Kamis, 31 Mei 2018
Sabtu,
26 Mei 2018 telah dilaksanakan obrolan santai(obras) tentang penyakit Lupus
yang diselenggarakan oleh mahasiswa dari prodi Psikologi UNJ. Acara ini
merupakan salah satu rangkaian acara dari Ramadhan Charity Festival. Ramadhan
Charity Festival merupakan event pertama kali yang baru diselenggarakan pada
tahun ini. Terdapat 4 rangkaian acara, yaitu Gerakan Seribu Kurma, Roadshow
Education, Obrolan Santai, dan Konser Ramadhan.
Obrolan
Santai yang diselenggarakan di Gedung Sertifikasi Guru lantai 8 kemarin
bekerjasama dengan Yayasan Lupus Indonesia. Pada hari itu, acara dimulai pukul
14.00 kemudian dilanjutkan dengan sharing-sharing dengan Odapus (orang dengan
Lupus). Lupus merupakan penyakit kronik atau menahun dan dikenal sebagai
penyakit autoimun. Banyak sekali orang-orang yang belum mengenal penyakit lupus
ini.
“Tujuan
dari acara ini adalah sebagai sarana pembelajaran dan jiwa sosial khususnya
mahasiswa Psikologi UNJ dan membuat acara yang dapat bermanfaat di bulan
Ramadhan” ujar Sultan Marshel sebagai ketua pelaksana acara Ramadhan Charity
Festival. Tema yang diangkat pada acara ini yaitu OCEAN (Open Charity For
Empathy And Tolerance). Makna dari tema tersebut adalah sesuai dengan
kepanjangannya, yaitu membuka donasi untuk meningkatkan nilai empati dan
toleransi sesama manusia.
Sasaran
dalam acara ini, yaitu mahasiswa Psikologi UNJ, ODAPUS (orang dengan Lupus),
Yayasan Lupus Indonesia, dan masyarakat umum. Proses dalam mempersiapkan
seluruh rangkaian acara ini cukup panjang. Karena banyak sekali dinamika yang
tidak sesuai dengan ekspektasi karena acara ini baru pertama kali
diselenggarakan, jadi belum ada gambaran yang dapat dijadikan acuan.
Hasil
yang ingin dicapai dari acara ini adalah, peserta maupun panitia yang terlibat
dapat memiliki nilai empati dan toleransi yang tinggi, kemudian penyakit Lupus
dapat diketahui oleh masyarakat umum, dan Komunitas Muslim Psikologi UNJ dapat
dikenal oleh banyak orang. Kendala yang dihadapi dalam mempersiapkan acara ini
sangat banyak, yaitu sumber daya manusianya. Terkadang panitia masih sulit
untuk mengatur jadwal kuliahnya, karena banyak sekali yang bentrok dengan
jadwal rapat sehingga dapat menghambat beberapa proses. Kemudian, dana yang
cukup besar, namun masalah itu dapat diselesaikan.
Obrolan
santai dan sharing-sharing dengan Odapus ini berlangsung sampai pukul 19.00.
Kegiatannya selain sharing, yaitu buka bersama, dan sesi foto-foto. Semoga
dengan adanya seminar mengenai Lupus ini, masyarakat umum dapat lebih tahu
tentang penyakit langka ini dan dapat membantu para Odapus.
Nura
Asia Bella
dok: instagram.com/ramadhanjazz
Acara music
tahunan yang berlangsung pada bulan
Ramadhan kembali diadakan oleh Remaja Islam Masjid Cut Meutia (RICMA) yang
bekerja sama dengan WartaJazz yaitu, Ramadhan Jazz Festival 2018. Sudah terhitung
yang kedelapan kali acara ini diadakan sejak tahun 2010. RJF tahun ini bertajuk
Jakarta Is Us dengan tagline
#LoveUnitesAll dengan tujuan membawa pesan cinta dan harmoni kedamaian bagi
seluruh warga Jakarta.
Ramadhan Jazz
Festival 2018 sukses diadakan pada tanggal 25 dan 26 Mei 2018 di pelataran
Masjid Cut Meutia dengan mengundang artist top tanah air. Pada hari pertama
diisi oleh Snada ft. Dwiki Dharmawan dan Budhi Haryono, Dengarkan Dia, Chiki
Fawzi, Afgan-Isyana Sarasvati-Rendy Pandugo, Maliq & D’Essentials, Nonaria,
dan Tosca. Sedangkan pada hari kedua diisi oleh Alpen Music Project, ABNON,
Andien, Lantun Orchestra, Yura Yunita, The Soulful, dan Glenn Fredly.
