Minggu, 18 November 2018
Menurut pandangan kalian
mahasiswa FT itu gimanasi? Apakah Edufriend masi berpandangan bahwa mahasiswa
FT itu kasar, urakan, isinya cowok semua, cewek-cewek tomboi dan sebagainya???
Nah sebelumnya mau kasih tahu nih
Edufriend, kalau yang akan kita bahas kali ini adalah rumpun teknik sipil yang
menaungi dua buah prodi nih yang pertama S1 Pendidikan Teknik Bangunan yang
berubah nama menjadi S1 Pendidikan Vokasional
Konstruksi Bangunan dan D3 Teknik Sipil yang berubah nama menjadi D3
Konstruksi Bangunan Gedung, eittss tapi Edufriend, kabar terbarunya nih nama
prodinya ga jadi berubah tetep balik ke S1 Pendidikan Teknik Bangunan dan D3
Teknik Sipil.
Terus nih Edufriend, karakter
mahasiswa jenjang pendidikan itu berbeda, kalau kalian masuk ke prodi ini,
kalian akan mengetahui perbedaannya, contohnya mahasiswa S1 pendidikan itu
lebih kalem karena mereka belajarnya ditambah dengan mata kuliah pendidikan.
Tapi, walaupun beda jenjang, dosen-dosen teknik yang mengajar di dua prodi ini
adalah dosen yang sama, jadi dosen S1 mengajar D3, begitupun sebaliknya.
Berbicara soal akreditasi, akreditasi kedua prodi ini adalah B.
Nah Edufriend, disetiap prodi
pasti punya tempat tongkrongan yang khusus dan enak untuk dijadiin tempat
istirahat dari dunia perkuliahan dan organisasi. Nah di rumpun teknik sipil ini
ada tempat yang namanya DPR (Dibawah Pohon Rindang) yanh jadi salah satu tempat
favorit mahasiswa Teknik Sipil untuk nongkrong, yang kedua di pendopo-pendopo
FT, biasanya orang-orang yang nongkrong disini adalah para pencari stop kontak,
terakhir runpun Teknik Sipil juga mempunyai kolam ikan yang belum tentu
dimiliki prodi lain dan terkadang jadi spot foto mahasiswa loh.
Di prodi Teknik Sipil juga
identik dengan jajanan yang sering menemani ketika nongkrong, yaitu, kue
kelimut (keju selimut), dan warkop ala-ala yang dijual di area DPR alias Di bawah
Pohon Rindang, Edufriend.
Jika berbicara tentang badan
eksekutif atau himpunan mahasiswanya, HIMA Teknik Sipil identik dengan PDH
merah maroon, dan mahasiswa teknik sipil identik dengan Baju PDH cokelatnya,
Edufriend. Mahasiswa prodi ini juga tergabung dalam forum komunikasi teknik
sipil se-Indonesia, yang lebih uniknya lagi di sipil Rumpun Teknik Sipil dekat
dengan Muska Al Biruni (Musholla), tapi mahasiswa prodi ini lebih memilih untuk
sholat di musholla Pasca Sarjana karena jumlah mahasiswa yang shalat melebihi
daya tampung musholla Al-Biruni.
Nah gimana nih edufriend?? Unik
banget kan kedua jurusan ini. Jadi, kalian ga perlu ragu lagi dan bisa langsung
menetapkan pilihan untuk menjadi mahasiswa S1 atau D3 sesuai dengan yang
Edufriend banget pokoknyaa.
Zahra Verona
Berbicara tentang pencapaian,
tentu setiap orang mempunyai definisinya masing-masing. Ada yang menyebutnya
apa yang kita peroleh, ada yang menganggap apa yang kita lampaui. Lantas adakah
dari pandangan mereka yang salah? Jawabannya, tidak. Semuanya benar dengan
sudut pandang positif.
"Saya tidak pernah
mendapatkan pencapaian membanggakan"
Seringkali saya mendengar kalimat
semacam ini. Mungkinkah lupa bahwa sedari masih seorang bayi, kita sudah
melakukan pencapaian? Mulai dari kita dilahirkan, saat indera dalam tubuh ini
dapat berfungsi dengan baik, satu demi satu, itu adalah sebuah pencapaian dan
pastinya, itu membanggakan bukan cuma untuk diri sendiri, tetapi juga untuk
orang-orang yang menantikan kita hadir di dunia.
Melewati hari demi hari sebagai
mahasiswa juga adalah pencapaian. Kita berhasil melawan rasa kantuk di pagi
hari dan rasa malas menghadapi hiruk pikuk ibukota demi sampai ke kampus. Kita
menang bertarung dengan kemalasan agar dapat mengerjakan tugas yang diberikan.
