakutkan. Banyak juga yang memiliki fikiran bahwa prodi Pendidikan Bisnis yang sebelumnya disebut Pendidikan Tata Niaga yang ketika sudah lulus kuliah ujung-ujungnya dagang saja, yang mempengaruhi fikiran calon mahasiswa baru sedikit peminat untuk prodi ini.

Ketika prodi ini sudah mengganti nama menjadi Prodi Pendidikan Bisnis ini merupakan angin segar, karena pembaharuan nama prodi membuat banyak calon mahasiswa baru memilih Prodi Pendidikan Bisnis. FYI (For Your Information) Prodi Pendidikan Bisnis tidak seperti fikiran negatif orang-orang kok Edufriend, Prodi Pendidikan Bisnis bukan prodi yang gabut dan juga tidak memiliki mahasiswa yang buruk melainkan mahasiswa yang unggul dan tinggi solidaritas.                                     
            
Zahra Verona Putri

UNJ Darurat Rektor

UNJ Darurat Rektor



Rabu, 9 Mei 2018, dilaksanakan Aksi Dalam Kampus yang ramai bertagar #UNJDaruratRektor. Aksi ini dilatarbelakangi atas ketidakadaannya rektor definitif Universitas Negeri Jakarta, padahal dalam sebuah Perguruan Tinggi Negeri sangat dibutuhkan rektor agar dapat mengambil keputusan dan mengambil kebijakan. Perlu diketahui bahwa pasca diberhentikannya Rektor Universitas Negeri Jakarta oleh Menristekdikti pada  2017 lalu, UNJ kini dipimpin oleh seorang Plt. Rektor. Maka terhitung sudah kurang lebih 7 bulan UNJ belum memiliki Rektor definitif.

Berikut adalah tuntutan dari Mahasiswa UNJ:
1. Menuntut adanya publikasi rancangan statuta UNJ kepada mahasiswa pada hari Rabu, 9 Mei 2018.
2. Mendesak pengesahan statuta dengan mempertimbangkan masukan mahasiswa selambat-lambatnya pekan ini.
3. Mendesak terbentuknya senat UNJ dan panitia pemilihan rektor UNJ pekan ini
4. Menuntut peran strategis mahasiswa dalam kepanitiaan pemilihan rektor UNJ demi terwujudnya pemilihan rektor UNJ yang bersih.
5. Menuntut terpilihnya Rektor Baru UNJ selambat-lambatnya 31 Mei 2018.
6. Menuntut pertanggungjawaban PLt rektor UNJ untuk:
a. Mencabut ijazah plagiator
b. Membatalkan kerjasama kredit pendidikan antara Bank BTN dan UNJ.

