Sabtu, 16 April 2016
Departemen Olahraga dan Seni dari
Badan Eksekuti Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial UNJ mempersembahkan event PORSENI
( Pekan Olahraga dan Seni 2016 ) acara seru ini bertema SRIKANDI yang berarti berprestasi dalam karya dan
jasmani. Acara yang berlangsung dari
tanggal 4 – 15 April 2016 menampilkan lomba kreasi Musik dan Tari, selain itu
ada lomba olahraga yang tidak kalah seru ada lomba futsal, tennis meja, basket,
bulu tangkis, dan volly.
Event ini diadakan untuk memberi
wadah bagi para mahasiswa mahasiswi UNJ untuk mengasah kreativitas dan semangat
berolahraga. Sorak sorai para suporter dan semangat peserta lomba serta para
panitia sangat mengebrak lapangan UPT KAMPUS A Universitas Negeri Jakarta. Para
mahasiswa dan mahasiswi yang menonton pun tidak kalah ramai, mereka antusias
untuk melihat perlombaan tersebut.
“Learn to use public speaking and broadcasting skills
in your daily life” begitulah tema yang diangkat pada Experiental Broadcasting
IV 2016 oleh IPFM Radio Institut Perbanas Jakarta dalam seminar yang
diselenggarakan pada tanggal 14 April 2016 di Auditorium Unit 3 Institut
Perbanas. Seminar ini dihadiri oleh mahasiswa Institut Perbanas dan mahasiswa
umum. Harga tiket untuk seminar ini sebesar Rp. 60.000 untuk Pre Sale dan
Rp.65.000 untuk On The Spot. Acara ini menghadiri dua pembicara yang ahli dalam
bidangnya yaitu Keenan Pearce sebagai public speaker dan Gofar Hilman sebagai
Broadcaster juga Ananda Bramantya sebagai moderator dari penyiar OZ radio.
Selain untuk menjalan program kerja tahunan, tujuan
diadakan seminar ini juga untuk berbagi ilmu tentang pentingnya dunia
broadcasting dan public speaking kepada mahasiswa Institut Perbanas, sekaligus
untuk mengembangkan minat dan bakat mahasiswa yang suka dengan dunia
broadcasting, khususnya radio. “Semoga dengan acara ini mahasiswa bisa belajar
tentang public speaking dan broadcasting yang bisa bermanfaat kedepannya” kata
Amel, selaku ketua pelaksana Experiental Broadcasting IV.
Acara ini berlangsung dengan lancar dan apa yang
disampaikan oleh pembicara juga sampai pada penonton. Seperti yang dikatakan Fransiska,
peserta seminar Exbros “Acaranya seru, banyak ilmu yang didapat, jadi kita
harus tau kedepannya mau jadi apa dan harus meningkatkan kemampuan komunikasi
kita”. Acara ini juga berjalan lancar karna kerja sama seluruh panitia, semua
pihak yang tlah membantu, dan juga peserta yang tlah hadir.
AtiyahKamis, 07 April 2016
Setelah tiga album
minimalis, Adhitia Sofyan keluar dari kotak yang telah ia bangun pelan-pelan.
Ia mencoba memindahkan apa yang terjadi sehari-hari dengan band pendukungnya ke
dalam rekaman. Hasilnya? Album Silver Painted Radiance.
Selama
lebih dari delapan tahun, Adhitia Sofyan telah ada di industri musik Indonesia.
Silver Painted Radiance adalah album keempat Adhitia Sofyan. Musiknya berubah,
sekarang seluruh elemen band pendukungnya yang sehari-hari mengiringinya di
atas panggung juga beraksi di dalam rekaman.
“Karena
belakangan ini sering bermain dengan band, saya jadi tertarik untuk merekam
format ini. Format sendiri sudah terlalu sering didengar. Ada juga kebosanan
dengan lagu-lagu mellow yang sering
dibawakan di panggung. Bosan juga melihat penonton yang termenung diam,
mimiknya selalu sama dari awal sampai akhir lagu,” jelas Adhitia Sofyan sembari
berkelakar sesekali tentang alasannya muncul dengan pendekatan produksi yang
berbeda.
Beberapa
tahun terakhir, pendekatan berbeda dengan menggunakan jasa band pendukung sudah
dilakukan olehnya. Ketika harus melanjutkan karir dengan album baru, nama-nama session player yang punya reputasi bagus
itu pun berkontribusi di Silver Painted Radiance.
“Tidak
ada yang baru sebenarnya. Rasanya sama seperti artis solo dengan session players-nya. Sama seperti ketika
kita latihan di studio. Yang terasa berbeda hanya porsi permainannya saja.
Sebelum ini, gitar saya selalu di depan, lalu instrumen yang lain mengikuti.
Karena memang secara konstruksi lagu, bagian gitar sudah jadi dan terekam
duluan. Kali ini, karena hasil dari urun rembug, jadinya ketika rekaman harus
bagi-bagi porsi main,” ujarnya panjang lebar.
Pembagian
kapling ini, membuatnya punya pendekatan yang baru.