Memaknai setiap hal yang terjadi
dalam hidup kita itu hal yang wajib. Kita harus cukup menghargai diri sendiri
agar dapat melihat apa yang kita capai, apa yang kita peroleh, apa yang kita
raih. Tidak peduli itu pencapaian kecil atau besar, berbahagialah jika
mendapatkannya. Tidak perlu membandingkan diri sendiri dengan orang lain lalu
berkecil hati setelahnya. Pupuklah rasa bersyukur agar tidak muncul ambisi
negatif di diri kita, kembangkan diri ke arah positif.
Widya Arumdwita
Fakultas Bahasa dan Seni
Sabtu, 17 November 2018
Bercerita
tentang pencapaian hidup seolah-olah tiada kata yang bisa menutup dan mampu
mengakhirinya. Ia bukanlah hanya sekedar kata yang tertulis oleh pena, namun
sebuah tujuan penuh makna. Menjalani hidup tanpa tujuan rasanya hidup menjadi
hambar bagai sayur tanpa ketumbar.
Menjadi
seorang yang bermanfaat itu penting dalam sebuah pencapaian hidup. Bila bukan
untuk bermanfaat, lalu buat apa kita hidup?. Mengutip perkataan salah seorang
penulis ahmad rifai rifan “ada milyaran manusia yang hidup dalam satu generasi.
Tetapi hanya ada segelintir saja orang yang namanya kemudian muncul menjadi
bintang, sementara sebagaian besar lainnya terpaksa alur hidupnya sederhana yaitu
lahir-hidup beberapa saat dan meninggalkan dunia tanpa ada sedikit sejarah yang
layak dikenang generasi setelahnya, maka dari itu jangan sampai ada dan
tiadanya dirimu tiada bedanya.
Salah
satu perbedaan yang paling mendasar adalah besarnya pengaruh dan kadar
kebermanfaatan dari setiap orang. Mereka yang terkenang oleh sejarah bukan
manusia yang hanya memikirkan kepentingan pribadinya semata. Efek sosial yang
disebabkan oleh kehadirannya jauh lebih luas dibandingkan orang-orang
disekitarnya. Kebanyakan mereka bukan orang yang individualis, mereka berjiwa sosial.
Mereka yakin ketika ia menolong makhluk di bumi, maka yang dilangit pasti
menolong hidupnya. Dan ketika banyak orang yang merasakan manfaat dari
keberadaan dirinya, maka dia pun pasti akan menerima balasan yang berkali lipat
dalam hidupnya.
Salah
satu pencapaian dalam hidup ialah menjadi manusia yang kehadirannya harus ada
didunia ini, yang sosoknya dibutuhkan, dicintai, dan disayangi oleh orang-orang
disekitarnya. Pencapaian hidup tertinggi ialah menjadi
manusia yang
kehadirannya selalu dinanti dan kepergiannya ditangisi. KH. Hasyim Asy’ari
pernah mengungkapkan, “kemuliaan didapatkan ketika seorang lebih mementingkan
kesusahan orang lain diatas kesusahannya sendiri, dan
hal tersebut juga menjadikan seseorang itu sebagai
hamba yang tidak mengeluh dan selalu bersyukur.”
Makna
pencapaian hidup ialah menemukan tujuan hidup itu sendiri. Dan untuk dapat
menemukan tujuan hidup kita harus memiliki pedoman hidup. Beberapa pedoman
dalam makna pencapaian hidup ialah:
1.
Hidup adalah Ujian
Dalam
menjalani kehidupan ini, kita sebagai manusia akan diuji terus-menerus dengan
beragam cobaan dan masalah yang akan kita dapatkan. Kita akan diuji dengan
harta benda, keluarga, penyakit, dan hal lainnya. Maka kita sebagai manusia
haruslah mencari cara mengatasi masalah tersebut, dengan meyakini bahwa masalah
tersebut suatu saat akan kita lewati dan semua itu hanyalah cobaan atau ujian.
2.
Hidup itu sementara
Kehidupan
manusia didunia ini hanya berlangsung sementara saja. Maka gunakanlah sisa
hidup sebagai ladang amal kebermanfaatan.
3.
Kehidupan di akhirat lebih baik
Kehidupan
kita didunia kelak akan berkaitan dengan kehidupan kita diakhirat setelah
meninggal dunia. Maka dari itu jadilah manusia yang Hidup sekali – Berarti –
Lalu Mati.