Gubernur DKI
Jakarta Anies Baswedan yang hadir dalam malam pertama memberikan apresiasi pada
acara besutan RICMA yang bekerja sama dengan Wartajazz. Ia menyampaikan
komitmen dukungan Pemerintah Provinsi DKI ditahun mendatang.
Sebagian dari kegiatan Ramadhan Jazz Festival 2018 adalah Donor Darah
dimana pada hari pertama terkumpul 24 kantung darah hasil kerjasama dengan
Palang Merah Indonesia (PMI).
Kegiatan RJF
selalu mengusung Social Activity yang mana pada tahun ini akan fokus pada
masalah kesehatan dengan membantu mengisi rumah singgah yayasan Cancer
Information and Support Center (CISC).
Animo
masyarakat untuk menyaksikan acara ini sangat luar biasa, setiap tahunnya
selalu bertambah banyak pengunjung yang hadir. “Acaranya seru banget, selain
gue bisa nonton artist yang kece-kece, gue juga bisa beramal. Ya, pokoknya gue
support terus untuk RJF tahun-tahun selanjutnya.” ujar Yasmin salah satu
pengunjung RJF 2018.
Rizal Subekti
Sabtu, 26 Mei 2018
Jumat
(25/05/2018), udara sejuk dan rintik hujan pagi tadi, tidak mengurungkan niat
peserta untuk datang ke seminar “Discover Your Potentials” yang diadakan oleh
ID Talent yang
bekerjasama dengan prodi Sastra Indonesia UNJ. Bertempat di Aula Latief Hendraningrat, kampus
A UNJ, seminar
ini bertujuan untuk menunjukkan pengalaman dari Putra Nababan selaku jurnalis
senior yang kini menjadi Founder dan
CEO ID Talent. Sebab, secara kebetulan berkaitan dengan mata kuliah jurnalistik
yang saat ini sedang ditempuh angkatan 2015.
Seminar
ini mengangkat tema “Jurnalistik Dalam Media Digital”, kini Putra Nababan tidak
hanya di media koran dan majalah, tetapi juga merambah ke ranah digital. Acara
yang dipersiapkan sejak tanggal 11 Mei 2018 ini, mendapat respon yang positif
sejak poster disebar. Peserta yang tadinya ditargetkan 200 orang, bertambah
menjadi 250 orang. Acara ini terbuka untuk umum dan selain dihadiri oleh dosen
juga ada beberapa alumni yang turut hadir.
Acara
dimulai pukul 09.00 WIB dipandu oleh pewara Rizka Yuvista, mahasiswa Sastra
Indonesia angkatan 2014. Sebelum acara inti dimulai, ada penampilan dari
perwakilan prodi. Penampil pertama bapak Gunawan, dosen Sastra Indonesia yang
menarikan tarian Selayang Pandang dan grup musikalisasi puisi, Wekasane. Tidak
lupa juga, bincang-bincang hari itu ditemani oleh moderator Putri Juniawan,
presenter lintas media yang juga alumni Sastra Indonesia UNJ.
ID
Talent (www.idtalent.id) adalah sebuah platform digital untuk mengenali potensi
diri lebih jauh agar nantinya kita dapat mencari pekerjaan sesuai bidang yang
kita minati. Melalui keliling dari kampus satu ke kampus yang lainnya, Putra
Nababan hendak menyampaikan pesan kepada generasi muda Indonesia, “janganlah
jadi beban bangsa yang nantinya kerja datang pagi pulang sore malam ngeluh.
Tetapi jadilah kebanggaan bangsa” ujar pria asal Tapanuli Utara ini.
Bersamaan
dengan penjelasan mengenai ID Talent, Putra Nababan juga menerangkan tentang
pencapaian dalam kehidupan serta perjalanan jurnalistiknya. Hampir semua
presiden di Indonesia berhasil ia wawancara, kecuali presiden pertama,
Soekarno. Selain itu, Putra Nababan juga telah mewawancarai beberapa wakil
negara lain dari Kuba, Portugal, Malaysia, dan Amerika Serikat. Pencapaian
terbesar yang ia sebut sebagai mahakaryanya adalah berhasil melakukan wawancara
dengan presiden Amerika Serikat, Barack Hussein Obama.
