Selasa, 06 Januari 2015

Jangan Banyak Alasan! (Kata UNJ edisi VIII)



Kita semua pasti tau dan setuju kalau gak ada manusia yang sempurna. Iya, selalu ada yang kurang. Akan tetapi, yang harus kita ingat adalah setiap orang diciptakan dengan suatu keistimewaan. Bisa berupa apa aja. Nah, tugas kita tinggal menggali, menemukan, dan mendalami keistimewaan yang sudah berhasil kita temukan nantinya.

Kalau belum berhasil?

Jangan nyerah! Kalau kamu lelah, berhentilah sejenak. Tapi, berhenti di sini bukan dalam artian berhenti dengan tidak melakukan apa-apa. Kamu hanya butuh mengganti aktivitas yang ada. Misal, tadinya kamu lagi belajar eh tetiba malas baca lanjutan buku di hadapan. Jangan kemudian tidur dan berleha-leha, coba kamu alihkan aktivitas kamu ke aktivitas yang lain. Ngebantu ibu nyuci piring, misalnya. Setelah itu, kamu bisa kembali dan menghadapi pelajaran yang sempat tertunda tadi. Kamu mungkin cuma lagi jenuh, makanya harus peka juga sama diri sendiri. Gampang, kan? Cuma dengan jangan pernah mau berhenti melakukan aktivitas, karena berhenti gak akan ngebawa kamu ke mana-mana.

Jalan terus. Pelan? Gak apa. Kamu bisa lebih hebat dari orang yang cuma bisa diam dan berpangku tangan. Ukuran dari kesuksesan pencapaian kita ya cuma kita yang bisa nentuin, bukan orang lain. Kalau kamu mau sampai di satu titik, berusahalah semaksimal yang kamu mampu. Pasti berhasil, cuma usaha dan kemampuan kamu itu yang nentuin sampai sejauh apa keberhasilan kamu. Percaya deh, keberhasilan sama usaha kamu akan berbanding lurus.


 
Capek? Ada saatnya nanti untuk kamu benar-benar beristirahat. Tentunya, dengan kesuksesan yang sudah berhasil kamu dapat. Selama kamu masih bisa berdiri dan berjuang dengan kuat, coba lari dan kejar celah sekecil apa pun yang terlihat. Selama kamu masih punya mimpi, kamu akan terus hidup di dunia ini. Punya mimpi dan selalu berusaha untuk meraih mimpi. Setiap orang dilahirkan sebagai pemenang, bukan? Semua. Termasuk kamu. Iya, kamu. K-A-M-U.

Jangan nunggu nanti-nanti untuk mulai mengejar mimpi. Jangan, "Ah, masih muda. Nikmatin dulu ajalah, itu nanti aja." Jangan. Ubah pola pikir yang begitu. Kamu mau nunggu sampai orang-orang di sekitar kamu udah tinggi sementara kamu di bawah sendiri? Mulai dari sekarang, terserah orang lain mau bilang ambisius atau apa. Hidup kamu, kamu yang pegang kendalinya. Bukan dia, bukan mereka, dan bukan lingkungan. Manusia itu makhluk Tuhan paling sempurna, kitalah yang mestinya memanfaatkan lingkungan semaksimal yang kita bisa untuk membawa kita pada pencapaian yang luar biasa. Iya, gak?


 
Kesempatan mungkin gak akan datang dua kali. Kalaupun ada, itu jarang sekali. Selagi bisa, kenapa harus berhenti berusaha? Proses dari sebuah pencapaian itu gak instan. Tapi kalau dia datang, jangan pernah sia-siakan. Banyak beralasan untuk melakukan semuanya sekarang itu cuma racun bagi otak kamu. Dan meminum racun, bisa membawa kamu ke kematian yang lebih cepat dari apa yang sudah digariskan Tuhan.

Salah satu cara yang paling tepat untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan yang datang adalah dengan mengatur strategi sekreatif mungkin. Gimana, sih, caranya untuk jadi orang yang kreatif agar bisa mencapai mimpi-mimpi yang kita punya? Banyak orang yang bilang, untuk jadi kreatif kita harus:

Sekali lagi, gelar "Out of the Box" layak disematkan ke provokator ini, karena memilih untuk berada di engsel penutup kotak, mengendalikan masuk keluarnya manusia dari the box! Bagaimana? Siap berpikiran "Out of the Box"? -- Sila ke-6: Kreatif Sampai Mati by Wahyu Aditya, page 221.

Nah, mengutip dari buku tersebut, bisa disimpulkan kalau untuk menjadi kreatif bukanlah tentang berpikiran keluar dari kotak yang ada. Bukan. Tapi, bagaimana kamu berada di tempat yang berbeda dan menjadi yang paling terlihat di antara banyak orang lainnya. Saat orang-orang berada out of the box, kamu inside the box. Otomatis, kamu paling terlihat. Ketika orang-orang ada yang memilih untuk berada out of the box dan inside the box, kamu ada di engselnya. Kamu yang mengendalikan. Be different.

Kalau kamu sudah tau harus apa untuk mencapai mimpi dan kamu masih banyak beralasan, artinya ada yang salah dengan diri kamu. Buanglah alasan-alasan yang ada, tatap lurus ke depan dan capai mimpi-mimpi di hadapan. Di dunia ini, tidak ada satu pun hal yang mustahil. Banyak alasan hanya membawa kamu menjadi kurcaci kecil yang takut mengambil risiko di depan nanti.

Memiliki mimpi dan banyak beralasan adalah dua hal yang berbeda. Kamu cuma bisa pilih satu di antara keduanya. Jadi, coba tanya sama diri kalian sendiri:


Salam semangART,




Pertiwi Yuliana

(http://pertiwiyuliana.blogspot.com / @prtiwiyuliana)

0 komentar:

Posting Komentar

Contact

Talk to us

Badan Penyelenggara Radio Siaran Educational Radio

Address:

Universitas Negeri JakartaGedung G Lantai 1 Ruang 101

Work Time:

Monday - Friday from 8am to 8pm

Phone:

0899-2107-7878