Minggu, 24 Mei 2015

Kiprah Muslim dalam Kancah Pendidikan




Seminar muslimah dengan tema “Kiprah Muslimah dalam Kancah Pendidikan” dihadiri oleh kurang lebih 200 orang berhasil diselenggarakan pada tanggal 15 Mei 2015 oleh Lembaga Dakwah Kampus UNJ. Seminar ini mendatangkan Ustadzha Rita Subagyo (Sekjen Aliansi Cinta Keluarga), Ineu Rahmawati ( Founding Volunteerism Teaching Indonesian Children- Pendidikan Anak TKI) dan Winda Windiana (Pengajar Indonesia Mengajar).
Pembicara pertama Mba Winda merupakan seorang pemuda yang terpilih mengajar di SDN Bajo Pulau , Sape,Bima  selama satu tahun yaitu tahun 2013-2014. Beliau menceritakan kondisi warga Bima yang pada umumnya terkenal dengan tawuran bahkan main santet. Hal-hal tersebut tentu jauh dari ibadah kepada Allah. Mba Winda mendapat tantangan dari kepala sekolah untuk membuat anak kelas satu bisa membaca. Di situlah mba winda mendapat celah dengan menggunakan media kartu untuk bisa mengajarkan membaca, dan itu berhasil. Beliau berpesan sebagai seorang pemuda, kuncinya adalah Belajar-Berbagi- Bermanfaat.
Setelah mendengar sharing dari pemuda yang peduli terhadap  pendidikan di pelosok Indonesia. Selanjutnya adalah materi dari Bunda Rita Subagyo yang lebih menekankan bahwa seorang wanita mempunyai peran mendasar dalam pendidikan anak-anaknya. Sering dikatakan bahwa peradaban suatu bangsa terdapat pada seorang wanita, karena wanita yang akan menjadi ibu dan mendidik anak-anaknya. Menjadi orang tua tidak hanya sifat alamiah tetapi membutuhkan skill . Peran wanita sebagai seorang anak dengan berbakti kepada orang tuanya, peran wanita sebagai seorang istri dengan ketaatan kepada suami dan peran wanita sebagai seorang ibu dengan mendidik anak-anaknya dengan bekal agama. Tentunya menjadi seorang ibu di masa kini dan mendatang akan jauh lebih berat karena tidak hanya mendapat tantangan dari dalam rumah tangga tetapi juga dari luar yaitu pergaulan anak, dunia gadget dan social media.
Kemudian Mba Ineu Rahmawati menceritakan mengenai pendidikan yang di dapat anak TKI Indonesia di Serawak Malaysia. VTIC telah berstatus yayasan dengan nama VTIC Foundation Mba Ineu menceritakan mengenai sejarah VTIC (Volunteerism Teaching Indonesian Children) pada tahun 2012 berangkat dari keprihatinan beberapa mahasiswa terhadap buta aksara atas anak-anak TKI. Kondisi dimana mereka dalam satu kelas terdiri dari siswa TK sampe kelas 6 dengan kemampuan guru yang juga terbatas hanya baca tulis. Anak-anak tersebut di Malaysia tidak bisa melanjutkan pendidikan SMP karena terbatas dengan perizinan. Oleh karena itu VTIC ingin mengindonesiakan anak Indonesia dengan mengenalkan budaya Indonesia, pemahaman sejarah Indonesia, dan berolahraga. Kemudian Mba Ineu berharap agar anak-anak Indonesia melalui VTIC Foundation bisa melanjutkan pendidikan di Indonesia.

 "Pendidikan yang berakhlak adalah kunci peradaban Negara dan itu bisa diajarkan oleh seorang wanita yaitu ibu." 

0 komentar:

Posting Komentar

Contact

Talk to us

Badan Penyelenggara Radio Siaran Educational Radio

Address:

Universitas Negeri JakartaGedung G Lantai 1 Ruang 101

Work Time:

Monday - Friday from 8am to 8pm

Phone:

0899-2107-7878