Senin, 14 Mei 2018
Tahukah Edufriend salah satu hari
paling penting di negara kita Indonesia ? Kenangannya pun ada
museumnya di Jakarta, dimana hari
paling penting ini mengenang saat – saat rasa bangkit dan semangat persatuan, kesatuan,
dan nasionalisme perjuangan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan Indonesia. Itulah
dia hari Kebangkitan Nasional yang sering kita sebut Harkitnas dan jatuh pada
tanggal 20 Mei.
Kebangkitan
nasional dimulai dengan berdirinya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei
1908 dimana ditandai dengan bangkitnya rasa dan semangat persatuan,
kesatuan, dan nasionalisme, serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan
Republik Indonesia, yang tidak pernah muncul selama penjajahan berkuasa dan
bumi pertiwi ini dikuasai oleh Belanda dan Jepang. Organisasi Boedi Oetomo
didirikan oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van
Indische Artsen), yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji, serta digagas
oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo.
Hari Kebangkitan Nasional tersebut
selalu kita peringati untuk mengenang perjuangan bangsa kita dahulu menuju
bangsa yang merdeka, pertumpahan darah kerap terjadi, banyak nyawa berguguran
untuk mengibarkan sang Merah Putih. Untuk itu, sebagai pemuda dan pemudi bangsa
Indonesia kita harus bisa melanjutkan perjuangan para pahlawan kita yang telah
gugur melanjutkan hidup dengan penuh semangat dan rasa nasionalisme tinggi
terhadap bangsa Indonesia. Kita harus bangkit dari tidur kita, bangkit dari
rasa ketidakadilan, bangkit dari kemiskinan, bangkit dari keterpurukan, bangkit
dari kebodohan, dan menjunjung tinggi rasa persatuan, kesatuan, dan
nasionalisme untuk terus mengibarkan sang Merah Putih juga mengharumkan nama
bangsa besar kita INDONESIA.
Anugerah Dwi Fitriani
Jakarta, 10-13 Mei 2018, telah di gelar sebuah acara fashion show dan talkshow yang bertajuk UI
Fashion Week 2018. UIFW tahun ini mengangkat tema “beyond stereotypes” - “yang diangkat dari keseharian seperti
yang kita rasakan, banyak banget dari kalangan muda-mudi yang merasa terbatasi ketika memakai baju,
contohnya ketika kita memakai baju batik sering merasa terlalu formal, merasa
cocoknya untuk pergi ke acara-acara formal saja, padahal kan tidak juga, dan juga banyak stereotypes
dunia fashion dalam segi berpakaian
dan beauty standard yang sebenernya tidak benar, seperti cantik
harus putih, tinggi, rambut lurus padahal kan tidak, maka dari itu kita
mengangkat tema “beyond stereotypes”
untuk menyadarkan bahwa fashion is worth
exlploring and fashion is wide yang
mana dari situ kita bisa berekspresi seperti apapun melalui fashion.” Ungkap Nidyanthy Adillia selaku project
officer.
UI Fashion Week tahun ini merupakan acara yang ke-5.
Edufriend penasara ngga sih kenapa UI bisa mengadakan acara fashion week
padahal tidak ada jurusan fashion design
di UI??? Begini sejarah singkatnya. Klub
Mode UI adalah sebuah organisasi yang dibentuk karena melihat banyaknya
mahasiswa UI yang memiliki minat di
bidang fashion tetapi tidak ada wadahnya, banyak organisasi yang ada di UI kecuali fashion, dan Klub Mode UI ini memiliki proker yaitu UI Fashion Week.
Walaupun di UI tidak ada jurusan fashion
design, Klub Mode UI ingin memiliki acara yang tetap terjaga mutunya
meskipun mereka tidak mempelajari fashion
secara dalam maka dari itu mereka mencari partner yang memang bergerak di bidang
fashion, seperti ESMOD, agensi model,
dan perancang busana dari luar. Model-model, perancang busana, serta tenant-tenant yang ikut berpartisipasi di UIFW ini 90% dari
eksternal, karena walaupun ini acara UI tapi panitia selalu terbuka buat
siapapun untuk berpartisipasi.
Nidy mengungkapkan bahwa targetnya selaku PO adalah
memperbesar publikasi, bukan publikasi acaranya tapi publikasi seluruh model
dan perancang busanany. Mengapa demikian?
Karena menururtnya tujuann
diadakannya fashion show adalah agar
para perancang busana pendatang baru memiliki exposure, karena para perancang busan ini memiliki
potensi yang layak di expose
oleh media agar target market mereka itu tercapai dari yang tidak tahu
menjadi tau karya-karya mereka.
