Selasa, 19 April 2016
Jakarta, 18 April 2016 –
Meyakini bahwa wanita Indonesia dapat bersaing secara global di era digital
ini, CeweQuat kembali mengadakan salah satu forum berskala internasional bagi
para wanita di Indonesia: CeweQuat Internationale Forum 2016, “Women Empowerment
in Digital Era”. Perkembangan dunia teknologi yang
cepat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan dan tren yang berubah
dari konvensional menjadi digital, termasuk kaum perempuan yang ikut
bertransformasi dalam proses digitalisasi, kegiatan mereka yang tak lepas dari
sentuhan digital pun menjadikan mereka sebagai pelaku utama dalam era
digital dalam berbagai aspek kehidupan.
Forum ini menghadirkan beberapa sosok
yang dapat memberikan inspirasi kepada para wanita untuk mengambil langkah
untuk berkontribusi baik untuk dirinya dan orang lain, dalam karir maupun
pengembangan diri. Berbagai tema spesifik yang memungkinkan peserta belajar
langsung dari para pembicara yang sudah berpengalaman dan handal di bidangnya yaitu:
- 5 Qualities of Woman Leaders in Global
Markets by Ibu Betti Alisjahbana (Former CEO IBM Indonesia)
- How to Maintain Successful in Challenging
Digital Era by Ibu Petty S. Fatimah (Pemimpin Redaksi Femina)
- Bring Indonesia Heritage to The World by Ibu
Wulan Tilaar (Vice Chairman Martha Tilaar Group)
-How to Build Your Dream into Billion Dollar
E-Commerce by Ms. Shannon Kalayanamitr (Group CMO ORAMI Thailand)
- Women Empowerment through Digital by Ms.
Adrianna Tan (Founder WOBE Singapore)
Acara pra-event sendiri telah juga menghadirkan
H.E. Sofia Blake (istri dari Duta Besar Amerika untuk Indonesia, Co-Founder 6x6
Women in Action) serta Sandiaga Uno (Enterpreneur) yang membawakan workshop
bertema Woman & Enterpreneurship pada 9 April lalu.
Pada sesi Meet The Mentors, peserta
belajar langsung dari para Mentor CeweQuat yaitu Ollie (book author, CCO Zetta
Media Networks), Hanifa Ambadar (Founder & CEO Female Daily Network), Nilam
Sari (Owner & Marketing Director Babarafi Enterprise), Imelda Fransisca
Miss Indonesia 2005, book author & VP Olympic Development, serta akan ada
sesi Stand Up Comedy oleh Ligwina Hananto.
Bunga Mega, Founder dari CeweQuat
menyampaikan, “Seperti di tahun pertamanya, CeweQuat Internationale Forum 2016
merupakan forum dengan tujuan untuk mengkomunikasikan dan mengedukasi bahwa
keberhasilan bukan ditentukan oleh gender tertentu, dan kami ingin para peserta
dapat belajar langsung dari para pembicara,“
“Di tahun kedua ini, kami mengangkat
era digital karena saat ini siapapun dapat saling terhubung dengan mudahnya,
serta kompetisi menjadi semakin besar, kami di CeweQuat percaya wanita dapat
memberdayakan satu sama lain dan menyebarkan lebih luas lagi semangat bahwa
wanita sebenarnya mampu bersaing, memimpin serta memberikan kontribusi dan
perubahan.” lanjut Mega.
Selain itu, peserta dapat mengunjungi
beberapa pameran inspiratif dari 3 pembatik perempuan Bojonegoro, dimana kini
Bojonegoro telah memiliki motif batik khas Bojonegoro dan telah dipatenkan, booth dari perempuan - perempuan difabel
asuhan Thisable Enterprise, booth dari
women win, belowcepek serta dari Wanita Wirausaha Femina.
Minggu, 17 April 2016
Jakarta, 15-16 April 2016 LSPRFOMS (Federation of Moslem
Student) sukses mengadakan ISLAMOTION di Kuningan City P3 Hall, Jakarta
Selatan. Acara yang terbagi dalam beberapa rangkaian acara ini, turut
dimeriahkan oleh tokoh-tokoh teladan muslim seperti Oki Setiana Dewi, Dokter
Rizal, Bella Almira, Ria Ricis, Indah Nevertari, Ust. Reza, Ust. Riza Muhammad,
Usama Harbatah, Dzawin Nur dan Adithya Putri.