Dari ketiga
point diatas, makna pencapaian hidup pada intinya ialah untuk beribadah dan
bertakwa kepada Allah SWT. Dengan senantiasa ingat kepada Allah dengan takwa,
memperdalam ilmu, menjalani hidup sesuai aturan-Nya. Meskipun manusia mendapat
latihan jasmani yang sehebat-hebatnya, tidak akan berguna jika manusia tidak
mempunyai kebermanfaatan, Kepandaian yang bagaimanapun tingginya, tidak ada
gunanya jika manusia itu tidak mempunyai manfaat, manusia yang bermanfaat akan
dikenang oleh generasi setelahnya. Pencapaian hidup sama dengana manusia bermanfaaat.
Wahyudi
Fakultas Ekonomi
Edufriend, mengenang masa sekolah
dulu pastinya Edufriend pernah dong memiliki masalah. Tetapi Edufriend bingung
mencari solusi dimana. Cerita ke teman, tidak memecahkan masalah, ke pacar? Wah
belum tentu ada juga hehehe, ke orang tua? Hmmm malu, ke wali kelas? malu
jugaa. Dahulu guru - guru kita pasti pernah bilang "pergilah ke Bimbingan
Konseling kalau kalian ada masalah." Selain itu, jika ada suatu masalah di
sekolah seperti membolos pasti siswa tersebut juga dibawa ke Bimbingan
Konseling atau yang lebih sering disebut sebagai guru BK.
Kampus tercinta kita UNJ, juga punya
program studi Bimbingan dan Konseling, Edufriend. Prodi Bimbingan dan Konseling
ini berada di bawah naungan Fakultas Ilmu Pendidikan dan sudah ada sejak tahun
1963. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling dapat Edufriend temukan di gedung
Daksinapati lantai 3 dan Gedung R.A. Kartini lantai 7. Karena memang kelas
mereka ada di sana. Atau Edufriend juga bisa menemui mereka di KAJUR Bimbingan
dan Konseling. Di sana ada sebuah meja yang biasanya digunakan mahasiswa
Bimbingan dan Konseling untuk berdiskusi.
Apa saja sih yang dipelajari di
prodi Bimbingan dan Konseling? Pada dasarnya, psikologi dan bimbingan konseling
memiliki tujuan yang sama yaitu membantu menyelesaikan masalah. Tetapi ini dia
yang membedakan, Edufriend. Seorang psikolog membantu orang lebih sehat dalam
bentuk mentalnya. Dengan kata lain orang tersebut memang sudah bermasalah
dengan mental dan syarafnya. Sedangkan, seorang guru BK atau konselor yang dipulihkan
adalah orang – orang sehat yang mempunyai masalah. Nah, terlihat kan, Edufriend
perbedaannya?.
Di Prodi Bimbingan dan Konseling
Edufriend juga akan mempelajari teknik bagaimana menyelesaikan masalah dari
klien. Ketika ada seorang anak bercerita, yang harus diketahui oleh guru BK
atau konselor tersebut adalah mengetahui titik permasalahan dari si anak. Barulah
dari situ mereka menentukan teknik seperti apa yang akan digunakan dalam
menyelesaikan masalah.
Di
prodi ini mahasiswa mengidolakan dosen yang bernama kak Hilma. Beliau masih
muda namun sudah berkeluarga. Maka dari itu lebih akrab dipanggil ‘kak’. Beliau
terkenal dengan sifatnya yang ramah dan ketika mendengar suaranya, orang –
orang akan terbawa untuk terbuka dengannya.
Prodi
Bimbingan Konseling yang ada di UNJ ini berlandaskan pendidikan, maka sasaran
yang dipulihkan ialah peserta didik di sekolah. Oleh karena itu, lulusan dari
Prodi Bimbingan dan Konseling UNJ bergelar S. Pd. (Sarjana Pendidikan) yang
nantinya akan menjadi guru BK di sekolah. Prospek kerja sempet jadi masalah di
prodi ini. Sebenarnya banyak sekolah yang membutuhkan, tetapi informasi tidak
sampai ke jurusan. Maka dari itu mahasiwa dituntut untuk pro aktif dalam
mencari – cari info lowongan kerja.
ERAFM sempat mewawancarai salah satu mahasiswa
Bimbingan dan Konseling. Aziizah, mahasiswa BK angkatan 2015 menceritakan bahwa
minatnya masuk ke jurusan ini sudah terlihat sejak ia duduk di bangku SMP.
“Sejak SMP – SMA, gue selalu jadi orang yang dicurhatin sama temen – temen. Nah
karena dari dulu udah belajar teknik dasar, di BK jadi belajar banyak. Gue
ngerasa di jurusan ini gue bisa merapihkan diri sendiri. Karena nantinya di
dunia kerja bener-bener udah siap menghadapi klien, yang memang mempunyai
banyak karakter yang berbeda.”
Nabila
Hidayah