"Aksi itu, menurut saya, sebagai jati dirinya mahasiswa karena mahasiswa yang ikut beraksi tandanya hatinya bergerak untuk menyuarakan suara rakyat atau suara mahasiswa tersebut. Apalagi dalam rangka #UNJDaruratRektor, mahasiswa itu harus sadar bahwa sebuah kampus atau universitas membutuhkan seorang rektor yang dapat memimpin adanya perkuliahan. Maka dari itu kita harus menyuarakan suara kita di depan Gedung Rektorat," kata Hanan Amirah Alamudy, salah satu massa Aksi Dalam Kampus ini.
Aksi ini dimulai pada pukul 11.15 waktu setempat yang beberapa waktu sebelumnya telah dilakukan persiapan seperti Konsolidasi Akbar pada hari Senin di Tugu UNJ. Agitasi massa dari fakultas ke fakultas menandai dimulainya aksi ini
Aksi ini diwarnai oleh yel-yel buatan mahasiswa serta berbagai orasi yang berhubungan dengan tuntutan mahasiswa. Dilakukan juga gimmick yaitu aksi media dengan cara mem-posting aksi tersebut di media sosial Instagram dan WhatsApp setelah dibunyikannya sirine oleh Komandan Green Force 2018, Syahputra Pratama. Anas Abi Anzah selaku Komandan Red Soldier FIS UNJ 2018 juga turut serta memandu massa bersama Komandan GF 2018 nih Edufriend. Spanduk, poster dan selembaran juga dipajang di sekitaran lokasi aksi. Terdapat juga selembaran yang dibagikan kepada mahasiswa UNJ.
Walaupun matahari semakin terik namun tidak menyurutkan semangat mahasiswa yang ada. Semakin sore pun massa aksi semakin bertambah mengingat waktu perkuliahan sudah berakhir. Aksi kali ini belum menemui titik terang dikarenakan Plt. Rektor UNJ yang awalnya bisa ditemui oleh massa nyatanya mempunyai agenda lain di luar kampus yang mengakibatkan ia tidak dapat menemui massa. Massa pun mengirimkan pesan singkat kepada Prof. Intan Ahmad, Ph.D selaku Plt. Rektor UNJ secara serentak yang isinya menunggu itikad baik dari beliau. Akhirnya  pada pukul 18.00, aksi disudahi dikarenakan Plt. Rektor tak kunjung bertemu oleh massa dan juga beliau berjanji akan menemui massa pada hari Sabtu tanggal 11 Mei 2018. Aksi juga ditutup dengan penyegelan Gedung Rektorat sebagai bentuk keseriusan massa.
Widya Arumdwita

Rabu, 09 Mei 2018

Delightful Week in Tropical Summer 2018

Delightful Week in Tropical Summer 2018






Telah berlangsung dengan meriah acara SPORA(Sport and Art) pada 2-7 Mei 2018 yang bertempat di Gedung O dan Lapangan HI, Kampus A, Universitas Negeri Jakarta. Acara yang di gelar oleh BEMP Pendidikan Bahasa Inggris ini merupakan proker tahunan departemen Mikat(minat dan bakat) yang dulunya merupakan join commitee dengan Mikat BEMP Sastra Inggris.

Acara yang mengusung tema “Delightful Week in Tropical Summer” ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi sekaligus mewadahhi minat dan bakat mahasiswa-mahasiwi English Department. Seperti yang kita rasakan Jakarta bulan ini sedang panas-panas nya maka dari itu panitia mengambil tema tersebut dan memaknainya agar kita tetap semangat dan berbahagia serta tidak stress karena acara ini merupakan acara seru-seruan di tengah “summer”-nya Jakarta.


Lomba-lomba yang ditawarkan pun lebih variatif dari tahun sebelumnya yaitu futsal, galasin, estafet, lomba makan, tarik tambang, bakiak, dan PES, rangkaian perlombaan tersebut dilaksanakan dari tanggal 2-7 Mei 2018, dan ditutup pada pukul 17.00 dengan Art performance  dari mahasiswa/i English Department. Art performance-nya sendiri berupa menyanyi, pertunjukan teater sampai stand up comedy.” Spora-nya seru banget nga nyesel ikutan, walaupun gue ga menang yang penting gue somobong hehehe, pokoknya tahun depan gue mau ikut lagi sih” ungkap Dhea dari Pend. Bahasa Inggris 2016.

Enggal Fauzia L.S

Press Release The 8th Ramadhan Jazz Festival 2018 “Jakarta Is Us"

Press Release The 8th Ramadhan Jazz Festival 2018 “Jakarta Is Us"




Remaja Islam Masjid Cut Meutia (RICMA) bekerja sama dengan WartaJazz kembali menggelar kegiatan tahunan bernama “Ramadhan Jazz Festival 2018”. Acara bertajuk Jakarta Is Us dengan Tagline #LoveunitesAll ini kembali digelar untuk memeriahkan Bulan Ramadhan 1439 H dengan membawa pesan cinta dan harmoni kedamaian bagi seluruh warga Jakarta.

