Kamis, 21 November 2013

Reportase Bersama Mahdavi Penulis Buku "Ratu yang Bersujud"

kiri: Nur (reporter), Mahdavi (penulis buku). Ulfa (reporter)

 06/11/2013. Buku ini menceritakan tentang seorang feminisme yang bernama Charlotte Melati Neumuller yang kemudian menjadi seorang mualaf. Di dalam dunia feminis itu sebenarnya banyak propaganda yang menyudutkan umat Islam terutama pada tatanan umat Islam yang merendakan kaum perempuan. Selain itu muncul pandangan bahwa melegalkan kekerasan terhadap kaum perempuan sebagai pelopor poligami. Dalam buku itu Mahdavi mengupas tuntas tentang berbagi prespektif tentang tatanan Islam yang sesungguhnya yang bukan berasal dari berbagai propaganda. Kajian utama buku ini berasal dari Al-Quran dan Hadist.
   Tujuan dari membuat buku ini adalah untuk membuat prespektif kepada dunia luas bahwa tatanan Islam sangat memberikan penghormatan tertinggi kepada perempuan dalam islam. Islam tidak mengenal kata feminisme. Bahkan antara laki-laki dengan perempuan tidak untuk bersaing tetapi untuk menjadi penolong bagi yang lain dan saling melengkapi.
   Sasaran utama dari buku ini menurut penulis sebenarnya universal bisa siapa saja yang membaca karena penulis menulis buku ini secara sederhana dari hati. Buku ini bisa dibawa oleh kaum muslim bahkan kaum non-muslim sekalipun. Dan untuk kaum muslim penulis ingin meyampaikan Islam untuk memahami dan tidak memandang sebelah mata terhadap tatanan Islam.
   Di sini Mahdavi menceritkan bahwa orang yang bersujud atau ratu yang bersujud akan dimuliakan oleh Allah karena dia memerdekakan orang yang bersujud. Dalam buku “Ratu yang Bersujud”  ini ada 3 karakter yaitu :

  • Charlotte Melati Neumuller. Dia adalah seorang feminis yang optimis,yang objektif yang ingin mencapai segala sesuatunya berdasarkan bukan saja berdasarkan hatinya tapi juga akalnya. Dan disini akhirnya Charlotte menemukan islam didalam perjalannya.
  • Hamada. Sosok yang sangat mencintai umat Islam. Ia ingin menjadikan mesjid tidak hanya sebagai tempat salat saja tetapi juga sebagai pusat pembangunan peradaban, ekonomi, dan budaya.
  • Lale. Seorang akademis, seorang yang aktif dari berbagai organisasi tetapi tetap memegang teguh iman Islamnya. Dia selalu menjadi pembicara dalam forum Internasional.
Mahdavi berharap sebagai perempuan muslimah harus berani bicara tentang islam kepada dunia. Dalam buku ini tokh-tokoh seperti malaikat itu ada di dunia nyata seperti menghapal Al- Quran tetapi yang disorot media hanyalah orang-orang yang mabuk-mabukkan, obat-obatan. Padahal banyak juga orang-orang yang seperti tokoh di dalam buku “Ratu yang Bersujud” ini seperti Lale, Hamda, dan Charlotte.
Mahdavi  menulis buku ini sekitar 2 tahun silam dalam jangka waktu 40 hari. Penulis tidak mendapatkan kesulitan sama sekali karena jika ada hambatan dalam menulis mahdavi selalu memeluk Al-Quran. Ada satu pesan dalam buku ini bahwa seorang muslimah bersujud menghamba kepada  Tuhan dengan totalitas dan rasa cinta itu akan dimerdekakan Tuhannya dan dia akan diangkat derajatnya seperti layaknya seorang ratu.

Halimatu Ulfah

0 komentar:

Posting Komentar

Contact

Talk to us

Badan Penyelenggara Radio Siaran Educational Radio

Address:

Universitas Negeri JakartaGedung G Lantai 1 Ruang 101

Work Time:

Monday - Friday from 8am to 8pm

Phone:

0899-2107-7878