Selasa, 31 Juli 2018
SUDIRMAN (28/07/2018) – London School
of Public Relation (LSPR) di tahun 2018 ini kembali mengadakan LSPR
Communication Festival. Ini kedua kalinya acara diadakan di atrium lantai tiga
FX Sudirman lho, Edufriend !. Acara tersebut diselenggarakan selama dua hari
yakni 27 – 28 Juli 2018. Kali ini LSPR bekerjasama dengan aplikasi jual beli second stuff, Carousell. Pada tahun ini,
LSPR Communication Festival mengangkat tema Creativepreneur, Millenials Futurepreneur.
Stefanie
Nathania, mahasiwi Public Relation angkatan 2015 yang merupakan salah satu
panitia menyatakan, “di acara ini kita ingin memberikan wadah untuk millenials yang ingin melakukan hal yang
lebih tapi masih bingung. Maka dari itu, kita ngadain talkshow tentang creativepreneur. Kita ingin para
pengunjung khususnya anak SMA dan kuliah yang sedang berjuang untuk jadi entrepreneur, setelah kesini mereka bisa
tahu apa tujuan hidupnya sekaligus mengetahui dunia komunikasi itu seperti
apa”.
Acara ini melibatkan satu angkatan dari
seluruh jurusan yang ada di kampus LSPR. Oleh karena itu, cukup banyak
rangkaian yang ada pada acara ini diantaranya pameran seni, penampilan teater, business talkshow, hingga konser musik.
Enggak lupa juga, ada Barteran Yuk yang diadakan oleh Carousell. ERAFM nyempetin keliling buat liat
pameran seni yang ada di sana. Banyak banget booth yang unik dan instagramable
lho, Edufriend !.
Diantaranya
ada Future Nature Nature Project yang
dibuat oleh jurusan Digital Media Communication & Advertising. Disko
Darurat, Janji Mimpi, Game 90an, Aphelion Art Space, Feat Future, lalu dua booth dari jurusan Mass & Social
Media Communication yang cukup panjang antriannya yaitu Front Page dan
Illyuziya Room. Ada apa sih di Front Page ?. Di dalam booth ini Edufriend bisa foto di dalam ruangan bernuansa merah dan
setelahnya bisa cetak foto gratis. Nah, kalau di Illyuziya Room booth ini merupakan yang paling ramai
antriannya, Edufriend. Karena booth
ini super aesthetic banget !. Dinding
warna putih berhiaskan lampu LED warna ungu dan biru itu jadi sasaran empuk
buat foto-foto ria oleh pengunjung yang datang. Kalau kita masuk ke dalam, di
dalamnya juga ada Infinity Room. Ruangan penuh kaca yang di atasnya terdapat
hiasan awan dan lampu LED berwarna kuning. Setelah itu juga ada booth dari mahasiswa Performing Arts
Communication yang mempromosikan pementasan mereka yang akan datang. Di booth ini terdapat kostum serta maket
panggung yang nantinya akan ditampilkan pada pementasan. Oh ya, pementasan
mereka berjudul “Nanny McPhee”.
Pukul
20.00 WIB kita pun sampai pada puncak acara, yaitu penampilan dari JAZ. Para
pengunjung hingga panitia pun langsung merapat ke tengah. JAZ menyanyikan
kurang lebih 7 lagu pada malam itu. Penonton pun sangat menikmati
penampilannya, tiap lagu yang dinyanyikan penonton pun langsung ikut bernyanyi
serta bergoyang mengikuti alunan musik. Penampilan itu pun ditutup dengan lagu
“Dari Mata”.
Nabila Hidayah
Sabtu, 28 Juli 2018
Sigma TV UNJ, menyelenggarakan acara MAKNA
KARYA 2018 di Aula Maftuchah, Kampus A, Universitas Negeri Jakarta
yang mana dilaksanakan pada
Rabu, 25 Juli 2018. Acara Makna Karya 2018
merupakan sebuah acara puncak dalam
rangka merayakan ulang tahun Sigma
TV yang ke-19.
MAKNA KARYA 2018 yang mengusung tema
“Creativity Makes Change” memilki makna kita
sebagai generasi muda sebagai konten kreator ataupun jurnalis yang mempunyai
kreativitas dibidang tersebut dapat mengubah diri kita maupun mengubah negara
dengan bidang yang kita geluti, ungkap Tasya Nurfitira selaku ketua pelaksana. Acara ini bertujuan untuk mengembangkan
kreativitas, keterampilan dan inovasi generasi-generasi muda yang bergelut
dibidang jurnalistik, konten kreatif dan perfilman.
Sebelum mengadakan
acara puncak yaitu MAKNA KARYA 2018,
Sigma TV UNJ mengadakan Citizen Journalism Competition dari tanggal 13 Mei – 18
Juli 2018 dan pada tanggal 25 Juli 2018 merupakan pengumuman pemenang dari
kompetisi tersebut. Berikut pemenang dari Citizen Journalism Competition; Juara
ketiga dengan point 66, video berjudul “Kampung Berkelir” karya Muhammad
Dzulfan dan tim dari Universitas Muhammadiyah, Juara kedua dengan point 77, video berjudul
“Wajah Kali Besar Masa Kini” karya Putri Wulandari dan tim dari Universitas
Mercu Buana, serta juara
pertama dari Citizen
Journalism Competition dengan point 85 yaitu Faqih Mauludin dan tim dari UNIKOM
dengan video yang berjudul “Sosok Dibalik Creative Space di Bandung”.