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dakwah syiar masa kini sekaligus meningkatkan tali silaturahim dan menambah pengetahuan ke-Islam-an kita bersama. Islam juga mengajarkan hamba-Nya untuk saling mengingatkan, tolong menolong, serta saling berbuat baik yang dilandasi rasa cinta kasih.

Mengutip firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surah Ibrahim ayat 04, yakni “Kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia- lah Rabb Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana”. Dengan bahasa yang baik serta dilandasi ketulusan cinta kepada Allah SWT dan sesama, maka diharapkan pesan damai dan harmoni Ramadhan Jazz Festival dapat diterima tidak hanya oleh warga Jakarta, namun seluruh elemen masyarakat Indonesia dan dunia.

Beberapa rangkaian kegiatan dari Ramadhan Jazz Festival 2018 yakni program Pre Event bertajuk ”Ramadhan Jazz Festival Goes To School” yang telah digelar pada 20 April 2018 di SMAN 3 Jakarta. Dalam Acara Pre Event RJF diselenggarakan audisi band dari grup-grup band SMA/sederajat. Pemenang dalam audisi band tersebut kemudian akan ditampilkan di acara Main Event Ramadhan Jazz Festival.

Selain itu terdapat Social Activity yang menjadi inti dari semua kegiatan Ramadhan Jazz Festival. Untuk diketahui, biaya masuk acara Ramadhan Jazz Festival akan dialokasikan sebagai donasi Social Activity. Insha Allah, kegiatan Social Activity kali ini akan fokus pada masalah kesehatan dengan membantu mengisi rumah singgah yayasan Cancer information and Support Center (CISC). Kami sebagai remaja masjid yang peduli terhadap pendidikan, kesehatan, dan isu sosial lainnya merasa perlu menciptakan suatu wadah untuk membantu menunjang sarana dan prasarana demi terciptanya kehidupan yang baik. Oleh sebab itu, kami memanfaatkan momen Ramadhan ini sebagai bentuk upaya untuk mendapatkan pahala dan keberkahan sebanyak-banyaknya dengan cara mewujudkan kegiatan sosial ini. Dimana pada acara Ramadhan Jazz Festival ini, dana yang kami dapatkan dari para pengunjung akan didonasikan dalam bentuk paket donasi (sandang, pangan, dan alat- alat kesehatan).

So, buat Edufriend yang ingin seru-seruan sekaligus beramal di bulan suci randhan nanti bisa banget dateng ke Ramadhan Jazz Festival tanggal 25-26 Mei 2018 di Pelataran Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat, dengan rangkaian acara dimulai sejak Ba’da Ashar. Tiket RJF 2018 adalah rezeki yang Edufriend sisihkan alias seikhlasnya karena itu adalah amal dari Edufriend.  See you on RJF 2018.


Untuk informasi lebih lanjut:
Instagram                           : @ramadhanjazz
Twitter                                : @ramadhanjazz
Ask.fm                                : @ramadhanjazz
Snapchat                             : @ramadhanjazz
Official Account LINE      : @ramadhanjazz
Web:                                   : www.ramadhanjazz.com
Youtube                              : Ramadhan Jazz Festival



Panitia RJF 2018 X Enggal Fauzia L.S.