Acara UIFW ini selain ajang sebagai ajang pagelaran
busana juga sebagai ajang pencarian bakat-bakat muda yang memiliki minat
dibidang fashion karena UIFW ini juga
memiliki rangkaian seperti design competition dan perekrutan para model untuk
tampil di acara UIFW ini, so buat Edufriend yang tertarik di bidang fashion tahun depan bisa banget buat
ikutan UIFW.
Enggal Fauzia Listiara Sani
Minggu, 13 Mei 2018
Pendidikan Bisnis adalah prodi (program studi) yang
sudah di upgrade dari Pendidikan Tata
Niaga. Membahas tentang prodi yang satu ini, banyak plus dan minus
nya yang tersurat maupun tersirat dari berbagai perspektif orang.
Dimulai dari poin plus nya prodi ini adalah prodi pemasaran/wirausaha yang cocok bagi
kalian yang memiliki cita-cita menjadi wirausaha atau guru pemasaran. Mata
kuliah yang akan kalian dapat dari prodi ini diantaranya seperti manajemen
bisnis, landasan pendidikan, akuntansi, bank syariah, hukum perdata dagang dan
sebagainya. Di prodi ini kalian juga tidak perlu takut dengan dosen-dosen killer yang menyusahkan kalian atau
membuat kalian takut akan sistem penilaiannya, karena dosen-dosen Pendidikan
Bisnis sangat welcome dan tidak pelit
untuk memberi kalian nilai, kecuali dosen MKU (Mata Kuliah Umum) nih Edufriend. Perihal ditanya mengenai mahasiswanya,
mahasiswa Pendidikan Bisnis sangat kompak dan mendukung satu sama lain, baik
kaka tingkat maupun mahasiswa baru, jadi cocok banget bagi Edufrined yang
memiliki jiwa solidaritas yang tinggi. Contohnya, setiap ada pertandingan yang
membawa nama Pendidikan Bisnis, seluruh mahasiswa Pendidikan Bisnis, turut ikut serta, hadir dan mendukung perwakilan prodinya.
Sekarang kita membahas tentang poin minus dari prodi Pendidikan Bisnis.
Banyak orang yang menganggap negatif prodi Pendidikan Bisnis karena mahasiswa
yang laki-lakinya suka nongkrong(berkumpul di suatu tempat) seusai kelas untuk
menbicarakan hal-hal yang tidak penting. Ada yang memiliki fikiran juga bahwa
prodi ini adalah prodi yang gabut atau tidak memiliki tugas yang banyak
sehingga kegiatan sehari-harinya akan disibukkan oleh tugas-tugas yang
diberikan oleh dosen-dosen killer
yang menakutkan. Banyak juga yang memiliki fikiran bahwa prodi Pendidikan
Bisnis yang sebelumnya disebut Pendidikan Tata Niaga yang ketika sudah lulus kuliah
ujung-ujungnya dagang saja, yang mempengaruhi fikiran calon mahasiswa baru
sedikit peminat untuk prodi ini.
Ketika prodi ini sudah mengganti nama menjadi Prodi
Pendidikan Bisnis ini merupakan angin segar, karena pembaharuan nama prodi
membuat banyak calon mahasiswa baru memilih Prodi Pendidikan Bisnis. FYI (For
Your Information) Prodi Pendidikan Bisnis tidak seperti fikiran negatif orang-orang
kok Edufriend, Prodi Pendidikan Bisnis bukan prodi yang gabut dan juga tidak
memiliki mahasiswa yang buruk melainkan mahasiswa yang unggul dan tinggi
solidaritas.
Zahra Verona Putri
Rabu, 9 Mei 2018, dilaksanakan
Aksi Dalam Kampus yang ramai bertagar #UNJDaruratRektor. Aksi ini
dilatarbelakangi atas ketidakadaannya rektor definitif Universitas Negeri
Jakarta, padahal dalam sebuah Perguruan Tinggi Negeri sangat dibutuhkan rektor
agar dapat mengambil keputusan dan mengambil kebijakan. Perlu diketahui bahwa
pasca diberhentikannya Rektor Universitas Negeri Jakarta oleh Menristekdikti
pada 2017 lalu, UNJ kini dipimpin oleh seorang Plt. Rektor. Maka
terhitung sudah kurang lebih 7 bulan UNJ belum memiliki Rektor definitif.
Berikut adalah tuntutan dari
Mahasiswa UNJ:
1. Menuntut adanya publikasi
rancangan statuta UNJ kepada mahasiswa pada hari Rabu, 9 Mei 2018.
2. Mendesak pengesahan statuta
dengan mempertimbangkan masukan mahasiswa selambat-lambatnya pekan ini.
3. Mendesak terbentuknya senat
UNJ dan panitia pemilihan rektor UNJ pekan ini
4. Menuntut peran strategis
mahasiswa dalam kepanitiaan pemilihan rektor UNJ demi terwujudnya pemilihan
rektor UNJ yang bersih.