Dalam acara ini
ada talkshow bersama Oki Setiana Dewi dan Dokter Rizal pada hari Jumat, 15
April 2016 pukul 14.00-17.00 WIB dengan tajuk “Islam in Motion”. Talkshow ini
berhasil membuat kursi yang disediakan, terisi penuh oleh penonton yang ingin
berpartisipasi didalamnya. Dan pada malam harinya pukul 18.30-21.30 WIB, ada
talkshow sesi kedua yang juga tak kalah meriah, dengan tajuk “Muslim Muda,
Muslim Berkarya” dan dalam sesi ini dimeriahkan oleh Indah Nevertari, Dzawin
Nur dan Usama Harbatah.
Kemudian
pada hari Sabtu, 16 April 2016 sejak
pagi ada IFF (ISLAMOTION for Fashion) 2016 yaitu kompetisi Fashion Show,
Fashion Stylist dan Essay Writing. Selain itu ada Social Media Competition,
yaitu #HijabOfTheDay, Islamic Quotes Poster dan “Moslem in Motion” Video.
Kemudian dilanjut pukul 13.30-16.30 WIB, ada talkshow juga yang bertajuk
“Hijabers Workshop & Sharing” bersama Bella Almira, Adithya Putri dan Ust.
Riza Muhammad.
Selain
ada talkshow dan charity event, pada ISLAMOTION 2016 juga ada Halal Bazaar yang
diramaikan oleh food booth, fashion booth dan accessories booth. Lalu pada
malam harinya, acara ini ditutup degan ISLAMOTION Charity & Awarding Night
Ceremony, dimana hasil dari charity ini nantinya akan disumbangkan pada
pihak-pihak yang membutuhkan, seperti panti asuhan.
Heri
K
Sabtu, 16 April 2016
Departemen Olahraga dan Seni dari
Badan Eksekuti Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial UNJ mempersembahkan event PORSENI
( Pekan Olahraga dan Seni 2016 ) acara seru ini bertema SRIKANDI yang berarti berprestasi dalam karya dan
jasmani. Acara yang berlangsung dari
tanggal 4 – 15 April 2016 menampilkan lomba kreasi Musik dan Tari, selain itu
ada lomba olahraga yang tidak kalah seru ada lomba futsal, tennis meja, basket,
bulu tangkis, dan volly.
Event ini diadakan untuk memberi
wadah bagi para mahasiswa mahasiswi UNJ untuk mengasah kreativitas dan semangat
berolahraga. Sorak sorai para suporter dan semangat peserta lomba serta para
panitia sangat mengebrak lapangan UPT KAMPUS A Universitas Negeri Jakarta. Para
mahasiswa dan mahasiswi yang menonton pun tidak kalah ramai, mereka antusias
untuk melihat perlombaan tersebut.
“Learn to use public speaking and broadcasting skills
in your daily life” begitulah tema yang diangkat pada Experiental Broadcasting
IV 2016 oleh IPFM Radio Institut Perbanas Jakarta dalam seminar yang
diselenggarakan pada tanggal 14 April 2016 di Auditorium Unit 3 Institut
Perbanas. Seminar ini dihadiri oleh mahasiswa Institut Perbanas dan mahasiswa
umum. Harga tiket untuk seminar ini sebesar Rp. 60.000 untuk Pre Sale dan
Rp.65.000 untuk On The Spot. Acara ini menghadiri dua pembicara yang ahli dalam
bidangnya yaitu Keenan Pearce sebagai public speaker dan Gofar Hilman sebagai
Broadcaster juga Ananda Bramantya sebagai moderator dari penyiar OZ radio.
Selain untuk menjalan program kerja tahunan, tujuan
diadakan seminar ini juga untuk berbagi ilmu tentang pentingnya dunia
broadcasting dan public speaking kepada mahasiswa Institut Perbanas, sekaligus
untuk mengembangkan minat dan bakat mahasiswa yang suka dengan dunia
broadcasting, khususnya radio. “Semoga dengan acara ini mahasiswa bisa belajar
tentang public speaking dan broadcasting yang bisa bermanfaat kedepannya” kata
Amel, selaku ketua pelaksana Experiental Broadcasting IV.
Acara ini berlangsung dengan lancar dan apa yang
disampaikan oleh pembicara juga sampai pada penonton. Seperti yang dikatakan Fransiska,
peserta seminar Exbros “Acaranya seru, banyak ilmu yang didapat, jadi kita
harus tau kedepannya mau jadi apa dan harus meningkatkan kemampuan komunikasi
kita”. Acara ini juga berjalan lancar karna kerja sama seluruh panitia, semua
pihak yang tlah membantu, dan juga peserta yang tlah hadir.