Pria
yang telah terjun ke bidang jurnalistik sejak usia 20 tahun ini, juga
mengajarkan kiat-kiat agar menjadi orang yang dapat berkompetisi di dunia
kerja. “Gigih dan doa. Selama ini hanya itu kuncinya” ucap Putra Nababan dengan
khidmat. Semua peserta menganggukkan kepalanya setuju dengan pernyataan
tersebut. Putra Nababan yang pernah kuliah di Midland University, Nebraska,
dulunya adalah seseorang yang aktif di organisasi mahasiswa kampus serta
menjadi wartawan koran kampus.
Ia
menyadari potensi dan melakukan apa yang disukai maka ia terus menekuninya.
Ketika di dunia kerja pun, Putra Nababan mengaku bahwa jika ia memiliki saingan
ia akan terus mengejar orang tersebut. Ia mengatakan, “lebih baik satu tim
dengan saya daripada lawan saya”. Ketekunannya di bidang jurnalistik berhasil
mengantarnya ke prestasi Panasonic Gobel Awards. Putra Nababan telah
mengantongi lima piala berturut-turut dari tahun 2007 hingga 2012. Putra
Nababan memenangkan kategori Presenter Berita Terbaik.
Putra
Nababan meniti kariernya dari bawah hingga puncaknya ia bisa menjadi pemimpin
redaksi. Memang butuh pengorbanan besar dan kegigihan untuk mencapai pencapaian
tertinggi. Namun, Putra Nababan telah membuktikan bahwa setiap orang pasti bisa
melaluinya. Jangan lupa juga untuk menikmati setiap proses yang ada, tidak ada
yang instan.
Nabila Hidayah
Senin, 21 Mei 2018
BEM UNJ, tepat pada hari Sabtu (12/5)kemarin telah dilaksanakan
audiensi mahasiswa dengan pihak rektorat dan Plt Rektor UNJ, Prof. Intan Ahmad,
Ph.D. Audiensi tersebut dilaksanakan di Gedung Rektorat Lt.1. Adapun audiensi tersebut dihadiri oleh Moh.
Wildan Habibi (Ketua BEM UNJ), M. Yan Handoko (Kadept. Dalam Negeri BEM UNJ),
Ilham Mubarak (Kadept. Sosial Politik BEM UNJ), Imam Bagja (Kadept. Advokasi
BEM UNJ), Rakha Ramadhana (Kadept. Komunikasi dan Informasi BEM UNJ) dan
Roushan (Ketua BEM FIS) dari perwakilan mahasiswa. Sementara dari pihak
rektorat turut hadir Prof. Intan Ahmad, Ph.D (Plt Rektor UNJ), Prof. Dr.
Muchlis Rantoni Luddin, MA (WR 1 UNJ), Prof. Dr. Achmad Sofyan Hanif, M.Pd. (WR
3 UNJ), Dr. Achmad Ridwan, M.Si. (WR 4 UNJ) beserta jajaran rektorat dan
dekanat.
Adapun tuntutan dari mahasiswa yakni:
1) Menuntut adanya publikasi
rancangan statuta UNJ kepada mahasiswa pada hari Rabu, 9 Mei 2018,
2) Mendesak
pengesahan statuta dengan mempertimbangkan masukan mahasiswa,
3) Mendesak
terbentuknya Senat UNJ dan Panitia Pemilihan Rektor UNJ,
4) Menuntut peran
strategis mahasiswa dalam kepanitiaan Pemilihan Rektor UNJ demi terwujudnya
pemilihan rektor UNJ yang bersih,
5) Menuntut terpilihnya Rektor baru UNJ
selambat-lambatnya 31 Mei 2018,
6) Menuntut pertanggungjawaban Plt. Rektor UNJ
untuk mencabut ijazah plagiator dan membatalkan kerja sama kredit pendidikan
antara Bank BTN dan UNJ. Aksi yang dilakukan mahasiswa ini ternyata dianggap mengganggu
karena bersamaan dengan pelaksanaan ujian SBMPTN di UNJ.
Dari hasil audiensi tersebut tuntutan poin 1 dan 4 berhasil
disepakati. Sementara untuk pengesahan statuta dilakukan di akhir Mei. Statuta
UNJ merupakan rancangan masa depan yang tidak akan berubah untuk 20-30 tahun ke
depan, sehingga dalam prosesnya membutuhkan waktu dan harus hati-hati. Statuta
mestinya bisa cepat namun ternyata ada perbedaan pemahaman pada beberapa pihak
sehinga perlu didiskusikan kembali.