“Saya
harus membiarkan piano lewat duluan, drum lewat duluan. Bahkan ada
bagian-bagian lagu yang saya sama sekali tidak main karena memang kebutuhannya
seperti itu,” tambahnya.
Secara
sadar, pendekatan produksi album yang
berbeda juga dikejar.
“Sebelumnya,
para kolaborator itu hanya menambal materi yang sudah jadi. Sekarang tidak.
Saya biasanya datang dengan materi gitar dan vokal lalu kita bahas
bersama-sama. Gitar saya bukan lagi jadi pemain utama sekarang ini. Lagu dan
kepentingan suaranya yang lebih diutamakan. Senang sih akhirnya bisa keluar
dari gua bernama bedroom musician itu
dan mencoba hal baru,” terang Adhitia Sofyan lagi.
Hasilnya
adalah sebuah album dengan pendekatan musik yang berbeda ketimbang tiga album
sebelumnya. Album ini berisi sepuluh lagu yang memberi warna baru di karir
musikal Adhitia Sofyan.
Musiknya
tetap renyah, bisa dinyanyikan bersama, punya lirik dalam, kontemplatif –kalau
tidak mau dibilang punya lirik gelap— dan dinyanyikan sepenuh hati.
Kisah-kisahnya masih berasal dari sekitar.
Bagi
yang telah mengikuti musiknya lewat beberapa album sebelumnya, ia punya sedikit
pesan, “Saya ingin memperlihatkan bahwa musik yang dimainkan bersama band
pendukung ini bisa dikembangkan sedemikian rupa. Kalau mereka kangen dengan
versi Adhitia Sofyan yang lama, tinggal mendengarkan album pertama sampai
ketiga. Atau kalau ini semua gagal, saya selalu bisa membuat album yang serupa
di masa yang akan datang. Tapi pertanyaan paling penting adalah bagaimana album
ini bisa menarik pendengar-pendengar baru yang ingin berkenalan dengan musik
saya.”
Silver
Painted Radiance dirilis oleh Demajors Independent Music Industry dan mulai
tersedia di sejumlah kanal digital sejak 14 Februari 2016. Versi fisik album
ini akan mulai beredar luas pada tanggal 21 Maret 2016.
v
Sabtu, 26 Maret 2016
Acara sun2 ini adalah acara Stand Up
Show dari Stand Up UNJ. acara Sun2 dengan tema “BIKININ PARTY” yang dimeriahkan
oleh 11 komika dari Stand Up UNJ dan juga penampilan dari Guest Stars yaitu
Hifdzi Khoir dan Arief Didu. 11 komika ini berasal dari berbagai fakultas. Ada
dari Fis, Fip, Fik, Fmipa dan Fe. Mc
dari acara Bikinin party itu sendiri ada Falah Akbar dari Stand Up comedy
academy indosiar. Yudha ilham dari Stand Up comedy academy indosiar. Dan Indra
Turner dari Api lagi Mnc tv.
Dengan harga tiket masuk sebesar 20k (presale)
dan 30k (ots). Acara yang diselenggarakan pada tanggal 24 Maret di Aula
Maftuchah Yusuf sukses membuat para penonton dari UNJ maupun dari luar UNJ
terhibur. Tidak hanya anak muda yang menonton acara bikinin party, tetapi ada
juga ibu-ibu bahkan anak kecil yang ikut menonton acara bikinin party. Acara
ini berlangsung dari jam 14.00-17.30. acara ini diselenggarakan untuk memperingati ulangtahun Stand up UNJ. maksud tujuan dari acara ini diselenggarakan
untuk memeriahkan momen ulangtahun Stand Up UNJ. dan memberikan wadah hiburan
Stand Up Comedy pada para Mahasiswa UNJ.
‘Acara ini dapat berjalan dengan lancar atas kerjasama seluruh panitia
dan penampil. Serta persiapan dan promosi seluas-luasnya.
Quinta Badzlina Anjani
Jumat, 25 Maret 2016
Rabu, 23 Maret 2016
adalah hari yang membahagiakan bagi sekitar 2.200 wisudawan yang resmi
menanggalkan status mahasiswanya. Wisuda Tahun Akademik 2015/2016 yang digelar
di Hall D2 Jakarta International Expo PRJ Kemayoran ini berlangsung lancar dan
tertib, terlihat wajah bahagia dari para peserta, dosen, kerabat termasuk
keluarga yang hadir pada acara sakral ini. Acara yang biasa digelar dua kali
dalam setahun ini menggunakan sistem persidangan terbuka dan dibagi menjadi dua
sesi yakni sesi pagi, pukul 07.25-09.45 WIB dan sesi siang, pukul 12.55-15.15
WIB. Acara diawali dengan perkenalan fakultas-fakultas yang terdapat di
Universitas Negeri Jakarta dan diakhiri dengan prosesi Senat Universitas Negeri
Jakarta meninggalkan tempat upacara yakni Prof. Dr. H. Djaali selaku senat
sekaligus Rektor Universitas Negeri Jakarta.
suasana di luar JIEXPO |
Iqbal Syafputra