Sabtu, 05 Mei 2018

Wajah Teknik Elektro UNJ

Wajah Teknik Elektro UNJ






Halooo Edufriend, kemarin kan udah beberapa prodi dan jurusan yang dibahas di tiap minggunya. Pada kesempatan kali ini DJ kece bakalan ngebahas salah satu jurusan yang ga kalah menarik dari yang sebelumnya, yaitu jurusan teknik elektro. Di jurusan ini terdapat 4 program studi diantaranya ada pendidikan vokasional teknik elektro, pendidikan teknik elektronika, pendidikan teknologi informasi dan komunikasi, serta ada D3 Teknik elektronika.
                Untuk perkuliahannya sendiri jurusan teknik elektro ini punya gedung khusus yang bernama gedung L1, dimana semua programstudi melaksanakan kegiatan belajar mengajar, mulai dari perkuliahan teori hingga praktek. Di dalam gedung L1 ini masing masing program studi memiliki lab sendiri, mulai dari lab praktek fisika dasar, lab gambar teknik, lab pengukuran listrik, sampai dengan lab instalasi listrik.
                Perkenalan jurusan dan prodi udah, pengenalan gedung perkuliahan dan seisinya juga udah, nah sekarang DJ kece bakalan bahas tentang mahasiswanya nih. Mahasiswa jurusan teknik elektro ini terbilan cukup kompak. Hampir setiap angkatan pasti punya tongkrongan sendiri dan komunitas yang dibentuk oleh tongkrongan tersebut. Dan yang pasti mereka tongkrongan yang kegiatannya positif. Salah satu mahasiswa teknik elektro yang DJ kece wawancarai adalah Abdillah Zul Karnain. Menurutnya, tongkrongan di elektro asik asik di tiap angkatannya, mereka saling bahu membahu, tolong menolong saat ada yang ngalamin kesulitan, baik di bidang akademik maupun non akademik, dan ga ada jarak yang misahin antara angkatan atas dan angkatan bawah, meskipun beda tongkrongan.
                Nah terkait tongkrongan, DJ kece bakalan kasih tau nih tempat nongkrong yang biasanya berisi mahasiswa teknik elektro. Yang pertama ada pendopo depan gedung elektro, yang kedua ada Flash Lounge UNJ, yang ke 3 ada warung nana. Nah masing masing tempat nongkrong itu di isi oleh beda beda angkatan, ya meskipun beda angkatan mereka tetep saling kenal dan saling tegur sapa kalau ketemu.
                Selain tongkrongan DJ kece juga bakal kasih tau ke edufriend tentang kegiatan yang dilakukan oleh himpunan mahasiswa teknik elektro ini yang sekarang bisa disebut BEMP atau Badan Executive Mahasiswa Prodi. Elektro Festival adalah salah satu kegiatan wajib yang setiap tahunnya diselenggarakan oleh aliansi BEM Prodi. Dari tahun ke tahun mereka menyelenggarakan kegiatan tersebut hanya saja nama kegiatannya yang berubah ubah. Pada tahun 2015 namanya HMJ cup, karena dulu jurusan teknik elektro masih di pegang oleh satu BEM, yaitu BEM jurusan. Pada kepengurusan BEM 2016, mereka di pecah jadi masing masing rumpun. Setiap rumpun memiliki satu BEM. Tapi untuk program kerjanya, mereka tetap melakukan kerja sama.
                Oh iya DJ juga mau ngingetin nih, hari kamis 3 mei 2018 sedang berlangsung Elektro Festival, tepatnya Pertandingan Mobile Legend nih. Buat para edufriend yang penasaran bagaimana keseruan elektro Festival ini, coba aja main main ke gedung jurusan teknik elektro, gedungnya sebelah Fakultas teknik ya. DJ tunggu kehadirannya disana.



Muhammad Eko Aji

Our Blog

Our Team

GENERAL MANAGER
MAINBOARD
VICE GM
MAINBOARD
SECRETARY
MAINBOARD
TREASURER
MAINBOARD
CREATIVE
DEPARTMENT
PUBLIC RELATIONS
DEPARTMENT
LOGITECH
DEPARTMENT
HUMAN RESOUCES
DEPARTMENT
ON AIR
DEPARTMENT
PRODUCER
DIVISION
MUSIC DIRECTOR
DIVISION
NEWS DIRECTOR
DIVISION
OPERATOR
DIVISION
AUDIO PRODUCTION
DIVISION

Contact

Talk to us

Badan Penyelenggara Radio Siaran Educational Radio

Address:

Universitas Negeri JakartaGedung G Lantai 1 Ruang 101

Work Time:

Monday - Friday from 8am to 8pm

Phone:

0899-2107-7878