Adapun mekanismenya setelah diproses di UNJ dari Senat yang
targetnya selesai di akhir Mei, draft statuta akan diteruskan ke
Kemenristekdikti pada tanggal 31 Mei 2018, dilanjutkan ke Biro Hukum, setelah
itu akan dirumuskan ke dalam Peraturan Menteri. Dari Peraturan Menteri tersebut
terbentuklah Senat Fakultas. Setelah
Senat fakultas rapat terkait Senat universitas, barulah dibentuk Senat
universitas. Selanjutnya Senat universitas membuat panitia pemilihan Rektor. Sebelum
diteruskan ke Kemenristekdikti, mahasiswa akan disertakan dalam diskusi dengan stakeholder
tanggal 16 Mei, dan rapat pleno Senat di tanggal 21 Mei 2018. “Saya bisa
meyakinkan senat bahwa mengundang mahasiswa akan rapat senat bersama stakeholder
yang lain”, ungkap Prof. Intan.
Terkait tuntutan pemilihan rektor selambat-lambatnya di akhir Mei
belum bisa terwujud. Sebagian besar pihak rektorat menyatakan tidak bisa karena
tahapan yang panjang dan tidak memungkinkan. Ke depannya Rektor dan Senat akan
dipegang oleh orang yang berbeda. Senat memegang kendali atas permasalahan dan
peraturan yang sifatnya akademik seperti kurikulum dan sebagainya.
Lalu untuk tuntutan poin terakhir terkait pencabutan ijazah
plagiator, Prof. Intan menyebutkan bahwa Rektor tidak mengambil keputusan
sendiri. Rektor juga mengambil perspektif dari jajarannya untuk plagiator. Lalu
terkait student loan, “Kerja sama student loan tidak mengikat
karena hanya menjadi sebuah fasilitas”, ungkapnya. Sistemnya mahasiswa hanya
bisa mengambil kredit jika mereka punya income(pendapatan). Jadi dengan
kata lain kredit ini tidak ditagihkan untuk mahasiswa Sarjana melainkan ditagihkan
ke orang tuanya. Terkait pengambilan kebijakan strategis, Plt Rektor bisa
menandatangani seluruh kebijakan strategis atas nama Kemenristekdikti.
Di akhir audiensi pihak rektorat memberikan draft Statuta
kepada mahasiswa yang selanjutnya akan dipublikasikan ke umum. Pada tanggal 16
Mei mendatang. Mahasiswa akan rapat dengan Senat dalam rangka memberikan
masukkan untuk statuta UNJ.
BEM UNJ
Jumat, 18 Mei 2018
Senin,
14 Mei 2018 telah diadakan sebuah acara yang bertajuk UNJ Fashion Event. Acara
ini merupakan acara tahunan yang diadakan
oleh Mahasiswa S1 tingkat akhir Tata
Busana Universitas Negeri Jakarta. Event ini
biasa diadakan di Mall-mall besar di
daerah Jakarta setiap tahunnya. Namun, pada tahun ini UNJ Fashion Event untuk pertama kalinya diadakan di Universitas Negeri
Jakarta tepatnya di Gedung Pasca Sarjana, Aula Bung Hatta (lantai dua).
Acara
ini dibuka oleh sambutan dari Dekan Fakultas Teknik, kemudian sambutan-sambutan
dari dosen-dosen lainnya, acara dilanjutkan oleh beberapa hiburan seperti band
dan tari-tarian daerah. UNJ Fashion Event kali ini mengangkat tema X-OTICS of Indonesia menggambarkan Animal Endemic of Indonesia yaitu hewan-hewan
yang sudah mulai punah di Indonesia diangkat lagi dari kelima pulau, mulai dari
Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan Papua. Hewan-hewan yang hampir punah
tersebut dijadikan sumber inspirasi dan inspirasi tesrsebut dijadikan sebuah karya
dalam membuat desain untuk pagelaran Fashion Event kali ini.
Adapun
tujuan dari UNJ Fashion Event ini yaitu,
untuk memperkenalkan Jurusan Tata Busana di Universitas Negeri Jakarta, bahwa tata
busana disini tidak hanya dalam hal menjahit baju maupun menggambar desain saja
melainkan dapat merepresentasikan karya-karya mahasiswa tata busana yang
dipelajari mulai dari semester satu hingga semester delapan. Acara ini mulai dipersiapakan
dari lima bulan yang lalu. Selain itu, sasaran dalam kegiatan ini adalah untuk mahasiswa-mahasiswa
tata busana dan pencinta fashion. So, buat Edufriend pecinta fashion tunggu yaa UNJ Fashion Event
tahun-tahun berikutnya.