Dalam acara ini
terdapat 3 sesi yaitu; Seminar Film, Creatalk dan Workshop CJ. Pada sesi
pertama yang membicarakan mengenai workshop CJ mengundang M. Prajanji yang merupakan Junior Producer NET
CJ. Sesi kedua creatalk
bersama Yan Anjasmara yang merupakan Digital
Content Producer Net Z dan Sesi Ketiga yaitu
seminar film dengan narasumber yang merupakan Creative
Director Studio Antelope yaitu Jason Iskandar.
Triana Astari
Hallo Edufriend!
Rabu, 25 Juli 2018 telah diselenggarakan pertunjukan GANTARA 2018 dengan
mengusung tema “Untaian Karya Ekspresikan Indonesia” di Gedung Kesenian
Jakarta. GANTARA itu sendiri merupakan acara yang dikelola oleh para mahasiswa
program studi Sastra Indonesia (angkatan 2015), Universitas Negeri Jakarta, yang mengambil mata kuliah Manajemen Pertunjukan.
Acara ini diadakan dalam dua sesi, yaitu sesi I pukul 16.00 WIB dan sesi II
pukul 19.00 WIB.
Pembukaan GANTARA
2018 diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh seluruh penonton yang
hadir. Kemudian disusul oleh penampilan tari, musik, puisi, permainan, band,
dan juga teater yang semuanya mengangkat kebudayaan nusantara. “Kita ingin
memperkenalkan macam-macam bentuk kebudayaan nusantara yang ada di Indonesia,
tetapi kita ingin tunjukkan bagaimana pertunjukan tradisi itu dikemas secara
modern” ujar Gunawan Wiradharma selaku art director.
GANTARA
2018 ini cukup menarik antusiasme orang-orang, khususnya dikalangan mahasiswa
UNJ, terlihat dari seluruh kursi yang disediakan hampir semuanya terisi. “Acara
ini bagus, Cuma ada beberapa bagian yang mungkin kurang menarik dan ada sedikit
kesalahan kayanya saat tampil, tetapi kalo secara keseluruhan acara ini bagus banget”
ujar Anggita salah satu penonton GANTARA 2018.
Telah
berlangsung acara Lost in Stereo 2018 yang merupakan sebuah program kerja
tahunan Frosh FM (Radio Komunitas Universitas Sahid). Tema yang diambil pada tahun ini adalah
Radiovolution, karena mengingat perkembangan dunia digital semakin pesat
seiring waktu dan radio pun ikut berkembang dengan pesat. Tujuan diangkatnya tema
ini adalah untuk memberitahu kepada seluruh mahasiswa dan anak-anak sekolah
betapa pentingnya mendengarkan radio dan memberitahu pada masyarakat bahwa
radio juga berkembang di era digital ini.
Rangkaian
acara Lost in Stereo 2018 ini terdiri dari dua kegiatan yaitu Talkshow dan
Musik. Acara Talkshow ini mendatangkan Raditya Hardanto selaku Product &
Brand Manager Jak 101 FM dan Dixon Saragi penyiar dari Yuhuu radio, kemudian
dilanjutkan acara musik yang dimeriahkan oleh Private Number, Aint't She Sweet
dan Fajrul Alvian.
Acara
ini dipersiapkan selama 6 bulan, selama prosesnya panitia mengalami beberapa kendala namun tidak membuat panitia
putus asa. Dengan diadakannya Lost In Stereo 2018 ini penyelenggara acara
berharap masyarakat akan menyadari bahwa pentingnya mendengarkan radio karena
radio adalah media yang faktual, juga masih menjadi media hiburan dan dapat
diakses dimana pun.
Dian
Attilla Saputra
Sabtu, 21 Juli 2018
Selasa, 17 Juli 2018. Gelar wicara
Nadi (GWN) adalah salah satu kegiatan yang dilakukan oleh tim advokasi BEM UNJ
guna memberikan transparansi tentang dana Nadi dalam setiap semester. Selain
melakukan transparasi dana, dalam GWN dilakukan pula evaluasi tentang jalannya
kegiatan Nadi selama satu semester. Dana Nadi sendiri merupakan akronim dari
dari Dana Pendidikan yang mana adalah dana yang bersumber dari mahasiswa untuk
mahasiswa, dengan tujuan agar mahasiswa yang kekurangan dana saat akan bayaran
dapat terbantu dengan adanya pinjaman dari dana Nadi ini. Penarikan dana ini
dilakukan oleh masing-masing BEM Prodi pada setiap bulan Mei dan Oktober, lalu
transparasi dananya di lakukan pada bulan Juli dan November.
Regulasi peminjaman dana pendidikan
ini dimulai dari lapor terhadap tim advokasi BEM Prodi atau ketua angkatan,
setelah itu akan di rekap oleh advokasi BEM Fakultas dan terakhir jika lolos
rekap permohonan akan di terima oleh BEM UNJ. Sementara untuk pinjaman akan
dikembalikan sesuai perjanjian masing –masing individu, umumnya Rp 100.000,-
per bulan, namun jumlah ini bisa berubah sesuai kesepakatan peminjam dana
nantinya.
Selain bekerja sama dengan tim
advokasi dari setiap prodi, tim advokasi BEM UNJ juga bekerja sama dengan FKA(Forum
Ketua Angkatan) agar mengetahui secara lengkap mengenai mahasiswa yang kekurang
dana saat akan bayaran. Sementara untuk keamanan bersama data peminjam pun akan
dirahasiakan dan hanya diketahui oleh tim advokasi serta FKA.
Ellisa
Purba