AtiyahKamis, 07 April 2016
Setelah tiga album
minimalis, Adhitia Sofyan keluar dari kotak yang telah ia bangun pelan-pelan.
Ia mencoba memindahkan apa yang terjadi sehari-hari dengan band pendukungnya ke
dalam rekaman. Hasilnya? Album Silver Painted Radiance.
Selama
lebih dari delapan tahun, Adhitia Sofyan telah ada di industri musik Indonesia.
Silver Painted Radiance adalah album keempat Adhitia Sofyan. Musiknya berubah,
sekarang seluruh elemen band pendukungnya yang sehari-hari mengiringinya di
atas panggung juga beraksi di dalam rekaman.
“Karena
belakangan ini sering bermain dengan band, saya jadi tertarik untuk merekam
format ini. Format sendiri sudah terlalu sering didengar. Ada juga kebosanan
dengan lagu-lagu mellow yang sering
dibawakan di panggung. Bosan juga melihat penonton yang termenung diam,
mimiknya selalu sama dari awal sampai akhir lagu,” jelas Adhitia Sofyan sembari
berkelakar sesekali tentang alasannya muncul dengan pendekatan produksi yang
berbeda.
Beberapa
tahun terakhir, pendekatan berbeda dengan menggunakan jasa band pendukung sudah
dilakukan olehnya. Ketika harus melanjutkan karir dengan album baru, nama-nama session player yang punya reputasi bagus
itu pun berkontribusi di Silver Painted Radiance.
“Tidak
ada yang baru sebenarnya. Rasanya sama seperti artis solo dengan session players-nya. Sama seperti ketika
kita latihan di studio. Yang terasa berbeda hanya porsi permainannya saja.
Sebelum ini, gitar saya selalu di depan, lalu instrumen yang lain mengikuti.
Karena memang secara konstruksi lagu, bagian gitar sudah jadi dan terekam
duluan. Kali ini, karena hasil dari urun rembug, jadinya ketika rekaman harus
bagi-bagi porsi main,” ujarnya panjang lebar.
Pembagian
kapling ini, membuatnya punya pendekatan yang baru.
“Saya
harus membiarkan piano lewat duluan, drum lewat duluan. Bahkan ada
bagian-bagian lagu yang saya sama sekali tidak main karena memang kebutuhannya
seperti itu,” tambahnya.
Secara
sadar, pendekatan produksi album yang
berbeda juga dikejar.
“Sebelumnya,
para kolaborator itu hanya menambal materi yang sudah jadi. Sekarang tidak.
Saya biasanya datang dengan materi gitar dan vokal lalu kita bahas
bersama-sama. Gitar saya bukan lagi jadi pemain utama sekarang ini. Lagu dan
kepentingan suaranya yang lebih diutamakan. Senang sih akhirnya bisa keluar
dari gua bernama bedroom musician itu
dan mencoba hal baru,” terang Adhitia Sofyan lagi.
Hasilnya
adalah sebuah album dengan pendekatan musik yang berbeda ketimbang tiga album
sebelumnya. Album ini berisi sepuluh lagu yang memberi warna baru di karir
musikal Adhitia Sofyan.
Musiknya
tetap renyah, bisa dinyanyikan bersama, punya lirik dalam, kontemplatif –kalau
tidak mau dibilang punya lirik gelap— dan dinyanyikan sepenuh hati.
Kisah-kisahnya masih berasal dari sekitar.
Bagi
yang telah mengikuti musiknya lewat beberapa album sebelumnya, ia punya sedikit
pesan, “Saya ingin memperlihatkan bahwa musik yang dimainkan bersama band
pendukung ini bisa dikembangkan sedemikian rupa. Kalau mereka kangen dengan
versi Adhitia Sofyan yang lama, tinggal mendengarkan album pertama sampai
ketiga. Atau kalau ini semua gagal, saya selalu bisa membuat album yang serupa
di masa yang akan datang. Tapi pertanyaan paling penting adalah bagaimana album
ini bisa menarik pendengar-pendengar baru yang ingin berkenalan dengan musik
saya.”
Silver
Painted Radiance dirilis oleh Demajors Independent Music Industry dan mulai
tersedia di sejumlah kanal digital sejak 14 Februari 2016. Versi fisik album
ini akan mulai beredar luas pada tanggal 21 Maret 2016.
v