5. Menuntut terpilihnya Rektor
Baru UNJ selambat-lambatnya 31 Mei 2018.
6. Menuntut pertanggungjawaban
PLt rektor UNJ untuk:
a. Mencabut
ijazah plagiator
b. Membatalkan
kerjasama kredit pendidikan antara Bank BTN dan UNJ.
"Aksi itu, menurut saya,
sebagai jati dirinya mahasiswa karena mahasiswa yang ikut beraksi tandanya
hatinya bergerak untuk menyuarakan suara rakyat atau suara mahasiswa tersebut.
Apalagi dalam rangka #UNJDaruratRektor, mahasiswa itu harus sadar bahwa sebuah
kampus atau universitas membutuhkan seorang rektor yang dapat memimpin adanya
perkuliahan. Maka dari itu kita harus menyuarakan suara kita di depan Gedung
Rektorat," kata Hanan Amirah Alamudy, salah satu massa Aksi Dalam Kampus
ini.
Aksi ini dimulai pada pukul 11.15
waktu setempat yang beberapa waktu sebelumnya telah dilakukan persiapan seperti
Konsolidasi Akbar pada hari Senin di Tugu UNJ. Agitasi massa dari fakultas ke
fakultas menandai dimulainya aksi ini
Aksi ini diwarnai oleh yel-yel
buatan mahasiswa serta berbagai orasi yang berhubungan dengan tuntutan
mahasiswa. Dilakukan juga gimmick yaitu aksi media dengan cara mem-posting aksi
tersebut di media sosial Instagram dan WhatsApp setelah dibunyikannya sirine
oleh Komandan Green Force 2018, Syahputra Pratama. Anas Abi Anzah selaku
Komandan Red Soldier FIS UNJ 2018 juga turut serta memandu massa bersama
Komandan GF 2018 nih Edufriend. Spanduk, poster dan selembaran juga dipajang di
sekitaran lokasi aksi. Terdapat juga selembaran yang dibagikan kepada mahasiswa
UNJ.
Walaupun matahari semakin terik
namun tidak menyurutkan semangat mahasiswa yang ada. Semakin sore pun massa
aksi semakin bertambah mengingat waktu perkuliahan sudah berakhir. Aksi kali
ini belum menemui titik terang dikarenakan Plt. Rektor UNJ yang awalnya bisa
ditemui oleh massa nyatanya mempunyai agenda lain di luar kampus yang
mengakibatkan ia tidak dapat menemui massa. Massa pun mengirimkan pesan singkat
kepada Prof. Intan Ahmad, Ph.D selaku Plt. Rektor UNJ secara serentak yang
isinya menunggu itikad baik dari beliau. Akhirnya pada pukul 18.00, aksi disudahi dikarenakan
Plt. Rektor tak kunjung bertemu oleh massa dan juga beliau berjanji akan
menemui massa pada hari Sabtu tanggal 11 Mei 2018. Aksi juga ditutup dengan
penyegelan Gedung Rektorat sebagai bentuk keseriusan massa.
Widya Arumdwita
Rabu, 09 Mei 2018
Telah berlangsung dengan meriah
acara SPORA(Sport and Art) pada 2-7 Mei 2018 yang bertempat di Gedung O dan
Lapangan HI, Kampus A, Universitas Negeri Jakarta. Acara yang di gelar oleh
BEMP Pendidikan Bahasa Inggris ini merupakan proker tahunan departemen Mikat(minat
dan bakat) yang dulunya merupakan join
commitee dengan Mikat BEMP Sastra Inggris.
Acara yang mengusung tema “Delightful Week in Tropical Summer” ini
bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi sekaligus mewadahhi minat dan bakat
mahasiswa-mahasiwi English Department. Seperti
yang kita rasakan Jakarta bulan ini sedang panas-panas nya maka dari itu
panitia mengambil tema tersebut dan memaknainya agar kita tetap semangat dan
berbahagia serta tidak stress karena
acara ini merupakan acara seru-seruan di tengah “summer”-nya Jakarta.
Lomba-lomba yang ditawarkan pun
lebih variatif dari tahun sebelumnya yaitu futsal, galasin, estafet, lomba
makan, tarik tambang, bakiak, dan PES, rangkaian perlombaan tersebut dilaksanakan
dari tanggal 2-7 Mei 2018, dan ditutup pada pukul 17.00 dengan Art performance dari mahasiswa/i English Department. Art performance-nya sendiri berupa menyanyi,
pertunjukan teater sampai stand up
comedy.” Spora-nya seru banget nga nyesel ikutan, walaupun gue ga menang
yang penting gue somobong hehehe, pokoknya tahun depan gue mau ikut lagi sih”
ungkap Dhea dari Pend. Bahasa Inggris 2016.
Enggal Fauzia L.S